SKRIPSI
Disusun oleh:
RAHMAWATI SUPU
1710201238
SKRIPSI
Disusun oleh:
RAHMAWATI SUPU
1710201238
ii
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi penelitian
yang berjudul “Hubungan Status Fungsional dengan Harga Diri Pasien Stroke di
Poliklinik Saraf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta”disusun sebagai salah satu
persyaratan dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan pendidikan Sarjana
Keperawatan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini peneliti menghaturkan ucapan terimakasih dan
penghormatan serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Warsiti,S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. selaku Rektor Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
yang telah mendidik peneliti selama peneliti mengikuti pendidikan.
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas „Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan arahan, nasehat kepada
peneliti selama peneliti mengikuti pendidikan.
3. Ns. Suratini, M.Kep., Sp.Kep., Kom. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pada
peneliti selama peneliti mengikuti pendidikan.
4. Lutfi Nurdian Asnindari, S.Kep., Ns., MSc. Selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan bimbingan, arahan dan
masukan kepada peneliti selama penulisan sampai selesainya skripsi ini.
5. Diyah Candra A.K., S.Kep., Ns., MSc. Selaku penguji yang telah memberikan
masukan, arahan dan saran yang membangun kepada peneliti.
6. Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta beserta staf, yang telah
memberikan ijin tempat dan data kepada peneliti.
7. Sri Hartatik, S.Kep., Ns. selaku Pembimbing dari RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan
penelitian di Poliklinik Saraf RS PKU Muhammadiyah.
8. Responden yang telah bersedia dan meluangkan waktu untuk memberikan data
kepada peneliti.
10 Seluruh staf dosen Universitas „Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan
bekal ilmu kepada peneliti selama mengikuti pendidikan.
11 Teristimewa kepada Papa (Amin Supu), Mama (Wirna Abas) serta adik tercinta
(Fuji Astuti Supu) yang dengan sabar membimbing dan selalu mendoakan serta
memberikan dukungan moril maupun material sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12 Rekan-rekan seperjuangan anvullen keperawatan yang begitu kompak selama
mengikuti pendidikan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
Akhirnya, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 30 Januari 2019
Peneliti
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN DEPAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Ruang Lingkup Penelitian 6
F. Keaslian Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 10
B. Kerangka Konsep 27
C. Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian 29
B. Variabel Penelitian 29
C. Hubungan Antar Variabel 32
D. Definisi Operasional Penelitian 33
E. Populasi dan Sampel 34
F. Etika Penelitian 35
G. Alat dan Metode Pengumpulan Data 36
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 40
I. Jalannya Penelitian 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 46
B. Pembahasan 53
C. Keterbatasan Penelitian 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 60
B. Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
ABSTRAK
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
x
xi
ABSTRACT
Background: Stroke is the highest cause of death in the world with a percentage of
51% of deaths. Stroke is a cardiovascular disease that causes physical problem.
Stroke patient also has “a loss”. They lose their freedom of activity. With this loss,
the patient loses self-esteem.
Objective: This study aims to find out the relationship between functional support
status and self-esteem of stroke patients at Neurology Polyclinic of PKU
Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta.
Method: This research is a quantitative research with descriptive research method
with cross sectional time. The samples were taken through accidental sampling
technique. The number of samples was 32 respondents. The research instrument used
the Rosenberg self-esteem questionnaire translated by Azwar (2018) and the barthel
index questionnaire adapted from Saryono (2011). The data were analyzed using
spearman rank. The research data collection was carried out on December 10, 2018 -
January 16, 2019.
Finding: The results of the study shows that there is a relationship between
functional status and self-esteem of stroke patients at Neurology Polyclinic of PKU
Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta with a spearman correlation value of -0.054
<0.05 and a correlation coefficient value of 0.769 in the strong category.
Conclusion and Suggestion: There is a relationship between Functional status and
self-esteem of stroke patients at the Neurology Polyclinic of PKU Muhammadiyah
Hospital of Yogyakarta. For further research, the researcher is expected to discuss
other factors (Environmental factors and job losses) that affect the status of self-
esteem of stroke patients.
1
Thesis Title
2
Student of Nursing Science Department of Faculty of Health Sciences Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta.
3
Lecture of Nursing Science Department of Faculty of Health Sciences Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia diakibatkan oleh penyakit stroke. Basjirudin (2008) dalam Dinata (2013)
menyebutkan bahwa dari data South East Asian Medical Information Centre
diikuti secara berurutan oleh Filipina, Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.
Utara (10,8%), diikuti oleh D.I Yogyakarta (DIY) dengan presentase sebesar
(Riskesdas, 2013).
kanan dan kiri Pudiastuti (2011). Selain mengalami gangguan fisik pasien stroke
juga secara psikologis mengalami suatu “kehilangan” yang sangat besar dan
1
2
kemandirian, hal ini berdampak pada konsep diri pasien stroke (Wicaksana, 2008
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri terdiri atas lima komponen yaitu
gambaran diri (body image), ideal diri, peran, identitas, dan harga diri (Stuart dan
Harga diri merupakan komponen penting dari konsep diri. Makin kronis suatu
perasaan berharga, makin besar pengarunya pada harga diri (Perry & Potter,
2005). Harga diri (self esteem) adalah evaluasi diri seseorang secara
stroke memiliki harga diri rendah sebesar 3,2%, harga diri sedang sebesar45,2%,
yang dilakukan oleh Utiya (2017) mendapatkan hasil mayoritas pasien stroke
Seseorang dengan harga diri yang tinggi lebih menunjukan keberhasilan yang
didapatnya sebagai kualitas dan usaha pribadi, sebaliknya dengan harga diri yang
rendah sering menganggap tidak dicintai dan sering menderita depresi dan
ansietas (Mars, 1990 dalam Potter, 2005). Hal ini sejalan dengan penelitian Utiya
(2017) bahwa harga diri rendah pada pasien stroke dapat berdampak buruk yaitu
bahwa pasien stroke yang memiliki harga diri rendah, memiliki tingkat depresi
3
yang tinggi. Demikian halnya Keliat (2016), menyatakan bahwa harga diri
sebanyak 85,7%. Pada penelitian lain juga diperoleh hasil yang sama, bahwa
karena penurunan status fungsional, dan akan lebih parah lagi jika rehabilitasi
status fungsional pasien stroke. Perawat juga memegang peran penting dalam
2015 tentang Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Khusus, pada Bab
dengan dokter dan tenaga kesehatan lain (fisioterapis, terapis wicara, terapis
okupasi, ahli gizi) untuk menganalisis dan mengintegrasikan data dan informasi
yang mereka derita. Satu diantaranya mengaku merasakan stress bahkan depresi,
dan pernah mencoba melakukan tindakan bunuh diri karena merasa tidak
stroke.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
maupun kalangan umum mengenai status fungsional dan harga diri pada
Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis
stroke terbanyak (80,5%) adalah yang berusia >46 tahun. Maka responden
yang menjadi sasaran peneliti adalah pasien stroke yang berusia >46 tahun,
Muhammadiyah Yogyakarta.
7
Penelitian ini dilakukan sejak Februari hingga Januari 2019, mulai dari
banyak pasien stroke yakni 140 pasien stroke selama 2017 hingga Mei 2018.
F. Keaslian Penelitian
dan kuesioner harga diri. Data dianalisis menggunakan uji Rank Spearman.
Hasil analisis diperoleh p-value= 0,003 dan tingkat korelasi (r) = 0,521. Ada
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu jumlah sampel, dan tempat penelitian,
yang digunakan.
berupa skala yang diadapatasi dari Nina (2009), sedangkan alat ukur self
0.766, Sedangkan reliabilitas skala Self Esteem adalah 0.742. Analisis data
yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan self esteem pada
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu teknik sampling, variabel bebas, jumlah
pengolahan data.
3. Vonala dan Ernawati (2016) dengan judul Hubungan Konsep Diri (Citra Diri
Dan Harga Diri) Dengan Strategi Koping Pada Penderita Pasca Stroke di
Square. Hasil uji statistik untuk variabel citra diri dengan mekanisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Status Fungsional
Suatu penyakit akut ditandai oleh gejala-gejala yang biasanya parah dan
timbul untuk waktu yang secara ralatif singkat, biasanya kurang dari
10
11
1) Usia
3) Motivasi
2011).
Menurut Dewi (2014) alat ukur status status fungsional terdiri dari
1) Indeks Katz
2) Indeks barthel
Tabel 2.1
Tabel indeks barthel
No. Item Skor Tingkat ketergantungan
1 Status buang air besar 0 Inkontinensia (perlu enema)
1 Kadang-kadang (sekali seminggu)
2 Terkontrol penuh
2 Status buang air kecil 0 Tidak bisa mengontrol (perlu dikateter
dan tidak dapat mengatur BAK)
Kadang-kadang (sekali/24 jam)
1 Terkontrol penuh (lebih dari 7 hari)
2
3 Merawat diri (mencuci 0 Perlu bantuan
muka, menyisir, gosok 1 Mandiri
gigi)
4 Penggunaan toilet 0 Tergantung orang lain
(ke/dari WC, menyiram, 1 Perlu bantuan tetapi dapat melakukan
menyeka, melepas/pakai sesuatu sendiri
celana) 2 Mandiri
5 Makan 0 Tidak dapat
1 Perlu bantuan untuk memotong dll
2 Mandiri
6 Berpindah (tidur-duduk) 0 Tidak dapat
1 Banyak dibantu/dibantu dua orang
2 Dapat duduk dengan sedikit bantuan
3 Mandiri
7 Mobilisasi 0 Tidak bergerak/tidak mampu
1 Mandiri dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan
3 Mandiri
8 Berpakaian 0 Tergantung
1 Sebagian dibantu/perlu bantuan
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Perlu bantuan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang
1 Mandiri/mandi dengan shower
Barthel Score (max 20):
Sumber: Saryono (2011).
stroke tidak hanya dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan dan
ini selaras dengan Fandri (2014) bahwa status fungsional pasien stroke
(Keliat, 2016). Harga diri (self esteem) adalah evaluasi diri seseorang
rendah atau harga diri yang tinggi. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima
makan.
2016). Harga diri dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain;
antara jenis kelamin, dan status pekerjaan dengan harga diri pasien
stroke.
1) Kehilangan pekerjaan
2) Perceraian
2013).
3) Perkosaan
(Fadlulloh, 2014).
5) Status fungsional
6) Lingkungan
yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal
Sarinah, 2016).
7) Jenis Kelamin
individu secara global. Alat ukur ini terdiri dari 10 item dengan
Alat ukur ini mengukur harga diri secara global dari empat
domain yang ada, yaitu: domain harga diri akademis, domain harga
diri keluarga, domain harga diri sosial, domain general self. Rentan
usia untuk target penggunaan kuisioner ini yaitu anak yang berusia 8
hingga 15 tahun.
Alat ukur ini adalah sebuah alat ukur harga diri personal yang
Guindon, 2010)
6) The body esteem scale (Fanzoi dan Shield, 1984 dalam Guindon,
2010)
didapatnya sebagai kualitas dan usaha pribadi (Mars, 1990 dalam Potter,
2005).
yang dimiliki dan merasa dirinya bernilai adalah orang yang harga dirinya
untuk diri sendiri dan melakukan sesuatu asosiasi yang belum pernah
dilakukan orang lain. Sebaliknya orang dengan harga diri negatif akan
Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan dapat
yang lemah, tak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak
1) Perilaku langsung
Ekspresi langsung dari harga diri rendah mungkin termasuk dari salah
a) Mengkritik diri
b) Pengecilan diri
d) Manifestasi fisik
e) Menunda keputusan
dirinya.
i) Merusak diri
j) Merusak lainnya
c) Kebosanan
kemampuan seseorang.
citra tubuh.
3. Stroke
a. Definisi Stroke
Margareth, 2012).
b. Klasifikasi Stroke
penderita hipertensi.
c. Penyebab
(aktif & pasif), makanan tidak sehat (junk food, fast food),
hidup.
hemisensorik),
(AKS) dengan harga diri penderita stroke. Stroke ialah penyebab utama
gangguan konsep diri yang terjadi karena dua faktor. Faktor yang
penyakitnya itu sehingga terjadi depresi (Keliat, 2008 dalam Kartini dkk,
yang rentan dialami oleh pasien dengan harga diri rendah (Myers, 2014) .
5. Tinjauan Islam
Kisah nabi Yusuf a.s yang digambarkan Allah subhanahu wata‟ala, tidak
dari sisi kenabiannya. Namun, Dia menjadikan kisah perjalanan Yusuf a.s
sebagai perjalanan yang terjadi dalam kehidupan. Selain itu surah ini juga
lebih banyak menggambarkan kehidupan Yusuf a.s dari segi sebagai manusia
berhasil dan menggapai cita-cita yang baik. Ia berhasil melewati ujian ketika
berada di istana dan penjara dan banyak keberhasilan yang Ia dapatkan karena
putus asa terhadap kejadian buruk yang menimpanya. Semua kejadian itu
27
merupakan karunia Allah subhanahu wata‟ala, karena hanya Dia yang mampu
B. Kerangka Konsep
Harga
diri
Status fungsional Harga diri normal
pasien stroke
Harga
diri
rendah
- Kehilangan pekerjaan
- Perceraian
- Kelalaian
- Perkosaan
- Serangan
- Konflik dengan orang
lain
- Perhatian seksual,
ketidakberhasilan
berulang
- Sikap sosial
Gambar 2.1
Kerangka konsep
Keterangan:
(status fungsional) (Potter, 2005). Status fungsional adalah salah satu faktor yang
28
diteliti dalam penelitian ini. Status fungsional menjadi komponen penting dalam
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian adalah ada hubungan antara status fungsional dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diidentifikasi pada satu satuan waktu (Dharma, 2011). Pada penelitian ini
B. Variabel Penelitian
(Nursalam, 2014). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga diri
pasien stroke.
29
30
melakukan uji statistik pada data hasil penelitian. Variabel pengganggu dalam
a. Kehilangan pekerjaan
b. Perceraian
status pernikahan.
c. Kelalaian
d. Perkosaan
e. Serangan
g. Ketidakberhasilan berulang
h. Perhatian seksual
i. Sikap sosial
sosial responden.
32
j. Jenis kelamin
dalam penelitian ini, karena stroke dapat menyerang siapa saja. Serta
k. Lingkungan
ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
Variabel pengganggu
- Jenis kelamin,
lingkungan,
- status pekerjaan.
- Konflik dengan
orang lain
- Perhatian seksual
- Ketidakberhasilan
berulang
- Sikap sosial
- Jenis kelamin
- Lingkungan
Gambar 3.1
Hubungan antar variabel
33
D. Definisi Operasional
1. Harga Diri
Rosenberg self esteem scale (Rosenberg, 1965) yang telah diterjemahkan oleh
Azwar (2018). Cara ukurnya yaitu Kuesioner harga diri yang berisikan 10
item pernyataan, dan meminta pasien untuk mengisi kuesioner tersebut, yang
menjadi; harga diri normal 9-24, harga diri rendah 25-40. Skala ukur variabel
2. Status Fungsional
tidur, ambulasi/pergerakan dan naik tangga. Alat ukur yang digunakan yaitu
Skor 9-11: ketergantungan sedang, Skor 5-8: Ketergantungan berat, Skor 0-4:
1. Populasi
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
orang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2018).
peneliti. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 32 pasien yang
4) Pasien yang masih bisa berkomunikasi secara verbal atau non verbal
35
F. Etika Penelitian
1. Informed consent
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
2014).
3. Confidentiality (kerahasiaan)
memberikan inisial.
2011).
36
ditimbulkan)
1. Instrumen penelitian
kuesioner, yang terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner A yang berisi tentang
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian
skor 1, setuju diberi skor 2, tidak setuju diberi skor 3, dan sangat tidak
item 1, 2, 4, dan 6, untuk pernyataan sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi
skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel status fungsional dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel status fungsional
No. Indikator Nomor soal Jumlah soal
1. Makan 5 1
2 Personal hygiene 1, 2, 4, 8, 10 5
3. Mobilisasi 3, 6, 7, 9 4
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel harga diri dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel harga diri
Nomor Soal
No Indikator Jumlah
favourable unfavourable Soal
1. Kepercayaan terhadap 1, 2, 3, 4, 9 - 5
2. kemampuan diri sendiri 8 1
3. Harapan terhadap diri sendiri 6, 7 -
4. Penerimaan dan kepuasan - 5, 10 2
terhadap diri sendiri 2
Penurunan kepercayaan diri
2011).
a. Status fungsional
(2011).
b. Harga diri
korelasi aitem total yang berada antara 0,415 sampai 0,703 bagi
kesepuluh aitem dalam skala (n= 71), sedangkan koefisien tes ulang
sebagai berikut:
depan poliklinik.
Concent).
peneliti.
1. Data primer
2. Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder diambil dari data rekam medis Rumah
3. Pengolahan Data
a. Editing
b. Data entry
c. Coding
d. Scoring
Tabel 3.3
Tabel skor untuk indeks barthel
Tingkat kemandirian Skor Kategori
Ketergantungan total 0-4 1
Ketergantungan berat 5-8 2
Ketergantungan sedang 9-11 3
Ketergantungan ringan 12-19 4
Mandiri 20 5
Kategori harga diri pasien stroke yang terdiri dari 10 item pernyataan.
Keterangan:
n: skala kriteria
memilih jawaban akan diberi skor sesuai dengan jawaban yang diisi
oleh responden yaitu skor 1,2,3, dan 4. Kemudian skor untuk harga
sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi
skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Dan untuk pernyataan
disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik (Imron, 2014).
f. Cleaning
g. Output
pengolahan data dengan bentuk yang mudah dibaca dan lebih menarik.
43
Penyajian data ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau dalam
bentuk gambar.
h. Analyzing
ini, peneliti perlu menggunakan beberapa alat uji statistik yang sesuai
4. Analisis Data
a. Analisis univariat
Rumusnya adalah:
Keterangan:
P: presentase
x: jumlah jawaban
b. Analisis Bivariat
keeratan hubungan antara dua variabel, variabel bebas pada penelitian ini
adalah status fungsional dan variabel terikat pada penelitian ini adalah harga
maka hasil perhitungan terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat, tetapi jika nilai p > α (0,05) maka tidak ada hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Dalam uji Spearman rank skala data ordinal
yang dimaksud adalah skala data yang mempunyai tingkatan murni (Rahman,
2015). Keluaran dari uji korelasi adalah nilai p, arah korelasi, dan koefisien
korelasi. Arah korelasi bisa positif bisa negatif. Positif artinya semakin besar
nilai variabel pertama, semakin besar pula nilai variabel kedua. Negatif
artinya semakin besar nilai variabel pertama, semakin kecil nilai variabel
kedua. Besarnya korelasi secara statistik bisa sangat lemah (0-<0,2), lemah
(0,2-<0,4), sedang (0,4-<0,6), kuat (0, 6-<0,8), atau sangat kuat (0,8-1,0)
komputer.
I. Jalannya Penelitian
yaitu:
1. Tahap penelitian
penyusunan proposal
f. Studi kepustakaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penyelesaian
BAB IV
A. Hasil Penelitian
pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923
dan pelayanan rawat inap maupun rawat jalan bagi pasien yang ingin
serta mengurus izin etika penelitian, kemudian dikeluarkanlah surat izin etik
46
47
2. Karakteristik responden
Januari 2019. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari data
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
No Karakteristik responden Frekuensi (f) (n=32) Persentase (%)
1 Usia (Tahun)
46-55 Tahun 7 21,9
56-65 Tahun 15 46,9
>65 Tahun 10 31,3
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 16 50,0
Perempuan 16 50,0
3. Pendidikan terakhir
Tidak sekolah 2 6,3
SD 8 25,0
SMP 4 12,5
SMA/SMK 10 31,3
PT 8 25,0
4. Penghasilan (per bulan)
<2.000.000 17 53,1
>2.000.000 15 46,9
5. Pekerjaan
Tidak bekerja 23 71,9
PNS 3 9,4
Swasta 6 18,8
6 Status Asuransi
Tidak Asuransi 3 9,4
Asuransi 29 90,6
7. Status perkawinan
Menikah 32 100,0
Tidak menikah 0 0,0
48
(53,1%) dan yang paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai
responden (100%).
Muhammadiyah Yogyakarta
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Status Fungsional Pada Pasien Strokedi Poliklinik
Saraf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
No. Tingkat status fungsional Frekuensi Persentase
(f) (%)
1. Ketergantungan Total 7 21,9
2. Ketergantungan berat 8 25,0
3. Ketergantungan sedang 5 15,6
4. Ketergantungan ringan 9 28,1
5 Mandiri 3 9,4
6. Total 32 100,0
49
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Kuesioner Status Fungsional Pada Pasien Stroke di
Poliklinik Saraf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Frekuensi Persentase
No. Pernyataan Tingkat Ketergantungan
(f) (n=32) (%)
Inkontinensia 5 15,6
Status buang air Kadang-Kadang (Sekali 4 12,5
1
besar Seminggu)
Terkontrol penuh 23 71,9
Tidak bisa mengontrol (perlu 6 18,8
dikateter & tdk dapat
Status buang air mengatur BAK)
2
kecil Kadang-kadang (sekali/24 4 12,5
jam)
Terkontrol penuh 22 68,8
Merawat diri
(mencuci muka, Perlu bantuan 19 59,4
3
menyisir, gosok Mandiri 13 40,6
gigi)
Penggunaan toilet Tergantung orang lain 15 46,9
(ke/dari WC, Perlu bantuan tetapi dapat 8 25,0
menyiram, melakukan sesuatu sendiri
4
menyeka, Mandiri 9 28,1
melepas/pakai
celana)
Tidak dapat 4 12,5
Perlu bantuan untuk 14 43,8
5 Makan
memotong dll
Mandiri 14 43,8
Banyak dibantu/dua orang 18 56,3
Berpindah (tidur-
6 Banyak dibantu/dua orang 3 9,4
duduk)
Mandiri 11 34,4
Tidak mampu 2 6,3
Mandiri dengan kursi roda 12 37,5
7 Mobilisasi
Berjalan dengan bantuan 7 21,9
Mandiri 11 34,4
Tergantung 20 62,5
Sebagian dibantu/perlu 2 6,3
8 Berpakaian
bantuan
Mandiri 10 31,3
Tidak mampu 20 62,5
9 Naik turun tangga Perlu bantuan 7 21,9
Mandiri 5 15,6
Tergantung orang lain 20
62,5
10 Mandi Mandiri/mandi dengan 12
37,5
shower
oleh responden yaitu; tentang status fungsional yang dipilih oleh sebagian
besar responden (46,9%) memilih tergantung orang lain, pada item makan
Muhammadiyah Yogyakarta
Berikut adalah data harga diri pasien stroke yang menjalani pemeriksaan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Harga DiriPasien Stroke di Poliklinik SarafRS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta
Harga Diri Frekuensi (f) Persentase (%)
Rendah 23 71,9
Baik 9 28,1
Total 32 100,0
responden (71,9% ).
52
fungsional dengan harga diri pasien stroke dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Status Fungsional dengan Harga Diri Pasien Stroke
di Poliklinik Saraf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Harga Diri p value
Status Correlation
Rendah Normal Total Spearman
Fungsional Coefficient
Correlation
f % f % f %
Ketergantungan
4 12,5 3 9,4 7 21,9
total
Ketergantungan
7 21,9 1 3,1 8 25,0
berat
Ketergantungan -0,054 0,769
4 12,5 1 3,1 5 15, 6
sedang
Ketergantungan
5 15,6 4 12,5 9 28,1
ringan
Mandiri 3 9,4 0 0,0 3 9,4
Total 23 71,9 9 28,1 32 100
harga diri normal sebanyak 1 responden (3,1%), selain itu ada juga
yang bermakna antara status fungsional dengan harga diri pasien stroke di
hubungan yang kuat (0,769) dan memiliki hubungan yang tidak searah.
B. Pembahasan
Muhammadiyah Yogyakarta
usia. Usia mayoritas responden yaitu 56-65 tahun (lansia akhir). Hal ini
bahwa kemandirian pasien stroke dipengaruhi oleh usia. Hal ini terjadi
karena penurunan fungsi tubuh yang terjadi pada pasien karena umurnya
lama dan tidak optimal (Huda dan Yatinde, 2013 dalam Fandri, 2014).
perbaikan fungsi motorik dan defisit neurologis terjadi paling cepat dalam
30 hari pertama setelah stroke iskemia dan menetap setelah 3-6 bulan,
dalam tabel 4.2 bahwa seluruh responden (32 orang) dalam penelitian ini
motivasi terbesar yang diperlukan oleh pasien stroke agar mereka dapat
82 Tahun 2018).
56
Hasil instrumen status fungsional dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu
tentang status buang air besar sebesar 71,9% responden adalah mandiri
demikian halnya dengan aktivitas naik turun tangga dalam kategori tidak
penyakit atau gejala sisa yang dimiliki oleh responden. Hal ini sejalan
dan menaiki tangga. Didukung oleh Pei et.al., (2016) bahwa kemandirian
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal
adalah usia dan tingkat keparahan stroke. Hal ini dapat dikaitkan dengan
hasil penelitian yang mengacu pada karakteristik responden pada tabel 4.1
tahun.
Muhammadiyah Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 menunjukan bahwa harga diri
dapat membuat orang cemas. Hal ini diakibatkan karena mereka tidak lagi
juga cemas akan kehilangan harga diri, karena tidak dihargai lagi oleh
penurunan harga diri responden dalam penelitian ini. Dapat dilihat pada
tabel 4.3 bahwa hanya ada 3 responden dalam penelitian ini yang mandiri
Berdasarkan hasil analisis data tabulasi silang pada tabel 4.5 tentang
dirinya. Hal ini sejalan dengan penelitian Fandri (2014) bahwa mayoritas
harga diri pasien stroke mayoritas mengalami perubahan konsep diri yaitu
selalu diberikan oleh keluarga, serta penerimaan diri oleh pasien sendiri.
Dapat dilihat pada tabel 4.1 yang mendiskripsikan bahwa seluruh (32
mandiri dalam beraktivitas namun memiliki harga diri rendah. Hal ini
C. Keterbatasan Penelitian
1. Kondisi ruangan yang sempit dan kondisi pasien yang antri saat
BAB V
A. Simpulan
3. Ada hubungan yang signifikan antara status fungsional dengan harga diri
4. Ada keeratan hubungan yang kuat antara status fungsional dengan harga
Yogyakarta.
B. Saran
1. Bagi pasien
stress, dan berbagai pencetus stroke lainnya. Hal ini diharapkan agar
pasien.
60
61
stroke.
62
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Terjemahan.
Chung, M. L., Bakas, T., Plue, L. D., & William, L. S. (2016). Effects of Self-
Esteem, Optimism, and Perceived Control on Depressive Symptoms in Stroke
Survivor-Spouse Dyads. Cardiovascular Nurse Vol. 1 No. 2.
Dewi, L. P. (2015). Hubungan Status Fungsional dengan Konsep Diri Pasien Stroke
di RSUP Haji Adam Malik Medan. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas
Sumatera Utara.
Dinata, A. C., Safrita, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Resiko dan Tipe
Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Solok Selatan Periode 1. Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 2.
Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta (2014). Profil Kesehatan Provinsi DIY
tahun 2014. Yogyakarta: DinKes Provinsi DIY.
62
63
Drs. E.B Surbakti, M. (2011). Questions & Answers Teenagers. Jakarta: PT Alex
Media Computindo.
Elfira, E. (2017). Hubungan Status Fungsional dengan Kualitas Hidup Pasien Stroke
Iskemik di Rumah Sakit Kota Medan. Skripsi tidak dipublikasikan; USU
Sumatera Utara.
Fandri, S., Utomo, W., & Dewi, A. P. (2014). Perbedaan Status Fungsional Pasien
Stroke Saat Masuk dan Keluar Ruang Rawat Inap RSUD Arifin Achmad.
JOM. PSIK Vol. 1 No. 2.
Guindon, M. H. (2010). Self-Esteem A Cross the lifespan. New York: Taylor &
Francais Group.
Hasanah, O., Marjoko, B. R., & Utomo, W. (2013). Analisis Status Fungsional
Pasien Stroke Saat Keluar Ruang Merak II RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Naskah publikasi, Universitas Riau.
Indrawati, L., Sari, W., & Dewi, C. S. (2016). Stroke Cegah dan Obati Sendiri.
Jakarta: Penebar Plus.
Junaidi, Iskandar. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: C.V. Andi
Offse.
Mintarja, J. (2017). True Life Begins at 50+. Jakarta: PT Alex Media Computindo.
Mruk, C. J. (2006). Self Esteem, Research Theory, and Practice. New York: Springer
Publishing Company, Inc.
Pei L, Zang XY, Wang Y, (2016). Factor Associated With Activities Of Daily Living
Among The Disabled Elder With Stroke. International Journal Nursing
Science.
Pusat Data & Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2014). Situasi Kesehatan Jatung.
Jakarta Selatan: PusdatinRI.
Rendy, M. C., & TH, M. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit
Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Kesehatan RI.
Sande, J. P. (2015). Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Pekerjaan dengan Harga Diri
Penderita Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Skripsi tidak
dipublikasikan. Unisula Semarang.
Shida, J., Sugawara, K., Goto, J., & Sekito, Y. (2014). Relation Between Self Esteem
and Living Condition Among Stroke Survivors at Home. Japan Journal of
Nursing Science Vol. 11.
Tamara, Ervy B. F. (2014). Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes
Melitus Type II di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM., PSIK.
66
Utiya, R. (2017). Hubungan Harga Diri dan Dukungan Sosial dengan Depresi pada
Pasien Paska Stroke di Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi.
Skripi tidak dipublikasikn. Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas.
Vonala, F. A., & Ermawati, N. (2016). Hubungan Konsep Diri (Citra Diri Dan Harga Diri)
Dengan Strategi Koping Pada Penderita Pascastroke di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan. Skripsi tidak dipublikasikan. Stikes
Muhammadiyah Pekajangan.
Wangge, B. D., & Hartini, N. (2013). Hubungan antara Penerimaan Diri dengan
Harga Diri. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Vol. 2 No. 1.
LAMPIRAN
68
Lampiran 1
No Waktu Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018
Agustus Septemb Oktober Nov. Des. Jan Feb
2018 er 2018 2018 2018 2018 2019 2019
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penjelas tentang skripsi dan
pembagian pembimbing
2 Pengajuan judul
3 Penyusunan BAB I
4 Penyusunan BAB II
5 Penyusunan BAB III
6 Seminar Proposal
7 Revisi Proposal
8 Ethical clearance
9 Penelitian
10 Penyusunan BAB IV
11 Penyusunan BAB V
12 Seminar Skripsi
13 Revisi Skripsi dan
Penjilidan
14 Pengumpulan Skripsi
69
Lampiran 2
70
Lampiran 3
71
Lampiran 4
72
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
INFORMED CONSENT
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabaraaktuh
Saya yang betanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur : th
Jenis kelamin :
Alamat :
Menyatakan bersedia dengan sukarela untuk berpartisipasi menjadi responden pada
penilitian yang dilakukan oleh:
Nama : Rahmawati Supu
Nim : 1710201238
Judul : Hubungan Status Fungsional dan Harga Diri Pasien Stroke di
Poliklinik Saraf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Saya akan memberikan informasi sejujurnya demi kepentingan penelitian ini.
Dengan ketentuan informasi yang saya berikan akan dirahasiakan dan hanya semata-
mata untuk keperntingan ilmu pengetahuan oleh karena itu, saya bersedia
berpartisipasi dalam penelitian.
Dimikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Saksi Responden
( ) ( )
Lampiran 8
KUISIONER DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian:
1. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu yang paling sesuai dengan
cara memberi tanda check list (√).
2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.
A. DEMOGRAFI RESPONDEN
Inisial :……………………………………………………….
Umur :……………………………………………………….
Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SMA/SMK
( ) SD ( ) Perguruan Tinggi
( ) SMP
Penghasilan perbulan : ( ) < Rp 2.000.000,00 ( ) > Rp 2.000.000,00
Pekerjaan : ( ) Tidak Bekerja ( ) Buruh
( ) PNS ( ) TNI/POLISI
( )Swasta ( ) Petani
Status asuransi : ( ) Tidak asuransi ( ) Asuransi
No. Sangat
Tidak
Sangat Tidak
Pernyataan Setuju Setuju
Setuju Setuju
JUMLAH
Lampiran 11
Hasil Penelitian
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 16 50,0 50,0 50,0
Perempuan 16 50,0 50,0 100,0
Total 32 100,0 100,0
Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sekolah 2 6,3 6,3 6,3
SD 8 25,0 25,0 31,3
SMP 4 12,5 12,5 43,8
SMA 10 31,3 31,3 75,0
Perguruan Tinggi 8 25,0 25,0 100,0
Total 32 100,0 100,0
Penghasilan Perbulan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <Rp2000.000 17 53,1 53,1 53,1
>Rp2000.000 15 46,9 46,9 100,0
Total 32 100,0 100,0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bekerja 23 71,9 71,9 71,9
PNS 3 9,4 9,4 81,3
Swasta 6 18,8 18,8 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Asuransi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Asuransi 3 9,4 9,4 9,4
Asuransi 29 90,6 90,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Menikah 32 100,0 100,0 100,0
Status Fungsional 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ketergantungan total 3 9,4 9,4 9,4
Ketergantungan berat 6 18,8 18,8 28,1
Ketergantungan sedang 12 37,5 37,5 65,6
Ketergantungan ringan 11 34,4 34,4 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ketergantungan total 2 6,3 6,3 6,3
Ketergantungan berat 5 15,6 15,6 21,9
Ketergantungan sedang 14 43,8 43,8 65,6
Ketergantungan ringan 11 34,4 34,4 100,0
Total 32 100,0 100,0
Total Skor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Harga diri rendah 1 3,1 3,1 3,1
Harga diri normal 8 25,0 25,0 28,1
3 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0
Varian jawaban kuesioner status fungsional
Status Fungsional 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Inkontinensia 5 15,6 15,6 15,6
Kadang-kadang (sekali
4 12,5 12,5 28,1
seminggu)
mandiri dengan sedikit
23 71,9 71,9 100,0
bantuan
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bisa mengontrol (perlu
dikateter & tdk dapat 6 18,8 18,8 18,8
mengatur BAK)
Kadang-kadang (sekali/24
4 12,5 12,5 31,3
jam)
Terkontrol penuh 22 68,8 68,8 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perlu bantuan 19 59,4 59,4 59,4
Mandiri 13 40,6 40,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tergantung orang lain 15 46,9 46,9 46,9
Perlu bantuan tetapi dapat
8 25,0 25,0 71,9
melakukan sesuatu sendiri
Mandiri 9 28,1 28,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak dapat 4 12,5 12,5 12,5
Perlu bantuan untuk
14 43,8 43,8 56,3
memotong dll
Mandiri 14 43,8 43,8 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Banyak dibantu/dua orang 18 56,3 56,3 56,3
Dapat duduk dengan sedikit
3 9,4 9,4 65,6
bantuan
Mandiri 11 34,4 34,4 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mampu 2 6,3 6,3 6,3
Mandiri dengan kursi roda 12 37,5 37,5 43,8
Berjalan dengan bantuan 7 21,9 21,9 65,6
Mandiri 11 34,4 34,4 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tergantung 20 62,5 62,5 62,5
Sebagian dibantu/perlu
2 6,3 6,3 68,8
bantuan
Mandiri 10 31,3 31,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mampu 20 62,5 62,5 62,5
Perlu bantuan 7 21,9 21,9 84,4
Mandiri 5 15,6 15,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
Status Fungsional 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tergantung orang lain 20 62,5 62,5 62,5
Mandiri/mandi dengan
12 37,5 37,5 100,0
shower
Total 32 100,0 100,0
Total Skor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ketergantungan Total 7 21,9 21,9 21,9
Ketergantungan berat 8 25,0 25,0 46,9
Ketergantungan sedang 5 15,6 15,6 62,5
Ketergantungan ringan 9 28,1 28,1 90,6
Mandiri 3 9,4 9,4 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 20 62,5 62,5 62,5
Tidak setuju 11 34,4 34,4 96,9
Sangat tidak setuju 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 26 81,3 81,3 81,3
Sangat setuju 6 18,8 18,8 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 2 6,3 6,3 6,3
Setuju 20 62,5 62,5 68,8
Tidak setuju 10 31,3 31,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 4 12,5 12,5 12,5
Setuju 26 81,3 81,3 93,8
Tidak setuju 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 4 12,5 12,5 12,5
Setuju 15 46,9 46,9 59,4
Tidak setuju 13 40,6 40,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
Harga diri 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 6,3 6,3 6,3
Tidak setuju 7 21,9 21,9 28,1
Setuju 22 68,8 68,8 96,9
Sangat setuju 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Total Skor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Harga diri rendah 23 71,9 71,9 71,9
Harga diri normal 9 28,1 28,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Kesimpulan :
Harga diri rendah 71,9 %
Harga diri normal 28,1%
Nonparametric Correlations
Correlations
Status
Fungsional Harga diri
Spearman's rho Status Fungsional Correlation Coefficient 1,000 -,054
Sig. (2-tailed) . ,769
N 32 32
Harga diri Correlation Coefficient -,054 1,000
Sig. (2-tailed) ,769 .
N 32 32
Lampiran 12