ELEKTRONIKA DISKRIT
IC REGULATOR
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Isthiaiyatul Mamudah
P27838018016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik infrared dan photodiode.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi infrared dan photodiode.
c. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja infrared dan photodiode.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui rusak atau tidaknya infrared dan photodiode.
b. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian dengan menggunakan infrared dan photodiode.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, fungsi, cara kerja dan karakteristik infrared dan
photodiode.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu merangkai rangkaian dengan menggunakan infrared dan photodiode
serta menentukan baik buruknya suatu infrarared dan photodiode dengan menggunakan
multimeter
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan pembuatan LED infra merah tersebut adalah bahan galium arsenida (GaAs). Secara
teoritis LED infra merah mempuyai panjang gelombang 7800 Å dan mempunyai daerah frekuensi
3.104 sampai 4.104 Hz. Dilihat dari jangkah frekuensi yang begitu lebar, infra merah sangat
fleksibel dalam penggunaanya. LED ini akan menyerap arus yang lebih besar dari pada dioda biasa.
Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya dan semakin jauh jarak
sapuannya.
6 VD C 6 VD C
R 3
220 O H M R 1
47K O H M
R 2
V ?
PO T
D 1
D 2
IR
P H O T O D IO D A
Gambar 3.1 Rangkaian Infrared dan Photodioda
6 VD C 6 VD C
220 O H M R 1
D 2
P H O T O D IO D A
R 2
V ?
PO T
D 1 R 3
IR 47K O H M
R1 R2 R3 Infrared Photodiode
1. 0 3,8 V 0,04 V 3,4 V 1,2 V 2V
4.1 Analisis
Pada praktikum pertama, semakin besar resistansi pada resistor potensiometer maka tegangan
output hasil pembagian tegangan juga semakin besar. Semakin besar tegangan maka LED inframerah
menyala semakin terang meskipun tidak dapat dilihat secara langsung. Dengan pemasangan LED
inframerah yang sejajar dengan photodiode ditambah LED inframerah menyala maksimal, maka
photodhiode dapat menangkap banyak cahaya inframerah. Banyaknya cahaya inframerah yang dapat
ditangkap menyebabkan semakin besar pula arus dan tegangan yang dihasilkan oleh photodiode
sehingga lampu LED dapat menyala. Sedangkan pada praktikum kedua, semakin besar resistansi
pada resistor potensiometer maka tegangan output hasil pembagian tegangan semakin kecil sehingga
LED inframerah menyala redup bahkan mati. Pemasangan photodiode pada praktikum kedua juga
berbeda, tidak sejajar. Hal ini menyebabkan photodiode tidak dapat menangkap cahaya dari LED
inframerah dengan maksimal sehingga photodiode tidak dapat menghasilkan tegangan bahkan tidak
dapat menghasilkan arus dan tegangan. Hal tersebut menyebabkan lampu LED menyala redup atau
bahkan tidak menyala.
4.2 Kesimpulan
Dari praktikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa LED inframerah dan photodiode
saling bekerja sama. Jika inframerah mendapatkan tegangan dan mengeluarkan cahaya yang tidak
terlihat oleh mata. Dalam praktikum ini, cahaya inframerah ditangkap oleh photodiode dan
selanjutnya diubah menjadi arus dan tegangan yang dapat menyalakan indikator lampu LED.
DAFTAR PUSTAKA
[1.] No Name. 2015. “Spektrum Cahay LED Infra Merah (Infra Red LED)”.
http://elektronika-dasar.web.id/spektrum-cahaya-led-infra-merah-infra-red-led/
Diakses pada: 2 Desember 2018
[2.] Ridwan, Faisal. 2016. “Makalah Sensor dan Transduser Sensor Cahaya, Suhu dan Mekanik”.
http://anakteknikkeras.blogspot.com/2016/11/makalah-sensor-dan-transduser-sensor.html
Diakses pada: 2 Desember 2018
[3.] Riko. 2013. “Percobaan Photodioda”.
http://rikosibigo.blogspot.com/2013/04/percobaan-photodioda.html
Diakses pada: 2 Desember 2018
LAMPIRAN
1. FOTO PRAKTIKUM
2. LAPORAN SEMENTARA
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN