Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PANDEMI GLOBAL VIRUS COVID-19

SEBUAH ISU KEKACAUAN DUNIA KEWIRAUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kewirausahaan

Yang dibina oleh :

Dr. H. Fauzan Al-Manshur S.T., M.M.

Disusun oleh :

Ayu Husnul Khotimah (17510141)

Kelas : Kewirausahaan E

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIMAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kewirausahaan yang diampu
oleh Dosen Dr. H. Fauzan Al-Manshur S.T., M.M.

Makalah dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia (Kontels Keislaman)” ini
juga dibuat dari hasil penyusunan data yang diperoleh dari buku panduan yang berkaitan
dengan Kewirausahaan, serta infomasi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan Virus
Covid-19 dalam pengembangan ilmu pengetahuan, tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada bapak dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Serta kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelesaian
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan juga pembaca. Mungkin
makalah ini belum sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Denpasar, 23 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Virus Covid-19 ........................................................................................................... 2

2.2 Pengaruh Virus Covid-19 Dalam Aspek-Aspek Dunia Kewirausahaan .............. 4

2.3 Pengaruh Virus Covid-19 Dalam Perekonomian Pengusaha Kecil ..................... 6

2.4 Kebijakan-Kebijakan Bagi Dunia Kewirausahaan Terkait Covid-19 ................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13

3.2 Saran......................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyebaran virus corona tengah menjadi ancaman serius dunia. Sejak pertama
dilaporkan pada akhir 2019, virus itu telah menginfeksi lebih dari seperempat juta orang.
Belum banyak pengetahuan tentang wabah virus corona menjadi salah penyebab penyebaran
yang ekstrem di ratusan negara di dunia. Hal ini menyebabkan kekacauan bagi semua aspek
didunia, termasuk pada aspek ekonomi ataupun kewirausahaannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu virus covid-19?


2. Bagaimana virus covid-19 mempengaruhi dunia kewirausahaan?
3. Apa pengaruh virus covid-19 bagi perekonomian masyarakat kecil?
4. Apa kebijakan-kebijakan baru terkait virus coid-19?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang virus covid-19.


2. Mengetahui pengaruh virus covid-19 dalam dunia kewirausahaan.
3. Mengetahui pengaruh virus covid-19 bagi perekonomian masyarakat kecil.
4. Mengetahui kebijakan-kebijakan baru terkait virus covid-19.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Virus Covid-19


Pengertian Pandemi Global
Pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi pada geografis yang luas atau
menyebar secara global. Menurut WHO, pandemi tidak ada hubungannya dengan
tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi, namun pada penyebaran
geografisnya. Pandemi mengacu pada epidemi yang telah menyebar di beberapa negara
atau benua, biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang. Sementara Center for
Disease Control and Prevention (CDC) menyebut pandemi mengacu pada epidemi yang
telah menyebar di beberapa negara atau benua, biasanya mempengaruhi sejumlah besar
orang. Pandemi dinyatakan saat penyakit baru yang orang-orang tidak memiliki
kekebalan akan penyakit itu, menyebar di seluruh dunia di luar dugaan.

Pengertian Virus Covid-19


Virus Corona atau COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan
manusia. Virus ini masih berhubungan dengan penyebab SARS dan MERS yang
sempat merebak beberapa tahun lalu. Virus Corona ini bisa menyebabkan kematian.
Bahkan, pasien yang terinfeksi dan sembuh akan mengalami kerusakan permanen pada
paru-paru dan antibodi. Perlu diketahui bahwa virus corona atau SARS-CoV-2
bukanlah flu. Virus corona menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda,
menyebar dan membunuh lebih mudah serta berasal dari keluarga virus yang sama
sekali berbeda dengan penyebab flu biasa.

Bentuk Virus Covid-19


Bentuk Virus Angela Rasmussen dari Columbia University mengatakan,
struktur virus corona memberikan petunjuk bagaimana virus itu menyebar begitu cepat.
Menurutnya, virus corona berbentuk bola runcing, seperti paku. Paku-paku itu
kemudian mengenali dan menempel pada protein ACE2 yang ada pada permukaan sel
manusia. Ini menjadi langkah awal menuju infeksi. ACE2 adalah enzim yang menjadi
perantara perubahan angiotensin atau hormon untuk mengerutkan pembuluh darah

2
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. ACE2 adalah tempat masuknya beberapa
jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk SARS-CoV yang
menyebabkan SARS.

Penyebab Virus Covid-19


Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari virus Corona, tetapi diketahui
virus ini disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit dari satu spesies ke spesies
lainnya, termasuk manusia. Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan, provinsi
Hubei, China itu. dan muncul pada Desember 2019. Namun banyaknya isu yang
beredar bahwa Virus ini muncul dari kelelawar, mengingat banyak yang mengkonsumsi
dan menjual secara bebas kelelawar mentah ini. Hal ini dikuatkan dengan penelitian
para ilmuan yang menemukan adanya kesamaan penyakit ini pada tubuh kelelawar dan
yang tersebar saat ini.

Gejala Virus Covid-19


Virus Corona muncul dengan beberapa gejala yang berbeda-beda pada tubuh
pasiennya. Namun, secara umum, penderitanya bisa mengalami gejala flu, seperti
demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, ataupun gejala penyakit infeksi
pernafasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak nafas, dan nyeri dada.
Namun secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinveksi
virus corona, yaitu: Deman (suhu tubuh diatas 38 derajat celcius), batuk, dan sesak
nafas.

3
Cara Pencegahan Virus Covid-19
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengobati virus Corona. Namun,
tercatat ada beberapa orang yang telah sembuh dari virus Corona setelah menjalani
isolasi serta perawatan di rumah sakit. Sebuah artikel dari Kompas.com menyebutkan
bahwa virus corona bisa dihancurkan oleh sabun dengan pencucian tangan selama 20
detik. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan di
udara selama beberapa waktu, bergantung pada panas dan kelembabannya. Selain itu,
virus tersebut juga bisa bertahan selama satu hari di permukaan kertas karton serta dua
hingga tiga hari pada permukaan baja dan plastik.
Karena hal itu maka ada cara pencegahan yang terbaik saat ini untuk
menghindari factor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini antara lain
dengan :
 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum
 Tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung atau sekitar wajah sebelum mencuci
tangan
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar
 Memasak daging hingga benar-benar matang sebelum di konsumsi
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan

2.2 Pengaruh Virus Covid-19 Dalam Aspek-Aspek Dunia Kewirausahaan


Aspek Ekonomi
Dilansir dari liputan6.com meskipun virus corona atau virus covid-19 berimbas
buruk pada perekonomian dunia termasuk Indonesia, namun hal ini dapat menjadi
peluang bagi UMKM, pasalnya subtitusi import sudah di stop oleh pemerintah,
sehingga produk masyarakat UMKM dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
pokok masyarakat umum. Belum lagi dimana tiket pesawat domestik harganya
diturunkan menjadi lebih murah, ini bisa menyebabkan para pelancong mancanegara
akan leih mudah berwisata ke Indonesia.

4
Namun, hal ini mengundang kontra dari beberapa pihak. Pemerintah daerah
misalnya, yang menstop kunjungan wisata pada masing-masing daerahnya untuk
menghindari penyebaran virus covid-19 yang lebih luas. Ini mengakibatkan pendapatan
masyarakat akan berkurang. Sehingga menebabkan rantai perekonomian Indonesia
tidak stabil atau bahkan sampai terputus. Keadaan pandemi global saat ini juga
mengakibatkan nilai rupiah terus meningkat hingga hampir mencapai Rp. 17.000,- per
dollarnya, ini juga bisa mengakibatkan terjadinya krisis moneter di Indonesia.

Aspek Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, dalam menghindari berkembangnya virus covid-19.
Semua system pendidikan dilakukan dengan system daring (dalam jaringan). Sehingga
pertemuan dosen dengan dapat dilakukan secara online melalui media-mediayang
tersedia seperti aplikasi edmodo, zoom, google classroom, maupun system e-learning
UIN Malang.
Tidak hanya dilingkungan kampus, sekolah umum pun baik tingkat TK, SD,
SMP, maupun SMA. Semua di liburkan atas perintah pemerintah khususnya
departemen kementrian pendidikan. Namun masih ada beberapa guru yang
memberikan tugas kepada siswanya, teteapi dengan perintah yang mengharuskan siswa
tersebut membeliperlengkapan tugas di toko-toko atau di tempat yang ramai
pengunjung. Diharapkan agar para guru tetap menjaga keselamatan siswa dengan tetap
memberikan materi pembelajaran tanpa memberatkan siswa dengan tugas yang
menyulitkan.
Disekolah berbasis agama (pondok pesantren) sekalipun semua santri di
kembalikan ke daerah asalnya masing-masing untuk pensterilan wabah di lingkungan
pondok selama beberapa waktu hingga batas yang tidak di tentukan. Namun ada juga
bagi beberapa lingkungan pondok pesantren yang mengisolasikan santrinya tetap di
lingkungan pondok dengan tidak diperbolehkan untuk keluar masuk area pondok, juga
tidak diperkenankan bagi orang tua maupun keluarga santri untuk berkunjung sekedar
menjenguk anakya atau yang lainnya. Hal ini dibuat agar kesterilan area pondok
pesantren tetap terjaga.
Tujuan dari beberapa pondok yang membuat keputusan mengisolasi santrinya
dilingkungan pondok tidak lainadalah untuk tetap berdoa bersama-sama kepada Allah
agar senantiasa dijauhkan dan dihindarkan dari virus covid-19 atau virus corona ini.
Jika semua orang hanya sibuk mengisolasi diri dengan pekerjaan maupun tugas-tugas

5
akibat perkuliahan dan pekerjaan online, siapa yang akan terus berdoa untuk
keselamatan bangsa ini terhadap virus corona atau covid-19 ini.

Aspek Kesehatan
Semenjak wabah virus corona ini mulai menjangkit beberapa warga di
Indonesia, perlahan-lahan semua orang langsung melakukan pemborongan terhadap
semua bahan pangan, obat-batan, alat pencegahan virus (masker dan hand sanitizer),
dll. Sehingga mengakibatkan kelangkaan pasar dan berimbas pada kenaikan harga yang
tidak wajar. Dengan adanya kenaikan harga tersebut mengakibatkan banyak orang
kesulitan membeli obat-obatan termasuk alat-alat yang menunjang pencegahan virus
tersebut, imbasnya banyak orang yang masih berkepentingan dalam aktivitas yang
mencangkup banyak orang atau keramaian tanpa menggunakan masker dan hand
sanitizer. Sehingga kesehatannya tidak bisa dijamin.
Maka, pemerintah harusnya bertindak tegas atas kenaikan harga dari bahan
pangan, obat-obatan juga alat pencegahan virus. Pemerintah harusnya menganggarkan
untuk masyarakat dalam mensubsdikan obat-obatan juga masker dan hand sanitizer.

2.3 Pengaruh Virus Covid-19 Dalam Perekonomian Pengusaha Kecil


Beberapa bulan belakangan ini, dunia dihebohkan dengan kehadiran covid-19.
Virus asal Cina ini sudah tersebar ke banyak negara di dunia dan melumpuhkan
sebagian kehidupan di dalamnya. Dalam hal ini, beberapa sektor hampir mengalami
kelumpuhan yang ujung-ujungnya mempengaruhi perekonomian negara dan
menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi secara global. Berdasarkan Lembaga
Analisis Keuangan Moody’s, terdapat prediksi penurunan pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2020 ini, dari 4.9% menjadi 4.8% (sumber: katadata.co.id).
Sudah banyak perusahaan yang tidur sementara, beberapa di antaranya
mengizinkan seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home
(remote). Perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan IBM sudah memberlakukan
sistem ini demi kesehatan dan keselamatan seluruh karyawannya.
Walaupun begitu, tidak semua perusahaan bisa menerapkan work from home
bagi pegawai. Terlebih lagi bagi perusahaan/industri di bidang manufaktur, di mana
setiap pekerjaannya membutuhkan alat bantu mesin yang tidak mungkin dibawa ke
rumah. Segala aktivitas yang berkaitan dengan ‘interaksi’ antar manusia menjadi

6
kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat. Memakai masker dan hand sanitizer saja
dirasa tidak cukup untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.
Wabah dari pandemi global ini mengakibatkan banyak kecemasan bagi
masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Sebagai pihak
berwenang, pemerintah akan membuat keputusan lockdown dimana semua aktivitas
akan di berhentikan, sehingga akan mengurangi penularan virus covid-19 ini. Namun,
bagaimana dengan masyarakat kecil? Kecemasan harus menjadi nomer dua setelah
kebtuhan bagi masyarakat menengah ke bawah.
Tidak hanya wabah corona yang mudah sekali menular, namun demi
kelangsungan hidup mereka harus tetap bekerja menembus keramaian untuk tetap
bertahan. Para driver ojek online misalnya, disaat semua orang diwajibkan mengisolasi
diri dirumah masing-masing para driver ojek online ini harus tetap bekerja di lapangan
untuk mengantar makanan atau mengantar paket memenuhi keutuhan konsumen. Jika
tidak dilaksanakan, bagaimana ia para driver ojek online bisa memenuhi kebutuhan
hidup bagi dirinya juga keluarganya. Pedagang kecil lain misalkan para penjual sayur
di pasar, tidak ada pendapatan lain bagi mereka jika pemerintah melakukan lockdown.
Mereka para pedagang kecil harus tetapmenghadapi keramaian pasar agar bisa
melangsungkan hidup.
Pemerintah harusnya memberikan subtitusi bagi masyarakat menengah
kebawah agar bisa sama-sama menjaga kelangsungan hidup juga menghindari virus
covid-19 yang menjadi pandemi global ini. Agar sama-sama bisa menjaga keluasan
pensebaran virus covid-19 ini, sehingga keadaan dunia khususnya iindonesia cepat
membaik.
Kehadiran virus covid-19 ini memang benar-benar tidak diharapkan
kedatangannya oleh semua orang. Kesulitan ekonomi dirasakan oleh semua orang
khususnya masyarakat kecil. Dengan keadaan yang sekarang kegiatan maupun
pendapatan ekonomi melemah, orang-orang akan kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, juga kesulitan dalam membayar hutang-hutang yang ia miliki
karena tidak adanyapendapatan tetap (bagi kalangan masyarakat kecil). Oleh
karenanya, pihak-pihak bank atau pemberi hutang dapat meringankan hutung-hutang
pihak terkait sekurang-kurangnya dalam waktu 1 tahun karena adanya keadaan
pandemi global ini.

7
2.4 Kebijakan-Kebijakan Bagi Dunia Kewirausahaan Terkait Covid-19
1) Pemberian Suntikan Modal Dipermudah bagi UKM dan UMKM
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan beberapa kebijakan
countercyclical melalui Peraturan OJK (POJK) tentang Stimulus Perekonomian
Nasional sebagai solusi dari dampak penyebaran COVID-19. Ini berada di dalam
siaran pers No. HM.4.6/32/SET.M.EKON.2.3/03/2020 oleh Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Peraturan tersebut
menyatakan bahwa bank akan menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus
pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19
(termasuk debitur UMKM). Kebijakan stimulus yang dimaksud terdiri dari:
 Penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya berdasarkan
ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit sampai dengan Rp10
miliar.
 Bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit/pembiayaan tanpa
melihat batasan plafon kredit atau jenis debitur, termasuk debitur UMKM.
Kualitas kredit/pembiayaan diharapkan menjadi lancar setelah restrukturisasi.

Pemerintah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk bank,
dalam mengatur kebijakan stimulus di sektor ekonomi untuk menangani dampak
COVID-19 di Indonesia. Dengan tujuan, tidak ada lagi kekhawatiran yang muncul
dari para pebisnis UKM dan UMKM. Serta, tidak ada anggapan lagi bahwa
perjalanan bisnis yang tengah dijalani akan semakin menurun.

2) Dorongan Stimulus Bisnis bagi UKM dan UMKM


Di samping memudahkan hak akses masyarakat terhadap bank konvesional
untuk mengurus segala kebutuhan permodalan bagi UKM dan UMKM, Ketua
Dewan Komisioner OJK mendorong stimulus bisnis baru di Indonesia dan juga
memperluas kapasitas industri sektor manufaktur. Hal ini dilakukan agar dampak
virus corona yang tengah mempengaruhi perekonomian nasional bisa lebih
diminimalkan.
Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia sudah menurunkan
tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Namun, solusi ini
tidak efektif jika para pemilik UKM dan UMKM tidak melakukan ekspansi bisnis.

8
Mau diturunkan berapa persenpun suku bunganya, kalau tidak ada bisnis yang
dikembangkan maka tidak akan terasa pengaruhnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pembinaan kepada pemilik UKM
dan UMKM dari berbagai sektor potensial, seperti perikanan, pertanian, dan sektor
lainnya. Demi mendorong stimulus bisnis, pemerintah telah meningkatkan porsi
Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp194 tiriliun dengan suku bunga 6% per
tahun. Dengan strategi ini, diharapkan perekonomian nasional tetap terjaga dengan
baik. Sebisa mungkin, harus ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat
yang memiliki bisnis untuk menghindari adanya penurunan dan kerugian akibat
dampak dari virus corona.

3) Relaksasi Keuangan Bagi Dunia Usaha oleh BP Jamsostek


Masih berdasarkan siaran pers No. HM.4.6/32/SET.M.EKON.2.3/03/2020 oleh
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, bahwa akan
dilakukan relaksasi pada program BP Jamsostek. Hal ini dianggap sebagai stimulus
atas dampak penyebaran COVID-19 atau virus corona di dunia bisnis, industri,
perusahaan, dan juga lembaga.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek)
mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan relaksasi keuangan bagi dunia
usaha. Dengan tujuan, agar para pebisnis tidak perlu khawatir lagi dengan nasib para
pegawainya atas dampak keberadaan virus corona ini. Terlebih lagi bagi perusahaan
yang memiliki ratusan pegawai, yang mungkin sebagiannya sudah mulai diizinkan
bekerja dari rumah.
Kebijakan stimulus ini masih dilakukan pembahasan lebih lanjut, terutama
untuk formulasi yang belum terasa manfaatnya bagi masyarakat terkait. Serta, sebisa
mungkin tidak mengganggu ketahanan dana program BP Jamsostek. Agar
pemberian stimulus ini tidak mengganggu pelayanan dan operasional BP Jamsostek
peserta, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap regulasi yang mengatur
Rencana Kerja dan Anggaran BP Jamsostek sesuai dengan ketentuan UU yang
berlaku.

9
4) Mendapat Keringanan Pajak bagi Industri Manufaktur
Untuk menjaga sektor riil tetap berjalan dan menjaga daya beli masyarakat agar
tetap stabil demi mendorong kinerja ekonomi domestik, pemerintah mengeluarkan
kebijakan stimulus fiskal dalam rangka penanganan COVID-19. Kebijakan stimulus
fiskal merupakan kebijakan yang berkaitan dengan urusan pajak dan pendapatan
negara. Adanya keringanan tanggungan pajak bagi perusahaan atau industri,
khususnya yang bergerak dalam bidang manufaktur.

I. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)


PPh 21 akan Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 100% atas penghasilan dari
pekerja di sektor industri pengolahan (termasuk KITE dan KITE IKM), besaran
pajak yang ditanggung maksimal Rp200 juta. Pajak ditanggung pemerintah
selama 6 bulan, mulai dari bulan April hingga September 2020. Anggaran total
yang dimiliki pemerintah atas PPh 21 ini sebesar Rp8,6 triliun. Diharapkan, para
pekerja di sektor pengolahan mendapatkan penghasilan untuk mempertahankan
daya beli. Serta, bagi para pemilik bisnis sektor ini, bisa merasa lega karena
berkurangnya beban biaya perusahaan atas pembayaran pajak pegawai.
II. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor (PPh 22 Impor)
Pembebasan PPh 22 Impor diberlakukan kepada 19 sektor tertentu, Kemudahan
Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor–Industri
Kecil dan Menengah (KITE IKM). Pembebasan PPh 22 Impor ini diberikan
selama 6 bulan, mulai dari bulan April hingga September 2020. Dengan total
pembebasan mencapai Rp8,15 triliun.
Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan ruang cashflow bagi industri
sebagai kompensasi switching cost (biaya perubahan negara asal impor), dan juga
meminimalisir risiko kerugian yang mungkin saja terjadi.
III. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25)
Adanya pengurangan biaya PPh 25 sebesar 30% kepada 19 sektor tertentu,
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor–Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).
Pembebasan PPh 25 diberlakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan April hingga
September 2020. Total tanggungan pajak ini yaitu sebesar Rp4,2 triliun.

10
Melalui kebijakan pembebasan pajak ini, diharapkan perusahaan atau industri
terkait bisa memperoleh ruang cashflow sebagai kompensasi switching cost.
Selain itu, diharapkan juga akan terjadi peningkatan ekspor.
IV. Relaksasi Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Restitusi PPN dipercepat bagi 19 sektor tertentu, Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE), serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor–Industri Kecil dan
Menengah (KITE IKM).
Relaksasi ini diberikan selama 6 bulan, mulai dari bulan April hingga September
2020 dengan total besaran restitusi mencapai Rp1,97 triliun. Batasan nilai
restitusi PPN bagi non eksportir sebesar Rp5 miliar, sedangkan bagi para
eksportir tidak diberi batasan.

Oleh karena itu, bagi kamu yang memiliki bisnis, terutama di bidang
manufaktur yang juga dekat dengan kegiatan impor dan ekspor, tidak perlu khawatir
mengalami penurunan kinerja bisnis.
Dengan adanya kebijakan keringanan pajak ini, kamu bisa lebih meminimalisir
risiko kerugian biaya perusahaan.

5) Peningkatan Layanan dan Pengawasan Ekspor-Impor


Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan stimulus non fiskal guna melengkapi
kebijakan stimulus fiskal yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Tujuan
utamanya adalah untuk memberi dorongan lebih terhadap aktivitas ekspor dan
impor. Dengan stimulus sebagai berikut :
Pertama, yaitu penyederhanaan dan pengurangan jumlah Lartas (Larangan dan
Pembatasan) kegiatan ekspor yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran ekspor
dan daya saing. Dokumen Health Certificate dan V-Legal tidak lagi menjadi
persyaratan ekspor, kecuali sangat dibutuhkan oleh eksportir. Juga, terdapat
pengurangan Lartas ekspor sebanyak 749 kode HS, yang terdiri dari 443 kode HS
pada komoditas produk ikan dan 306 kode HS pada produk industri kehutanan.
Kedua, yaitu penyederhanaan dan pengurangan jumlah Lartas (Larangan dan
Pembatasan) kegiatan impor, terutama impor bahan baku, yang bertujuan untuk
meningkatkan kelancaran impor dan ketersediaan bahan baku. Kebijakan ini

11
diberlakukan kepada perusahaan atau industri yang berstatus produsen. Di tahap
awal, kebijakan ini akan diterapkan pada produk Besi Baja dan produk turunannya.
Kemudian, akan diterapkan pula pada produk pangan strategis, seperti gula, garam,
dan tepung yang merupakan bahan baku dari industri manufaktur. Berkaitan dengan
duplikasi peraturan impor, pemerintah juga akan melakukan penyederhanaan pada
komoditas hortikultura, hewan dan produk hewan, serta bahan obat dan makanan.
Ketiga, yaitu melakukan percepatan proses ekspor dan impor bagi Reputable
Traders (perusahaan yang terkait dengan aktivitas ekspor dan impor). Sesuai prinsip,
perusahaan bereputasi baik akan diberikan insentif tambahan dalam bentuk
percepatan proses ekspor-impor yaitu berupa penerapan auto response dan auto
approval untuk proses Lartas, serta penghapusan laporan Surveyor terhadap
komoditas yang diwajibkan. Saat ini, ada 735 reputable traders, yang terdiri dari 109
perusahaan AEO/Authorized Economic Operator dan 626 perusahaan yang
tergolong Mitra Utama Kepabeanan.
Keempat, yaitu peningkatan dan percepatan layanan proses ekspor dan impor,
serta pengawasan melalui National Logistics Ecosystem (NLE).
NLE adalah sebuah platform yang memiliki fasilitas kolaborasi sistem informasi
antar-Instansi Pemerintah dan Swasta dengan tujuan simplikasi dan sinkronisasi arus
informasi & dokumen. Roadmap NLE mencakup integrasi antara INSW, Inaport,
Inatrade, CEISA, sistem trucking, sistem gudang, sistem transportasi, sistem
terminal operator, dan lain-lain. Dengan keberadaan NLE, diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi logistik nasional dengan cara mengintegrasikan layanan
pemerintah (G2G2B) dengan beberapa platform logistik yang telah beroperasi
(B2B).

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wabah dari pandemi global ini mengakibatkan banyak kecemasan bagi
masyarakat dan para pengusaha, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, dan
pengusaha kecil. Sebagai imbasnya kerancuan atau kelemahan ekonomi berdampak
buruk dan tidak stabil. Maka sebagaipihak yang berwenang pemerintah telah
memberikan kebijakan-kebijakan baru terhadap dunia kewirausahaan terkait
munculnya virus corona atau virus covid-19 ini. Sehingga masyarakat maupun
pengusaha bisa tetap tenang dan senantiasa menjaga diri masng masing untuk
menghindari penularan virus covid 19 ini.

3.2 Saran
Setiap tingkatan masyaratkan diharapkan bisa sama-sama saling menjaga diri
dan selalu bersiaga terkait virus covid-19 ini. Semakin kita menjaga dan menaati apa
yang telah di tetapkan, wabah pandemic global ini akan cepat berlalu, dan semua aspek
dunia mencangkup dunia kewirausahaan akan kembali stabil.

13

Anda mungkin juga menyukai