Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
A. Kajian Teori ......................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 5
A. Judul Praktikum ................................................................................... 5
B. Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
C. Alat dan Bahan .................................................................................... 5
D. Prosedur Kerja .................................................................................... 5
E. Pertanyaan .......................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 7
A. Hasil Pengamatan ............................................................................... 7
B. Jawaban dari Pertanyaan ................................................................... 7
C. Pembahasan ....................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari lingkungannya dan
mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-sel
tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu
kepada lingkungannya.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membram ialah dua lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya membran
plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion melewati
membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu contoh dari
trasnpor pasif yaitu Osmosi.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis
adalah :
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik
yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu
larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga PA meingkat dan juga meningkatkan
kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut
juga tekanan turgor. Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat
dituliskan rumus sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA = PO
Keterangan :
- PA = Potensial air
- PO = Potensial osmotik
- PT = Potensial tekanan
B. TUJUAN
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Menjelaskan transpor pasif
3. Menjelaskan pengaruh kadar gula terhadap berat kentang
4. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan
5. Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
6. Membuktikan peristiwa osmosis
7. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara
larutan air, larutan gula 10% dan larutan gula 20%
8. Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
9. Mempediksi kejadian berdasarkan data yang diperoleh
10. Membuat laporan praktikum dengan jelas
11. Menunjukkan sikap ilmiah dalam pengamatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi
zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang
penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah
materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi
terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada
kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai
kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui
membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar
garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada
dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek,
karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang
berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke
dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari
larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi.
Perhatikan gambar berikut :
GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah
adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. JUDUL PRAKTIKUM
“Proses Kerja Osmosis Pada Kentang”
B. WAKTU DAN TEMPAT
- Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016
- Waktu : Pukul 03.00 wita – 05,00 wita
- Tempat : Jln.Mustafa Daeng Bunga Romangpolong, Somba Opu, Kab.Gowa
Awal
Akhir
Selisih
E. PERTANYAAN
1. Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan kedalam gelas?
2. Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan
3. Bagaimana posisi kentang setelah percobaan, bila posisinya berubah! Mengapa!
4. Buatlah kesimpulan!
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah percobaan dilakukan, posisi gelas B dan Gelas C mengalami perubahan posisi
yaitu sama-sama mendatar dan tenggelam.
saat kentang dimasukkan ke dalam larutan gula 10%, kentang berada dalam keadaan
miring dan tenggelam, dan kira-kira setelah kurang lebih 60 menit, kentang mulai tenggelam
dan mendatar. Dan dalam larutan gula 20%, kentang mengapung, setelah kurang lebih 60
menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis larutan gula 10% dan
larutan gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi
gula yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa
jenis larutan gula.
Peristiwa ini berakibat pada 3 hal :
1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel) akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan
penurunan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk
dan lembek.
2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin
hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan
beratnya.
C. PEMBAHASAN
BERDASARKAN TEORI/LITERATUR
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat
struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel,
tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam
lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara
spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah transpor yang
memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.
Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi
pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran semipermiabel
adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di
dalamnya. Secara umum, membrane tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan
tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang
dimaksud dalam proses osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan
jenis molekul yang lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain.
Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang
menentukan kelangsungan osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan
mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi
hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena
adanya osmosis tadi.
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam
sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler,
air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul
tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya
osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah,
seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis: transfer
molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution,
melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat
berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan
untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.
Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari
zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang
berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana
air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut,
konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan.
Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan
berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi
pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya
kentang bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
B. SARAN
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca memberi
masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa yang
disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.
Diharapkan juga agar kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan osmosis dapat
diperbanyak lagi,mengingat masih minimnya informasi mengenai proses osmosis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://nanayliana.blogspot.com/2012/09/ada-contoh-laporan-praktikum-juga-lho.html
http://intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html
http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-difusi-dan.html
Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com
Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com
Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com
Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012. LaporanPraktikumDifusidan Osmosis.Bloger.com
Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com
Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com
S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media Grafika
/