Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Keperilakuan Lanjutan

Review Jurnal Internasional 1

“Leadership Style, Turnover Intentions, And The Mediating Role Of


Organizational Commitment”

Dosen Pengampu: Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., M.Si., Ak

Oleh Kelompok 1:

Ni Putu Winda Ayuningtyas (1981611032) (01)

Ni Putu Lisna Vitriani (1981611036) (05)

Ni Wayan Ristiari Jananti (1981611043) (12)

A.A Istri Pranyanita (1981611049) (18)

Candra Widi Sari (1981611060) (29)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
REVIEW ARTIKEL INTERNATIONAL

“LEADERSHIP STYLE, TURNOVER INTENTIONS, AND THE MEDIATING


ROLE OF ORGANIZATIONAL COMMITMENT”

1. LATAR BELAKANG
Penelitian ini dilakukan karena semakin ramainya lingkungan bisnis yang
menyebabkan para pemegang saham harus mampu memilih seorang pemimpin yang
bertanggung jawab atas pencapaian keputusan strategis perusahaan. Seorang pemimpin
memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja organisasi karena seorang
pemimpin harus mampu mengarahkan para pengikut atau bawahannya untuk bertindak secara
efektif dalam pencapaian tujuan bersama. Dalam prosesnya, setiap pemimpin kadang
memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan arahan bagi bawahannya. Oleh karena itu,
perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, seperti
turnover intensions yang menggambarkan bagaimana niat atau pemikiran seseorang dalam
mengambil keputusan untuk meninggalkan suatu organisasi. Selain itu, komitmen organisasi
juga menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk meneliti bagaimana gaya
kepemimpinan mempengaruhi turnover intensions seseorang. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya
kepemimpinan dengan turnover intensions dan apakah komitmen organisasi mampu
memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan turnover intensions.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Kepemimpinan
Menurut Yukl (2002), kepemimpinan merupakan proses untuk mencapai tujuan
dengan memberikan fasilitas dan usaha secara bersama, dan juga merupakan proses
bagaimana dan apakah sesuatu dapat diselesaikan secara efektif dengan mempengaruhi orang
lain. Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan yang diteliti adalah transformasional dan
transaksional.

2.2 Kepemimpinan Transformasional


Kepemimpinan transformasional pada hakekatnya mengarahkan pengikutnya untuk
mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Gaya kepemimpinan ini mengubah persepsi dan

1
kepercayaan pengikutnya untuk meningkatkan komitmen dan keterlibatannya dalam
organisasi.
2.3 Kepemimpnan Transaksional
Kepemimpinan transaksional merupakan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada
tugas dan lebih menekankan pada standar kerja dan memperhatikan waktu penyelesaian
semua tugas organisasi. Pemimpin dalam hal ini akan menjelaskan terkait standar dan aturan
sebagai dasar pengawasan dan memperbaiki kesalahan pengikutnya untuk pencapaian tujuan
jangka pendek.
2.4 Turnover Intensions
Turnover intensions merupakan pemikiran karyawan terkait kerelaannya
meninggalakan organisasi (Whitman, 1999). Abbasi & Hollman (2000) dan Watrous,
Huffman, & Pritchard (2006) menemukan bahwa pergantian karyawan dapat menimbulkan
kekhawatiran negatif yang mengerikan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi turnover intension (keinginan pindah) seperti kepuasan kerja, komitmen
organisasi, lingkungan, dan sebagainya.
2.5 Komitmen Organisasi
Konsep komitmen organisasi baru-baru ini berevolusi dalam manajemen dan
memperoleh respon yang signifikan dalam studi keperilakuan. Komitmen organisasi
mencakup loyalitas karyawan, keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi, melakukan
yang terbaik untuk organisasi, dan sejauh mana pandangan karyawan terkait tujuan
perusahaan dan nilai yang diharapkan. Wells & Peachey (2011) menyatakan bahwa
komitmen organisasi dapat digunakan sebagai mediator gaya kepemimpinan dan turnover
intensions.

3. METODE PENELITIAN
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah karyawan pada tingkatan manajerial
di perusahaan sektor asuransi Pakistan. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan
cara menyebarkan 170 (seratus tujuh pulu) kuesioner, yang dikembalikan sejumlah 121
(seratur dua puluh satu) kuesioner, dimana pengukuran variabel dilakukan dengan
menggunakan skala Likert. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan analisis regresi
mediasi. Pada penelitian ini, turnover intensions merupakan variabel dependen yang
menunjukkan pemikiran karyawan terkait kerelaannya meninggalakan organisasi. Untuk
mengetahui niatan atau pemikiran tersebut, maka perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pemikiran seorang karyawan, yaitu seperti komitmen organisasi. Komitmen
2
organisasi mencakup komitmen dan loyalitas karyawan terhadap organisasi, bersemangat
menjadi bagiam dari organisasi dan selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi organisasi.
Dalam penelitian ini, komitmen organisasi dapat berperan sebagai mediator antara gaya
kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap turnover intensions seorang
karyawan.

4. HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa karyawan yang bekerja di sektor
asuransi khususnya lebih berkomitmen terhadap perusahaannya ketika mereka bekerja
dengan pemimpin transformasional. Secara rinci berdasarkan rumusan hipotesis, diperoleh
kesimpulan bahwa baik gaya kepemimpinan transaksional maupun tranformasional memiliki
hubungan positif yang signifikan pada komitmen organisasi. Selain itu, hubungan terbalik
antara gaya kepemimpinan transaksional maupun transformasional dengan turnover
intensions juga menunjukkan nilai yang signifikan. Demikian pula, hubungan antara
komitmen organisasi dengan turnover intensions juga menunjukkan hubungan terbalik yang
signifikan. Berdasarkan syarat variabel mediasi oleh Baron dan Kenny (1986), maka variabel
komitmen organisasi merupakan variabel yang mampu memediasi hubungan antara gaya
kepemimpinan transaksional dan tranformasional pada turnover intensions seorang
karyawan.

5. KETERBATASAN
Penelitian ini secara umum meneliti terkait dengan kepemimpinan pada tingkatan
manajerial tingkat bawah, tingkat menengah, dan tingkat atas. Oleh karena itu, penelitian
selanjutnya diharapkan mampu berfokus pada tingkat manajerial tertentu kemudian meneliti
apakah perilaku manajerial pada tingkatan yang sama adalah sama. Terkait focus penelitian
tersebut, diperlukan juga beberapa variabel lainnya yang mungkin mempengaruhi niat
seorang karyawan untuk berpindah atau tidak, seperti kepuasan kerja, keamanan kerja, dan
variabel lainnya.

3
4

Anda mungkin juga menyukai