Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas keselamatan dan
kesehatan kerja (maateri dampak lingkungan kerja dan dampak ambang batas)
adalah salah satu mata kuliah Teknik Mesin yang utama, bertujuan untuk
mengumpulkan pembelajar agar menguasai dan memahami di berbagai bidang,
khususnya bidang teknik mesin (keselamatan dan kesehatan kerja ). Makalah ini
disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa khususnya untuk
mahasiswa teknik mesin. Makalah ini hanya sebagian saja dari pada pelajaran
keselamatan kesehatan kerja di suatu pabrik, industri atau dimanapun bekerja
dan profesinya yang harus mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja,dan
makalah ini berisi tentang (maateri dampak lingkungan kerja dan dampak
ambang batas ). Seperti sudah kita ketahui,tujuan umum pemberian mata kuliah
K3 di perguruan tinggi adalah agar memahami tentang SOP dan K3 mahasiswa
memiliki sikap yang positif terhadap mata pelajaran ini. Akhirnya, semoga
makalah ini ada manfaatnya dan dapat digunakan oleh para mahasiswa sebagai
bahan untuk pembelajaran.
Penyusun
1. MOCHAMAD SOFIYAN E
2. MOCH JAVIER IRAWAN
3. MIQDAD DHUHA ALAM
Usaha pencegahan terhadap dampak lingkungan kerja akibat dari aktifitas kerja
pabrik dilakukan dengan cara pencegahan penanggulangan langsung pada
sumbernya yaitu pada industri itu sendiri
Pencemaran udara
Pencemaran udara yang di sebabkan industri dapat
menimbulkan asphyxia di mana darah kekurangan oksigen dan
tidak mampu melepas CO2 di sebabkan gas beracun di dalam
atmosfer seperti CO2,H2S,CO,NH3, dan CH4. Penyebab timah
hitam,cadmium, flour, dan insektisida.
Pencemaran air
Pengaruh pencemaran air akibat limbah pabrik
terhadap kesehatan dapat menyebabkan air menjadi kotor
dan menimbulkan serang nyamuk menyebab kan penyakit
demamberdarah dll dan mengganggu ekosistem air ikan dll
Pencemaran tanah
Pembuangan limbah pabrik ke tanah seperti limbah
yang mengandung zat kimia atau metal dapat mengurangi
kesuburan tanah sehingga tanaman mati atau ekosistem nya
Pencemaran udara
Pencemaran udara seperti asap pabrik dapat mengakibat kan
udara menjadi kotor , selain itu juga CO2 dapat merusak atmosfer
yang ada di permukaan bumi
Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam
lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai
ambangbatas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan.
Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.
Alat yang dapat digunakan adalah heat stress area monitor untuk mengukur
suhu basah, temometer kata untuk menguku kecepatan udara dan termometer
bola untuk mengukur suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat
mengunakan questemt digital. Pengukuran dilakukan pada tempat tenaga kerja
melakukan pekerjaan kira – kira satu meter dari pekerja.
Catatan :
a. Beban kerja ringan membutuhkan kaloiri 100 – 200 kilo kalori /jam.
b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 – 350 kilo kalori/ jam.
c. Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 – 500 kilo kalori /jam.
Keterangan :
kHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz
f : frekuensi dalam MHz
mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter
A/m : Amper per Meter
Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh
manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter
kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun dan mengganggu
metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif
terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit
pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah
persenyawaan yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan
lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada sel susunan saraf.
Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau
yang tidak enak gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan
mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam
ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap
yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya.
Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti
pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik
maupun dabu anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan
turun karena gaya tarik bumi. Debu yang membahayakan adalah debu kapas,
debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih,
debusiderosis, debu yang mengandung Fe2O3.
Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar berakibat:
1. Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2. Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3. Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4. Merusak susunan darah: benzena
Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami
gangguan penyakit atau menderita karena zat tersebut. Di samping itu masih ada
rumusan lain yang diberikan khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu.
Karena waktu kerja manusia pada umumnya 8 jam sehari, 40 jam
seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang
batas pada umumnya.
Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek
yang berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara manusia dengan
manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai sisi positif
dan dampak negatif. Salah satu sisi positifnya banyak industri-industri
berkembang. Sedangkan dengan banyak industri-industri yang berkembang
berdampak pada pencemaran lingkungan, salah satunya pencemaran udara oleh
debu. Debu merupakan partikel zat padat oleh karena adanya kekuatan alami
atau mekanisme seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan,
yang cepat, peledakan dan lain-lain. Dari bahan organik maupun anorganik,
misalnya batu, kayu, bijih logam, arang batu dan sebagainya. Sedangkan
definisi lain dari debu adalah kumpulan zat padat yang dihasilkan dari suatu
proses penghancuran bahan yang menghasilkan sisa suspensi di udara.
Pencemaran udara oleh debu akan berdampak pada kesehatan manusia yang
terpapar pada saat bekerja ataupun manusia yang berada pada sekitar
lingkungan tersebut.
Ukuran partikel
a. Debu ukuran besar : > 10 mikron, tidak menimbulkan penyakit karena tidak
mudah mengendap di paru-paru karena pengaruh gravitasi.
Konsentrasi debu
Yaitu nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu mempunyai NAB
yang berbeda-beda).
Sedangkan karakteristik debu di saluran pernafasan yaitu:
1. Debu-debu berukuran 5-10 mikron : ditahan saluran nafas bagian atas
(gangguan paryngitis)
2. Debu-debu berukuran 3-5 mikron : ditahan saluran nafas bagian tengah (asma
bronchitis)
3. Debu-debu berukuran 1-3 mikron : akan mengendap di permukaan alveoli
paru-paru (pneumokoniosis)
4. Debu-debu berukuran 0,1-1 mikron : tidak mudah mengendap jadi hanya
hinggap di permukaan alveoli.
5. Debu-debu berukuran < 0,1 mikron : tidak hinggap di permukaan alveoli atau
selaput lendir, oleh karena gerakan Brown, yang menyebabkan debu bisa keluar
masuk alveoli.
Debu-debu yang ikut masuk bersama udara pernafasan yang sampai di alveoli
akan mengalami beberapa kemungkinan yaitu :
1. Menyusup di permukaan alveoli dan setelah berada dekat batas bronchioli
tertangkap oleh cilia, yang lalu dikembalikan kejalan pernafasan tengah dan
atas, lalu keluar. Kalau bahan-bahan kimia penyusun debu mudah larut dalam
air, maka bahan-bahan itu akan larut dan langsung masuk pembuluh-pembuluh
darah kapiler alveoli. Apabila bahan-bahan tersebut tidak mudah larut, tetapi
ukurannya kecil, maka partikel-partikel itu dapat memasuki dinding alveoli, lalu
kesaluran limfa atau ke ruang peribronchial.
2. Debu tersebut ditelan oleh phagocyt, yang biasanya histiocyt atau inti atau
sel-sel mesenchym yang tidak berdifferensiasi. Sel-sel phagocyt ini mungkin
masuk ke dalam saluran limfa, atau melalui dinding alveoli ke ruang
peribronchial, atau ke luar dari tempat itu ke bronchioli lalu oleh rambut-rambut
getar dikembalikan ke atas.
Debu yang masuk paru dan mengendap pada alveoli dapat menyebabkan
penyakit paru yaitu pneumoconiosis. Adapun diagnosa pneumokoniosis, yang
dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Riwayat pekerjaan
Pekerjaan yang pernah dilakukan pekerja tersebut.
2. Gejala klinis
Derajat banyaknya debu tertimbun di dalam paru. Gejalanya antara lain batuk
kering, sesak nafas, kelelahan, susut berat badan, banyak dahak, dll.
3. Pemeriksaan di tempat kerja
Dilakukan dengan alat pemeriksa debu.
4. Sukar dilakukan
Bahwa diagnosa ini sulit dilakukan karena gejalanya sama seperti penyakit
pada umumnya jadi diperlukan pemeriksaan lanjut.
DAMPAK AMBANG BATAS
berikut:
1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus
atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan
darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan
sensoris.
Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini
disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibulardalam telinga dalam
yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak
nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan
organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan
elektrolit.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur,
dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan
penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi
pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi
pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan
terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena
tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak
langsung membahayakan keselamatan seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau
melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing
(vertigo) atau mual-mual.
FAKTOR BIOLOGI DI TEMPAT KERJA
Faktor Biologi
1. Bakteri
a) Mempunyai 3 bentuk dasar : bulat (coccus), batang ( basil), lengkung ( koma, vibrion
dan spiral)
b) Ukuran : bulat à berdiameter 0.7 – 1.3 mikron ( 1 mikron = 0.001 mm), batang à
lebarnya 0.2 – 2.0 mikron dan panjangnya 0.7 – 3.7 mikron
c) Perbandingan bakteri : 1/100 kali < kemampuan mata untuk melihat
d) Dalam bentuk endospora tahan terhadap keadaan panas, dingin, kering, tekanan
osmosis dan zat kimia tertentu
e) Beberapa penyakit akibat infeksi bakteri : anthrax, tuberculosis, leprosy, tetanus,
thpoid, cholera, diptheria, dll
2. Virus
a) Ukuran sangat kecil : 16 – 300 nm
b) Tidak mampu bereplikasi
c) Menginfeksi sel inang yang khas à untuk replikasi dan hanya intraseluler
3. Jamur
a) Dapat berupa tunggal atau koloni
b) Multiseluler
c) Sumber makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau
hewan lain
d) Ukuran bervariasi mulai yang besar sampai mikroskopis
4. Parasit
1. Banyak ditemukan di tempat kerja seperti protozoa, cacing,dll
2. Mempunyai siklus hidup yang kompleks à punya inang dua atau lebih, contoh :
malaria (manusia dan nyamuk)
3. Penyebab penyakit pada manusia seperti cacing pita, cacing tambang, dll
2. Daerah Tambang
a) Biasanya bakteri penyebab penyakit TBC, bronchitis, pneumonia,dll
5. Perkantoran
Humidifier fever
Suatu penyakit yang disebabkan oleh organisme sehingga menimbulkan sakit atau
alergi pada saluran pernafasan.
Biasanya hidup pada air yang terdapat di sistem pendingin
Legionnaire disease
Penyakit yang berhubungan dengan sistem pendingin
Bila menyerang usia lanjut akan lebih berbahaya
PENCEGAHAN:
1) Daerah Pertanian & Peternakan :
a) Memakai masker (debu kapas)
b) Mengkarantina hewan yang terinfeksi
c) Vaksinasi anti TBC
d) Pasteurisasi produk susu
e) Membuang kotoran hewan dengan hati – hati
a. 2. Daerah Berdebu : memakai masker
2) Laboratorium : memakai handscoen, masker, baju khusus
3) Perkantoran :
“ Huminifier fever”
a) Membersihkan debu AC setiap 2-3 minggu dengan uap panas
b) Menyediakan penyaring debu
c) Secara regular mengganti air agar sistem menjadi baik
“Legionnaires diseases”
a) kontrol dengan menambah chlorine untuk membunuh bakteri Legionnela
DAFTAR PUSTAKA
https://putraprabu.wordpress.com/tag/suara/
http://iwansugiyarto.blogspot.co.id/2011/11/nilai-ambang-batas-nab.html
http://jurnal-k3lh.web.id/2014/10/07/faktor-biologi-di-tempat-kerja/