Anda di halaman 1dari 6

Nama : Atika Zhara Afina

NIM : 17410478
Mata Kuliah : Praktek Peradilan Pidana
Kasus :2

1. Penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tersebut tidak sesuai dengan prosedur
KUHAP maka perbuatan tersebut tidak sah. Karena prosedur yang tidak sesuai dengan
KUHAP merupakan dasar untuk dilakukannya praperadilan. Selain itu, dilakukannya
penahanan dan penahanan lanjutan terhadap jonet dan sangkot juga merupakan dasar untuk
dilakukannya praperadilan karena keluarga jonet dan sangkot yaitu jinathan dan butet tidak
pernah menerima pemberitahuan tembusan surat perintah penahanan dan penahanan lanjutan.
Dasar hukum yang berkaitan dengan hal penangkapan ada dalam Pasal 18 ayat 1 dan 3
KUHAP dan yang berkaitan dengan hal penahanan dan penahanan lanjutan melanggar pasal
21 ayat 3 KUHAP.
2. Tidak, karena seharusnya penangkapan yang dilakukan petugas kepolisian dilakukan dengan
memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan
yang mencantumkan identitas tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan, lain halnya
apabila kasus tersebut adalah tangkap tangan. Dalam perkara incasu, pada saat polisi
melakukan penangkapan tidak menunjukan surat perintah penangkapan kepada Jonet dan
Sangkot begitu juga dengan keluarga tersangka yaitu Jonathan dan butet sampai saat ini.
Selanjutnya dilakukannya penahanan dan penahanan lanjutan oleh pihak penyidik terhadap
jonet dan sangkot, pada tanggal 19 juni 2012, akan tetapi Jonathan dan butet selaku pihak
keluarga tidak pernah menerima tembusan surat perintah perihal penahanan maupun
penahanan lanjutannya.
3. Dalam kasus tersebut yang berhak untuk mengajukan pra peradilan adalah Jonet, Jonathan,
Butet, dan Sangkot. Berdasarkan pasal 79 KUHAP menjelaskan bahwa permintaan
pemeriksaan tenatang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penahanan diajukan oleh
tersangka, keluarga atau kuasanya kepada ketua pengadilan negeri dengan menyebutkan
alasannya.
4. Termohonnya adalah dari pihak kepolisian atau polisi
5. Permohonan praperadilan diajukan di Pengadilan Negeri Wates, karena yang melakukan
penangkapan dan penahan adalah kepolisian resor kulonprogo.
Amar Putusan

MENGADILI
I. DALAM EKSEPSI :
--Menolak Ekspesi dari Termohon
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan Permohonan “Praperadilan” Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penangkapan yang telah dilakukan oleh Termohon Terhadap
Pemohon I dan Pemohon II pada tanggal 18 Juni 2012 adalah tidak sah dan
bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 Ayat (1) dan (3) Jo. Pasal 21 Ayat (3) Undang-
Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana;
3. Menyatakan Penahanan yang dilakukan Oleh Termohon terhadap Pemohon I dan
Pemohon II adalah tidak sah dan bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 Ayat (3) Tentang Hukum Acara
Pidana;
4. Memerintahkan Termohon untuk segera mengeluarkan Pemohon I dan
Pemohon II dari tahanan ( incasu Tahanan Kepolisian Resor Kulonprogo);
5. Membebankan biaya perkara kepada Termohon sejumlah Nihil.
Nomor :
Lampiran : Surat Kuasa
Hal : PERMOHONAN PRA PERADILAN

Kepada Yth.

KETUA PENGADILAN NEGERI WATES

di-
KULONPROGO

Untuk dan atas serta kepentingan Hukum :

1. Jonet Supriadi, Laki-laki, Umur 25 tahun, Warga Negara Indonesia, Kristen,


Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. Kancil Kembar Nomor 1068A, Kota Yogyakarta.
---------------------------------------------------PEMOHON
1------------------------------------------------

2. Sangkot Imawan, Laki-laki, Umur 30, Warga Negera Indonesia, Islam, PNS,

bertempat tinggal di Jl. Melati Mas Nomor 101, Mergangsan, Kota Yogyakarta

---------------------------------------------------PEMOHON
2------------------------------------------------

Dalam hal ini diwakili oleh kuasa Hukumnya berdasarkan surat kuasa bermaterai cukup
tertanggal 21 Juni 2012, dengan memberikan kuasa kepada :

1. Atika Zhara Afina SH., M.H

2. Dhimi Arrivanissa SH., M.H

Advokat yang berkantor di Jalan Tuntungan Nomor 1086A, Mergangsan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan suarat kuasa tertanggal 21 Juni 2012 untuk
selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai pemohon.

Dengan ini mengajukan Permohonan Praperadilan terhadap :


PEMERINTAH REPLUBIK INDONESIA cq KEPALA KEPOLISIAN REPLUBIK
INDONESIA cq. KEPALA KEPOLISIAN RESOR KULONPROGO, Kedungsari, Pengasih,
Ngramang, Kedungsari, Kec. Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,
selanjutnya disebut sebagai TERMOHON.

Adapun yang menjadi alasan permohonan PEMOHON adalah sebagai berikut :

1. Bahwa, Pada tanggal 18 Juni 2012 PEMOHON I telah ditangkap sekiranya pukul 10.00 WIB
atas dugaan melakukan tindak pidana berupa kekerasan yang berujung kematian, penangkapan
tersebut dilakukan di rumah Pemohon I, namun ketika dilakaukan penangkapan kepada
PEMOHON I dan pihak keluarga tidak diperlihatkan surat perintah penangkapan oleh pihak
Penyidik Kepolisian sampai saat ini. Pada hari yang sama sekiranya pukul 08.00 WIB
dilakukannya penangkapan kepada PEMOHON II di kediamannya oleh pihak Penyidik
Kepolisian dengan alasan yang sama, namun untuk penangkapan ini PEMOHON II dan pihak
keluarga juga tidak di berikan surat perintah penangkapan oleh pihak Penyidik Kepolisian dan
baru diberikan keesokan harinya, pada saat di Polres Kulonprogo. Baik pihak keluarga
PEMOHON I dan PEMOHON II tidak menerima Tembusan surat Perintah Penangkapan sampai
saat ini. Penangkapan terhadap PEMOHON I dan PEMOHON II dilakukan tanpa adanya Surat
Perintah Penangkapan dan dibawa secara paksa oleh Kepolisian Kulonprogo Ke Kepolisian
Resor Kulonprogo.

2. Bahwa, setelah dilakukannya penangkapan oleh pihak Penyidik dilakukan Penahanan dan
Penahanan lanjutan kepada PEMOHON I dan PEMOHON II pada tanggal 19 Juni 2012, namun
baik PEMOHON I dan PEMOHON II dan pihak keluarga tidak pernah menerima Surat
Tembusan Pemberitahuan Perihal Penahanan maupun Penahanan lanjutan tersebut.

3. Bahwa, pada saat melakukan penangkapan terhadap PEMOHON I dan PEMOHON II


TERMOHON tidak menunjukan Surat Perintah Penangkapan. Atas absennya dokumen ini
TERMOHON telah melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1) KUHAP.

4. Bahwa, atas Penangkapan yang dilakukan terhadap PEMOHON I dan PEMOHON II,
TERMOHON juga tidak pernah memberikan Tembusan Surat Perintah Penangkapan kepada
keluarga para PEMOHON I dan keluarga Pemohon II, hal ini melanggar ketentuan Pasal 18 ayat
(3) KUHAP.

5. Bahwa, TERMOHON melakukan Penahanan dan Penahanan lanjutan terhadap PEMOHON I


dan PEMOHON II, namun dari pihak TERMOHON tidak pernah menunjukan Surat Perintah
Penahanan dan Penahanan lanjutan kepada para PEMOHON. Atas dilakukannya hal tersebut
TERMOHON telah melanggar ketentuan Pasal 21 ayat (2) KUHAP.
6. Bahwa, terhadap pihak keluarga PEMOHON I dan PEMOHON II, TERMOHON juga tidak
memberikan Surat Tembusan Pemberitahuan perihal Penahanan dan Penahanan lanjutan hal ini
melanggar ketentuan Pasal 21 ayat (3) KUHAP.

Berdasarkan alasan-alasan diatas maka para pemohon, memohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Wates agar berkenan untuk memtuskan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengabulkan Permohonan PraPeradilan PEMOHON untuk keseluruhan.

2. Menyatakan Penangkapan dan Penahanan oleh TERMOHON terhadap PEMOHON I


dan PEMOHON II adalah TIDAK SAH.

3. Memerintahkan kepada TERMOHON untuk melepaskan dan mebebaskan PEMOHON


I dan PEMOHON II.

4. Menghukup TERMOHON untuk memberikan ganti rugi kepada PEMOHON II dan


PEMOHON II sebesar Rp. 15.000.000,- ( lima belas juta rupiah ).

Apabila Pengadilan Negeri Wates berpendapat lain mohon diputus seadil-adilnya.

Yogyakarta, 23 Juni 2012


Hormat Kami

Kuasa Para PEMOHON

Atika Zhara Afina SH., M.H

Dhimi Arrivanissa SH., M.H

Anda mungkin juga menyukai