Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu bidang yang penting dalam suatu Negara.
Melalui pendidikan transfer knowledge dapat berlangsung. Tidak hanya
sekedar pengetahuan, namun juga penanaman nilai, cita-cita dan budaya
suatu bangsa. Oleh karenanya pendidikan memegang peranan penting
dalam keberlangsungan suatu Negara.
Dalam mengatur agar pendidikan disuatu Negara dapat berlangsung
dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan berbagai
kebijakan dalam dunia pendidikan perlu diambil oleh pemerintah Negara.
Kebijakan pendidikan dalam suatu Negara tergantung dari sistem
politik yang dianut sehingga setiap Negara mempunyai kebijakan-
kebijakan yang berbeda. Indonesia menganut sistem demokrasi
berdasarkan undang-undang. Kebijakan-kebijakan yang diputuskan juga
harus berdasarkan undang-undang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep kebijakan ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan konsep kebijakan pendidikan !
3. Apa yang dimaksud dengan kebijaksanaan dalam pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep kebijakan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep kebijakan
pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebijaksanaan dalam
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kebijakan
Pokok pikiran yang ketiga ini, selain merupakan bagian dari definisi
pendidikan sekaligus menggambarkan pula tujuan pendidikan nasional
kita. Di sana tertera tujuan yang berdimensi ke-Tuhan-an, pribadi, dan
sosial.Artinya, pendidikan yang dikehendaki bukanlah pendidikan sekuler,
bukan pendidikan individualistik, dan bukan pula pendidikan sosialistik,
tetapi pendidikan yang mencari keseimbangan diantara ketiga dimensi
tersebut.
2. Standar isi
Yakni mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.Didalamnya memuat struktur kurikulum,beban belajar,kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan.
3. Standar proses
Yakni yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikanPembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif ,inspiratif,menyenangkan,menantang memotivasi peserta
didika untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup
untuk kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat ,minat dan
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Disamping itu dalam proses pembelajaran, pendidik juga perlu
memberikan keteladanan.Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan,pelaksanaan,penilaian dan pengawasan pembelajaran untuk
terlaksananya pembelajaran yang efektif. Tentang standar
perencanaan,pelaksanaan,penilaian dan pengawasan pembelajaran
ditetapkan dengan peraturan menteri.Seperti peraturan menteri No.41
tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah serta peraturan menteri No. 1 tahun 2008 tentang standar proses
pendidikan khusus.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Yakni yang berkaitan dengan kelayakan baik dari segi fisik maupun
mental.Pendidik harus mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran(kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian), sehat jasmani dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Dengan mengingat pentingnya peran dan fungsi guru dalam
pendidikan,DPR bersama Pemerintah membuat undang-undang No 14
tahun 2005.Kemudian khusus tentang guru diatur lebih lanjut dalam PP
No 74 Tahun 2008.
5. Standar sarana dan prasarana
Yakni berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar dan
berbagai tempat yang menunjang proses pembelajaran termasuk teknologi
informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, perpustakaan, laboratorium, tempat ibadah dan lain-lain yang
menunjang proses pembelajaran secara teratus dan berkelanjutan. Tentang
standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar dan menengah,diatur
dalam permen no 24 tahun 2007.
6. Standar pengelolaan
Yakni berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
agar tecapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pada
satuan pendidikan dasar dan menengah menggunakan manajemen berbasis
sekolah (MBS). Sedangkan pendidikan tinggi diberikan otonomi sesuai
kewenangan yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
7. Standar pembiayaan
Yakni yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasional
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun Pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi (penyediaan sarana prasarana, pengembangan
SDM dan modal kerja tetap), biaya personal (biaya pendidikan peserta
didik) dan biaya operasional (gaji pendidik, bahan dan peralatan habis
pakai, biaya operasi pendidikan tidak langsung) .
8. Standar penilaian
Yakni yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrument.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
H.M. Hasbullah, Kebijakan Pendidikan (Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan
Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia), (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), hlm. 37