Anda di halaman 1dari 3

Nama : Citra Mutiara

NPM : 213219011
Ilmu Keperawatan S1 (lintas jalur)

NURSING CONCEPT DAN ENTREPRENEUR PADA NURSEPRENEUR


A. Pengertian Nursepreneur
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran
dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam
pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner
yang akan menggaji karyawannya (Winarto, 2005).

B. Ruang Lingkup dan Contoh Kegiatan Nursepreneur


1. Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik
modal, pemilik saham ataupun sebagai owner
1) Home care
2) Konsultan Keperawatan
3) Terapi Komplementer
4) Nursing Care Center
5) Fisioterapi
6) Klinik Bidang Swasta
2. Dalam Bidang Penelitian
Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
1) Teknik perawatan luka
2) Terapi modalitas
3. Dalam Bidang Pendidikan
Semakin meningkatkan permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun
konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
1) Lembaga pelatihan Baby Sister
2) Pelatihan perawatan Lansia atau Anak

C. Syarat-Syarat Yang Harus Dimiliki Oleh Perawat Untuk Melakukan Kegiatan


Kewirausahaan
Entrepreneur memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang
disampaikan oleh John G. Entreprenuer memiliki sifat :
 Berhasrat mencapai prestasi
 Seorang Pekerja keras
 Ingin bekerja untuk dirinya
 Mencapai kualitas
 Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
 Optimis
 Berorganisasi
 Berorientasi kepada keuntungan

D. Implikasi kewirausahaan pada keperawatan.


a. Keseimbangan antara kualitas dan akses pelayanan kesehatan
Dengan jiwa entrepreneurship, masalah sehari-hari yang dihadapi perawat dapat
menjadi uang. Sebagai contoh, masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate,
penunggu pasien, dan sebagainya. Semua hal itu dapat dijadikan lading menggali
keuntungan perawat dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga hal yang dikhawatirkan
ketika perawat mengimplementasikan bisnisnya akan berdampak pada keseimbangan
antara kualitas pelayanan kesehatan dan akses keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan tersebut.
b. Dampak teknologi
Nursepreneur yang memiliki kreativitas dan kemampuan dalam memanfaatkan
sesuatu untuk dikembangkan menjadi peluang usaha baru mempunyai peranan penting
dalam mencipatakan inovasi teknologi dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
c. Penanggung jawab mutu
Peningkatan mutu sebagai salah satu upaya merupakan tujuan fundamental dari
pelayanan kesehatan, yakni melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan organisai
tersebut.
E. Soft Skill dalam Nursing Entrepreneur meliputi :
a. Thinking benefit & paradigm change
Soft skill yang harus dimiliki dalam nursing entrepreneur adalah berfikir kepada
keuntungan atau berorientasi pada keuntungan. Dan menghasilkan inovasi,
kreativitas sebagai upaya perubahan paradigma.
b. Searching for nursing business opportunity
Nursing entrepreneur harus jelih melihat kebutuhan masyarakat khusunya dalam
pelayanan keperawatan yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat
dilakukan. Nursing entrepreneur harus dapat mencari peluang dalam dunia bisnis
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai