Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan (S.Kep)

Oleh:
ABDUL MANAB
NIM. 19010200

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JLS)

2020
Judul : Hubungan Tingkat Kecacatan Dengan Perawatan Diri Pada Klien Kusta Di Wilayah
Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember

PROLOG

Penyakit kusta merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

leprae. Bakteri tersebut menyerang saraf perifer dan kulit serta jaringan tubuh lain dari

penderitanya. Penyakit kusta menjadi salah satu masalah penyakit yang sampai saat ini belum

bisa dikendalikan sepenuhnya.

MASALAH

Kusta dianggap sebagai salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kecacatan fisik permanen

(Chaptini, 2015). Kecacatan yang dialami oleh klien kusta dapat menjadi stresor tersendiri dan

menjadi salah satu penyebab perubahan perilaku dari klien kusta, khususnya dalam melakukan

perawatan diri. klien kusta telah diberikan penjelasan terkait perawatan diri dan penggunaan alat

pelindung diri, namun dalam aplikasinya klien kusta masih sedikit yang sadar akan pentingnya

perawatan diri dengan berbagai alasan seperti lupa karena kebiasaan sehari-hari dan malas

DAMPAK

Pada klien kusta yang mengalami kecacatan, akan semakin bertambah parah dan mengakibatkan

perluasan (Astutik, 2016).

SOLUSI

Bila perawatan diri yang dilakukan secara rutin akan mengurangi resiko terjadinya kecacatan

yang lebih berat (Hartanti, 2015).


Tujuan

Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah

hubungan antara tingkat kecacatan dengan perawatan diri pada klien kusta di wilayah kerja

Puskesmas Rowotengah .

Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik klien kusta di wilayah kerja Puskesmas

Rowotengah Kabupaten Jember yang meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,

pekerjaan.

b. Mengidentifikasi tingkat kecacatan pada klien kusta di wilayah kerja Puskesmas

Rowotengah Kabupaten Jember.

c. Mengidentifikasi perawatan diri pada klien kusta di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah

Kabupaten Jember.

d. Menganalisa bagaimana hubungan antara tingkat kecacatan dengan perawatan diri pada

klien kusta di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.

Manfaat

1) Bagi peneliti

Bagi peneliti selain sebagai pemenuhan tugas akhir program pendidikan, juga bermanfaat

untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang proses serta penyusunan penelitian.

Penelitian ini dapat menjadi sumber ilmu baru bagi peneliti terkait penyakit kusta, serta

memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pada perawatan diri klien kusta kususnya

tingkat kecacatan.
2) Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat bagi institusi pendidikan adalah sebagai referensi dalam pengembangan

penelitian ataupun sebagai bahan pembelajaran dalam sistem pendidikan terkait masalah

perawatan diri pada klien kusta dengan menilai tingkat kecacatan yang dialami klien.

3) Bagi Instasi Pelayanan Kesehatan

Manfaat bagi instansi kesehatan adalah data dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan

sumber informasi serta masukan untuk mengoptimalkan program kesehatan khususnya pada

klien kusta dalam proses penyembuhan dan pengobatan.

4) Bagi keperawatan

Manfaat bagi keperawatan adalah sebagai pertimbangan dalam memberikan intervesi

ataupun pengelolaan klien kusta dengan memperhatikan aspek fisik sebagai salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi klien kusta dalam melakukan aktivitas perawatan diri.

5) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat, sehingga nantinya

masyarakat dapat lebih berperan aktif memberikan dukungan sosial yang optimal bagi klien

kusta, khususnya pada mereka yang mengalami kecacatan. Faktor dari lingkungan masyarakat

juga berperan penting dalam membentuk perilaku kesehatan dengan meningkatkan keyakinan

klien kusta dalam melakukan perawatan diri secara teratur dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai