DI SUSUN OLEH :
NAMA : DONI HADIAN PUTRADA
NIM : J1A217011
KELOMPOK :
PENDAHULUAN
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa
Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan
perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated
steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung
secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung
begitu saja. Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang
minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi,
pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah
radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara
sekitar.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Destilasi
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu alat
pendingin. Proses pendinginan tersebut kemudian mengkondensasikan uap air
tersebut dengan kemurnian yang relatif tinggi. Proses ini berjalan terus menerus
dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran homogen tersebut ( Syukri, 2007).
2.2 Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah fase
sebuah larutan menjadi fase uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk
menukar panasdan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator
umumnya terdiri daritiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari
cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan / kondensasi) atau
ke peralatan lainnya (Rusli, 2013)
Evaporasi adalah menguapkan cairan yang ada pada larutan, sehingga
diperoleh suatu larutan yang lebih pekat (thick liquor). Alat untuk melakukan
evaporasi adalah evaporator. Evapaorator merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengevaporasi sebagian atau seluruh pelarut dari suatu larutan. Hasilnya
biasanya berupa zat padat atau konsentrat dari larutan. Jika hasilnya zat padat,
panas yang dibutuhkan untuk penguapan larutan harus disuplai ke suspensi zat
padat pada larutan, jika tidak alat tersebut dikasifikasikan sebagai pengering
(Moeksin, 2009).
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan
atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi
bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkeci
lvolume larutan, menurunkan aktivitas air aw (Praptiningsih, 2001)
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini dilakaukan pada hari kamis, 18 April 2019, pukul 10.00 s/d
selesai, di Laboratorium Kimia, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitass Jambi.
4.1 Pembahasan
secara umum prinsip kerja alat distilasi ; Pada distilasi sederhana, dasar
pemisahannya adalah perbedaan titik didi hyang jauh atau dengan salah satu
komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang
titikdidihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih,
juga perbedaan kevolatilan, yaitukecenderungan sebuah substansi untuk menjadi
gas. Distilasi ini dila kukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang
tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar,
sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-
aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu
destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem,
statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam
campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.
Destilator sederhana yang terdiri dari thermometer, labu didih, steel head,
pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya
digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi
syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai
tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang
berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan
celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air
keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar
pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak
dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih
sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung
reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas,
ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama
dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari
volume labu alas bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai
dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat
dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang menghubungkan dengan kondensor.
Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar
dengan kecepatan yang diinginkan.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA