Anda di halaman 1dari 4

Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang

Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah. Oleh karena perawatan
kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari keperawatan khususnya dan system kesehatan pada
umumnya. Sekaitan dengan itu pula peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan
keikutsertaannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan yang akan
datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.

Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara keseluruhan yang
meliputi:

· Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam


gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi umur, penyebarannya, dan
kepadatan penduduk di kota-kota besar.

· Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit menular ke penyakit-
penyakit degenerative seperti jantung, kanker, strok, depresi mental dan kecemasan, peningkatan
kecelakaan, alkhohilisme, dan penyalahgunaan narkotika.

· Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan disertai
perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat
baru, masalah-masalah individu, keluarga, antar individu dan masyarakat.

· Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerima pelayana) serta meningkatnya harapan


terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan, perubahan konsep kesehatan dari kebebasan
penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup sehat dan mempunyai daya
produktivitas tinggi.

· Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis. Keperawatan membawa
perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit

· Berkembangnya team kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga kesehatan dan keperawatan
dan munculnya berbagai katagori tenaga kesehatan yang baru.

· Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan bagi semua orang pada
tahun 2000

· Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab/wewenang kepada perawat


dan tenaga kesehatan lainnya

· Masyarakat menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di luar rumah sakit, missal rehabilitasi, mental health dan
sebagiannya.
Dilihat dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehtan semakin
besar melalui intervensi perawatan kesehatan masyarakat diberbagai tingkat pelayanan dalam
mengatasi masalah kesehatan/keperawatan karena kelalaian, ketidaktahuan dan kemampuan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dengan demikian peranan perawat kesehatan masyarakat untuk
masa-masa kini dan yang akan datang semakin penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

2.2 Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan perubahan-perubahan
yang cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih baik. Di bidang kesehatan tuntutan
reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah
dan antar golongan, kurangnya kemandirian dalam pembangunan bangsa dan derajat kesehatan
masyarakat yang masih tertinggal di bandingkan dengan negara tetangga. Reformasi bidang kesehatan
juga diperlukan karena adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap
keberhasilan pembangunan kesehatan yaitu perubahan pada dinamika kependudukan, temuan
substansial IPTEK kesehatan/kedokteran, tantangan global, perubahan lingkungan dan demokrasi
disegala bidang.

Berdasarkan pemahaman terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap konsep sehat
sakit, serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan kesehatan
bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru,
yaitu paradigma sehat.

Paradigma sehat yang diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada peningkatan dan
perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang sakit, sehingga kebijakan
akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan maksud melindungi dan meningkatkan
orang sehat menjadi lebih sehat dan roduktif serta tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi
ekonomi, melakukan investasi dan intervensi pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit akan
lebih cost effective dari pada intervensi terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan
agar semua masyarakat selalu berwawasan kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan
Berwawasan Kesehatan".

2.3 Trend Keperawatan di Masa Depan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan
status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran
masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya
hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan
fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak
pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.

Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif
dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.

Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan.
Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses
keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi
profesi (PPNI).

1. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan

Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu
perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan sistem
pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu
memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan.

a. Wawasan Keilmuan

Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999, merupakan wujud
dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat dengan adanya:

· Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan Etika Umum)

· Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia, Mikrobiologi dan
Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.

· Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan, Komunikasi Dalam
Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan II, Keperawatan Maternitas I dan II,
Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan Komunitas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan
gawat Darurat, Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan
Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.

Demikian juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya kurikulum
Ners pada tahun 1998.

Sementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2 Keperawatan
untuk Studi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas. Dan
selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperwatan Jiwa dan Keperawatan Medikal Bedah.

Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme
dengan spesialisasi bidang keperawatan.

b. Orientasi Pendidikan
Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan
teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan tetap mengikuti kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala sumber yang memungkinkan penguasaan
iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global.

c. Kerangka Konsep

Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri, pendidikan
dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari pendidikan
profesional keperawatan.

2. Perkembangan Pelayanan Keperawatan

Perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan keperawatan
dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan rehabilitatif harus didukung
dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas.

Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional, seperti:

· Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan

· Praktik keperawatan di rumah (home care)

· Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan

· Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000, yang
kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik
Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai