Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia, glukosuria disertai gejala klinis akut (poliuria,

polidipsia, polifagia, penurunan berat badan) dan gejala kronis terkadang tanpa

gejala yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-

duanya (Hidayati,2017).

Berdasarkan data WHO tahun 2016, Diabetes merupakan salah satu dari

empat penyakit prioritas yang tidak menular. Diabetes merupakan penyebab

utama kebutaan, stroke, serangan jantung, dan amputasi kaki. 80% penyakit

Diabetes dapat dicegah dengan penanganan yang cepat dan tepat. Di dunia, 1 dari

11 orang dewasa menderita diabetes tahun 2015 dan diprediksi pada tahun 2040

akan meningkat menjadi 1 dari 10 orang dewasa menderita diabetes. Pada tahun

2015, 415 juta orang dewasa menderita diabetes kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta

di tahun 1980an. Pada tahun 2040, diperkirakan jumlahnya akan naik menjadi 642

juta (ADA,2015). Hampir 80% penderita diabetes berada di negara menengah

dan berkembang. Prevalensi kematian terbanyak kedua adalah Indonesia setelah

Sri Lanka (WHO,2016).

Pada prinsipnya ada dua macam penatalaksaanaan yang biasa dilakukan untuk

mencegah komplikasi diabetes melitus, yaitu terapi farmakologi dengan

menggunakan obat dan terapi nonfarmakologi. Pengobatan farmakologi memiliki

efek yang lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan nonfarmakologi, akan

1
tetapi pengobatan farmakologi memiliki efek samping yang lebih besar

dibandingkan pengobatan nonfarmakologi (Hidayati,2017).

Peningkatan kadar glukosa darah dapat dikendalikan dengan obat-obat kimia

selain itu pengaturan makanan juga memberikan pengaruh yang efektif terhadap

penurunan kadar glukosa darah yang harganya relatif murah. Buah naga merah

(Hylocereus Polyrhizus) termasuk salah satu buah terbaik dalam kategori pangan

fungsional yang mengandung serat larut air (19 gr) dan asam arkobat (vitamin c -

540.27 mg) yang berperan dalam tubuh manusia untuk menetralkan radikal bebas

(Putri,2017). Buah naga mengandung berbagai macam antioksidan yaitu

flavonoid, vitamin E, vitamin C, dan beta karoten yang memiliki kemampuan

untuk menurunkan stress oksidatif dan mengurangi ROS (Reaktive Oxygen

Species) sehingga dapat menimbulkan efek protektif terhadap sel β pankreas dan

meningkatkan sensitifitas insulin. Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan

dapat mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan fungsi endotel dan

menurunkan stress oksidatif. Berdasarkan sebuah penelitian membuktikan bahwa

suplementasi vitamin C 1000 mg/hari signifikan menurunkan kadar glukosa darah

puasa (Wydiastuti,2015).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan pada pria dewasa

prediabetes buah naga memberikan efek yang signifikan terhadap kadar glukosa

begitupun dengan penelitian yang dilakukan pada penderita diabetes melitus tipe

2 hasilnya menunjukan terdapat penurunan kadar glukosa darah

(Widyastuti,2017).

2
Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian sebelumnya peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan mengidentifikasi efektivitas buah naga pada

penderita diabetes melitus tipe 2.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana efektivitas pemberian jus buah naga merah (Hylocereus

Polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di

Rumah Sakit Ibnu Sina?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas jus buah naga

merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah pada penderita

diabetes melitus tipe 2.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi, menambah

wawasan serta memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan mengenai efektivitas buah naga merah terhadap kadar glukosa

darah dan diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai manfaat buah naga merah sehingga dapat semakin

dikenal luas dan dikembangkan pemanfaatannya sebagai alternatif

pengobatan penunjang pada diabetes melitus dan diharapkan dapat dijadikan

bahan kajian agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.

3
4

Anda mungkin juga menyukai