PEMBAHASAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja (laboran/analis)
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
adil dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan untuk
meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia maupun peralatan
analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan sarana untuk
melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan
peralatan dan bahan kimia merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para
penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan
dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
1) Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal
yang tidak diinginkan.
2) Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahan
kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
3) Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium.
4) Harus tahu cara pemekaian alat emergensi : pemadam kebakaran eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
5) Setiap laboran/pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
6) Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja.
7) Dilarang makan, minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala laboratorium.
8) Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di
laboratorium.
9) Jauhkan alat-alat yang tak digunakan, tas, hand phone, dan benda lain dari atas meja
kerja.
3. Pakaian di Laboratorium
1) Dilarang memakai perhiasan yang rusak oleh bahan kimia, sepatu safety yang
terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi. Harus menggunakan sepatu safety yang
memenuhi standar. Bagi wanita juga harus menggunakan sepatu safety khusus wanita.
2) Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang
tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. Karena dapat tersangkut pada alat yang
berputar.
3) Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik
meskipun, penggunaan alat-alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.
Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya.
Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan misalnya antar bahan sitrat dan asam nitrat.
2) Pindahkan sesuai jumlah yang di perlukan.
3) Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
4) Jangan mengembalikan bahan kimia ketempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros.
Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya
cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :
1) Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersbut.
2) Tutup botol jangan di taruh di atas meja karena isi botol bias terkotori oleh kotoran
yang ada di atas meja.
3) Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
4) Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.
1) Gunakan sendok ungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
2) Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
3) Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk
bemacam macam keperluan.
Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada
banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara
melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia (bukan tabung reaksi) maka harus
memperhatikan aturan sebagai berikut :
Bekerja dengan alat-alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Botol reagen haru di pegang dengan cara pada bagian label ada pada telapak tangan
2) Banyak peralatan terbuat dari gelas, hati-hati kena pecahan kaca
3) Bila memasukkan gelas pada propkaret gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
4) Ketika menggunakan pembakar spritus hati-hati jangan sampai tumpah di meja karena
mudah terbakar.
5) Jika digunakan Bunsen amati keadaan selang apakah masi baik atau tidak.
6) Jika digunakan hot plate electric dipastikan
7) Hati-hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfat lah yang dituang sedikit
demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.
6. Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni linkungan, oleh krena itu perlu penanganan
khusus :
Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati.
1) jangan panik.
2) Mintalah bantuan dengan rekan anda, yang ada di dekat anda oleh karena itu dilarang
bekerja sendiri di laboraturium.
3) Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih.
4) Bila terkena kulit, jangan di garuk supaya tidak merata.
5) Bawalah keluar ruangan korban agar banyak menghirup oksigen.
6) Bila menghawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic secepatnya.
Terjadi Kebakaran
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
1) Jangan panik.
2) Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
3) Identifikasikan bahan yang terbakar apakah dia kelas A, B atau C padamkan dengan
kelas pemadaman yang sesuai.
4) Hindari menghirup asap secara langsung, sebaiknya gunakan masker atau tutup
hidung dengan sapu tangan.
5) Gunakan sepatu safety yang tahan minyak .
6) Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
7) Cari bantuan pemadaman kebakaran, nomer telvon pemadam kebakaran harus ada di
laboraturium.