Oleh Kelompok 5
Bagi manajer portofolio, return dan risiko seluruh sekuritas di dalam portofolio lebih
diperlukan dibandingkan mengukur return dan risiko untuk sekuritas tunggal. Menghitung
return dan risiko untuk sekuritas tunggal juga berguna karena nilai-nilai tersebut akan
digunakan untuk menghitung return dan risiko portofolio. Pada dasarnya portofolio adalah
sekumpulan kesempatan investasi yang bertujuan untuk memilih kombinasi yang efisien dari
saham-saham yang dimilikinya, yaitu berupa keuntungan (return) yang optimal yang berarti
bahwa mendapat keuntungan tertinggi pada risiko tertentu atau mendapat keuntungan tertentu
pada risiko terendah. Investasi dengan cara portofolio memberikan hasil yang lebih optimal
daripada investasi pada satu macam saham. Hal tersebut disebabkan oleh adanya keuntungan
dari pengurangan risiko pada proses diversifikasi (Sofiana dan Widodo, 2009).
1. Return Portofolio
Return realisasian portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
realisasian masing masing sekuritas tunggal didalam portofolio tersebut. Secara sistematis,
return realisasian portofolio dapat ditulis sebagai berikut:
n
Rp=∑ (W i . R i)
i =1
n
E(Rp)=∑ ¿¿
i=1
2. Risiko Portofolio
Konsep risiko portofolio pertama kali diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz di tahun
1950-an. Menurut Markowitz secara umum risiko portofolio dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam portofolio. Persyaratan utama untuk
mengurangi risiko di dalam portofolio adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak
berkorelasi secara positif dan sempurna.
1
2.1 Portofolio dengan Dua Aktiva
Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau variance yang merupakan
kuadrat dari deviasi standar. Varian return portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat
dituliskan sebagai berikut:
Cov(RA,RB) = sRA,RB
n
I=1 = S [ RAi – E(RA)] [RBi – E(RB)] (pi)
I=1
Cov(RA,RB) = sRA,RB
n
= S [ RAi – E(RA)] [RBi – E(RB)]
I=1 n
r(A,B) = Cov(RA,RB)
(sA) (sB)
σp2 = [W12 σ12 + W22 σ22 + W32 σ32]+[ 2 .W1 .W2. σ12 +
2 .W1 .W3. σ13 + 2 .W2 .W2 3. σ23]
3. Risiko Total
Dalam konteks portofolio, risiko dari suatu aset dibagi menjadi dua komponen:
diversifiable risk yaitu, bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan
membentuk portofolio yang well-diversifiable yang dapat di diversifikasi. Karena risiko ini
unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk terjadi di suatu perusahaan dapat
diimbangi dengan hal yang baik terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat di-
diversifikasi didalam portofolio. Contoh dari diversifiable risk adalah pemogokan buruh,
tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak berhasil. Dan Nondiversifiable risk merupakan
Risiko ini tidak dapat di diversifikasikan oleh portofolio. Risiko ini terjadi karena kejadian-
kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi, naiknya harga bbm, perang dan
lain sebagainya.
Risiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversifiable dan non diversifiable
risks sebagai berikut ini:
3
2) Diversifikasi secara random
Diversifikasi secara random merupakan pembentukan portofolio dengan memilih
sekuritas-sekuritas secara acak tanpa memperhatikan karakteristik dari investasi yang
relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih
sekuritas secara acak.
3) Diversifikasi secara Markowitz
Dengan menggunakan metode mean-variance dari Markowitz, sekuritas-sekuritas yang
mempunyai korelasi lebih kecil dari +1 akan menurunkan risiko portofolio. Semakin
banyak sekuritas yang dimasukkan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko portofolio.
4
REFERENSI
Jogiyanto, H.M. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 10. BPFE: Yogyakarta.
Sofiana, Helda Puji Dan Widodo, Heri. 2009. Penerapan Analisis Portofolio Saham dalam
Rangka Optimalisasi Return dan Minimlisasi Risiko Pada Perusahaan Blue Chips.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1, No. 2, hal: 103-118.