Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“POLITIK DAN STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL”

Disusun Oleh :

Diana Graselia Maniagasi (18101105003)

Merliane V. Wurangian (18101105034)

Komang Ayu May Widyani (18101105027)

Ivana N. Reinard (18101105050)

Gloria Geby Rolos (18101105011)

Evans H. S. Tatuhe (18101105043)

Eka L. Awaeh (18101105019)

Nurhati Anton (15101105017)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah Kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila ini sebagai
tugas yang telah diberikan oleh Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Makalah ini telah Kami susun dengan semaksimal mungkin dalam
kurun waktu yang telah diberikan. Kami sebagai penyusun makalah ini,
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
memberikan bantuan dalam penyediaan materi untuk penulisan dan
penyusunan makalah ini. Harapan Kami semoga makalah ini dapat
digunakan dengan sebaik mungkin untuk menambah pengetahuan bagi
Mahasiswa lainnya dalam proses pembelajaran.
Karena keterbatasan wawasan, pengetahuan dan waktu yang Kami
miliki, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dalam hal penulisan
dan penyajian materi. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.

Manado, 16 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................5

1.1 Latar Belakang..................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................6

1.3 Tujuan................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................7

2.1 Pengertian Politik...............................................................................7

2.2 Pengertian strategi............................................................................8

2.3 Politik dan Strategi Pembangunan Nasional.....................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................17

3.1 Kesimpulan......................................................................................17

3.2 Saran...............................................................................................17

Daftar Pustaka............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Politik yang dikatakan sebagai upaya proses
menentukan tujuan dan cara memujudkannya berhubungan langsung
dengan strategi yang merupakan kerangka rencana untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik dan strategi nasional
merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara-cara untuk
mencapai tujuan nasional.
Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional.
Hal ini dikarenakan, politik nasional merupakan landasan serta arah bagi
konsep strategi nasional dan strategi nasional merupakan pelaksanaan 
dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang
perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional
yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan
pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh
negara Indonesia mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi
penyelarasan kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat
Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi,
bidang politik, bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan
budaya, bidang pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan
lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan keamanan.
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik
dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan
kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara
terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta
sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi
panutan bagi warganya.
4

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian politik?
2. Apa pengertian strategi?
3. Bagaimana politik dan strategi pembangunan nasional?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian politik
2. Untuk mengetahui pengertian strategi
3. Untuk mengetahui bagaimana politik dan strategi pembangunan
nasional
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Politik


Politik adalah pembentukan kekuasaan dalam masyarakat dalam
membuat suatau keputusan untuk Negara. Politik juga di artikan sebagai
seni ada ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional dan
nonkonstitusional. Kata polotik berasal dari bahasa belada “politiek” dan
bahasa inggris “politics” yang bersumber dari bahasa yunani τα πολιτικά
pengertian politik menurut beberapa ahli :

1. Menurut Andrew Heywood

Politik adalah kegiatan suaatu bangsa yang memiliki tujuan untuk


mempertahankan dan menjalankan peraturan yang ada untuk patokan
hidupnya.
2. Menurut Carl schmdit

Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih buat


keputusan-keputusan dari lembaga-lembaga abstrak.
3. Berdasarkan teori klasik Aristoteles

Politik adalah usaha yang ditempuh warga untuk mewujudkan


kebaikan bersama.

Adapun lembaga-lembaga politik yang berarti seperangkat norma


yang melaksanakan dan memiliki kekuasaan atau wewenang dalam suatu
bidang yang khusus. Lembaga politik meliputi eksekutif, legislates dan
yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional serta partai politik Setiap
lembaga memiliki ketua untuk mengatur lembaganya masing-masing.
Berikut ini proses pembentukan lembaga politik :
1. Mengadakan kegiatan yang dapat mewakili aspirasi masyarakat
2. Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan
pasrtisipasi dari berbagai golongan yang mewakili masyarakat
6

Fungsi lembaga politik adalah :


1. Menjaga keamanan dan katahanan masyarakat
2. Melaksanakan kesejahteraan umum
3. Sebagai jembatan penyampaian aspirasi dari masyarakat ke
pemilik kebijakan Negara.

II.2 Pengertian strategi


Kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani stratēgos. Politik
dan strategi pembangunan nasional harus berjalan selaras. Strategi
pembangunan dirancang untuk menjawab kepentingan nasional negara
tersebut. Setiap strategi di masing-maisng negara berbeda karena
kebijakan dan kebutuhan masyarakat disetiap negar berbeda-beda satu
sama lainnya. Sebagai salah satu negara berdaulat dan bermartabat,
tentunya Indonesia harus memiliki strategi besar yang dapat menjamin
tercapainya segala kepentingan nasional guna mewujudkan tujuan
nasional menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Penyusunan politik dan strategi pembangunan nasional perlu
memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem
manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Dikutip dari Letkol Laut (P) Erwin S. Aldedharma, Komandan KRI
Nala Khusus di bidang pertahanan negara, terkesan saat ini belum
adanya keseragaman pola sikap dan pola tindak dalam lingkup
Departemen Pertahanan, termasuk di jajaran TNI. Walaupun Undang-
undang Pertahanan menyatakan bahwa strategi pertahanan negara
disusun berdasarkan kondisi geografis bangsa, namun implementasi di
lapangan masih sepertinya mengedepankan strategi pertahanan semesta,
di mana dalam menghadapi kekuatan lawan, militer Indonesia masih
berorientasi pada taktik perang gerilya. Artinya, musuh akan ditunggu
hingga masuk dan menginjakkan kaki ke wilayah daratan Indonesia, yang
mana berarti pula bahwa rakyat akan ikut terlibat dalam perang. Bukan
berarti bahwa strategi pertahanan semesta merupakan sesuatu yang
keliru, karena sejarah membuktikan bahwa dengan strategi tersebut
7

bangsa ini berhasil merebut dan mempertahankan kemerdekaannya


melawan penjajah. Namun dengan perkembangan situasi politik, hukum
dan teknologi era sekarang, strategi itu hendaknya tidak ditempatkan
sebagai strategi utama, karena hukum internasional melarang keterlibatan
rakyat (non kombatan) dalam perang. Sebaliknya, Indonesia harus
mampu mencegah musuh masuk ke wilayahnya, sehingga mewajibkan
kita mempunyai militer yang memiliki daya pukul dan daya hancur cukup
besar serta dapat dikerahkan hingga jauh ke batas terluar yurisdiksi
nasional. Bertolak dari pemikiran demikian dan dikaitkan dengan kondisi
geografis Indonesia, sudah sewajarnya bila fokus pembangunan kekuatan
militer terletak pada Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

II.3 Politik dan Strategi Pembangunan Nasional


Politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan
ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional . Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini
disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak
tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran
pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945
merupakan “suprastruktur politik” .  Lebaga-lembaga tersebut adalah
MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang
ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang
mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai
politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan
(interest group), dan kelompok penekan (pressure group).

II.3.1 Pengertian Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan
dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur
8

yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang


berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh
kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan nasional itu
sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahreraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan
ranggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah
setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan
kemampuan masing-masing.
Keikursertaan setiap warga negara dalam pembangunan
nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti
program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan
hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat
lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah
sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni
sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk
memenuhikebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang,
pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan,
sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya.
Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah
pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi,
hiburan, kesehatan, dan sebagainya. Untuk mengetahui bagaimana
proses pembangunan nasional itu berlangsung, kita harus
memahami manajemen nasional yang te-rangkai dalam sebuah
sistem.

II.3.2 Penyusunan Politik Strategi Nasional


A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
9

Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat


suprastruktur dilakukan oleh Presiden sebagai mandataris MPR
setelah memahami Garis-Garis Besar Haluan Negara yang
ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun Program
Kabinet yang diikutu dengan menunjukkan para menteri kabinet
sebagai pembantu presiden.
Ditingkat infrastruktur, politik dan strategi nasional
merupakan sasaran yang hendak dicapai yang meliputi bidang
hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Masyarakat
melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki
peranan yang penting, yaitu berupaya mengontrol jalannya politik
dan strategi nasional yang telah ditetapkan oleh MPR sebagai
GBHN maupun yang dilaksanakan oleh Presiden beserta
penyelenggara negara lainnya.
B. Penentu Kebijakan
Kebijakan Puncak dilakukan oleh MPR yang berwenang
menetapkan UUD 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Kebijakan Umum dilakukan oleh Presiden sebagai kepala
Pemerintahan dan DPR, bentuknya adalah Undang-Undang,
Perpu, Peraturan Pemerintah, Kepres, dan Inpres. Kebijakan
Khusus dilakukan oleh Menteri dalam menjabarkan Kebijakan
Umum guna merumuskan strategi dalam masing-masing bidang
sesuai tanggung jawabnya. Kebijakan Teknis dilakukan oleh
Pimpinan Eselon I Departemen Pemerintahan dan Non
Departemen. Bentuk kebijakannya adalah Peraturan Keputusan,
atau Instruksi pimpinan Departemen dan Dirjen. Kebijakan di
daerah, adalah Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD.
Kebijakannya berupa Perda, Keputusan Kepala Daerah dan
Instruksi Kepala Daerah.
10

II.3.3 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Strategi


Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen
nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi
nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah
dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan
“suprastruktur politik”.  Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR,
DPR, Presiden, DPA, BPK, MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat
disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata
politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest
group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan
infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang. Mekanisme penyusunan politik dan
strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh
presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik
dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan
setelah presiden menerima GBHN. Strategi nasional dilaksanakan
oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non
departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan
oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi
nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud
pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan
adalah sebagai berikut :
I. Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi
11

nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi


kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah
propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota.
Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya
dimulai dari pusat (central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya
dimulai dari daerah (local government looking).
II. Kewenangan Daerah

1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi


Daerah, kewenangan daerah mencakup seluruh
kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan
bidang lain.
2. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang
perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan
secara makro.

II.3.4 Implementasi Politik dan Strategi Nasional


Politik Nasional pada hakekatnya sama dengan Kebijakan
Nasional sebagai landasan serta arah bagi penyusunan konsep
strategi nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang
perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok
nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah
keamanan dan pertahanan negara.
Oleh karena upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok
nasional yang juga pada hakikatnya merupakan cita-cita dan tujuan
nasional, dilakukan melalui pembangunan, maka politik nasional
disebut politik pembangunan.
12

Implementasi politik dan strategi nasional dalam bidang


pembangunan nasional. GBHN sebagai arah penyelenggaraan
negara dan segenap rakyat Indonesia, kaidah pelaksanaannya
sebagai berikut:
 Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara,
berkewajiban untuk mengerahkan semua potensi dan
kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan
mengendalikan pembangunan nasional.
 DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan
GBHN sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya
berdasarkan UUD 1945.
 Semua lembaga tinggi negara berkewajiban
menyampaikan laporan pelaksanaan GBHN dalam
siding Tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas, dan
wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
 GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program
Pembangunan Negara Lima Tahun yang memuat uraian
kebijakan secara rinci  dan terstruktur yang secara
yuridis ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
 PROPENAS dirinci dalam Rencana Pembangunan
Tahunan yang memuat APBN dan ditetapkan Presiden
bersama DPR.

II.3.5 Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional


Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan
baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan
kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga
negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas,
semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang
mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.
13

Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan


terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela
negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral
Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan
memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan
dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para
penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental
yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi
warganya. Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud
dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta
kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang
Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

III.2 Saran
Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat
melaksanakan politik dan strategi nasional sesuai dengan yang
diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar kesesatuan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Dan juga diharapakan para penyelenggara
negara memiliki moralitas, semangat serta sikap mental yang baik agar
dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.
Daftar Pustaka

Dhohir. 2015. Politik Dan Strategi Nasional.


http://ayosemangatmembaca.blogspot.com/2015/06/politik-dan-
strategi-nasional.html. [Diakses tanggal 16 Oktober 2018 pukul
11.32]
Anonim. 2012. Politik Dan Strategi Nasional.
http://pancasilazone.blogspot.com/2012/05/politik-dan-strategi-
nasional.html. [Diakses tanggal 16 Oktober 2018 pukul 11.35]
Anggrainy, Melisa. 2013. Politik Strategi Nasional.
http://melishaputri.wordpress.com/2013/06/24/politik-strategi-
nasional/. [Diakses tanggal 16 Oktober 2018 pukul 11.35]
Aziz, Abdul. 2013. Politik Dan Strategi Nasional.
http://ajisseh39.blogspot.com/2013/05/politik-dan-strategi-
nasional.html. [Diakses tanggal 16 Oktober 2018 pukul 11.41]
Putri, nadila. 2013. Pengertian Politik Dan Strategi Nasional.
http://nadillaikaputri.wordpress.com/2013/04/24/pengertian-politik-
dan-strategi-nasional/. [Diakses tanggal 16 Oktober 2018 pukul
11.41]

Anda mungkin juga menyukai