Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yosie Maulida K

NIM : P1337420719025
Kelas : Virginia Henderson

ISLAM BERKEMAJUAN

Muhammadiyah dalam muktamarnya ke 47 tahun 2015 mengusung konsep “Islam


Berkemajuan” (Islam progesif). Islam berkemajuan berlandaskan keyakinan bahwa Islam yang
kita anut ini adalah agama yang unggul atu berkemajuan dan tidak terdandingi keunggulannya
(al-islamu ya’lu walaa yu’la alaih), namun perilaku umatnya tidak selalu mencerminkan
keunggulan dan kemajuan dalam Islam. Islam berkemajuan merupakan formulasi pemikiran
untuk memahami Diinul Islam atau Agama Islam itu sendiri. Nilai-nilai kemajuan yang
terkandung sering tertutup dengan debu zaman sehingga sering tidak diperhatikan.
Islam berkemajuan merupakan ikhtiar mendinamisasikan Islam. Semangat Islam harus
menjiwai aspek-aspek kehidupan manusia. Kata kemajuan mengindikasikan bahwa Islam adalah
agama yang tidak berhenti bergerak ke depan dan selalu unggul dengan kata lain, Islam selalu
one or some steps ahead (satu atau beberapa langkah lebih maju). Dalam konteks pemikiran
Islam, Islam berkemajuan sesungguhnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tajdiid.
Tajdiid dapat dilihat dari dua konteks, yaitu : purifikasi, diartikan dengan pemurnian untuk
akidah, dan pelurusan untuk urusan ritual. Akidah tidak bias dirubah, karena memang sudah ada
ketentuan yang dicontohkan Rasulullah, demikian pula dengan ibadah.
Tajdiid dalam konteks ke dua sering disebut dinamisasi, pembaruan maupun perubahan.
Formulasi pemikiran Islam berkemajuan sesungguhnya berada dalam wilayah ini. Karena produk
sejarah, maka sifatnya nisbi dan sejajar dengan pemikiran lain. Islam berkemajuan sejatinya
mengembalikan model Islam murni sesuai dengan semangat yang terkandung dalm Al-Quran
dan Hadits. Islam berkemajuan bukan Islam yang harus pada ketentuan sejarah, melaikan kreator
dan pengarah sejarah. Islam berkemajuan diantaranya ditunjukan dengan budaya literasi
(membaca dan menulis). Budaya tersebut diperkenalkan ketika wahyu pertama turun, aktifitas
membaca bersamaan dengan pengakuan teologis tentang keberadaan Allah, yang disebut dalam
ayat 1 Surah Al-Alaq dengan Rabb (Sang Pendidik).
Di tengah masyarakat yang berbudaya sangat rendah ketika itu, Islam mengajarkan
budaya maju dengan iqro’ (mebaca dan menulis). Termasuk dalam pengertian membaca dalam
ayat itu adalah meneliti, menelaah, dan mengkaji. Kini gerakan nafas budaya di berbagai
komunitas akademik di seluruh dunia. Selain gerakan literasi, Islam berkemajaun ditandai
dengan budaya toleran. Toleransi sangat penting di tengah berbagai perbedaan dan sekat-sekat
masyarakat. Toleransi secara hakiki mengindikasikan sebuah kesiapan untuk menenggang dan
mengapresiasi berbagai perbedaan sekaligus mengelolanya secara produktif. Toleransi bukan
hidup tanpa sebuah prinsip, melainkan sikap teguh memegang ajara Islam namun terbuka dalam
konteks sosial.
Model Kota Madinah yang dicontohkan Rasullah menjadi contoh ideal praktik toleransi
itu. Berbagai latar belakang perbedaan sosial direkat menjadi satau dalam sebuah mata rantai
persaudaraan kemanusiaan. Jika dilihat secara jeli, Islam berkemajuan menawarkan sesuatu yang
unik dan bergerak ke depan. Islam berkemajuan selalu kreatif dan inovatif melahirkan berbagai
ide cerdas demi kepentingan bersama. Islam berkemajuan juga berupaya menghidupkan dan
merawat kembali semangat dasar keadilan. Karena keadilan menjadi salah satu pilar penting di
masyarakat. Tanpa adanya keadilan dalam masyarakat, masyarakat akan mudah berpotensi
masuk dalam arus konflik. Dibuktikan dengan berbagai peperangan dan teror yang hamper
terjadi di seluruh dunia, dikarenakan persoalan keadilan yang tidak terdistribusikan secara
merata.
Islam berkemajuan bermuara pada predikat rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semua).
Kalimat tersebut mengandung cita-cita kuat untuk merawat nilai-nilai kemanusiaan, damai
dengan alam sekitar dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT. Predikat rahmatan lil ‘alamin
berupaya menghidupkan kembali tiga relasi harmonis bagi terlaksananya kehidupan di dunia ini,
yaitu : ralasi seorang muslim kepada sesama manusia dan relasi seorang muslim kepada alam
sekitar. Itulah hakikat Islam berkemajuan.

Sumber :
Farid. 3 Agustus 2015. Makna Islam Berkemajuan. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/muhammadqoribfaiumsui5381/5bef721ebde575744d125bf6/islam
-berkemajuan?page=all
Qorib, Muhammad. 17 November 2018. Islam Berkemajuan. Diakses dari
http://liputanislam.com/kajian-islam/makna-islam-berkemajuan/

Anda mungkin juga menyukai