NIM : 12010117120047
GENERATIONAL THEORY
Dalam beberapa dekade mendatang, dunia kerja akan diisi oleh mayoritas
generasi Y dan generasi Z. Bahkan tak cukup sampai disitu, dunia juga tengah
bersiap menyambut generasi baru yang lahir di era serba inovasi yaitu Gen A atau
Generasi Alpha (CNN, 2019). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
generasi yang lahir bersamanya. Sehingga memasuki abad ke-21 ini, ketertarikan
terhadap studi tentang generasi telah meningkat dengan pesat dan banyak
mengundang pro dan kontra diantara para peneliti (Pendergast, 2009; Parry &
Urwin, 2017).
kelompok yang diidentifikasi melalui tahun lahir, usia dan faktor penting yang
Kupperschmid hal tersebut diduga akan membentuk nilai, sikap dan juga karakter
perkembangan zaman berpengaruh terhadap pola perilaku, nilai dan karakter setiap
generasi. Dan membuktikan bahwa para Gen Y memiliki nilai, minat dan tujuan
memiliki berbagai validitas, namun Parry dan Urwin (2017) menyarankan para
fenomena sosial dan ekonomi yang lebih luas, sehingga diperoleh pemahaman yang
tersebut akan membentuk citra sosial dan berpengaruh terhadap status quo dunia
saat ini. Banyak penelitian telah menyoroti bahwa setiap generasi memiliki
persepsi, harapan dan nilai kerja yang berbeda satu sama lain. Hal ini pun telah
ditempat kerja, namun Muskath dan Reitsamer (2019) justru menemukan bahwa
kerja.
membantu penelitian yang melibatkan generasi. Salah satunya adalah artikel acuan
yang saya gunakan yaitu penelitian Muskat dan Reitsamer (2017) yang
menggunakan generational Theory sebagai panduan dalam menyoroti perbedaan
karakteristik dan hal yang memotivasi Gen-Y. Hasil dari peneitian ini bermanfaat
generasi memiliki karakter yang berbeda satu sama lainnya dan menuntut
hal ini menurut Muskath dan Reitsamer (2019) dapat membuat perusahaan salah
akses dan kesempatan untuk mengakuisisi talent muda potensial serta kegagalan
dalam membangun komitmen dan meretensi mereka (Tsai dan Yen, 2018).
Teori ini juga digunakan dalam penelitian Mowday et al. (2013) dan
generasi muda dan menaikkan tingkat absensi karyawan. Sehubungan dengan hal
tersebut menurut Braun et. al (2013) kegagalan mengambil pendekatan yang tepat
kata lain terjadi inefektivitas kinerja tim dan gagalnya kepemimpinan dalam
mempengaruhi perbedaan ini, terbukti dari perbedaan temuan antara Muskath dan
Reitsamer (2019) dengan Guillot-Soulez dan Soulez (2014) yang telah dipaparkan
sebelumnya.
Sehingga jika kembali pada saran dari Parry dan Urwin yang telah
Braun, S., Peus, C., Weisweiler, S. & Frey, D. (2013). Transformational leadership,
CNN Indonesia. (2019, Agustus 8). Mengenal Gen Alpha, Generasi Setelah
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190812144950-284-
420574/mengenal-gen-alpha-generasi-setelah-milenial-dan-gen- z
doi:10.1097/00126450-200019010-00011
York, NY.
Muskat, B. & Reitsamer, B. (2019). Quality of work life and Generation Y: How