Anda di halaman 1dari 25

Animalia

 Ciri umum:
1. Eukariotik
2. Multiseluler
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Heterotrof
5. Bergerak aktif
 Hewan mempunyai bentuk tubuh dan organ- organ bervariasi diantaranya:
 Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang:
1. Invertebrate;tidak punya tulang belakang
2. Vertebrata; punya tulang belakang
 Tipe simetri tubuhnya
1. Simetri bilateral; dibelah 2 bagian masing- masing sisi sama
2. Simetri radial; segala arah sama( tdk memiliki bagian kanan dan kiri)
 Jumlah lapisan lembaga/ lapisan tubuh
1. Diploblastik; punya 2 lapisan tubuh (ectoderm dan endoderm)
2. Tripoblastik; punya 3 lapisan tubuh (ekto,meso dan endo)
 Tipe rongga tubuh
1. aselomata; hewan yg tdk punya rongga tubuh
2. Pseudoselomata; punya rongga tubuh semu
3. Selomata; rongga tubuh sejati
 Cara pengaturan suhu
1. Poikiloterm; hewan berdarah dingin (menyesuaikan suhu linggkungan)
2. Homoiterm; hewan berdarah panas (menjaga suhu tubuh agar konstan)
m
in
ratve
l
b
1. PORIFERA
Porifera adalah hewan berpori , phorus : lubang kecil atau pori, dan ferre : mempunyai. Sering disebut juga
hewan spon (sponge)Pori-pori yang terdapat dalam tubuh Porifera terbentuk karena pada tubuh porifera
terdapat kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya.

 Ciri-ciri :
1. Habitat di laut di kedalaman 3,5 m, ada satu famili yang hidup di air tawar yaitu spongilidae
2. hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif atau hewan sederhana sehingga sering
disebut Metazoa
3. struktur tubuh diploblastik aselom
 reproduksi :
 Vegetatif (membentuk tunas) atau kuncup. Kuncup yang terbentuk dapat langsung dilepaskan,
tetapi dapat pula tetap melekat membentuk suatu kelompok besar. Reproduksi aseksual lain
dapat terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya dalam kondisi kekeringan
atau dingin. Dalam kondisi tersebut, porifera dapat membentuk gemmulae atau butir benih. Jika
Porifera mati, gemmulae ini akan keluar dan tumbuh menjadi individu baru.
 generatif terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum. Pada Porifera, ovum dan sperma
diproduksi oleh induk yang sama (hermaprodit). Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk
yang sama, tetapi dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda.Sel yang berperan dalam
pembentukan tunas dan gamet adalah sel arkeosit

STRUKTUR ANATOMI PORIFERA

(a) struktur tubuh (b) sel-sel penyusun tubuh (c) sel koanosit
 Bagian-bagian tubuh porifera:
 epidermis : bagian luar tubuh tersusun oleh sel-sel pinakosit, pada bagian tertentu tersebut
membentuk saluran yang disebut poriostum.
 mesoglea/ mesenkim : bagian tengah tubuh tersusun oleh :
 sel koanosit : sel bersilia berfungsi untuk menangkap dan mencerna partikel makanan
 sel amoebosit : berfungsi untuk mengedarkan zat makanan yang sudah dicerna oleh sel
koanosit
 sel skleroblas : sel yang membentuk matrik berupa spikula dan spongin yakni bagian
yang menyokong tubuh porifera. Spikula tersusun oleh senyawa kalsium karbonat atau
silikat, sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga
seperti spon,
 sel arkeosit : berasal dari sel embrionik amoebosit yang berperan dalam proses
reproduksi/regenerasi
 rongga : membentuk spongosoel yang merupakan muara dari poriostum. Berfungsi menyalurkan
air dari poriostum ke saluran pengeluaran yaitu oskulum
 Saluran yang terbentuk pada tubuh porifera memiliki berbagai tipe yaitu askon, sycon dan rhagon
(leucon)
1. Tipe Askon : sistem saluran air yang paling sederhana, secara berurutan terdiri atas ostium,
spongiosel, dan oskulum. Tipe ini adalah tipe paling sederhana.bentuk porifera seperti jambangan
bunga. Air yang masuk melewati saluran yang langsung terhubung dengan spongosol lalu keluar
melalui oskulum. Saluran ini pendek dan tidak memiliki cabang maupun lekuk-lekuk.
Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca
2. Tipe Sikon : saluran airnya meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, spongiosel, dan
oskulum. Tipe ini air yang melalui ostium kemudian masuk ke spongosol melalui saluran yang
bercabang-cabang. Setelah itu air akan keluar melalui oskulum.
Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.
3. Tipe Leukon (rhagon) : tipe terumit. Salurannya terdiri atas ostia, saluran radial yang bercabang-
cabang, spongiosel, dan oskulum. Tipe ini adalah tipe yang paling kompleks. Air masuk melalui
ostium menuju ke rongga-rongga bulat yang saling berhubungan. Dari rongga ini barulah mengalir
menuju spongosol dan keluar melalui oskulum
Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima.
 Klasifikasi Porifera

Porifera dikalasifikasikan berdasarkan senyawa penyusun rangka tubuh (spikula):

1. Kalkarea : tubuhnya tersusun dari zat kalsium karbonat (kapur), memiliki ukuran tubuh kecil, dan hidup
di laut dangkal.
Contohnya : Klathrina blanca dan Sycon gelatinosum.
2. Heksaktinelida : memiliki rangka tubuh dari zat silikat.
Contohnya : Pheronema sp
3. Demospongiae : ada yang tidak mempunyai rangka atau mempunyai rangka dari serabut spongin (zat
tanduk), dan ada juga yang tersusun dari serabut spongin dan zat silikat.
Contohya:
a. rangka tersusun dari spongin :
- Euspongia officinalis,
- Euspongia mollisima,
- Spongila carteri
b. tanpa rangka tubuh :
- Poterion sp
- Oscarella sp.
c. rangka dari spongin dan silikat
- Corticium candelabrum
 Peranan Porifera
o dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami
o pengisi jok (tempat duduk) kendaraan bermotor
o Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci
o Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya mahal.
o Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
o Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai pertahanan diri. Senyawa
tersebut ternyata berpotensi sebagai bahan obat-obatan.
o Petrosia contegnatta mengahsilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat anti kanker,
sedangkan diambil dari
o Cymbacela obat anti-asma
o Luffariella variabilis sponnya menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik, dan monoalid
yang bernilai jual sangat tinggi.
COELENTERATA

Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom dan ENTERON = usus. Jadi
COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Sering juga disebut CNIDARIA

 CIRI-CIRI COELENTERATA :
o Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar
o Hewan bersel banyak (multiseluler)
o Sruktur tubuh :
1. radial simetris
2. dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan
ectoderm dan endoderm
o Bentuk tubuh :
1. menyerupai tabung (polip)
2. menyerupai mangkok (medusa)
o Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Pada
lapisan luar ektodermis tentakel terdapat sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
o Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
o Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan
Sifonoglia
o Sistem saraf difus (baur)
o Mengalami siklus hidup (metagenesis)
Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip
dan Medusa.
1. Polip adalah bentuk Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang
dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk
(polimorfisme). Misalnya :
 polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid)
 polip untuk makan yakni gastrozoid.
2. Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat
berenang bebas.
perbandingan struktur tubuh coelenterata dalam bentuk polip dan medusa

anatomi tubuh : (a) struktur polip (b) struktur nematokis

cara nematokis menjerat mangsa


polimorfisme pada koloni polip obelia

CARA MENDAPATKAN MAKANAN

Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik, plankton
atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan
mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel
membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga
gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari
makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.Setiap hewan Coelentarata mempunyai
rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh
septum/penyekat dan belum mempunyai anus.

Hydra mendekati partikel makanan


cara makan coelenterate

REPRODUKSI COELENTERATA

1.ASEKSUAL (VEGETATIF)

Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin besar, lalu
membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.
Semakin banyak lalu menjadi koloni.

pertumbuhan tunas pada Hydra

skema pertumbuhan tunas pada Hydra


2. REPRODUKSI SEXUAL (GENERATIF)

Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa.
Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang
hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium
hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar
perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga
coelenterata mengalami pergiliran keturunan/ siklus hidup/metagenesis.

Berikut adalah tahapan metagenesis pada Obelia sp, mewakili kelas Hydrozoa dan Aurelia mewakili
kelas Scypozoa.

siklus hidup obelia sp


siklus hidup Aurelia

KLASIFIKASI COELENTERATA

Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora

1. HYDROZOA
- Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular.
- Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip
dan medusa.
- Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa
jarang ditemukan

Contoh Hydra dan Obellia.

a. Hydra
o bentuk tubuh polip
o habitat di air tawar.
o ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
o makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang-uadangan) rendah.
o bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki,gunanya untuk melekat pada obyek
dan untuk bergerak.
o terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah
tentakel.
o tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
o makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
o reproduksi aseksual dengan tunas atau budd
o reproduksi seksual : terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari
testis).

Hydra viridis (melekat pada tumbuhan air)

Hydra fusca

b. Obelia
- Hidup di air laut secara koloni.
- Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip.
- Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant
- fase seksual (medusa) disebut gonangium
koloni Obelia sp

2. SCYPHOZOA

Berasal dari kata scyphos = mangkok

Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur
mangkuk
Memiliki bentuk dominan medusa
Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air.
Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip.
contoh Aurelia aurita
medusa berukuran garis tengah 7 – 10 mm,
pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah
mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina
Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia yang dapat berenang
disebut planula.
Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma.
Skifistoma membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan
disebut strobilasi.

- Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi

medusa muda disebut Efira.

- Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.


Aurelia aurita

3. ANTHOZOA

- Berasal dari kata anthos = bunga.

- Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa.

- Polip bereproduksi secara aseksual dengan tunas,

pembelahan dan fragmentasi.

- Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang menghasilkan

zigot lalu menjadi planula

Kelas Anthozoa meliputi :

- Mawar Laut (Anemon Laut)

- Coral (Karang)

a. Mawar Laut (Anemon Laut)

struktur anthozoa
Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut

Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek.

Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain

tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih.

berikut beberapa contoh Mawar Laut

Urticina lofotensis
Euphyllia glabrescens bersimbiosis dengan clown fish

b. Coral (karang)

Hidup berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat.

Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh

generasi polip.

Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi

batu karang/terumbu.

Ada tiga tipe batu karang :

- karang pantai/karang tepi

karang hanya berada di daerah tepi pantai.

Panjang rataan terumbu hanya sekitar 20 meter menuju laut.

karang tepi

- karang penghalang ; suatu terumbu karang kira-kira sejajar dengan pantai dan
dipisahkan oleh sebuah laguna atau badan air lainnya. Sebuah tebing karang biasanya ditembus
oleh beberapa saluran yang memberikan akses ke laguna dan pulau atau benua di luarnya.

- karang atol adalah pulau dari karang yang mengelilingi sebuah laguna

sebagian atau seluruhnya.

Karang atoll membentuk pulau

PERAN COELENTERATA

1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-
ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
4. merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
5. Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.
6. Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkeling dan diving.

PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy = pipih dan helminthes = cacing.
Sebelumnya Platyhelminthes dikelompokkan dalam filum yang sama dengan Nemathelmintes dan
Annelida dalam kelompok cacing-cacingan (Vermes), pada sistem klasifikasi terbaru dibuat dalam filum
tersendiri.
A. CIRI-CIRI UMUM

1. ukuran tubuh mikroskopis dan ada yang memiliki panjang tubuh hingga lebih dari 20 cm,
2. bentuk tubuh pipih, simentris bilateral
3. memiliki 3 lapisan tubuh embrional, tanpa rongga (tripoblastik aselom)
4. tubuh lunak, kulit tubuh mengandung kutikula, tidak bersegmen (ruas)
5. belum memiliki sistem peredaran darah : transpor dilakukan langsung dari satu sel ke sel lainny
melalui cairan ekstraseluler
6. belum memiliki sistem respirasi : difusi udara dilakukan melalui permukaan tubuh
7. alat pencernaan belum sempurna umumnya hanya memiliki mulut belum memiliki anus.
8. alat ekskresi berupa sel api (protonefridium) yang mengeluarkan zat sisa melalui permukaan
tubuh.
9. sistem saraf berupa sepasang ganglion (kumpulan sel saraf)
10. anterior atau dinding saraf yang dihubungkan oleh satu sampai tiga pasang tali saraf.
11. ada yang hidup soliter dan ada juga yang hidup parasit

B. REPRODUKSI

Dapat berlangsung dengan cara aseksual dan seksual

1. Aseksual ; dengan cara meregenerasi tubuhnya yaitu jika bagian tubuh platyhelmintes terpotong
maka bagian tubuh yang hilang akan segera terbentuk kembali
2. Seksual ; Platyhelminthes kebanyakan hermaprodit/monoecious dimana organ kelamin testes
dan ovarium nya membentuk ovotestes,sehingga mampu melakukan pembuahan sendiri.

Perkembangan cacing ini ada dua macam, yaitu :

 secara langsung (telur menetas menjadi cacing kecil tetapi menyerupai cacing dewasa)
 secara tidak langsung yaitu melalui beberapa tahapan (fase) /siklus dimana pada setiap
fasenya dalam bentuk yang berbeda, contohnya reproduksi cacing hati (Fasciola hepatica)

C. KLASIFIKASI

Terbagi menjadi tiga kelas :

1. TURBELLARIA
tubuh bersilia yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak. Pergerakan didukung juga oleh otot yang
membentuk gerakan seperti gelombang.
berukuran 15 – 18 mm.

contoh yang familiar adalah Planaria/Dugesia


Habitat di air tawar
Pada bagian anterior tubuh Planaria yang berbentuk segitiga Terdapat :
 bintik mata yang berfungsi untuk membedakan
 keadaan gelap
aurikel berupa celah yang berfungsi sebagai indera pembau saat Planaria mencari makanan.
Pada bagian ventral terdapat mulut yang berbatasan dengan faring. Melalui mulut, faring dapat
dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus.
Sistem ekskresi berupa protonefridia yang terdiri dari saluran bercabang-cabang memanjang dari
nefridiofor (pori-pori) yang terdapat pada bagian dorsal (punggung) sampai ke sel-sel api pada
bagian dalam tubuh. Sel api berbentuk seperti bola (bulbus) yang memiliki silia dibagian dalam.
Gerakan silia akan menggerakan air dalam sel sehingga mengalir dan pengalami penyaringan.
Reproduksi aseksual dengan regenerasi tubuh
Reproduksi seksual : zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode larva

PLANARIA/DUGESIA
REGENERASI PLANARIA

ALAT EKSKRESI PADA PLANARIA

Contoh lain Turbellaria


Bipalium

2. TREMATODA
 hidup parasit pada hati, usus, paru-paru
 tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
 tidak memiliki silia
 disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
 alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior berfungsi untuk menempel dan menghisap
makanan pada tubuh inangnya.
 memiliki fase reproduksi yang komplek karena melibatkan paling sedikit 2 jenis inang (hospes)
yang terlibat dalam siklus hidup/pergiliran keturunan antara fase seksual dan aseksual
 fase seksual : terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam tubuh inang utama
 fase aseksual : dengan membelah diri terjadi saat larva berada di dalam tubuh inang perantara

siklus hidup Fasciola hepatica


Contoh cacing hati yang dapat menginfeksi manusia

1. Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina )


- cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.
- inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
2. Schistosoma japonicum
- cacing ini hidup di dalam pembuluh darah dan pada saluran pencernaan manusia. Manusia
merupakan inang utamanya , namun dapat juga menginfeksi tikus, anjing, babi, dan sapi.
- inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.
- menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun,
dan pembengkakan hati.
3. Paragonimus westermani
- hidup dalam paru-paru manusia.
- inang perantaranya adalah udang air tawar.

Clonorchis sinensis
Schistosoma japonicum

skema tubuh Schistosoma japonicum

Paragonimus westermani
3. CESTODA
 kebanyakan hidup sebagai parasit pada usus manusia dan ternak.
 tidak memiliki alat pencernaan, karena makanan di ambil secara langsung dari inangnya.
 tubuh memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula
 disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita dengan panjang dapat
mencapai antara 2 - 3m
 tubuh bersegmen yang terbentuk dari rangkaian proglotid yang dapat memisahkan diri (strobilasi)
 Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium),
sehingga dapat malakukan fertilisasi sendiri.
 organisme yang bagian tubuhnya dapat menghasilkan sendiri disebut organisme metameri
 pada bagian anterior disebut skoleks. Skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat
pengisap (sucker), juga memiliki kait (rostellum dan hooks) yang berfungsi untuk melekatkan diri
pada tubuh inang
 alat ekskresi berupa sel api
 sistem saraf tangga tali yang tidak terlalu berkembang dibanding kelas lainnya pada filum
platyhelmintes
 mengalami pergiliran dan metagenensis antara reproduksi seksual dan aseksual
proglotid yang matang

Siklus Hidup Taenia

Beberapa contoh Cestoda :

1. Taenia saiginata, hidup dalam usus manusia inang perantaranya sapi


2. Taenia soliuim, hidup dalam usus manusia inang perantaranya babi
3. Choanotaenia infudibulum, hidup dalam usus ayam
4. Echinociiioccus granulosiiius, hidup dalam usus anjing
5. Diphyllobotihriuim latum menyerang manusia melalui inang katak , ikan, Cyclops (sejenis serangga
air) dan udang - udangan
6. Hymnelopsis nana hidup di usus manusia dan tikus tanpa inang perantara

Anda mungkin juga menyukai