Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Sistem Proteksi
Diketahui Suatu Sitem Tenaga Listrik, menggunakan Relai Arus Lebih karakteristik
Ordinary Inverse. Waktu kerja relai adalah (Jumlah NIM : 41) sedangkantime multiple
settingnya adalah 20 ms. Jika arus gangguan adalah 80 A. berapakah besarnya settingan
arus pada alat tersebut?
2. Solar Cell
Buatlah makalah/tulisan sebanyak 3 lembar berisi:
- Prinsip kerja PLTS
- Jenis-jenis PLTS
- Peralatan yang digunakan beserta kegunaannya
Soal Nomor 1 dikerjakan dengan tulisan tangan kemudian difoto dan ditaruh diword
kemudian digabung dengan soal nomor 2. Dikirim ke email Widodo_riyanto@yahoo.co.id
Pada sistem PLTS terpusat ini, sumber energi energi listrik yang dihasilkan oleh Modul Surya
(PV) pada siang hari akan disimpan dalam baterai. Proses pengisian energi listrik dari PV ke
baterai diatur oleh Solar Charge kontroler agar tidak terjadi over charge. Besar energi yang
dihasilkan oleh PV sangat tergantung kepada intensitas penyinaran matahari yang diterima
oleh PV dan efisiensi cell. Intensitas matahari maksimum mencapai 1000 Watt/m2, dengan
efisiensi cell 14% maka daya yang dapat dihasilkan oleh PV adalah sebesar 140 Watt/m2.
Selanjutnya energi yang tersimpan dalam baterai digunakan untuk menyuplai beban melalui
Inverter saat dibutuhkan. Inverter mengubah tegangan DC pada sisi baterai menjadi tegangan
AC pada sisi beban.
Pada siang hari, Modul Surya yang terpasang pada atap akan mengkonversi sinar matahari
menjadi Energi listrik Arus Searah (DC). Selanjutnya sebuah komponen yang disebut Grid-
inverter merubah listrik arus searah (DC) dari PV menjadi listrik arus bolak-balik (AC) yang
kemudian dapat digunakan untuk mensuplai berbagai peralatan rumah tangga seperti Lampu,
TV, Kulkas, Mesin Cuci, dll. Jadi pada siang hari, kebutuhan energi listrik berbagai peralatan
disuplai langsung oleh Modul Surya. Jika pada kondisi ini terdapat kelebihan energi dari PV
maka kelebihan energi ini dapat dijual ke PLN (tergantung kebijakan).
Pada malam hari atau jika kondisi cuaca mendung maka peralatan akan disupport oleh
jaringan PLN. Hal ini dimungkinkan karena sistem ini tetap terkoneksi dengan jaringan PLN.
Ilustrasi penggunaan Grid Connected dapat dilihat pada grafik berikut :
3. GRID CONNECTED PHOTOVOLTAIC BATTERY BACKUP
Grid-connected PV with battery backup adalah sistem PLTS solusi energi hijau untuk
penduduk perkotaan baik perumahan, perkantoran, atau fasilitas publik. Sistem ini
menggunakan Modul Surya (Photovoltaic Module) sebagai penghasil listrik yang ramah
lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan listrik PLN
dan sekaligus turut andil dalam penyelamatan lingkungan dengan pengurangan penggunaan
bahan bakar fosil untuk pembangkitan energi listrik.
Sistem PLTS ini juga berfungsi sebagai backup energi listrik untuk menjaga kontinuitas
operasional peralatan-peralatan elektronik. Jika suatu saat terjadi kegagalan pada suplai listrik
PLN (Pemadaman listrik) maka peralatan-peralatan elektronik dapat beroperasi secara normal
dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya gangguan.
Keuntungan :
Menghasilkan energi listrik mandiri dan mengurangi tagihan listrik PLN anda
Mereduksi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi polusi/emisi bahan bakar
Bersih, tidak berisik, menggunakan energi gratis dari matahari sepanjang tahun
Menyediakan cadangan (backup) listrik untuk beban-beban peralatan penting apabila terjadi
gangguan PLN pada periode waktu tertentu
Meningkatkan nilai (prestise) pada bangunan/perusahaan anda.
Tidak memerlukan biaya operasional yang besar (low maintenance)
Pengoperasian dan Perawatan sistem yang sangat mudah
Kelebihan energi listrik yang dihasilkan PV dapat dijual kepada PLN (tergantung kebijakan)
Type load (Load profile) adalah keyword penting dalam sistem PLTS hybrid. Untuk setiap
load profile yang berbeda, akan diperlukan system hybrid dengan komposisi tertentu, agar
dapat dicapai system yang optimum. Oleh karenanya, system design dan system sizing (lihat
publikasi pt Azet tentang topik ini), memegang peranan penting untuk mencapai target
dibuatnya system hybrid. Sebagai contoh, load profile yang relatif konstan selama 24 jam
dapat dicatu secara efisien dan ekonomis oleh genset (dengan kapasitas yang sesuai), akan
tetapi load profile dimana penggunaan listrik pada siang hari berbeda jauh dibandingkan
dengan malam hari, akan membuat penggunaan genset saja tidak optimum.
System Hybrid dapat melibatkan 2 atau lebih system pembangkit listrik, umumnya system
pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro, Tenaga
Angin. Sehingga system hybrid bisa berarti PLTS-Genset, PLTS-Mikrohydro, PLTS-Tenaga
Angin dst. Di indonesia system hybrid telah banyak digunakan, baik PLTSGenset, PLTS-
Mikrohydro, maupun PLTS-Tenaga Angin-Mikro Hydro. Namun demikian hybrid PLTS-
Genset yang paling banyak dipakai. Umumnya digunakan pada captive genset/isolated grid
(stand alone genset, yakni genset yang tidak di interkoneksi).
Tujuan dari Hybrid PV-Genset adalah mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit
(dalam hal ini genset & PLTS) sekaligus menutupi kelemahan masing-masing pembangkit
untuk kondisi-kondisi tertentu, sehingga secara keseluruhan system dapat beroperasi lebih
ekonomis dan efisien. Photovoltaic memerlukan investasi awal yang besar tetapi tidak
memerlukan operation & maintenance (O&M) cost, dan lebih murah untuk jangka panjang,
oleh karenanya ideal untuk mencatu base load, yang umumnya tidak terlalu besar. Apabila
digunakan untuk mencatu peak load, investasi awal yang dibutuhkan akan terlalu besar.
Dilain pihak, Investasi awal genset tidak besar tetapi O&M cost tinggi dan mahal untuk
jangka panjang, sehingga efektif dan efisien untuk mencatu load besar pada saat peak load,
tetapi tidak efisien pada base load, karena jauh dibawah kapasitas optimumnya. Kombinasi
Hybrid PV-Genset akan mengurangi jam operasi genset (misalnya dari 24 jam per hari
menjadi hanya 4 jam per hari pada saat peak load saja) sehingga biaya O&M dapat lebih
efisien, sementara PLTS digunakan untuk mencatu base load, sehingga tidak dibutuhkan
investasi awal yang besar. Dengan demikian Hybrid PV-Genset akan dapat menghemat O&M
cost, mengurangi inefisiensi penggunaan genset, serta sekaligus menghindari kebutuhan
investasi awal yang besar.
Sistem PLTS hybrid secara skematis disajikan pada diagram berikut ini :
Secara umum setiap pembangkit listrik tenaga surya, apakah itu rumah atau stasiun industri besar,
terdiri dari komponen berikut:
1. Set panel surya – targetnya adalah mengubah sinar matahari menjadi listrik.
2. Charge controller – berfungsi untuk pengisian daya baterai yang efisien atau beralih antara
sumber daya yang digunakan. Pengontrol memutuskan sumber energi mana yang akan
digunakan sistem
3. Baterai – diperlukan untuk menyimpan kelebihan listrik, untuk digunakan nanti di malam
hari ketika panel surya tidak beroperasi. Dalam beberapa kasus, tidak perlu menggunakan
baterai, misalnya, dalam sistem on-grid atau sistem yang menggunakan semua energy listrik
dengan segera.
4. AC / DC Inverter – berfungsi untuk mengubah arus DC panel surya atau baterai menjadi arus
bolak-balik/AC yang digunakan di sebagian besar peralatan rumah tangga.
5. Peralatan lainnya – kabel, koneksi, mounting bracket, sensor temperatur, dan lain lain