Anda di halaman 1dari 9

ESSAY ABOUT

WHAT MAKES A DIGITAL BUSINESS SUCCESSFUL

Disusun untuk memenuhi tugas remedial analisis kelayakan usaha

Disusun Oleh :
Sandhika Melben Andrien
1201172129
TI-41-12

TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2020
WHAT MAKES A DIGITAL BUSINESS SUCCESSFUL

Kita hidup di era Industry 4.0, dimana hampir seluruh transaksi, bisnis, pabrik, ataupun
usaha, seluruhnya berbasis digital dan otomatis. Sehingga, teknik pemasaran mereka pun juga
berbasis digital. Dimana dari sebuah Teknik pemasaran, dapat menjadi suatu tren di suatu
pasar. Ketika seluruhnya sudah berbasis digital dan otomatis, para pelanggan dari bisnis &
usaha tersebut pun tertarik untuk mengganti gaya hidupnya dari konvensional menjadi
modern&berbasis digital. Sehingga, banyak bisnis – bisnis yang belum berbasis digital tergeser
oleh bisnis yang sudah menerapkan konsep digital tersebut. Dari pemaparan diatas, dapat
disimpulkan bahwa revolusi industri terutama industry 4.0 memiliki banyak keterkaitan
dengan bisnis digital.

Mengenai Industry 4.0

Industri 4.0 adalah tren terbaru teknologi yang sedemikian rupa canggihnya, yang
berpengaruh besar terhadap proses produksi pada sektor manufaktur. Teknologi canggih
tersebut termasuk artificial intelligence (AI), e-commerce, big data, fintech, shared economies,
hingga penggunaan robot. Istilah industri 4.0 pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair
2011, yang ditandai dengan revolusi digital. Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi
teknologi yang mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas,
dan transformasi dari pengalaman hidup yang sebelumnya. Prinsip dasar revolusi industri 4.0
adalah menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di
sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama lain
secara mandiri. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku
masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya dan terciptanya peluang
bisnis dan pekerjaan baru.
Perubahan dan peluang bisnis yang baru didorong dengan perkembangan penggunaan
internet. Dimana peluang ini juga disadari oleh para pelaku bisnis untuk memanfaatkan internet
dalam proses berbisnis. Penggunaan internet dalam proses berbisnis akan terus mengalami
perkembangan. Mulai dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis,
pemasaran, penjualan, hingga pelayanan pelanggan. Internet juga akan mendukung
komunikasi dan kerja sama global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang
lainnya. Selain itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi yang
berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan, memproduksi,
memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah keadaan dimana banyak aspek kehidupan yang terpengaruh
oleh perubahan global tersebut. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu
lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam
prosesnya. Bila menghubungkan dengan konsep ekonomi yang membicarakan upaya manusia
dalam menghadapi kelangkaan, konsep Revolusi Industri adalah salah satu cara mengatasinya.
Bahkan dengan adanya konsep Revolusi Industri, resiko kelangkaan tersebut dapat diturunkan
atau bahkan dihilangkan. Sehingga tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan sebelumnya
cukup besar dapat menjadi tidak ada dan dialihkan ke hal lain.
Sebelum Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi barang atau jasa hanya
mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Hal ini memiliki kendala yang
cukup besar, karena seperti kita ketahui bahwa tenaga-tenaga tersebut cukup terbatas. Misalkan
tenaga otot: untuk mengangkat barang berat, bahkan dengan menggunakan katrol, dibutuhkan
istirahat berkala. Hal tersebut merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.
Revolusi industri yang pertama ( atau disebut Industry 1.0) terjadi sekitar abad ke-18,
dimana ditemukannya mesin – mesin bertenaga uap. Dari sana, manusia yang sebelumnya
menggunakan tenaga hewan untuk bekerja, mulai beralih dari mengandalkan tenaga hewan
tersebut ke mesin produksi mekanis.
Lalu, revolusi industri yang kedua berlangsung di sekitar tahun 1870, hingga awal abad
20. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke tenaga listrik yang mampu menciptakan
produksi massal. Namun generasi pada saat itu menemukan kendala lain ketika proses
produksi, yaitu proses transportasinya. Supaya memudahkan proses produksi di dalam pabrik
yang pada zaman itu cukup luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang berat seperti
motor yang bermuatan besar sangat diperlukan. Sebelum Revolusi 2.0 proses perakitan mobil
harus dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses transportasi dari tempat
spare part satu ke tempat spare part lainnya. Sehingga pada tahun 1913an, revolusi industry
2.0 dimulai dengan menciptakan Production Line atau Assembly Line atau lini produksi yang
menggunakan ban berjalan atau conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berkembang
pesat. Tidak ada lagi satu tukang yang menyelesaikan satu mobil dari awal hingga akhir, para
buruh diorganisir untuk menjadi spesialis, cuma mengurus satu bagian saja, seperti contoh
pemasangan ban.
Selanjutnya, revolusi industri ketiga terjadi di era 1960-an, saat perangkat elektronik
mampu menghadirkan otomatisasi produksi. Pada Revolusi Industri 3.0 yang digantikan adalah
manusia. Revolusi Industri 3.0 adalah ditemukannya mesin yang bergerak. Di saat ini, dunia
bergerak memasuki era digitalisasi. Sebagian aktifitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan
manusia seperti menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen, mulai dapat
dilakukan oleh computer. Revolusi yang terjadi juga bergerak, tidak hanya mengenai Revolusi
di bidang industry namun juga di bidang informasi.
Kemajuan teknologi digital ini mempermudah pekerjaan manusia. Sehingga potensi
terbesar manusia yang sesungguhnya dapat lebih dioptimalkan, seperti berpikir, memimpin,
dan menciptakan karya. Setelah perang dunia kedua, perkembangan computer juga semakin
cepat. Komputer yang dulunya sebesar ruangan, terus mengecil dengan fungsi yang semakin
luar biasa. Saat ini fungsi dari computer tersebut hanyalah sebagai salah satu perangkat.

Peluang Bisnis Digital di Era Industri 4.0


Lalu, apa sajakah peluang bisnis yang bisa dilakukan dan dapat menguntungkan bagi
kita di industri era 4.0?
Menurut jurnal.id, ada 5 peluang bisnis yang menjanjikan di era industri 4.0 ini, di
antaranya adalah :
1. Fintech ( Finance Technology )
Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah Fintech atau
finance technology. Saat ini, istilah fintech sudah mulai sering terdengar di telinga
masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Khususnya bagi orang – orang di kalangan
menengah ke atas yang melihat berbagai peluang bisnis dari segi finansialnya. Para
generasi milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan – perusahaan fintech.
Hal tersebut dikarenakan ada banyak perusahaan fintech yang memberikan kemudahan
dalam pengelolaan keuangan, salah satu hal yang sebenarnya sulit untuk dilakukan oleh
generasi milenial. Tidak hanya itu, fintech juga memberikan kemudahan dalam urusan
pembayaran di dalam transaksi jual - beli. Hal inilah yang membuat fintech menjadi
salah satu bisnis yang bisa menjadi sangat sukses di era revolusi industri 4.0.
2. Cloud Hosting
Cloud merupakan salah satu teknik penyimpanan database yang ringan dan
sangat mudah diakses. Pada dasarnya, hampir semua orang pasti sudah pernah
menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau itu adalah cloud. Sebut saja Google Drive
dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering digunakan di dalam industri saat ini.
Itulah yang membuat cloud hosting sangat laku di era revolusi industri 4.0 saat ini
karena sangat berdekatan dengan dunia industri dan proses bisnis disaat
flashdisk&disket sudah jarang digunakan karena bentuknya yang kecil dan rentan lupa
dibawa atau disimpan.
3. Online shop atau bisnis jual – beli online
Di era revolusi industry 4.0 ini, pasti semua familiar dengan bisnis jual beli
online atau yang biasa disebut dengan online shop. Bisnis jual - beli secara online ini
semakin lama semakin menjanjikan di era revolusi industri 4.0. Promosi yang tidak
harus dimarak – marakkan sudah marak dengan sendirinya serta tidak perlu lagi
menyediakan biaya operasional yang tinggi membuat bisnis jual – beli secara online
atau online shop ini semakin besar di era revolusi industri 4.0. Cara pembayaran yang
lebih mudah pun banyak ditawarkan pada saat ini. Pilihannya tidak hanya selalu pergi
ke ATM untuk melakukan pembayaran transfer. Namun sistem pembayaran Cash on
Delivery, virtual account, Gopay, OVO, dan E-wallet lainnya, hingga berbagai
pembayaran lewat perusahaan fintech telah membuat bisnis jual-beli online terus
berkembang dengan pesat.
4. On – demand Service
Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah on-demand
service. Sebenarnya, on-demand service sering digunakan oleh masyarakat, seperti
aplikasi transportasi online. Sebagai contoh, Go – jek, Grab, dan lain sebagainya. Lalu,
ada juga aplikasi yang menyediakan pelayanan seperti delivery makanan, atau layanan
kesehatan seperti halodoc, serta layanan kebersihan atau kecantikan seperti go – clean
dan go – glam. Pada dasarnya, on - demand service merupakan sebuah layanan jasa
yang hanya muncul di sekitar kita jika kita menginginkannya. Bisnis yang fleksibel
seperti inilah yang membuat on - demand service semakin digemari di era industri 4.0.
5. Online Marketing
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila bisnis itu berbasis digital
business, maka kemungkinan besar marketingnya juga berbasis digital. Seiring dengan
perubahan kiblat bisnis ke bisnis online, industri pemasaran pun bergeser dari cara-cara
yang konvensional ke arah digital. Kini, online marketing telah dianggap begitu krusial
sebagai bagian dari pemasaran sebuah bisnis. Visibilitas di internet memberikan potensi
yang begitu luas kepada calon konsumen sehingga sebuah bisnis akan lebih mudah
memasarkan produk mereka.
Peluang tersebut membuat kesempatan untuk membuka agensi untuk
pemasaran digital online marketing terlihat begitu menggiurkan. Apalagi, banyak
perusahaan yang berlomba-lomba mencari strategi terbaik untuk kampanye digital
mereka. Dengan kolaborasi bersama ahensi yang ahli, maka sebuah bisnis akan meraup
berbagai keuntungan yang baik untuk pertumbuhan bisnis mereka.
Saat ini dunia sudah memasuki suatu era dimana terjadi otomatisasi dan
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik,
internet untuk segala hal, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia industri
Indonesia harus mempersiapkan SDM, infrastruktur, teknologi media telekomunikasi,
regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam negeri, serta menggeser
orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa. Beberapa hal penting tersebut wajib
dipersiapkan secara matang, karena peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 sangat
besar. Revolusi industri 4.0 akan membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia
untuk meraih keuntungan yang nilainya dapat mencapai miliaran dolar.

Mengapa sebuah bisnis berbasis digital bisa menjadi sangat sukses?


Menurut logique.co.id, ada beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan
suatu bisnis termasuk bisnis yang berbasis digital.
1. Besarnya brand awareness pada produk kita
Jika kita hendak melakukan pemasaran secara digital, maka kita dapat menciptakan
brand awareness dengan ruang lingkup yang cukup luas. Apalagi di era informasi digital
saat ini, dimana para konsumen pada umumnya akan melakukan riset kecil terlebih dahulu
melalui internet mengenai produk yang akan mereka beli, baik secara online atau pun
offline dengan tujuan yang berbeda - beda.
2. Leads Generation
Dengan melakukan pemasaran secara digital, kita bisa terus menambah customer base
kita. Hal ini akan memudahkan kita untuk mengetahui basis konsumen produk kita
sehingga membuat prospek bisnis kita semakin berkembang.
3. Menghasilkan pendapatan yang lebih baik
Sebuah bisnis yang sukses, grafik pendapatannya akan terus meningkat
4. Memberikan ROI yang lebih baik
ROI adalah laba atas investasi yang dihitung berdasarkan hasil pembagian dari
pendapatan yang dihasilkan dengan besar modal yang ditanam. Mengapa ROI penting?
ROI penting karena memberikan informasi mengenai ukuran profitabilitas bisnis dengan
jelas, sehingga seluruh kegiatan yang ada di bisnis kita bisa dievaluasi tingkat
pengembalian investasinya. ROI juga bisa disebut sebagai uang yang didapat atau yang
hilang pada suatu investasi. Investasi ini dapat berbentuk modal, asset, dan anggaran biaya
invest.
Pemasaran berbasis digital bisa dilacak dengan mudah dengan hasil yang dapat
terealisasi serta dapat diukur secara langsung saat target responden memberikan informasi
kontak mereka atau hanya sekedar melakukan pembelian semata. Karena, kunci dari
kesuksesan dalam melakukan pemasaran berbasis digital adalah menciptakan flow of
traffic yang stabil yang bisa dikonversikan ke prospek atau penjualan dalam bisnis kita.
Semakin banyak traffic yang kita ciptakan, maka semakin cepat pula realisasi ROI yang
kita harapkan.

Bagaimana membangun bisnis berbasis digital yang sukses?


Berikut merupakan 3 cara membangun bisnis berbasis digital yang sukses menurut
kikasyafii.com :
1. Mewaspadai siklus 5 tahun
Usaha bisnis digital dapat dikatakan sukses dengan mewaspadai siklus 5 tahun,
seperti yang kita tahu, teknologi memiliki kecepatan perubahan yang sangat cepat
melebihi perkembangan – perkembangan lainnya. Jika suatu perusahaan atau
seseorang tidak waspada seberapa jauh atau seberapa banyak effort waktu yang
dibutuhkan, teknologi yang dibuat bisa sampai menjadi kadaluarsa saat
diluncurkan. Dalam siklus 5 tahun ini, teknologi digital bisa berubah dengan
munculnya banyak sekali hal – hal baru. Maka, akan lebih baik jika membangun
inovasi maupun produk menyesuaikan kebutuhan seiring perjalanan waktu ini
sendiri.
Bisnis digital adalah tentang persiapan, tidak berencana, realitas, bukan lagi
roadmap. Sementara menciptakan suatu inisiatif utama untuk mengubah bisnis
mungkin merasa seperti hal yang benar untuk dilakukan, di dunia digital ini tidak
semua yang sudah dilakukan akan menjadi benar selain hasil akhir dari pendapatan.
2. Mulai dari kecil dan mulai kembangkan
Seluruh bisnis pasti dimulai dari bisnis yang sangat kecil, kita dapat memulai
bisnis yang kecil dan menjadikannya sebagai tes sarana pasar sambil melakukan
perubahan dan pengembangan menyesuaikan dengan kondisi pasar yang terus
berubah. Selain itu, mulai juga dikembangkan.
3. Melupakan fitur dan fokus pada pengalaman
Pengembangan produk sering kali menjadi suatu kompetisi demi memuaskan
pelanggan yang lebih banyak. Kita dapat melupakan fitur pelengkap yang sekiranya
membuang – buang waktu. Kita bisa berorientasi pada pengalaman pelanggan yang
menginginkan sesuatu sesuai dengan kemauan mereka.
Dalam dunia digital kita tidak memiliki undang - undang yang membatasi kita
secara fisik. Jadi menambahkan fitur bisa dilakukan ke depan, buat semudah
mungkin.
Seperti contoh pada tahun 1993, Microsoft MSFT memiliki 4,5 juta baris kode,
dan sepuluh tahun kemudian menjadi 50 juta baris kode.
Tambahan fitur dapat membingungkan dan menghasilkan lebih banyak
gangguan dan bug. Memberi lebih banyak kepada konsumen belum tentu
menjadikan suatu bisnis menghasilkan lebih banyak profit dan sukses.
REFERENCES
https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/sejarah-dan-perkembangan-revolusi-industri/
https://www.jurnal.id/id/blog/peluang-bisnis-baru-di-era-revolusi-industri-4-0/
https://www.logique.co.id/blog/2018/07/13/pentingnya-pemasaran-digital-bagi-usaha-bisnis/
https://sleekr.co/blog/7013/
http://www.kikasyafii.com/membangun-bisnis-digital-yang-sukses/

Anda mungkin juga menyukai