Anda di halaman 1dari 5

Facebook: Ini Berkaitan dengan uang

CASE STUDY

1. Lakukan analisis etika pada Facebook, Apa dilema etika yang disajikan dalam kasus ini?

Fakta: Facebook, yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, adalah layanan jejaring sosial dan situs
jejaring sosial terbesar di dunia. Ini bertujuan untuk membuat dunia lebih terbuka dan terhubung.
Pengguna Facebook tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga mereka untuk melihat apa
yang terjadi di sekitar mereka dan berbagi serta mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka
kepada sebuah lingkaran sosial.

Facebook memiliki model bisnis yang sukses mendatangkan keuntungan jutaan dollar dengan
menggunakan data penggunaya sebagai komoditas pada pihak ketiga yaitu perusahaan-perusahaan
advertising yang tentunya profiling pengguna ini akan sangat berguna untuk pemasaran yang tetap
sasaran. Facebook harus membahayakan hak setiap pengguna untuk meningkatkan kemampuan
iklannya. Semakin banyak kebebasan yang dimiliki Facebook untuk menggunakan data dari profil
dan interaksi pengguna, semakin banyak kemampuan yang mereka miliki untuk menghasilkan
pendapatan. Sehingga dalam menjalankan model bisnisnya facebook harus melanggar privasi para
penggunanya, karena dengan menjadikan informasi pengguna sebagai komoditas berarti secara
langsung facebook menyebarluaskan data penggunaya ke berbagai pihak untuk mendapatkan
keuntungan.

Terkait hal ini pihak facebook telah beberapa kali mendapat banyak kritik hingga menghadapi
tuntutan hukum, contohnya keijakan privasi Facebook ditantang di eropa. Reputasi Facebook akan
hancur ketika lebih banyak tuntutan hukum terjadi. tetapi dengan model bisnis facebook dimana
informasi pelangganlah yang menjadi komoditas dan sumber pedapatannya, maka facebook tetap
tidak menghiraukan kritik dari pelanggaran privasi yang mereka lakukan.

Konflik dan dilema etika yang terjadi: Konflik utama yang terjadi dalam hal ini adalah antara pihak
facebook dengan para penggunanya yang menjadi masalah etika terkait kebesan facebook dalam
mempergunakan data penggunanya termasuk menjadikan data pengguna facebook sebagai
komoditas kepada pihak ketiga tanpa menghiraukan privasi para penggunanya. pelanggaran privasi
dari pengguna merupakan dilema etis terkait kebebasan facebook dalam penggunaan data
penggunanya, sehingga memaksa Facebook untuk menemukan titik keseimbangan di antara para
pengguna dan pemangku kepentingan lainnya termasuk para pemegang saham, pengiklan, dan
karyawan.
Dilema etis dalam kasus tersebut meliputi privasi informasi pribadi. Fakta bahwa Facebook
menggunakan informasi pribadi untuk memenuhi iklan pribadi dan promosi bagi penggunanya. Ini
adalah masa depan pemasaran media sosial, tetapi bisa juga dilihat sebagai dilema etis bagi privasi
pengguna. Yang jelas tidak etis adalah fakta bahwa di kanada, Facebook tidak memberikan
kebebasan kepada penggunanya untuk melihat bagaimana informasi mereka digunakan. Mengambil
transparansi dari para penggunanya menghancurkan reputasi perusahaan. Jadi, kesimpulannya,
meskipun pemasaran media sosial memiliki potensi yang besar, perlu ada transparansi yang lebih
terhadap bagaimana pelanggan diperlakukan.

Pihak-pihak yang berkepentingan: tentu saja facebook menjadi pihak yang sangat berkepentingan
disini, karena bisnis modelnya menghasilkan uang dengan menjadikan informasi penggunana
sebagai komoditas. Secara langsung pengguna menjadi pihak yang ditugikan dalam hal ini karena
privasi mereka akan data pribadi mereka yang di share di facebook. Seharusnya regulator bisa
menjadi pihak penengah dalam hal ini tetapi dalam hal ini mereka belum bisa mengatasi
pelanggaran privasi yang dilakukan facebook untuk keuntungan mereka.

Opsi yang mungkin dapan diambil dan konsekuensinya: Opsi yang mungkin diambil dalam hal ini
dengan meminta facebook lebih transparan dalam pengelolaan data penggunanya, dengan
konsekuensi bahwa ketika para pengguna tahu bahwa data pribadi mereka akan diperdagangkan,
kemungkinan besar mereka akan berheti berbagi informasi dengan meggunakan facebook, sehingga
akan sangat menguragi pendapatan dari pihak facebook sendiri. Opsi ini butuh dukungan dari
regulator untuk membuat regulasi yag memaksa facebook untuk lebih trasparn dalam penggunaan
data penggunanya. Opsi ini sangat merugikan pihak facebook dan hingga saat ini msih belum bisa
diimplementasikan.

Opsi kedua adalah campaign tentang dampak buruk dalam penggunaan sosial media, yang
bertujuan untuk mengedukasi parapengguna tentang baaimana data yanng mereka share ke sosial
media akn diolah secara bebas termasuk dijadikan komoditas oleh perusahaan jejring media
tersebut. Campaign ini bisa dilaukan dengan berbagai media termasuk film. Tetapi pada akhirnya
opsi ini kembali pada kesadaraan para pengguna tentang bahaya dalam penggunaan sosial media.
Tidak banyak konsekuensi dari opsi ini, tetapi hingga saat ini belum dapat dilakukan secara efektif
karena jika melihat masih banyaknya pengguna facebook dan instagram tanpa menyadari bagimana
data mereka akan digunakan oleh perusahaan jejaring sosial.

2. Apa hubungan hak privasi dengan model bisnis Facebook?


Hak privasi adalah adalah hak yang dipunyai seseorang untuk menjaga kehidupan personal atau
rahasia informasi personal agar hanya untuk diketahui sekelompok kecil saja. Sedangkan model
bisnis Facebook adalah membuat keuntungan dari situs jejaring sosial didasarkan pada
penggunaan informasi pribadi pelanggan untuk menghasilkan pendapatan. Facebook menjual
informasi pelanggan kepada perusahaan pemasaran eksternal untuk memungkinkan mereka
menjual produk mereka kepada customers lebih spesifik. Bahkan, menjual informasi kepada
pihak ketiga ini menyumbang 70% dari pendapatannya.

Tujuan Facebook adalah mengajak para penggunanya untuk berbagi sebanyak mungkin data
karena semakin banyak Facebook tahu tentang diri seseorang, maka semakin akurat iklan
tersebut dapat dijadikan iklan yang relevan bagi anda. Oleh karena itu Facebook menyediakan
platform media sosial gratis memungkinkan pengguna tetap terhubung dengan teman-teman
dan berbagi foto, video, pikiran dan perasaan kepada mereka. Sebagai gantinya, Facebook
menjual iklan berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dari para pengguna tersebut.
Semakin banyak postinganyang diunggah oleh pengguna di Facebook, semakin berharga pula
arti pengguna Facebook bagi Facebook itu sendiri.

Facebook jelas menginginkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi informasi sebanyak
mungkin karena dengan begitu data pengguna facebook akan dapat diprofile dengan semakin
detail, dan semakin detai prrofile para pengguna facebook maka iklan yang disajikan akan tepat
sasaran pada kepentingan masing-masing pengguna dan tentu saja akan menghasilkan
pendapatan yang lebih besar dari penjualan data tersebut, sebaliknya, jika pengguna tidak
cukup aktif, mereka akan kurang menguntungkan bagi Facebook. Singkatnya, privasi pengguna
dan model bisnis Facebook saling bertentangan. Meskipun masuk akal untuk Facebook ingin
membuat lebih banyak uang, ia harus bertanggung jawab atas data pribadi ratusan juta
pengguna.

3. Jelaskan kelemahan-kelemahan kebijakan privasi dan fitur yang ditetapkan Facebook.


Faktor manajemen, organisasi, dan teknologi apasaja penyebab kelemahan tersebut?

Menurut yang dijelaskan dalam deskripsi kasus diatas bahwa Kelemahan kebijakan privasi
Facebook ini adalah hal tersebut "semakin sulit untuk dipahami dibandingkan pemberitahuan
pemerintah atau perjanjian kartu kredit bank yang biasa dibuat pemerintah, sehingga para
pengguna akan semakin sulit untuk mengerti. Facebook mengambil keuntungan dari pengguna
"persetujuan tersirat" yang ada pada kebijakan privasi yang sulit dimengerti tersebut. Sehingga
Hal ini hampir menjamin bahwa para pengguna Facebook tidak akan membaca secara detail dari
kebijakannya secara keseluruhan, hal ini untuk memastikan bahwa pelanggan tidak bisa memilih
untuk memberikan informasi pribadi mereka kepada pihak ketiga. Kelemahan pada kebijakan
privasi sangat berhubungan Berhubungan dengan model bisnis Facebook, perusahaan tersebut
membutuhkan informasi pelanggannya untuk membuat keuntungan, sehingga mereka membuat
kebijakan privasi mereka sulit untuk navigasi dan dimengerti.

Penciptaan sosial media dirancang sedemikian rupa dengan berbagai fitir yang ada agar dapat
menimbulkan reaksi addicted pada para penggunanaya sehingga pada kenyataannya masih
banyak orang yang berbagi berbagai informasi pribadi yang sensitif di Facebook karena mereka
tidak menyadari bahwa informasi yang mereka bagikan akan dikumpulkan dan dijadikan
komoditas.

Nilai fundamental Facebook terletak pada seberapa efisien mereka dapat mempengaruhi data
yang dikumpulkan untuk menarik pihak perusahaan iklan, dan ini merupakan nilai jual utama
dari facebook untuk mendapatkan banyak uang. Facebook juga berusaha untuk mendapatkan
memperoleh keuntungan dari mengelola dan menghindari tuntutan privasi yang muncul oleh
pengguna dan pembuat undang-undang, namun ada beberapa sinyal bahwa dari pihak
managemen akan berusaha untuk lebih bertanggung jawab dengan proses pengumpulan data
ini, baik itu berasal dari kemauan pihak managemen facebook sendiri maupun karena hal
tersebut memang dipaksakan oleh aturan-aturan tertentu.

Terkait dengan kelemahan pada kebijakan privasi mereka ini, facebook beberapa kali harus
menghadapi tuntutan hukum dari penggunanya, dan beberapa kali mendapat rekomendasi
untuk memperbaiki kebijakan privasinya agar privasi dari penggunanya dapat lebih terlindungi.
Tetapi kembali lagi kepad model bisnis dari facebook sendiri dimana penghasilan mereka berasal
dari penggunaan data pelanggan sebgai komoditas untuk perusahaan periklanan, maka
kelemahan privasi yang ada pada facebook memang dirancang sedemikian rupa agar bisnis
utama mereka dalam menghasilkan uang bisa tetap berjalan. Sehingga pada akhirnya dengan
semakin luasnya isu tentang kebijakan privasi pengguna facebook ini menyebar dimasyarakat
akan membuat pengguna sadar bahwa semua informasi yang mereka share di facebook akan
menjadi komoditas perusahaan. Pada akhirnya dengan model bisnis yang seperti itu kelemahan
kebijakan privasi ini akan sangat sulit untuk diperbaiki, sehingga untuk melindungi privasi dari
data pribadi pengguna adalah dengan kembali kepada kesadaran dari pengguna masing-masing.

4. Mungkinkan Facebook mampu memiliki model bisnis yang berhasil tanpa melanggar hak
privasi? Jelaskan jawaban anda. Adakah pilihan lain yang bisa diambil facebook untuk
membuat hal ini terjadi?

Meskipun Facebook telah membentuk akar dalam banyak industri sebagai jaringan sosial yang
dihormati, tanpa menjual informasi, tidak akan ada cara yang tepat bagi perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan. Jika Facebook menerapkan model bisnis berdasarkan berdasarkan
privasi para pengguna, maka tidak mungkin Facebook bisa sukses dengan pendapatan yang
fantastis seperti sekarang ini. Menurut deskripsi kasus dituliskan bahwa pada 2013, Facebook
menghasilkan $4.2 miliar dari total pendapatan berasal dari periklanan, atau sebesar 85% dari
total pendapatannya. Pendapatan Facebook terutama berasal dari iklan karena memuat banyak
informasi pengguna yang tentunya merupakan komoditas yang berharga bagimperusahaan
advertising.

Iklan yang disesuaikan adalah tulang punggung model bisnis Facebook. Dengan demikian,
berbisnis tanpa melanggar hak privasi penggunanya akan melumpuhkan kegiatan bisnis
Facebook. Meskipun Facebook terus menyerang privasi, kemungkinan hal tersebut tidak akan
menguntungkan selamanya. Pendapatan iklan Facebook tahun 2012 tumbuh karena didorong
oleh penambahan pengguna baru, tetapi ketika pasar mencapai saturasi, dan hanya ada sedikit
pelanggan baru, maka Facebook tidak akan disukai oleh pengiklan lagi. Jaringan sosial adalah
sektor yang bergantung pada perjanjian dengan perusahaan di sektor lain yang benar-benar
menjual suatu produk. Tanpa pemasaran dan jangkauan luas jaringan sosial seperti Facebook,
situs jejaring sosial tidak akan berguna bagi perusahaan-perusahaan pihak ketiga ini. Terutama di
pasar sekarang, dimana Facebook tidak lagi populer seperti dulu.

Facebook dari awal menyadari bahwa model bisnis mereka akan sangat bergantung pada
informasi pengguna dan kejenuhan pengguna akan bisa terjadi pada suatu saat, sehingga untuk
mempertahankan bisnisnya mereka mengakuisisi platform instagram yang menjadi tren saat ini
dengan miliaran pengguna aktif, sehingga model bisnis mereka masih tetap bisa dipertahankan,
dan tentu saja tanpa merubah model bisnis awal mereka dalam penggunaan data user untuyk
kepentingan perusahaan dalam memperoleh keuntungan walaupun dengan melanggar privasi
para panggunanya.

Anda mungkin juga menyukai