Anda di halaman 1dari 3

Metode Penelitian Kualitatif Dalam Akuntansi

Review Artikel Internasional


“Gender And Work-Life Balance: A Phenomenological Study Of Women
Entrepreneurs in Pakistan”

Oleh
Kelompok 10:

Ni Putu Winda Ayuningtyas (1981611032) (01)


A.A Istri Pranyanita (1981611049) (18)
Made Ayu Prilla Winda Puspita (1981611053) (22)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
Judul : The Interplay of Different Levers of Control: A Case Study of Introducing a New
Performance Measurement System
Penulis : Tero-Seppo Tuomela,
Jurnal : Management Accounting Research, th.2005, hal 293-320.

1. Area of Interest
Area of interest dalam penelitian ini adalah studi kasus di bidang akuntansi manajemen
khususnya sistem pengukuran kinerja strategis yaitu konsep Balanced Scorecard. Tujuan
dilakukannya penelitian tersebut adalah untuk menginvestigasi peran sistem pengukuran
kinerja strategis secara diagnostik dan interaktif, serta menghubungkan peran pengukuran
kinerja tersebut dengan dua levers of control lainnya yaitu belief system dan boundary system.

2. Fenomena Penelitian
Siklus perusahaan yang semakin hari semakin kompleks menuntut perubahan system
pengukuran yang bisa diterapkan sefleksibel mungkin. Namun timbul suatu masalah dan
fenomena yang dapat diteliti yaitu, mekanisme yang kurang tepat dan kondisi ketidakpastian
dalam meningkatkan dan memperbaharui system dapat menghambat penerapan sistem
pengukuran kinerja perusahaan. Penggunaan model pengukuran kinerja yang baru tidak
mudah, karena beberapa faktor yang dapat dikontrol atau tidak dapat dikontrol dapat bertindak
sebagai penghalang untuk implementasi sistem secara penuh. Penelitian ini juga menyelidiki
dari sisi factor non keuangan, bagaimana peran dan penerapan konsep empat Levers of
Control terhadap pengenalan dan penggunaan system pengukuran kinerja baru pada
perusahaan di Indonesia. Penelitian terdahulu hanya dilakukan penelitian pada salah satu
dimensi control baik itu control diagnostic atau control interaktif. Penelitian ini mencoba
menunjukkan bahwa system pengukuran kinerja strategis dapat digunakan baik secara
diagnostic maupun interaktif, namun akan berdampak pada control keyakinan dan control
batas. Keempat control ini dapat digunakan secara bersama-sama walaupun dengan tujuan
yang berbeda.

3. Dasar Teori
Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kerangka pengendalian strategis
oleh Simon (1995a, 1995b) yang disebut Levers of Control yang terdiri dari belief systems,
boundary systems, interactive control system, dan diagnostic control system.

4. Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan selama empat tahun
yang dimulai sejak bulan Maret 1996 hingga Desember 2000. Studi kasus ini dilakukan di
perusahaan FinABB yang merupakan anak perusahaan ABB Finlandia.

5. Data dan Metode


Data berupa dokumen strategi perusahaan, hasil observasi, dan hasil wawancara.
Metode pengumpulan data: observasi partisipasi aktif, wawancara, dan triangulasi. Metode
analisis data: dimulai dengan berpartisipasi secara aktif di tim yang bertugas mengembangkan
sistem pengukuran kinerja yaitu 3K-Scorecard. Peneliti kemudian menganalisis dokumen
strategi perusahaan untuk menentukan masalah apa saja yang dialami perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Kemudian sistem 3K-Scorecard (menggunakan 33 pengukuran)
diimplementasikan sambil dipantau secara rutin oleh tim selama hampir 2 tahun. Peneliti
kemudian menganalisis implikasi penerapan 3K-Scorecard, membandingkan antara realisasi
dengan target, dan membuat rencana pengembangan pengukuran kinerja perusahaan.

1
Pengembangan pengukuran kinerja tersebut meliputi pembuatan indikator yang relevan dengan
perubahan perekonomian untuk segmen pasar tertentu.

6. Temuan
Sistem pengendalian strategis 3K-Scorecard secara diagnostik dan interaktif berperan
penting dalam memfasilitasi komunikasi antara seluruh bagian di perusahaan. Sistem tersebut
mendukung pengendalian yang efektif di perusahaan melalui:
a. Tujuan 3K-Scorecard dengan melatih manajemen puncak tentang bagaimana
menciptakan nilai bagi shareholder. Selain itu penggunaan 3K-Scorecard juga
membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan berfokus kepada pelanggan.
b. Strategi: penggunaan 3K-Scorecard membantu memfasilitasi penyusunan tujuan dan
strategi perusahaan secara berkelanjutan.
c. Feedback loops: 3K-Scorecard berkontribusi dalam pembelajaran manajerial dan
memperjelas hubungan sebab akibat dalam penyusunan strategi bisnis.
d. Target dan sistem remunerasi: 3K-Scorecard memfasilitasi dalam mempelajari
hubungan antara pengukuran keuangan dan nonkeuangan dan memperdalam
pemahaman tentang kinerja yang baik.

7. Simpulan
 Pertama, hubungan antara perspektif pengukuran yang berbeda dan dua jalur
hubungan kausal yang spesifik tidak diuji sebelum sistem diimplementasikan. Hubungan ini
hanya didasarkan pada penalaran manajerial.
 Kedua, pada akhir masa studi kami hanya beberapa perubahan yang dilakukan pada
sistem remunerasi manajer. Beberapa aspek non-keuangan telah ditambahkan ke kontrak
bonus, tetapi ini tidak selalu terkait langsung dengan penggunaan 3K Scorecard. Satu
penjelasan penting untuk ini berasal dari proses pengembangan dan cara sistem digunakan.
Dorongan untuk mengadopsi sistem pengukuran kinerja baru tidak datang dari atas ke bawah,
tetapi itu adalah gagasan manajemen Fin-ABB itu sendiri untuk mengembangkan scorecard
yang akan membantu mereka meningkatkan strategi pengelolaan mereka.

8. Rekomendasi dari penelitian ini


Peneliti mengatakan bahwa waktu tambahan yang dihabiskan untuk pengumpulan data
dan penggunaan informasi aktual menciptakan masalah lebih lanjut. Dalam kaitannya dengan
penggunaan interaktif informasi kinerja strategis, manajer menengah dan manajer fungsional
diperintahkan untuk mengumpulkan sebagian data yang diperlukan untuk 3K Scorecard.

9. Riset selanjutnnya
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperjelas sub-sub penelitian
sehingga memudahkan bagi pembaca dalam memahami isi penelitian yang dipaparkan.

Anda mungkin juga menyukai