Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan
makanan, bernapas, dan berkembang biak. Mengapa hal ini terjadi? Hal tersebut terjadi
karena mereka adalah makhluk hidup. Mobil tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan
dikemudikan. Demikian juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak
akan bergerak.Benda-benda itu tidak bernapas, tidak memerlukan makanan, dan tidak
bertambah banyak. Mengapa demikian? Karena mereka adalah makhluk tak hidup. Jadi,
makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembang biak. (Burnie, D. 2000. 37)
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati
secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki
beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan
dapat berkembang.
Simbiosis adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup pada lingkungan nya.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym yang berarti “dengan” dan biosis yang
berarti “kehidupan”. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda
jenis (A.Suyitno dan Sukirman,2006). Ada juga yang mengatakan bahwa Simbiosis juga
merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang
berlainan jenis.Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah Tumbuh dan berkembang. Mahluk hidup
akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan selaras
dan seimbang baik secara fisik maupun mentalnya yang akan dipengaruhi juga oleh factor –
factor lingkungannya juga.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa ciri-ciri makhluk hidup?
2. Apa pengertian simbiosis?
3. Apa perbedaan pertumbuhan, perkembangan dan perkembangbiakan makhluk hidup?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah tersebut penelitian diharapkan dapat menyimpulkan tujuan dari
penelitian ini, sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui ciri-ciri makhuk hidup
2. Dapat mengetahui pengertian simbiosisme

1
3. Dapat mengetahui perbedaan perbedaan pertumbuhan, perkembangan dan
perkembangbiakan makhluk hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup mempunyai cirri yang berbeda – beda. Aktivitas yang terjadi dalam
tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri
yang dimilikinya. Menurut Oxlade, Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas,
bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu
bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang
biak. (Oxlade, Chris. Buku Pintar: Penemuan. 2007. 87) 

1. Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil
udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat
diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan
melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada
tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem
pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Pernapasan burung berbeda
dengan amfibi.

Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan


paruparu. Oksigen diambil dari udara melalui hidung. Untuk
makhluk hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan
insang. Makhluk hidup yang di air menggunakan oksigen yang
terlarut dalam air untuk bernapas. Bagaimana  dengan
tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan pun
bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan). 

2
2.      Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas
tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan
dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan
dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti
sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah
dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-
daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah
datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada
tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

3.      Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan
makanan. Makanan yang  dimakan harus
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan
oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat
sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-
umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung,
beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak
memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam
susu dan mentega.

Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein
dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein
yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah
protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan.

Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat
diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk,
alpukat, apel, dan sebagainya.

4.      Iritabilitas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk
hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas.  Hewan memiliki sistem saraf
dalam menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan
oleh faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh

3
reaksi rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar
suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.

Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat


kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya,
daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan
menjalar ke tempat banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke
arah sinar matahari, dan akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke
arah pusat bumi.

5.      Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu
menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman
tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar.

Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan
tidak bisa mengecil kembali. Bagaimana dengan
pertumbuhan hewan dan tumbuhan? Hewan dan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti
manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar.
Pertumbuhan ini dapat diukur.

6.      Berkembang Biak
Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu?
Biasanya, di sekitar pohon pisang terdapat tunas-tunas baru. Hal ini
merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak
atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh
keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan
jenisnya.Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam,
yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada
hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan
pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Bagaimana
perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi
juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.

4
 Sel Tumbuhan dan Hewan
a) Sel Tumbuhan

Penjelasan Organel-organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan dijelaskan
sebagai berikut:

1. Vakuola
Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi
membrane yang mungkin identik dengan membrane sel. Sel tumbuhan muda memiliki
banyak vakuola kecil-kecil.Semakin dewasa jumlah vakuola semakin berkurang. Fungsi
vakuola yaitu:
1) tempat penimbunan sisa-sisa metabolism,
2) tempat penyimpanan zat makanan,
3)memasukan air melalui tonoplas,
4) penyimpanan pigmen,
5) menyimpan minyak atsari.
2. Dinding
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan.Dinding sel bersifat kaku dan
tersusun atas polisakarida Polisakarida ini tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan
pektin.Dinding sel dibentuk atas diktiosom.Dinding sel bersamaan dengan vakuola berperan
dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.

3. Plastida
Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan.Berdasar pigmen dibagi menjadi tiga jenis
plastid, yaitu kloroplas, leukoplas, dan kromoplas.Kloroplas merupakan plastid yang
mengandung pigmen hijau disebut klorofil.Leukoplas yaitu plastida yang tidak
berwarna.Berdasarkan fungsinya ada tiga macam leukoplas, yaitu 1) Amiloplas berfungsi
menyimpan amilum, 2) Lipidoplas berfungsi menyimpan lemak, 3) Proteoplas berfungsi
menyimpan protein.Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen nonfotosintetik.

b) Sel Hewan

Sel hewan tidak memiliki dinding sel, plastida, dan bentuk tidak tetap seperti sel
tumbuhan.Vakuola pada sel hewan kecil atau tidak tampak.Ada dua tipe vakuola yaitu,
1) Vakuola kontraktil berperan menjaga tekanan osmoti sitoplasma,
2) Vakuola nonkontraktil atau vakuola makanan untuk mencerna makanan.Ternyata
antara sel hewan dan sel tumbuhan banyak terdapat perbedaan.

5
B. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling
berdampingan. Kata simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym artinya dengan, dan biosis
artinya kehidupan. Simbiosis merupakan suatu pola interaksi yang erat antara dua organisme
yang berlainan jenis, sedangkan simbion adalah sebutan untuk makhluk hidup yang melakukan
simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym yang berarti “dengan” dan biosis yang
berarti “kehidupan”. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda
jenis (A.Suyitno dan Sukirman,2006).
Ada beberapa jenis simbiosis yakni:
1) Simbiosis paratisisme
Simbiosis paratisisme adalah dimana pihak yang satu mendapat keuntungan dan
merugikan pihak lainnya.Contoh:
1) Tanaman benalu (mendapat sari makanan) dengan inangnya (diambil sari
makanannya)
2) Tali putri (menyerap sari makanan yang berupa zat organik) dengan inangnya (diambil
sari makanannya).
3) Cacing perut dan cacing tambang (mengambil sari makanan) yang hidup di dalam usus
manusia (sari makanan diambil)

2) Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan kedua pihak. Contoh:
a. Bunga (dibantu proses penyerbukannya) dan lebah (mendapat nastar).
b. Burung jalak (mendapat makanan) dan sapi (dimakan kutunya).

6
3) Simbiosis amensalisme
Simbiosis amensalisme adalah dimana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak
dirugikan maupun diuntungkan. Contoh: pohon walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak
dapat hidup karena pohon walnut menghasilkan senyawa alelopati).
4) Simbiosis netralisme adalah dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun
dirugikan.Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian
bagi keduanya. Contoh: kambing dengan burung hantu
5) Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah dimana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi
pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh:
 Ikan romera (mendapat makanan) dan ikan hiu
 Anggrek dengan pohon inangnya
 Paku tanduk rusa dengan tumbuhan inangnya

7
C. Respirasi
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas.Reaksi respirasi
merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul
anorganik berupa CO2 dan H2O (Salisbury, 1995).Respirasi adalah suatu proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi
menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi
H2O.Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan.

Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh seperti:
 Kuncup bunga
 Tunas
 Biji yang berkecambah
 Ujung batang
 Ujung akar

Penggolongan Respirasi :
Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2 di udara, yaitu respirasi
aerob dan respirasi anaerob.

1. Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan O2 dari udara.


Prosesnya meliputi :

a. Absorbsi oksigen,
b. Memecah senyawa organik, misal glukosa (KH) menjadi senyawa yang lebih sederhana
(CO2 & H2O),
c. Membebaskan energy.  Sebagian energi dipakai untuk proses kehidupan,sebagian hilang
sebagai panas.
d. Membebaskan CO2 dan H2O
Pada sel yang masih hidup respirasi terjadi pada sitoplasma & mitokondria.

1. Respirasi anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung tanpa


membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut juga dengan nama fermentasi.
Respirasi anaerob biasanya terdapat pada tanaman tinggi hanya terjadi jika persediaan O2
bebas di bawah minimum., pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga
matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel & peer dapat bertahan berbulan-
bulan di dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H & N saja, buah terus menghasilkan

8
CO2. Hasil respirasi anaerob pd tanaman tingkat tinggi adalah asam sitrat, asam malat,
asam oksalat, asam lartarat, asam susu.
batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik sampai 10 % & kadar O2 turun sampai
0 % maka respirasi terhenti.

D. Perbedaan Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan


1. Pengertian tumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan merupakan suatu proses penambahan volume sel dan jumlah pada
makhluk hidup yang bersifat kuantitatif dan irreversibel.Perkembangan adalah suatu proses
menuju tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif.
 Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Ciri-Ciri Pertumbuhan
 Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dapat dinyatakan dalam suatu bilangan)
 Bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula)
 Terdapat jaringan meristem pada tumbuhan
b. Ciri-Ciri Perkembangan
 Bersifat Kualitatif (tidak dapat dihitung)
 Terdapat pada alat perkembangbiakan atau reproduksi

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


1). Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a). Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
b). Gen
Gen merupakan materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen dapat mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh,
tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.
 Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon.Beberapa di antaranya adalah
auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
 Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan
munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
 Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.

9
 Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan
tunas.
 Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan
buah, dan menyebabkan penuaan daun.
 Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
 Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
 Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini
merangsang dimulainya proses metamorfosis.
 Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
 Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
 Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
 Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam
tubuh.Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
 Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh
hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin
(STH).Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang
anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada
masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme).
Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya
bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut
akromegali.
 Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
 Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas,
perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan
manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.Sedangkan bagi

10
tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang
diperoleh dari udara.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya.Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal
adalah sekitar 37°C.Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan
yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan
tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup.Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan primer dan
pertumbuhan skunder
a. Pertumbuhan Primer
Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel
telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang mengandung sel
sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel induk lembaga atau zigot ini
mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan adanya periode perlambatan
pertumbuhan atau tidak ada sama sekali pertumbuhan, sehingga bentuk zigot tidak mengalami
perubahan atau tidak mengalami pertambahan ukuran panjang.
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut
ke dalam sel besar. Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau mengumpulkan energi dari zat-
zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.
Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertumbuhan embrionik
yang ditandai dengan adanya periode percepatan pertumbuhan akibat terjadinya pembelahan sel
bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, enam
belas sel dan seterusnya, sehingga terjadi penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya
membentuk kumpulan atau kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan meristem atau
jaringan embrional, kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang menjadi
kecambah hingga dewasa.
b. Pertumbuhan pada embrio

11
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut sebagai
perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio didalam
biji.Biji yang berkecambah dapat membentuk planula karena didalamnya mengandung
embrio.Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon
(daun lembaga), kaulikalus (batang lembaga).
Pada perkecambahan ada dua jenis :
 Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar
ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah.
 Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula dan
menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan
kotiledonya masih didalam tanah.
c. Pertumbuhan pada ujung akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan
selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik
tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang
sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
Pada akar terdapat daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat dibagian ujung.Sel-sel
pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik.Dibelakang daerah
pembelahan merupakan daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan
memanjang, daerah ini dinamakan daerah pemanjangan sel.
Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai
daerah diferensiasi .kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan
terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks, endodermis dan
silinder pusat.
d. Pertumbuhan pada ujung batang
Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh.Titik tumbuh
batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya
dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah
pemanjangan dan daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian
atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun
yang muda akanmelengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta
jaringan pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa
jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.

12
Setelah pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses
pertumbuhan tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai
dengan pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi
pertumbuhan. Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa
perkembangannya menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan
panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya
bunga.Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin
jantan yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan.
Setelah terjadi persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji
dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
e. Pertumbuhan Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga
terdapat jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem sekunder
berupa kambium gabus  atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah bagai perlindungan
terhadap tumbuhan skunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah besar
ukurannya.
Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis)
yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh ke
arah yang berlawanan, yaitu yang kearah luar akan menjadi xilem dan yang tumbuh dalam
akan menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan parenkim yang berbeda di
antara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang di
sebut kambium itervaskuler.
Di dalam perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan kambium
intravaskuler. Yang membentuk suatu lingkaran konsentrik, bentuk lingkaran konsentrik
pada tumbuhan dikotil sering disebut dengan lingkaran tahun.
f. Metagenesis Pada Tumbuhan
Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi generatif dan generasi
vegetatif.Biasanya kedua generasi ini berbeda morfologinya.Metagenesis pada tumbuhan
yang bisa kita lihat dengan jelas yaitu pada tumbuhan lumut dan paku.Lumut dan paku
memiliki generasi generatif yang disebut gametofit dan generasi vegetatif yang disebut
sporofit.Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit.Generasi
sporofitnya tergantung pada gametofit untuk memperoleh nutrisi.Sedangkan tumbuhan paku
yang sering kita lihat merupakan generasi sporofit.Generasi sporofitnya yaitu protalium.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan

13
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan
menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta
pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan
terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel
sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan
pembelahan sel (cleavage). Zigot selanjutnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan
melalui tahap-tahap yaitu pembelahan, gastrulasi, dan organogenesis.
b. Pembelahan (cleavage) dan Blastulasi
1) Pembelahan
Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua
sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya.
Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghasilkan sel-sel anak yang
tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut
morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki
suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi.
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morula memiliki
dua kutub, yaitu:
 Kutub hewan (animal pole),
 Kutub tumbuhan (vegetal pole), yang berfungsi sebagai tempat cadangan
makanan.
a) Blastulasi
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Blastula adalah bentukan lanjutan dari
morula yang terus mengalami pembelahan.Bentuk blastula ditandai dengan mulai
adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan dan
membentuk rongga (blastosol), dan didalam blastosol tersebut terdapat cairan sel.
b) Gasrtulasi
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat
tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.diantaranya yaitu:
c) Triploblastik
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm.Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Triploblastik di bedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

14
o Triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
o Triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
o Triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil
pelipatan mesoderm
b. Diploblastik
Diploblatik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm dan endoderm.Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. Proses
pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah
terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan
bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi
merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam perkembangan
selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menghasilkan berbagai organ tubuh.
c. Organogenesis
Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti
otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Proses ortganogenesis ini 
memiliki tiga bagian, yaitu:
o Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan
alat-alat indera.
o Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi
(seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah. Dan alat ekskresi.
o Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang
berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan.
Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks.
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus
vitelinus, dan alantois.Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan,
goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada di
dalam rahim induknya.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan
perkembangan setelah masa embrio.Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin), dan biasanya pula
hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja.
Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk
tahap larva terlebih dahulu.Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan perkembangan
pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh dan berkembang

15
menjadi hewan dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik yang melalui
tahap larva ini dikenal dengan metamorfosis.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah serangga dan katak.
a. Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh hewan dari tahap
larva hingga mencapai bentuk dewasa.
1) Metamorfosis pada Serangga
Pada beberapa serangga seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk
larva dan dewasa sering hampir tidak ada kemiripan.
Sedangkan pada beberapa serangga lainnya seperti belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik,
bentuk larva (nimfa) mirip bentuk dewasa. Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik,
yaitu pergantian kulit yang disebut molting. Serangga biasanya mengalami empat kali
molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru dan membentuk alat-alat tubuh yang
diperlukan menjelang dewasa. Pada bentuk dewasa (imago) telah terjadi perkembangan
organ reproduksi sehingga sudah mampu untuk bereproduksi.
Berdasarkan kemiripan bentuk larva dan dewasa, metamorfosis pada serangga dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami perubahan-
perubahan yang mencolok pada bentuk luar dan organ tubuh dari berbagai stadiumnya.
Metamorfosis sempurna perubahannya adalah sebagai berikut :
Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa).
Telur menetas menjadi larva.Larva umumnya mengalami molting empat kali sehingga
terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat.
Contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain : kupu-kupu, lalat,
nyamuk, lebah dan kumbang.
 Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Metamorfosis Tidak Sempurna (hemimetabola). Pada metamorfosis tidak sempurna,
serangga mengalami perubahan bentuk dari telur hingga dewasa yang tidak mencolok dalam
daur hidupnya.
 Tidak mengalami Metamorfosis (Ametabola)
Tidak semua hewan dapat melakukan metamorfosis.Contohnya sapi, kijang, dll.
2) Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi
Berudu.Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk
bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang
umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki
depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi

16
pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna,
katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
b. Regenerasi
Regenerasi adalah kemampuann memperbaiki sel, jaringan, atau bagian tubuh yang
rusak, hilang, atau mati. Regenasi pada hewan ada dua macam yaitu:
 Regenerasi untuk memperbaiki bagiak tubuh yang rusak. Contohnya pada ekor cecak
 Regenerasi untuk membentuk individu yang baru. Contohnya pada cacing pipih.
4. Metagenesis Pada Hewan
Metagenesis pada hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan.
Hewan mengalami pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase vegetatif
(aseksual) secara bergantian.Hewan yang mengalami metagenesis misalnya golongan
Cnidaria.Contoh hewannya yaitu Hydra dan Ubur-ubur.Perhatikan Gambar di bawah
ini.Ubur-ubur memiliki dua fase dalam daur hidupnya, yaitu medusa dan polip.Medusa
merupakan fase seksual (generatif) dan polip merupakan fase aseksual (vegetatif).
5. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran
dan pascakelahiran.Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan
pascakelahiran pada manusia.
1. Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya
fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah
membentuk embrio.Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada
manusia.
 Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang
menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel
tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh
embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
 Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim ibunya.
 Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio.Tubuh embrio terbentuk
menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang menjadi lapisan luar
kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi
pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan
berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-kelenjar.
 Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang.Organ ini
masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat berfungsi

17
sepenuhnya.Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen,
yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan, seperti
lengan dan kaki mulai terbentuk.
 Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai.Plasenta adalah organ sistem sirkulasi
antara ibu dan embrio.Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke
embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan alat organ dalam
mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung
empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari.Paru-paru mulai berkembang,
kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk.Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai
terbentuk.
 Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi.40 hari gelombang otak bisa
dideteksi.Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap
dengan ujung gigi.Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia.Pada minggu ini,
embrio mulai bergerak.Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan
otot.
 Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat.Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan
kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat.Jari-jari embrio sudah
jelas.Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan.Beberapa sistem organ, seperti
jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi.Jari kaki sudah jelas.
 Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis
(perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap
sentuhan.Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
 Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi
menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan.Telapak tangan
dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan.Indera penciuman mulai
berkembang.Gerakan fetus biasanya konstan, dapat melangkah, menendang, jungkir
balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.
 Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih.Organ reproduksi luar
tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses
osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih memiliki
tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
 Minggu ke-14

18
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar.Fetus bisa
merasakan emosi ibu saat senang dan sedih.Ibu bisa merasakan tendangan fetus
yang kuat.
 Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
 Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda.Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi,
sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada masalah
dalam pernapasan.
 Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
 Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini.Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya
dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa
balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
a. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan dari
embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk
pertumbuhannya.Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah pernapasan
karena setelah lahir persediaan O2 dari ibu terputus.Saat bayi lahir, perubahan mendadak
antara udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi
menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi susu
biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh lebih dulu
daripada gigi atas.Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16 bulan, kemudian gigi
taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan mata, serta
mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan mulai
tersenyum.Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara.Umur 6 bulan bayi sudah mulai
dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing.Memasuki umur 7 bulan,
bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, belajar berdiri sambil
berpegangan.Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di akhir tahun pertama.Selain itu, mulai
belajar meniru bermacam-macam bunyi yang memiliki arti tertentu.

19
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin
mengetahui semuanya.Perhatian mudah teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi belajar
memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk tidak tergantung pada
orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada.Belajar lebih cepat, dapat berjalan, mulai
berceloteh hingga bercakap-cakap, menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta belajar makan
sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol.Banyak bertanya,
kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai mampu memecahkan
teka-teki sederhana.Angan-angan anak berkembang pesat, penuh imajinasi, misalnya teman
main pura-pura, ayah khayalan, dan meniru orang tua.
b. Masa Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang usia 6 - 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara cepat,
kemudian melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang akal
pengendalian diri.Membentuk kelompok dan kumpulan tersendiri.Mulai berminat pada
perilaku yang baik, dan teratur.Kecerdasan dan pengertian berkembang, menyadari
pentingnya belajar, mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan belajar.
Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan fisik yang meliputi
pertumbuhan dan kematangan kepribadian.Masa ini merupakan tahap manusia menuju
kedewasaan sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah
masa pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan.Saat masa pubertas inilah laki-
laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan ovum (sel telur) yang ditandai
dengan ciri-ciri seks sekunder.
Masa pubertas pada perempuan biasanya terjadi pada usia 9 - 13 tahun. Perempuan
akan bertambah tinggi dan badan yang gemuk menjadi ramping dengan cepat.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara
membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang
timbul jerawat.Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mendapatkan haid
(menstruasi) yang pertama.Hal ini menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung
telur.Pertambahan tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 - 14 tahun.Pada masa ini
kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi pengeluaran
sperma pada saat tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat
kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar, otot-otot
membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi akan
berkurang atau melambat. Pada masa pubertas kecerdasan berkembang cepat, kecepatan
dan ketepatan keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
c. Masa Dewasa

20
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara psikologis,
manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya. Memikirkan
pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan, juga rencana untuk berkeluarga.
d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah proses
yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia sering
disebut manula.
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh.
Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang
kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut
memutih.Pada wanita (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan
organ reproduksi menghasilkan ovum.Pada laki-laki kemampuan seksual kemungkinan
menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada
masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia,
bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya.Masa ini, tanggung jawab
manusia biasanya sudah berkurang.

BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN

21
BAB IV
PEMBAHASAN

22
BAB V
PENUTUP

B. Simpulan

Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka
terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak. Setiap makhluk hidup melakukan proses
pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara
(CO2) dari dalam tubuh. Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup.Gerak pada manusia
dan hewan jelas tampak terlihat.Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang
dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, lemak,
protein, vitamin, karbohidrat dan mineral.Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian
menjadi tanaman kecil. Tubuh makhluk hidup terdiri dari berbagai macam organ.Berbagai macam
organ yang menyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas bagian-bagian lebih kecil lagi.Bagian-
bagian terkecil dari makhluk hidup disebut sel.

Simbiosis adalah salah satu bentuk hubungan antara dua maklhuk hidup atau lebih. Macam
– macam simbiosis adalah sebagai berikut :
 Simbiosis paratisisme
 Simbiosis mutualisme
 Simbiosis amensalisme
 Simbiosis komensalisme
 Simbiosis netralisme
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat di pengaruhi oleh faktor genetik dan
hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.Pertumbuhan pada hewan
sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot sampai dewasa.Pertumbuhan
dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot.
Zigot akan bermitosis terus-menerus. Sedangkan pada Manusia itu mengalami dua tahap
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran.
C. Kritik dan Saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang ciri-ciri
makhluk hidup, sel tumbuhan, dan sel hewan dengan tepat.

Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di
dalamnya.Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dikemudian hari.

23
DAFTAR PUSTAKA
Portalsainskita.blogspot.com/2012/04/simbiosis-mutualisme.html?m=1
Hannarafika.wordpress.com/2012/11/25/semua-catatan-tentang-simbiosis/
id.m.wikipedia.org/wiki/Simbiosis
http://rhasavirha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://teguhbudi9944.blogspot.co.id/2013/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk.html
http://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk.html
Groiler Internasional Inc. Ilmu Pengetahuan Populer. 2004. Jakarta: Pt Widyadara

Riski,M.2009. Ciri-ciri Makhluk Hidup.http://rangkuman-pelajaran.blogsport.com/2009/07/ipa-


mindmap-ciri-ciri-makhluk-hidup.html. 10 Maret 2010
Burnie, D. 2000. Jendela IPTEK: Kehidupan, diterjemahkan oleh Astrid Ratna Dra. Jakarta: Balai
Pustaka.

http://ajiezaenulamry.blogspot.co.id/2015/09/makalah-tentang-pertumbuhan-dan.html

24
25

Anda mungkin juga menyukai