Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM

PRINSIP REKAYASA PROSES


ALAT-ALAT REAKTOR

DI SUSUN OLEH :
NAMA : DONI HADIAN PUTRADA

NIM : J1A217011

KELOMPOK :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemisahan komponen yang memiliki sifat fisik atau kimiawi


merupakansalah satu proses yang sering dijumpai pada proses teknik kimia selain
pencampuran, evaporasi dll. Distilasi atau dikenal juga penyulingan
bertujuanuntuk meningkatkan konsentrasi atau kemurnian satu atau lebih
komponen yang biasanya produknya memiliki titik didih lebih rendah (produk
atas). Sedangkanyang memiliki titik didih lebih tinggi akan diperoleh pada produk
bawah dan jikalebih dari dua komponen akan merupakan residu. Penggunaan
pemanas biasanyakukus atau steam sangat besar pengaruhnya terhadap rancang
bangun dari peralatannya sendiri (Wonorahardjo, 2013).

Dalam prakteknya distilasi dilaksanakan menurut salah-satu dari dua


metodautama. Metoda pertama berdasarkan atas pembentukkan uap dengan
mendidihkanzat cair yang akan dipisahkan kemudian mengembunkan uap tanpa
ada zat cair yang kembali ke bejana didih. Metada ini merupakan metoda distilasi
yang tidak memakai reflux. Metoda kedua berdasarkan atas pengembalian
sebagian darikondensat ke bejana didih dalam suatu kondisi tertentu sehingga zat
cair yangdikembalikan ini dapat berkontak dengan baik dengan uap yang mengalir
ke atasmenuju kondensor. Masing-masing metoda ini dapat dilakukan dalam
proseskontinyu maupun proses tumpak (Van Winkel , 2003).

Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa
Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan
perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated
steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung
secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung
begitu saja. Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang
minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi,
pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah
radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara
sekitar.

Evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri


atas zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Tujuan dari evaporasi
adalah memekatkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan
konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam keseharian seorang yang mempunyai
hubungan erat dengan sains, kita pastinya sudah harus bisa mengetahui beberapa
nama instrumen beserta fungsi, cara kerja dan prinsip kerja. Karena suatu saat
suatu instrumen akan berguna bagi kita pada waktu dimana kita sangat
memerlukannya. Untuk itu kita harus tahu beberapa pengertian, fungsi, cara kerja
serta prinsip kerja dari suatu instrumen tersebut. Salah satu instrumen yang ingin
sedikit saya jelaskan disini adalah rotary vakum evaporator.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia


berdasarkan pada perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau zat. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007).

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap


tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut
destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya
yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan
uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa
murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat
terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Harizul, Rivai.
1995).

Proses destilasi dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat destilasi


yang terdiri dari labu dasar bulat, kondensor, dan labu destilat. Larutan atau
campuran zat ditempatkan dalam labu dasar bulat dan biasanya ditambahkan batu
didih untuk mencegah golakan gelembung udara. Ketika larutan tersebut
dipanaskan secara perlahan tekanan uap masing-masing zat akan naik hingga
mencapai 1 Atm dan selanjutnya panas yang diberikan digunakan zat untuk
mengubah fasa cair menjadi fasa gas/uap (Tim Kimia Analitik, 2014).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu alat
pendingin. Proses pendinginan tersebut kemudian mengkondensasikan uap air
tersebut dengan kemurnian yang relatif tinggi. Proses ini berjalan terus menerus
dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran homogen tersebut ( Syukri, 2007).

Pemisahan dengan cara destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara


penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat
di dalam campuran bersifat mudah menguap (volatil). Yang mana tingkat
penguapan (volatilitas) masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu yang
sama. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari
suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang
lebih volatil. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu
tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang
volatil. Jadi cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki
komposisi yang berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan komponen
volatil dipisahkan dengan komponen yang kurang volatil, karen aproses
pemanasan. Sebagai contoh: pemisahan penguapan dapat digunakan untuk
memisahkan air dari larutan NaCl berair, sedangkan pemisahan dengan cara
destilasi digunakan untuk memisahkan campuran alkohol dari air. (Wahyu, 2013).

2.2 Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah fase
sebuah larutan menjadi fase uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk
menukar panasdan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator
umumnya terdiri daritiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari
cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan / kondensasi) atau
ke peralatan lainnya (Rusli, 2013)
Evaporasi adalah menguapkan cairan yang ada pada larutan, sehingga
diperoleh suatu larutan yang lebih pekat (thick liquor). Alat untuk melakukan
evaporasi adalah evaporator. Evapaorator merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengevaporasi sebagian atau seluruh pelarut dari suatu larutan. Hasilnya
biasanya berupa zat padat atau konsentrat dari larutan. Jika hasilnya zat padat,
panas yang dibutuhkan untuk penguapan larutan harus disuplai ke suspensi zat
padat pada larutan, jika tidak alat tersebut dikasifikasikan sebagai pengering
(Moeksin, 2009).
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan
atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi
bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkeci
lvolume larutan, menurunkan aktivitas air aw (Praptiningsih, 2001)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakaukan pada hari kamis, 18 April 2019, pukul 10.00 s/d
selesai, di Laboratorium Kimia, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitass Jambi.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah Evaporator dan destilator

3.3 Prosedur Kerja

Mencari literatur tentang alat reaktor yang akan di praktikumkan dan


dipelajari. Mendengarkan penjelasan singkat dari dosen atau asisten praktikum
tentang alat yang akan dipraktikumkan. Menentukan jenis alat tersebut,
berdasarkan penjelasan dan literatur yang ada. Menanyakan apa yang belum jelas,
baik dari literatur yang dibaca maupun dari penjelasan yang disampaikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

4.1 Destilasi Sederhana

prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan


perbedaan titik didih yang jauh berbeda.

secara umum prinsip kerja alat distilasi ; Pada distilasi sederhana, dasar
pemisahannya adalah perbedaan titik didi hyang jauh atau dengan salah satu
komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang
titikdidihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih,
juga perbedaan kevolatilan, yaitukecenderungan sebuah substansi untuk menjadi
gas. Distilasi ini dila kukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang


titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak.
Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor
lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar
murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair
yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.

Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang
tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar,
sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-
aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu
destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem,
statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam
campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.

Destilator sederhana yang terdiri dari thermometer, labu didih, steel head,
pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya
digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi
syarat:

a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.

b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai
tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .

Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang
berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan
celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air
keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar
pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak
dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih
sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung
reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas,
ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.

Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan


uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai
kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika
suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada
saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih.
Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan
mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah
pada suhu kamar.

Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama
dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

4.2 Destilasi Uap Air

Destilasi uap air digunakan untuk memurnikan zat/senyawa cair yang


tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi. Sedangkan sebelum zat cair
tersebut mencapai titik dihdihnya zat cair sudah terurai, teroksidasi atau
mengalami reaksi pengubahan. Maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan
secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat melaikan harus didestilasi
dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan
untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan
cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap
berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah daripada dengan
pemanasan langsung. Untuk destilasi uap labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap.
Uap air yang dialirkan kedalam labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena
titik didih suatu campuran lebih rendah daripada titik didih komponen-
komponennya
Destilasi uap air adalah suatu metode destilasi yang bertujuan untuk
memisahkan suatu substansi dari campurannya dengan pertolongan uap air.
Destilasi uap air digunakan untuk memisahkan substansi-substansi yang tidak
saling campur atau menurunkan titik didih komponen campuran yang titik
didihnya tinggi, dengan adanya uap air itu.
Agar suatu substansi dapat dipisahkan dari campurannya dengan destilasi
uap air, maka beberapa persyaratan harus dipenuhi, yaitu :

1. Substansi tersebut tidak/hampir tidak larut di dalam air.


2. Tidak mengalami peruraian karena kontak dengan air panas.
3. Mempunyai tekanan uap yang relatif tinggi pada 1000 C (minimal 5 mm
Hg).
Pada destilasi uap air berlaku Hukum Daltontentang Tekanan Parsialyang
menyatakan bahwa :   Bila dua atau lebih gas atau uap yang satu sama lain tidak
bereaksi kimia dicampur pada suhu yang tetap, maka tiap gas menimbulkan
tekanan yang sama seolah-olah gas itu berada sendirian dan jumlah tekanan-
tekanan parsial gas-gas itu sama dengan tekanan total yang ditimbulkan oleh
sistem campuran gas-gas itu.
4.3 Evaporator

Rotary evaporator bekerja seperti alat destilasi. Pemansan pada rotary


evaporator menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan
memutar labu yang berisi sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih
merata. Selain itu, penurunan tekanan diberikan ketika labu yang berisi sampel
diputar menyebabkan penguapan lebih cepat. Dengan adanya pemutaran labu
maka penguapan pun menjadi lebih cepat terjadi. Pompa vakum digunakan untuk
menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan diubah
kembali ke dalam bentuk cair.

Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari
volume labu alas bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai
dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat
dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang menghubungkan dengan kondensor.
Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar
dengan kecepatan yang diinginkan.

Bagian-bagian evaporator yaitu, Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu


pada waterbath dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih dari
pelarut), waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu
alas yang berisi “sampel”, ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu
alas bulat sampel bergantung. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air
kedalam kondensor yang airnya disedot oleh pompa vakum. Kondensor :
berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari fasa
gas ke fasa cair. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam
kondensor. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi
penampung pelarut. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu
alas bulat penampung bergantung.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Harizul, Rivai. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press : Jakarta

Moeksin. 2009. Penuntun praktikum satuan operasi 2. Politeknik Negeri


Sriwijaya : Palembang.

Praptiningsih, 2001. Metode Pemisahan. UGM Press : Yogyakarta

Rusli . 2013 . Pemisahan Kimia Untuk Universitas. Erlangga : Bandung

Syukri.2007.Kimia Dasar 2. ITB : Bandung

Tim Kimia Analitik. 2014.Penuntun Praktikum Kimia Analitik II. Universitas


Jambi : Jambi

Van Winkel, M. 2003. Distillation . McGraw-Hill . New york

Wahyu, dkk. 2013.Kimia Analitik II. UM Pres : Malang

Wonorahardjo, Surjani. 2013. Metode-Metode Pemisahan Kimia sebuah


pengantar . Indeks : Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai