Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA KELAS TINGGI

MI ULUL AZMI
“Diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan IPA di MI Kelas Tinggi ”
Dosen : H. Yayan Carlian, M.Pd.

Disusun Oleh :

Moch Fayed (11720900)


Muhammad Yusuf H (11720900)
Neng Rosmaya (11720900)
Nia Soniyati (11720900)
Nisrina Roihanah ZNI (1172090084)
Noviyanti (1172090085)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita semua. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya,
sahabatnya, dan kita semua sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas bimbingan Allah dan karunia-Nya, laporan ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan observasi
ini adalah sebagai salah satu agenda kegiatan yang harus ditempu dalam rangka
menyelesaikan studi perkuliahan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, kiranya sulit bagi kami
untuk menyelesaikan laporan ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada Ketua Jurusan PGMI, Dosen Mata Kuliah Pendidikan IPA di MI Kelas
Tinggi, Kepala Madrasah MI Ulul Azmi, Guru-guru MI Ulul Azmi atas
bimbingannya.
Laporan yang sederhana ini tentunya masih jauh dari sempurna, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Pada akhirnya semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya,
dan pembaca pada umumnya.
.

Bandung, 29 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian........................................................................................1
C. Manfaat Penelitian......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
HASIL DAN ANALISIS.........................................................................................3
A. Hasil Observasi MI Negeri 1 Kota Bandung............................................3
1. Profil Sekolah...........................................................................................3
2. Kultur Sekolah.........................................................................................6
3. Hasil Observasi Wawancara Kompetensi Guru.................................21
4. Hasil Observasi Wawancara Kepala Sekolah.....................................27
5. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran........................................35
B. Analisis Observasi Magang I MIN 01 Kota Bandung...........................47
1. Analisis Kultur Madrasah....................................................................49
2. Analisis Kompetensi Guru....................................................................63
3. Analisis Kompetensi Kepala Sekolah..................................................75
4. Hasil Refleksi Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran...............87
BAB III..................................................................................................................91
PENUTUP..............................................................................................................91
A. Kesimpulan................................................................................................91
B. Saran..........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................92
LAMPIRAN...........................................................................................................93

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berasal dari kata didik, kata ini mendapatkan awalan me,
sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan (Depdikbud,1999: 232 dalam [ CITATION Rus09 \l
1057 ].
Dengan dilaksanakan pelatihan akan memberikan pengalaman yang
berulang dan melahirkan pengetahuan. Karena pengetahuan itu terbangun
dari sekumpulan fakta-fakta. Dalam dunia pendidikan berkembang moto:
“pengalaman adalah guru yang paling baik”.
Maka supaya menghasilkan pengetahuan dari pengalaman
dilaksanakanlah program magang I. Program magang I merupakan bagian
dari mata kuliah jurusan PGMI di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Program magang I melakukan kegiatan observasi madrasah ibtidaiyah
setempat. Oleh karena itu, saya melaksanakan observasi di MIN 1 Kota
Bandung.
B. Tujuan Penelitian

1. Untuk memberikan pengetahuan kepada calon guru mengenai Madrasah


Ibtidaiyah
2. Untuk melakukan pengamatan langsung mengenai kompetensi yang
harus dimiliki oleh calon guru pada guru professional.
3. Untuk melakukan telaah terhadap kurikulum, perangkat pembelajaran,
dan strategi pembelajaran.
4. Untuk memperoleh pengalaman serta penghayatan secara langsung dari
berbagai kegiatan sebagai guru serta mahasiswa mampu melaksanakan
latihan mengajar.

1
C. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui segala aspek yang ada di Madrasah Ibtidaiyah


2. Mendapat gambaran faktual tugas dan kewajiban seorang guru
professional.
3. Memahami lebih dalam kurikulum, perangkat pembelajaran, dan srategi
pembelajaran.
4. Memperoleh pengalaman langsung menjadi seorang pendidik di
Madrasah Ibtidaiyah sehingga mampu menjadi seorang pendidik MI
sesuai ketentuan yang ditetapkan setelah lulus dari Jurusan PGMI UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.

2
BAB II
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil Observasi MI Negeri 1 Kota Bandung
1. Profil Sekolah
a. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Negeri 1 Kota Bandung
Status : Negeri
Status Akreditasi : A (Baik Sekali)
Alamat : Jl. Sindangsari No. 12, RT/RW, 02/04
Kelurahan : Cipadung Kulon
Kecamatan : Panyileukan
Kabupaten/ Kota : Bandung
Nomor Telp./Fax : (022) 7813264
Kode Pos : 40614
Alamat e-mail : min1kotabandung@gmail.com
Tahun Berdiri : 1995
Luas Tanah : 1048 M2
Pendidik : 27 orang
Tenaga Kependidikan : 6 orang
Peserta Didik : 720 orang
b. Sejarah Madrasah
Lembaga Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Cicendo yang lahir cukup
panjang berawal dari perjalananan Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta yang
sudah mendapat kepercayaan masyarakat dengan baik, Nama MIS saat itu
adalah MIS “Al-Fitroh” namun selang beberapa tahun kurang lebih 9
(sembilan) tahun dari tahun 1975 sampai dengan tahun 1984 sudah
mengeluarkan alumnus berprestasi dan banyak diterima di Sekolah SMP
Negeri.
Dalam perjalanannya mendapat hambatan yang cukup berat dengan
lahirnya kelompok yang ingin menghancurkan dan tidak senang dengan
berdirinya Madrasah sehingga harus berhadapan dengan Pemerintah Daerah
untuk di pending keberadaannya, karena status kepemilikan tanah Milik
PEMDA (sewa), bersamaan dengan itu Dinas terkait MI adalah DEPAG
membidik MIS Al-Fitroh dinominasikan untuk menjadi MIN sehubungan
dengan prestasi dan animo masyarakat yang cukup baik.

3
Dimana saat itu jarang Madrasah yang jumlah siswanya banyak, selain
itu belum ada MIN di Kotamadya Bandung, karenanya DEPAG menetapkan
MIS Al-Fitroh menjadi MIN satu-satunya di Kotamadya Bandung, maka
pada tahun 1993 terbit Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 137 tanggal
13 Juli 1993 tentang perubahan status MIS Al-Fitroh menjadi MIN Cicendo.
Setelah lahir SK Menteri Agama tersebut perjalanannya tidak Mulus,
karena lakosi Madrasah Al-Fitroh tersebut digantungkan oleh oknum
pengurus masyarakat setempat yang tidak bertanggungjawab sehingga harus
berpindah tempat, maka terjadilah pindah tempat, tepatnya di MIS Nurul
Huda Jl.Supadio Jatayu masih dalam areal satu kecamatan Cicendo, setelah
kurang lebih 3 (tiga) tahun berjalan di MIS Nurul Huda dengan sarana
prasarana yang serba kurang memungkinkan, maka perjalanan MIN
Cicendo harus mengalami pasang surut.
Namun dengan upaya Kandepag yang maksimal maka pada tahun 1996
dibangun gedung baru 3 (tiga) RKB dan 1 (satu) ruang kantor, dengan
lokasi yang berbeda tepatnya di Kelurahan Cipadung Kulon Kecamatan
Cibiru Kotamadya Bandung kawasan Bandung Timur. Sejak tahun itulah
perjalanan MIN Cicendo mengalami keajegan dalam lokasi pendiriannya
sekalipun tempatnya tidak sesuai dengan nama aslinya.
Cicendo berada di Panyileukan sampai sekarang. Perkembangan dan
prestasi setiap tahun mengalami perkembangan yang cukup signifikan
bermula dari jumlah siswa 27 siswa sekarang sudah berjumlah 724 siswa
(31 Desember 2019) dengan gedung madrasah yang baik dan permanen.
MIN Cicendo karena statusnya Negeri maka angaran baik belanja
pegawai dan belanja barang lainnya sudah menjadi tanggungjawab
Pemerintah melalui Depatemen Agama, sekalipun kucuran anggaran untuk
belanja masih kurang mencukupi dalam arti dibatasi. Sejak menerima
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai tahun 2004 sampai sekarang
2015 sudah membebaskan anggaran pendidikan dari masyarakat/orang tua
baik yang sifatnya rutin maupun insidental, terkecuali sifatnya anggaran
pribadi siswa.

4
Dengan keberadaan seperti dijelaskan di atas, Alhamdulillah respon dan
kepercayaan masyarakat dalam memilih dan menitipkan peserta didik cukup
baik sehingga 7 (tujuh) tahun terakhir sudah bisa menolak jumlah siswa,
sehubungan dengan jumlah pendaftar terlalu banyak, dengan terpaksa
penerimaan pun dibatasi dan ditolak.

c. Visi, Misi , Tujuan & Komitmen


 Visi:
Terciptanya lulusan berakhlak mulia dan berprestasi serta mampu
mengimplementasikan pendidikan madrasah yang berwawasan
lingkungan
 Misi:
1) Mengarahkan pendidikan yang bernuansa Imtaq dan Iptek serta
mengembangkan kemitraan dengan masyarakat
2) Membiasakan siswa berperilaku religius baik di lingkungan sekolah,
rumah maupun di masyarakat
3) Berprestasi dalam bidang keagamaan, IPTEK, seni, olah raga dan life
skill
4) Membiasakan memperhatikan lingkungan sekolah yang berbudaya
hidup sehat
5) Mengupayakan terciptanya green school
 Tujuan:
1) Menghasilkan lulusan yang berprestasi, mandiri, berwawasan imtaq
dan iptek serta berbudaya hidup sehat sehingga dapat bermanfaat bagi
dirinya sendiri, keluarga dan masyarakatnya.
2) Menjadi madrasah adiwiyata tingkat nasional
 Komitmen Bersama Pengelolaan Lingkungan Hidup MI Negeri 1 Kota
Bandung
1) Mendukung seluruh program pengelolaan lingkungan hidup madrasah
2) Menjaga kebersihan dan merawat lingkungan dengan tertib,
membuang sampah pada tempatnya

5
3) Membawa tempat makan dan minum sendiri
4) Tidak menggunakan kemasan makanan yang terbuat dari bahan
styrofom
5) Siap menerima sanksi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
apabila melanggar komitmen bersama
2. Kultur Sekolah
a. Kultur yang terkait prestasi/kualitas
1) Semangat membaca
Siswa madrasah ini ada yang memiliki semangat membaca dan ada
yang tidak. Min 1 Bandung mempunyai upaya untuk meningkatkan
semangat baca siswa-siswa yaitu dengan diadakannnya perpustakaan.
Selain itu, diadakan buku-buku bacaan di tiap ruang kelas. Buku- buku
yang tersedia pun tidak hanya buku pelajaran dan pengetahuan melainkan
ada buku cerita, komik ataupun buku seri lainnya untuk memotivasi
siswa gemar membaca.
2) Kekritisan siswa dalam pembelajaran
Dalam setiap pembelajaran biasanya guru-guru memotivasi siswa
untuk mengungkapkan pendapatnya atau gagasannya. Siswa madrasah
ini ketika menyampaikan pendapatnya ada yang kritis dan ada juga yang
tidak. Biasanya guru-guru selalu menanyakan pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang kritis. Terlebih pada tingkat rendah
kekritisan siswa itu sangat tinggi. Tetapi di madrasah ini tidak ada
aktivitas khusus untuk membuat siswa berpikir kritis.
3) Kecerdasan emosi siswa
Perilaku siswa terhadap teman kelompoknya itu rata rata berjalan
baik. Siswa pun tidak merespon secara negatif terhadap gurunya. Tetapi
tiap siswa siswi kurang peka terhadap lingkungannya atau temannya.
Dan guru pun selalu memberikan pengarahan untuk selalu berperilaku
baik.
4) Keterampilan komunikasi siswa

6
Cara yang dilakukan guru untuk melatih kemampuan komunikasi
siswa itu dengan meminta siswa-siswa untuk melakukan percakapan
dengan siswa yang lain. Siswa pun sudah mengerti sikap yang harus dia
lakukan terhadap guru, teman sebayanya ataupun orang tuanya. Bahasa
yang diajarkan di madrasah adalah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5) Kemampuan siswa untuk berpikir objektif dan sistematis
Siswa-siswa biasanya menuruti apa yang guru sampaikan, tetapi ada
saja siswa yang kurang fokus dalam proses pembelajaran. Guru biasanya
menjelasakan pelajaran itu secara konkrit dan objektif langsung di
contohkan di kehidupan sehari-hari. Tetapi tidak ada aktivitas atau
kegiatan khusus untuk siswa agar mengembangkan pemikiran yang
objektif dan sistematis.
b. Kultur yang terkait kehidupan sosial
1) Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
Di madrasah ini menerapkan shalat duhur berjamaah dan membaca
Al-Quran sebelum memasuki materi pembelajaran. Lalu ada pembiasaan
rutin bagi kelas 6 yaitu shalat duha. Khusus untuk semua kelas biasanya
dilaksanakan tiap hari jumat dengan siswanya yang menjadi petugas
seperti MC, ceramah, pembacaan ayat suci Al-Quran, doa, dan lain-lain.
Terlebih lagi di madrasah mempunyai nilai tambah daripada sekolah
dasar biasa, karena mempunyai 4 mata pelajaran islam seperti aqidah
akhlak, fiqih, quran hadist, sejarah kebudayaan islam. Bahasa Arab tidak
termasuk karena masuk rumpun bahasa. Guru menyampaikan materi dan
dikaitkan tentang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
2) Nilai-nilai keterbukaan
Madrasah ini dalam menyampaikan segala aktivitas ataupun informasi
mengenai peserta didik selalu terbuka. Biasanya madrasah mengundang
seluruh orang tua untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan
madrasah. Tidak pernah madrasah mengambil keputusan secara sepihak
tanpa dikomunikasikan kepada orang tua.

7
Selain bertemu langsung, orang tua siswa membentuk grup sosial
media untuk mendapatkan informasi resmi dari madrasah. Selain itu,
orang tua juga dapat dengan praktis menanyakan perkembangan anaknya
di madrasah jikalau harus ditinjak lanjuti maka orang tua harus menemui
wali kelasnya.
3) Nilai-nilai kejujuran
Guru menanamkan kejujuran ketika dalam proses pembelajaran,
menanyai siswanya sudah mengerjakan tugas atau belum, sudah makan
atau belum dan lain-lain. Kegiatan khusus untuk melatih sikap jujur itu
tidak ada.
4) Nilai-nilai semangat hidup
Di madrasah ini biasanya guru-guru selalu memotivasi siswa untuk
selalu semangat hidup. Seperti menanyakan cita-cita ke depannya mau
apa aja. Dengan begitu motivasi siswa untuk smenagat hidup itu ada.
Bagi siswa yang kurang mampu dalam hal finansial, madrasah membantu
menyalurkan bantuan kepada siswa tersebut spserti bantuan bos ataupun
kartu indonesia pintar (KIP). Walaupun ada siswa yang kurang mampu
ataupun yang mampu, madrasah tidak pernah membeda-bedakan
pelayanan satu sama lain, semuanya rata-rata tidak ada diskriminasi.
5) Nilai-nilai semangat belajar
Guru setiap harinya memberikan stimulus ataupun motivasi untuk
semangat dalam belajar biasanya dengan tepuk-tepuk ataupun game
terlebih daluhu. Lalu pada saat proses pembelajaran, guru menggunakan
metode tanya jawab yang dapat membuat siswa aktif dan dapat
mengikuti alur proses pembelajaran.
6) Nilai-nilai menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain
Siswa-siswa di madrasah ini diajarkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan
dan santun), maka satu sama lain akan mengenal dan menyapa. Selain
itu, siswa-siswanya dapat mengetahui sikap sapa terhadap teman sebaya,
guru dan orang tua.
7) Nilai-nilai persatuan dan kesatuan

8
Program yang menumbuhkan atau menanamkan persatuan dan
kesatuan adalah upacara bendera yang dilaksanakan tiap hari senin dan
pramuka yang dilaksanakan tiap hari jumat. Dalam melaksanakan
upacara bendera semua siswa dan guru melaksanakan dengan baik
walaupun siswa kelas rendah masih saja ada yang mengobrol
dikarenakan keadaan yang sempit.
8) Nilai-nilai untuk selalu bersikap dan berprasangkan positif
Guru selalu berperilaku yang baik atau berprasangka positif karena
guru adalah suri tauladan bagi siswa-siswanya. Selain itu, banyak nilai
positif yang ada di madrasah, kebiasaaan 5S , CTPS, lalu membaca
Asmaul Khusna, dan lain-lain.
9) Nilai-nilai disiplin diri
Madrasah menerapkan aturan-aturan dengan baik bagi peserta didik
dan civitas akademik. Aturan ini disosialisasikan ketika ada rapat orang
tua sebelum tahun ajaran. Jikalau ada siswa yang melanggar aturan
biasanya siswa tersebut diminta utuk menjadi relawan kebersihan
ataupun diminta membersihkan masjid dan WC.
10) Nilai-nilai tanggung jawab
Pembagian piket di madrasah ini ada hanya dari kelas tinggi. Untuk
kelas rendah tidak ada pembagian piket kelas. Tetapi walaupun ada
pembagian piket kelas, siswa-siswa banyak yang tidak mengerjakan piket
tersebut.
Program yang digunakan untuk melatih siswa bertanggung jawab
adalah relawan kebersihan. Tugasnya membersihkan halaman,
membuang sampah yang berserakan disekitar sekolah, dan menyiram
tanaman. Biasanya untuk program ini selalu dilaksanakan oleh siswa-
siswa. Dan program ini diberlakukan oleh siswa kelas 6.
Sistem penugasan siswa biasa seperti pada umumnya. Tetapi bagi
siswa yang tidak mengerjakan tidak ada sanksi khusus, hanya siswa
tersebut tidak mendapatkan nilainya.
11) Nilai-nilai saling percaya

9
Keamanan sekolah itu sangat terjamin. Karena petugas kebersihan
yang merangkap menjadi petugas kebersihan memilki rumah dinas yang
berada dalam madrasah. Maka dari itu, keamanan sekolah sangat
terjamin.
Kepercayaan orang tua pun sangat tinggi terhadap madrasah. Karena
madrasah yang mempunyai nilai keterbukaan terlebih lagi madrasah ini
yang telah dipercaya baik oleh orang tua ataupun warga sekitar.
12) Nilai-nilai religious
MI Negeri 1 Bandung banyak memiliki nilai religious, seperti
program tahfizh, qurban, Madu (majelis duha). Program tersebut dapat
memberikan informasi mengenai islam. Selain itu. Dalam mata
pelajarannya pun selalu dikaitkan dengan materi keislaman.
c. Tata ruang madrasah
Dilihat dari letak geografisnya, MIN 1 Kota Bandung cukup mudah
dijangkau dari beberapa tempat dan untuk sampai ke lokasi dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat tetapi untuk kendaraan roda
empat cukup sulit karena jalan masuk ke sekolah yang tidak terlalu
memadai.
MIN 1 Kota Bandung memiliki luas 1048 m2 yang terdiri :
- Ruang kantor Kepala Sekolah
- Ruang Belajar siswa (Kelas) yang berjumlah 14
- Ruang Guru
- Ruang Tata Usaha
- Ruang UKS
- Perpustakaan
- Masjid
- Kantin
- Gudang
- Wc Guru yang berjumlah 2
- Wc Siswa yang berjumlah 8
- Aula

10
Ruang guru berada pada letak yang cukup strategis yaitu berdampingan
dengan ruang TU dan ruang Kepala Sekolah. Tetapi ruang guru ini tidak
terlalu rapih dikarenakan kurang luasnya ruangan tersebut yang
mengakibatkan meja yang tidak beraturan. Sedangakan untuk ruang TU dan
Kepala Sekolah cukup nyaman hanya kurang luas saja.
Tersedia lapangan juga untuk kegiatan olahraga siswa dan kegiatan
lainnya tetapi tidak berada dalam lingkup sekolah. Siswa harus keluar
sekolah untuk menuju lapangan. Posisi lapangan ini tepatnya berada di
belakang sekolah.
Keadaan ruang kelas di madrasah ini ada yang cocok untuk proses
pembelajaran dan ada yang tidak. Dari ruangan kelas yang berjumlah 14,
ruangan yang memiliki kondisi yang baik hanya berjumlah 7. Sisa
ruangannya memiliki kerusakan yang ringan, sedang dan berat.
d. Halaman/taman madrasah
Keadaan halaman madrasah dan tanaman sekolah cukup bersih dan baik.
Tetapi halaman madrasahnya cukup kecil untuk menunjang aktivitas siswa
seperti upacara bendera ataupun latihan ekstrakurikuler. Terlebih lagi
halaman tersebut biasa dipakai untuk parkir bagi guru ataupun kepala
sekolah, maka makin kecil halaman yang dapat digunakan siswa untuk
aktivitas.
Walaupun halaman madrasah cukup kecil tetapi di dalamnya terdapat
taman madrasah mini yang ditanami beberapa tanaman yang indah.
Tanaman-tanaman tersebut beraneka ragam. Madrasah memanfaatkan lahan
yang kosong dibawah tangga untuk membuat taman madrasah selain itu
disamping kelas menuju gerbang sekolah.
Selain taman madrasah, ada tanaman-tanaman kecil yang diletakkan di
lorong-lorong menuju kelas ataupun di depan aula untuk memperindah
lorong kelas.
e. Kebersihan gedung
Kondisi madrasah ini cukup bersih, rapih dan indah. Tetapi beberapa
ruangan kelas kurang terjaga kebersihannya. Petugas kebersihan di

11
madrasah ini berjumlah 2 orang. Di madrasah ini, hanya sebagian kelas
yang melaksanakan piket maka dari itu petugas kebersihan selalu mengecek
dan membersihkan tiap ruangan kelas kembali.
Untuk peralatan kebersihan di madrasah ini lumayan lengkap yaitu terdiri
dari sapu, prlan, ember dan lain-lain. Juga banyak pancuran air beserta
sabun ditiap pancuran untuk memudahkan membersihkan lingkungan
madrasah. Untuk membantu petugas kebersihan diadakan relawan
kebersihan yang betugas di tiap 2 istirahat. Beberapa kelas juga ada yang
melaksanakan untuk membuka sepatu ketika di kelas.
f. Keselarasan interior dengan kegunaan ruang
Semua ruangan di madrasah ini digunakan dengan semestinya. Dan
posisi ruang guru, tu dan kepala sekolah terletak pada posisi yang strategis.
Selain itu terdapat aula yang digunakan untuk aktivitas siswa-siswi. Untuk
ruang kelas rendah 1 dan 2 itu dihiasi oleh kertas lipat dan banyak ditempeli
karya siswa-siswi.
Selain itu, ada gudang untuk penyimpanan barang-barang tetapi posisi
gudang itu tidak terletak pada posisi yang efektif karena berada dalam
masjid. Perpustkaan pun tidak pada posisi yang strategis karena tidak
mempunyai ruangan khusus perpustakaan.
g. Aktivitas ekstrakurikuler
MI Negeri 1 Kota Bandung menyediakan beberapa ekstrakurikuler untuk
menyalurkan bakat dan potensi siswanya. Ekstrakurikulernya dibagi
menjadi ekskul wajib dan pilihan. Ekskul wajib seperti :
 BTQ (Baca Tulis Quran)
Ekskul BTQ ini wajib diikuti bagi semua siswa. Dan ekskul ini
dilaksanakan pada jam pelajaran maka wali kelasnya yang memberikan
materi mengenai baca tulis Quran. Biasanya siswa diminta untuk
membaca Quran atau Iqra satu persatu dilanjutkan menulis surat yang
telah dituliskan gurunya.
 Tahfizh / Muroja’ah

12
Untuk ekskul tahfizh ini dilaksanakan pada hari Sabtu diluar jam
pelajaran. Ekskul ini dikelola oleh Ibu Aan guru fikih di madrasah ini.
Pada saat ekskul tahfizh tidak dibimbing oleh wali kelasnya melainkan
guru-guru dari luar, yang khusus membimbing tahfizh. Pada saat
pelaksanaannya siswa diberi buku bimbingan tahfizh, buku itu adalah
tanda hapalan kita sudah sampai mana. Tiap guru tahfizh memanggil
siswanya untuk mengetes hapalan siswanya. Siswa yang lainnya diminta
untuk menulis surat-surat juz 30.
Untuk waktu pelaksanaannya :
Kelas 1 dari jam 07.30 – 09.00
Kelas 2 , 3 , 4 dan 6 dari jam 08.00 – 10.00
Dan kelas 5 dari jam 09.00 – 10.00
 Pramuka
Ekskul pramuka ini dikelola oleh Pak Marwanto dan Pak Andri.
Ekskul ini dilaksanakan pada hari Jumat diluar jam pelajaran. Ekskul ini
hanya diwajibkan untuk kelas 3, 4, 5 dan 6. 4 kelas tersebut dibagi dua
ada siaga dan penggalang. Siswa siaga yaitu kelas 3 dan 4 di bimbing
oleh Pak Marwanto, sedangkan kelas 5 dan 6 dibimbing oleh Pak Andri.
Siswa siaga melaksanakan pramuka di aula sedangkan yang penggalang
di lapangan.
Sedangkan ekstrakurikuler yang pilihan adalah sebagai berikut:
 Renang penanggung jawab Pak Yanyan
 Taekwondo penanggung jawab Pak Yanyan
 Futsal penanggung jawab Pak Yanyan
 Drumband penanggung jawab Pak Yana
 Marawis penanggung jawab Pak Beni
 Qasidah penanggung jawab Pak Beni
 Paduan suara penanggung jawab Pak Beni
h. Kebiasaan dan rutinitas madrasah

13
Siswa di madrasah ini dibiasakan untuk melakukan 5S (senyum, salam,
sapa, sopan dan santun) setiap paginya. Setiap guru yang piket selalu
melaksanakan 5S di halaman sekolah untuk menyambut siswa-siswinya.
Ketika di dalam kelas, sebelum memasuki materi pelajaran tiap kelas
diharuskan berdoa, membaca quran untuk kelas tinggi, membaca surat
pendek untuk kelas rendah, dilanjutkan dengan membaca asmaul husna.
Dan setiap harinya dilaksanakan shalat duhur berjamaah.
Setiap hari senin rutin dilaksanakan upacara yang menjadi petugas
bergantian dari tiap kelas tinggi dan di bimbing oleh wali kelasnya sendiri.
Sedangkan tiap hari Jumat seluruh siswa diwajibkan mengikuti kegiatan
MADU (Majelis Duha). Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan belakang
sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan siswa melaksanakan
shalat duha. Kegiatan ini dipimpin oleh perwakilan kelas dan dibimbing
wali kelasnya. Tiap kelas dibagi menjadi MC, pembacaan Quran &
saritilawah, ceramah, doa dan pemimpin shalat duha. Tetapi, khusus untuk
kelas 6 diwajibkan melaksanakan shalat duha tiap hari di Masjid madrasah.
Pada hari ini juga dilaksanakan shalat jumat berjamaah bagi laki-laki dan
keputrian bagi perempuan. Keputrian ini bagi siswa kelas 4, 5 dan 6 khusus
kelas 6 yang menyampaikan materi keputrian bagi adik kelasnya.
Selain itu, ada rutinitas siswa dibidang kesehatan seperti :
 Gosok gigi bersama
 Bekal makanan sehat
 Relawan kebersihan ( khusus kelas 6 )
 Gapura ( gerakan pungut sampah )
 CTPS ( cuci tangan pakai sabun )
 Makan Obat cacing bersama
UKS di MI Negeri 1 Kota Bandung ini yang menunjang program-
program kesehatan diatas karena sudah bekerjasama dengan instansi lain,
seperti puskesmas, Detol, Unicef dll. Banyak sekali bantuan dari semua
pihak, seperti dari puskesmas dengan jasanya yang siap memeriksa peserta
didik, sekaligus guru dan staf di MI Negeri 1 Kota Bandung ini. UKS ini
14
memberikan contoh yang baik dari setiap programnya. Misal adanya
dokcil yang menjuarai 3 tahun berturut-turut.
i. Aturan-aturan yang terdapat di madrasah
 Tata Tertib Madrasah
a. Siswa hadir di Madrasah tepat pada waktunya
b. Siswa berpakaian seragam sesuai ketentuan pakaian seragam di
Madrasah
c. Siswa memakai seragam yang rapih dan bersih
d. Siswa harus bersikap sopan santun dan saling menghargai
e. Setelah tanda bel masuk, semua siswa melaksanakan pembiasaan
berdoa, hafalan juz amma, tadarus, dan asmaul husna
f. Bagi anak yang terlambat, tidak diperkenankan mengikuti
pembiasaan dan harus menulis di buku kedipslinan
g. Melaksanakan shalat berjamaah
h. Siswa harus menjaga ketertiban, keindahan, kenyamanan, dan
keamanan kelas
i. Siswa dilarang membawa mainan atau peralatan yang diperlukan
dalam pembelajaran
j. Siswa dilarang membawa dan menggunakan handphone ke dalam
kelas
k. Siswa dilarang menggunakan perhiasan yang berlebihan
 Waktu Sekolah
Siswa dan guru masuk sekolah pukul 07.00 dan pulang pukul 14.30
WIB. Khusus bagi guru piket masuk sekolah pada pukul 06.30. Bagi
siswa yang terlambat masuk sekolah mendapatkan konsekuensi dari
guru yang piket. Contoh bagi siswa yang telapada saat upacara
diberikan pengarahan oleh gurunya.
Bagi siswa yang melanggar aturannya ada konsekuensinya biasanya
membantu tugas kelas 6 menjadi relawan kebersihan tiap hari pada 2
istirahat yaitu pukul 09.30 dan 12.00 WIB.
j. Symbol, logo, slogan, himne madrasah

15
Adapun isi dari logo tersebut adalah sebagai berikut:
 Bintang terletak di ujung pertemuan tangkai padi dan kapas.
 Tangkai kapas dan padi yang melingkar terdapat 17 kuntum bunga
kapas dan 45 butir padi.
 Delapan baris tulisan pada dua permukaan lembaran kitab suci.
 Kitab suci di atas alas terletak di tengah-tengah lambang.
 Semboyan “Ikhlas Beramal” ditulis dalam pita di bawah kitab suci.
Sedangkan warna lambang Kementerian Agama ialah :
 Dasar berwarna hijau tua
 Bintang berwarna kuning emas
 Bunga kapas berwarna hijau putih
 Delapan baris tulisan dalam kitab suci berwarna hitam
 Padi berwarna kuning emas
 Kitab suci berwarna kuning emas
 Alas kitab suci berwarna hitam
 Kalimat “Ikhlas Beramal” berwarna hitam
 Pita berwarna hitam (ganti putih, KMA No. 43/1982)
 Perisai segi lima sama sisi berwarna kuning
Sedangkan Makna warna dalam Lambang Kementerian Agama adalah
sebagai berikut :
a) Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam Pancasila, bermakna bahwa Karyawan Kementerian Agama
selalu menta’ati dan menjunjung tinggi norma-norma agama dalam

16
melaksanakan tugas Pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila juga bermakna jumlah rukun islam.
b) 17 kuntum bunga kapas, 8 butir tulisan dalam kitab suci dan 45 butir
padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia.
Menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Kementerian Agama
untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan angka 17 juga
memiliki makna jumlah rakaat dalam sehari yaitu 17 rakaat.
c) Butiran padi dan kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna
bahwa Karyawan Kementerian Agama mengemban tugas untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, dan merata. Jadi
padi dan kapas itu makna dari kemakmuran dan keadilan.
d) Kitab suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan yang serasi
antara kebahagiaan duniawi dan ukhrowi, materiil, dan spirituil dengan
ridho Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
e) Alas kitab suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus
ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi
dinamis dari kitab suci.
f) Kalimat “Ikhlas Beramal” bermakna bahwa Karyawan Kementerian
Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan
niat beribadah dengan tulus dan ikhlas. Sesuai dengan ayat Al-Quran
surat Az-Zariyat ayat 56 yang artinya “Dan tidakkah aku menciptakan
jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku”. Juga dalam
melaksanakan ibadah kita harus selalu ikhlas.
g) Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa
kerukunan hidup antar umat beragama di negara Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dengan
Undang-undang Dasar 1945.
h) Kelengkapan makna lambang Kementerian Agama melukiskan Motto :
“Dengan iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan
mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup

17
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Karyawan Kementerian
Agama bertekad bahwa mengabdi kepada Negara adalah ibadah dalam
arti Hubbul Wathon Minal Iman yang artinya “Cinta tanah air adalah
sebagian dari iman”.

Oleh karena itu MIN 1 Bandung dalam mencerdaskan anak bangsa


adalah tugas ataupun perintah yang sangat mulia. Guru-guru MIN 1
Bandung mengabdi kepada negara dalam menjalankan tugas untuk
mencerdaskan generasi bangsa. Selain itu, madrasah juga memiliki slogan
yaitu “Madrasah hebat, bermartabat.”
Berikut ini hymne dari Madrasah Ibtidaiyah:
HYMNE MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI)

Pencipta : Bapak Ikin Sodikin, S.Pd.I

Segala puji ku sembahkan, ke haribaan-Mu ya Allah

Atas limpahan karunia-Mu yang tak terhitung nilainya

Engkau anugerahkan amanat pendidikan

Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

Madrasah Ibtidaiyah wahana pengembangan

Pendidikan dasar

Menuju masyarakat beriman dan bertaqwa

Dan berakhlaqul karimah

*) dinyanyikan 2 kali putaran

k. Sopan santun yang ditampilkan madrasah


Pembiasaan setiap pagi yaitu 5S maka siswa-siswi ketika bertemu dengan
temannya selalu menyapa. Apalagi dengan guru ataupun kepala sekola
mereka selalu menyapa dan menyalami guru dan kepala sekolahnya.

18
Selain itu pun, guru-guru pun selalu menyapa terhadap guru lain begitu
juga dengan kepala sekolah selalu menyapa dan berkomunikasi dengan baik
antar satu sama lain.
l. Cara berpakaian warga madrasah
- Bagi Siswa
Senin : Baju putih, celana/ rok putih, rompi dan topi
Selasa : Baju putih, celana/rok merah
Rabu : Kebaya dan pangsi
Kamis : Batik MI Negeri 1 Bandung
Jum’at : Batik untuk kelas 1 - 3
Baju Pramuka kelas 4 - 6
Sabtu : Pakaian Muslim (koko) dan Muslimah (Gamis)
Khusus ketika istirahat untuk relawan kerbersihan menggunakan rompi
hijau.
- Bagi Guru & Pegawai
Senin : baju putih dan celana/rok hitam.
Selasa : PDH (Pakaian Dinas harian)
Rabu : PDH Kementrian Agama (warna abu)
Kamis : Batik
Jumat : Sebagian Pramuka, sebagian baju muslim
- Bagi Petugas Kebersihan
Petugas kebersihan ini tidak menggunakan pakaian khusus. Melainkan
menggunakan pakaian biasa dengan sepatu bot.
m. Hubungan antar warga madrasah dan orang tua
 Hubungan dengan warga madrasah
Hubungan siswa dengan siswa, siswa dengan kepala sekolah, guru
dengan kepala sekolah, guru dengan pegawai terjalin dengan baik.
Karena di madrasah ini diterapkan pembiasaan 5S. Begitu pun dengan
penjual kantin, pedagang-pedagang depan sekolah semuanya mempunyai
hubungan dengan baik. Kepala sekolah pun berhubungan baik dengan

19
Rw dan Rt setempat bahkan pada saat acara qurban pun Rw dan Rt
setempat bekerja sama dengan madrasah ini.
Para pedagang diberikan aturan dari pihak sekolah yaitu jangan
menggunakan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan pembeli.
Jajanan di madrasah ini kisaran 3000 atau 2000 sesuai dengan uang anak
MI/SD. Contohnya : pedagang batagor. Ibu batagor sudah berjualan
selama 3 periode pergantian kepala madrasah MIN 1. Hal positif yang
didapat ibu selama berdagang yakni banyaknya minat pembeli dan
kepercayaan pihak madrasah juga orangtua siswa terhadap jajanan yang
berkualitas baik sehingga banyak orangtua siswa yang menitipkan
siswanya untuk memilih membeli jajanan disini.
 Hubungan Orang tua
Madrasah MI 1 Kota bandung membuat komite bagi orang tua murid.
Komite ini terdiri dari ketua FOM (Forum Orangtua Murid) per tiap kelas
dan ditetapkanlah ketua juga bendaharanya. Dari pihak sekolah pun ikut
bergabung dalm komite ini supaya hubungan orang tua dan sekolah
terjalin dengan baik.
Dengan dibuatnya komite ini, maka pembelajaran pun menjadi lebih
mudah. Karena semua buku yang harus digunakan oleh siswa sudah
disediakan oleh POM nya masing-masing. Setiap wali kelas pun
mempunyai grup media sosial dengan seluruh orang tua murid siswanya.
Maka apabila terjadi sesuatu bisa langsung dikomunikasikan.
Selain itu, pihak sekolah pun mempunyai sikap terbuka dan adil yang
memberikan layanan baik kepada orang tua dengan menerima keluh
kesah orangtua tentang anaknya. Dan orangtua siswa pun mendukung
secara penuh terhadap segala kegiatan yang diadakan sekolah.
Sebelum tahun ajaran dimulai biasanya diadakan terlebih dahulu rapat
orang tua secara umum lalu secara khusus dengan wali kelasnya masing-
masing. Dalam rapat tersebut, biasanya wali kelas menjelaskan kepada
seluruh orang tua mengenai aturan-aturan yang akan dilaksanakan

20
olehnya dalam kelas. Supaya orang tua pun mengetahui aturannya dan
aturan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Oleh karena itu, maka tidak akan ada kesalahpahaman antara orang
tua dan pihak sekolah dalam segala hal. Karena sudah diungkapkan
secara terbuka oleh pihak sekolah beserta gurunya.
3. Hasil Observasi Wawancara Kompetensi Guru
Identitas Narasumber Guru Kelas II A
Nama : Andi Elly Kholifah, S.Pd.I
Jabatan : Wali Kelas II A
NIP : 197303151999032002
Lama Mengajar             : 20 tahun
Lokasi wawancara         : Aula MIN 1 Kota Bandung
Tanggal                          : 26 Agustus 2019
Ibu Elly sudah lama bekerja di MIN 1 Kota Bandung sekitar 9 tahun.
Awalnya beliau bekerja di MIN 2 Kota bandung dari tahun 1999, lalu tahun
2005 beliau beserta keluarga pindah rumah, maka beliau pindah bekerja di
MIN 1 Kota Bandung sampai sekarang. Beliau tidak selalu menjadi wali
kelas 2 saja, beliau pernah mengajar kelas 3 , 4 maupun 5.
a. Kompetensi Pedagogik
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
Secara keseluruhan guru pamong kelas 2 sudah bisa mengetahui
karakterisitik tiap anak dari guru pamong kelas sebelumnya, sehingga
untuk memahaminya pun tidak terlalu sulit. Untuk awal tahun ajaran
memang sulit untuk membedakan karakterisitk tiap anak, namun
dengan berjalannya waktu semua itu dapat teratasi dengan mudah.
Misal, guru lebih mudah mengingat peserta didik yang pintar dan
yang nakal, karena sebelumnya mendapatkan informasi dulu dari guru
kelas sebelumnya.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.

21
Untuk menarik perhatian peserta didik agar aktif biasanya guru
pamong menggunakan teori belajar behaviorisme yang mana
melakukan stimulus-respon. Kemudian guru pamong juga
mengembangkannya dengan berbagai metode dan game yang
menarik, yang tiap harinya berubah-ubah agar tidak monoton. Selain
itu juga, pembelajaran yang efektif ketika siswa siswa langsung terjun
dalam pembelajarannya atau praktek langsung.
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
MI Negeri 1 Kota Bandung sudah menggunakan kurikulum 2013
maka dalam pembelajarnnya juga berkesinambungan sehingga guru
merasa tidak kesusahan dalam proses pembelajaran dan anak langsung
mempraktekkan apa yang telah dia pelajari. Pada saat masa kurikulum
berubah dari KTSP ke K13 guru-guru sempat mengalami kesulitan,
namun seiring berjalannya waktu guru-guru pun terbiasa dengan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tetapi menurut
pendapat pribadi guru, KTSP itu lebih mudah digunakan
dibandingkan K13.
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Cara menerapkan nilai-nilai yang mendidik biasanya peserta didik
melakukan pembiasaan diawal pembelajaran, misal dalam hal nilai
religious biasanya peserta didik diajak menghafalkan surat-surat
tertentu, lalu untuk nilai kedisipilinan biasanya dilakukan dengan
adanya aturan khusus dikelas, seperti pemberlakuan medali dan kartu
merah. Aturan tersebut sudah disosialisasikan kepada orang tua
sebelum tahun ajaran dimulai.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk


kepentingan pembelajaran.
MI Negeri 1 Kota Bandung belum membolehkan peserta didik
membawa handphone, kecuali pada jam dan hari tertentu ketika
pembelajaran TIK, namun teknologi lainnya pun sudah digunakan,
22
seperti digunakannya infokus, speaker. Dengan menggunakan
teknologi pembelajaran dikelas lebih efektif dan peserta didik pun
lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi, ada
kendala dalam pemakaian teknologi yaitu dalam menyambungkan
laptop ke infocus karena memakan waktu yang lama dan dapat
menghambat proses pembelajaran.
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Dalam pengembangan potensi, guru memberikan kebebasan untuk
memilih ekskul yang sudah ada di sekolah, namun tidak dipungkiri
banyak peserta didik lainnya yang mengikut les tertentu, salah satunya
les mewarnai. Program unggulan di MI Negeri 1 Kota Bandung ini
banyak, diantaranya tahfidz, dokcil, futsal. Ketiga eskul itu banyak
mendapatkan kejuaraan-kejuaraan, seperti dokcil juara 1 sekota
bandung dan eskul futsal yang sering mengikuti turnamen.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Biasanya ada
yang kurang aktif, hiperaktif ataupun yang lainnya. Guru dalam
menanggapi siswa yang seperti itu, dengan pendekatan secara khusus.
Seperti dipindahkan tempat duduk anaknya dekat dengan guru, selalu
dipanggil namanya dan diberi motivasi untuk semangat.
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Pada saat evaluasi biasanya diadakan seperti ulangan harian dan
ujian akhir semester. Untuk melaksanakan evaluasi tersebut
dilaksanakan secara individu. Selain itu, ada evaluasi yang
dilaksanakan secara kelompok yaitu menguji tiap kelompok belajar
dengan memberikan pertanyaan mengenai pelajaran yang telah
dilaksanakan.
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.

23
Ketika ada siswa yang mengalami penurunan dalam nilainya , guru
memberi tahu orang tua dan mencari solusi terbaik untuk
menanganinya agar siswa tersebut kembali memiliki nilai yang lebih
baik. Selain itu, untuk siswa yang mendapatkan nilai yang baik maka
dia mendapatkan reward dari gurunya. Reward tersebut ada untuk
individu dan kelompok. Maka dari reward itu dapat menambah
motivasi bagi siswa-siswa untuk giat dalam belajar. Pemberian reward
ini biasanya dilaksanakan pada saat pembagian rapot tiap semester.
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Meningkatkan kualitas pembelajaran itu dengan menggunakan
media maupun metode yang berbeda-beda dengan begitu setiap
siswanya tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, melihat
kekurangan metode dan media yang dipakai lalu untuk pembelajaran
selanjutnya memakai media atau metode yang lebih sedikit
kekurangannya.
b. Kompetensi Kepribadian
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Ibu Elly selalu bertindak sesuai dengan aturan yang ada. Beliau
selalu berpakaian dengan sopan dan santun juga tidak memakai
pakaian yang berlebih-lebihan. Begitu juga tidak memakai perhiasan
yang berlebihan.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Ketika proses pembelajaran berlansung beliau selalu menjadi suri
tauladan bagi siswa-siswanya. Beliau adalah orang yang ramah dan
mudah untuk berkomunikasi. Selain itu, beliau selalu mengajarkan
kepada siswanya untuk membudayakan berinfaq.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif

24
Dalam proses pembelajaran berlangsung, ibu Elly dalam
menanggapi masalah itu sangat bijaksana. Contoh : ketika ada siswa
yang tangannya terluka akibat berdorongan ketika memasuki kelas.
Ibu Elly menanggapinya dengan sikap tenang dan mengayomi lalu
meminta siswanya untuk ke UKS atau pulang tetapi siswanya ingin
belajar maka ibu Elly mengobatinya dan siswanya pun kembali siap
untuk belajar.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
Menjadi seorang guru itu harus memiliki etos kerja yang baik. Ibu
Elly selalu memasuki kelas dengan semangat dan percaya diri. Sikap
tersebut dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan
baik.
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Seorang guru yang baik itu ketika memenuhi kode-kode etik
profesi guru. Dan ibu Elly pun memenuhinya.
c. Kompetensi Sosial
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status social.
Dalam hal latar belakang peserta didik yang berbeda-beda, maka
guru tetap tidak membeda-bedakanya. Sebab, jika sudah masuk
sekolah semua peserta didik dianggap sama memiliki kemampuan
lebih, kemudian untuk peserta didik yang kurang dalam hal finansial
biasanya terdapat bantuan, seperti BSM.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Komunikasi antara guru wali kelas dengan orang tua murid terjalin
dengan baik. Dikarenakan madrasah ini selalu terbuka mengenai
aktivitas siswa-siswanya. Teknologi pun sudah berkembang pesat,
maka untuk cara berkomunikasi dengan orang tuapun tidak sulit yakni

25
dengan memanfaatkan media social seperti whattsapp. Hal ini sangat
memudahkan guru dalam menyampaikan beberapa hal yang mungkin
sulit ketika terdapat kegiatan yang mendadak. Namun tidak jarang
juga guru melakukan peretmuan dengan cara tatap muka (rapat)
seperti diawal semester, akhir semester, dan jika ada kegiatan keluar
yang perlu adanya pertemuan khusus dengan orang tua peserta didik.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
MI Negeri 1 Kota Bandung juga terdapat guru hasil mutasi dari
ciamis, hal ini tidak mengganggu cara adaptasi guru tersebut, karena
menurutnya guru-guru di MI Negeri 1 Kota Bandung memiliki sifat
yang mudah akrab sehingga beliau tidak merasa kesulitan dalam
beradaptasi bahkan sangat mudah dalam beradaptasi dengan
lingkungan baru di MI Negeri 1 Kota Bandung.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Biasanya guru-guru akan berkomunikasi mengenai kendala
ataupun hambatan dengan guru-guru yang lain. Ataupun guru mata
pelajaran membicarakan siswa-siswa yang tidak berperilaku baik
kepada guru wali kelasnya.
d. Kompetensi Profesional
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
Dalam menyampaikan materi guru-guru sudah menguasainya
karena sebelum terjun mengajarkan kepada siswa, kepala sekolah
melakukan pelatihan kepada guru-guru dalam mengajar dikelas lalu
tiap guru menyampaikan saran dan kritikannya. Ketika pembelajaran
nyata pun, guru-guru pun terlihat profesional karena sudah
mempersiapkan apa saja materi yang perlu disampaikan kepada siswa.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

26
Ketika guru akan mengajar, maka guru akan menyiapkan RPP.
Oleh karena itu, pasti guru sudah menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasarnya.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Ibu Elly ketika sedang menjelaskan mengaitkan materi matematika
dengan seni budaya. Contoh: dalam seni budaya diajarkan kepada
siswa siswa untuk mengetahui dan menghapal lagu berdayung lalu di
buku tersebut ada not angka. Ibu Elly pun mengaitkannya dengan
pelajaran matematika mengenai perkalian.
4) Mengembangkan keprofesi-onalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
Dengan pembelajaran yang menggunakan media dan metode yang
berbeda-beda dapat membuat siswa tertarik dalam pembelajaran. Ibu
Elly bisa menilai metode dan media ataupun strategi mana yang dapat
menjadikan pembelajaran menjadi efektif.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri
Dengan adanya kemajuan teknologi, pembelajaran pun dapat
berkembang. Untuk itu Ibu Elly memanfaatkan teknologi informasi
dalam hal mencari metode, media, strategi ataupun alat peraga yang
efektif yang dapt disampaikan kepada siswa.
4. Hasil Observasi Wawancara Kepala Sekolah
Identitas Narasumber
Nama : Ade Rosad, S.Pd.I, M.M.PD
Jabatan : Kepala Madrasah
NIP : 196702041991031005
Lama Menjabat             : 20 tahun
Lokasi wawancara         : Aula MIN 1 Kota Bandung
Tanggal                          : 26 Agustus 2019
Bapak Ade sebelum menjabat kepala madrasah di MIN 1 Bandung,
beliau menjadi kepala madrasah terlebih dahulu di MIN 2 Kota Bandung.

27
Beliau telah menjabat selama 20 tahun. Beliau mengambil S2 yang tidak
sejalur dengan S1 nya yaitu mengambil manajemen. Bapak kepala sekolah
juga menjabat sebagai pemegang sumber daya manusia di AKSI (Asosiasi
Kepala sekolah Seluruh Indonesia).
a. Kompetensi Kepribadian
1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di
sekolah/madrasah.
Kepala madrasah MI Negeri 1 Kota bandung mempunyai
kepribadian yang baik dan dapat menjadi suri tauladan bagi siswa dan
guru-gurunya. Selain itu, kepala madrasah juga mengembangkan
budaya untuk membawa bekal sehat kepada siswa-siswanya.
2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
Menurut Bapak Ade menjadi kepala madrasah itu harus
mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi. Karena khalifah adalah
pemimpin dimuka bumi ini. Apabila kita memiliki kepala madrasah
yang mempunyai kepribadian yang baik maka siswa dalam madrasah
pun mempuyai kepribadian yang baik. Bukan hanya guru yang digugu
dan ditiru begitu juga kepala madrasah.
3) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah/madrasah.
Motivasi kepala madrasah mengembangkan madrasah karena
banyak masyarakat yang menganggap bahwa madrasah itu kurang
layak untuk terselenggaranya pendidikan. Maka dari itu bapak Ade
memiliki keinginan untuk mengembangkan madrasah.
4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
Bapak Ade selalu mengungkapkan kepada pihak-pihak yang berada
disekolah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan madrasah karena
beliau merupakan orang yang terbuka dan selalu melaksanakan tugas
dengan baik.

28
5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala madrasah
Ketika perpustakaan dibenarkan kepala madrasah tidak pernah
malu untuk turun membantu pihak sekolah membereskan fasilitas
madrasah. Dengan tindakan seperti itu membuat guru-guru pun ikut
membantunya. Maka kepala madrasah tidak pernah menyuruh guru
untuk membereskan, kepala madrasah ingin setiap guru sadar untuk
membantu segala aktivitasnya.
6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
Bapak Ade sering ditawari menjadi pengawas sekolah, tetapi beliau
menolaknya dengan alasan ingin mengembangkan madrasah menjadi
madrasah yang unggul.
b. Kompetensi Manajerial
1) Menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
Bapak kepala sekolah menyusun program program yang akan
dilaksanakan siswa siswi agar MI Negeri 1 Bandung menjadi model
sekolah sehat. Dan itu terjadi madrasah ini menjadi model sekolah
sehat . Program yanh direncanakan itu seperti ctps , bekal sehat dan
lain lain
2) Mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan kebutuhan
Kepala sekolah mempunyai struktur keorganisasian berdasarkan
musyawarah dengan semua pihak sekolah. Bapak Ade Rosad
membentuk wakasek-wakasek yang dibutuhkan diantaranya:
 Bidang Kurikulum dikelola oleh Euis N, S.Pd.I
 Bidang Pengembangan / Perencanaan dikelola oleh Nanang
Aminudin A, S.Pd.I
 Bidang Sarana dan Prasarana dikelola oleh Drs.Sutono, M.M.Pd
3) Memimpin madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
madrasah secara optimal

29
Kepala sekolah membangun UKS layaknya rumah sakit mini yang
dapat digunakan oleh siswa siswi begitu juga para guru. Selain itu,
kepala madrasah juga membangun aula untuk menunjang segala
aktivitas siswa.
4) Mengelola perubahan dan pengembangan madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
Kepala madrasah menciptakan program-program kesehatan supaya
siswa-siswinya memiki kondisi fisik dan batin yang sehat. Itu akan
memperlancar proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5) Menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik.
Budaya yang diwajibkan itu adalah budaya membaca al quran
hapalan juz amma sebelum pelajaran di mulai.
6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal
Bapak Ade Rosad membentuk wakasek-wakasek yang dibutuhkan
diantaranya:
 Bidang Kurikulum dikelola oleh Euis N, S.Pd.I
 Bidang Pengembangan / Perencanaan dikelola oleh Nanang
Aminudin A, S.Pd.I
 Bidang Sarana dan Prasarana dikelola oleh Drs.Sutono, M.M.Pd
7) Mengelola sarana dan prasarana madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
Kepala sekolah membangun aula untuk melaksanakan kegiatan
siswa siswi. Selain itu, madrasah membuat uks layaknya rumah sakit
mini. Tersedianya infocus dan speaker untuk pembelajaran.
8) Mengelola hubungan madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan madrasah.
Di samping mengelola bagian dalam madrasah. Kepala madrasah
juga mengelola bagian luarnya seperti hubungan madrasah dengan
orang tua dan masyarakat.

30
9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaa peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Sekolah atau madrasah negeri tidak boleh melaksanakan seleksi
penerimaan siswa baru. Tetapi madrasah itu melakukan seleksi
dikarenakan ruang atau gedung yang tidak memadai. Selain itu ,
banyak siswa siswa yang ingin mendaftar di madrasah ini karena
kepercayaan masyarakat.
10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Kepala madrasah menjelaskan bahwa MI Negeri 1 kota Bandung
awalnya menggunakan Kurikulum KTSP, tetapi sudah 8 tahun
kebelakang madrasah ini sudah menggunakan kurikulum 2013.
Meskipun kurikulum yang dipakai kurikulum 2013 namun tidak
sepenuhnya menggunakan kurikulum 2013 tapi masih ada beberapa
kelas yang menerapkan KTSP.
Kurikulum yang digunakan oleh madrasah ini tentunya sejalan
dengan misi, visi dan tujuan sekolah. Dalam menghadapi perubahan
kurikulum setiap guru harus siap dalam mengembannya, sedangkan
buku yang digunakanpun berbeda-beda dan tentunya disesuaikan
dengan perubahan kurikulum. Setiap guru mendapatkan waktu untuk
mengajar dalam satu minggu minimal 24 jam dan maksimalnya 33
jam.
11) Mengelola keuangan madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Setiap siswa yang daftar dan diterima di sekolah negeri maka tidak
boleh adanya pemungutan uang sekolah. Maka dari itu, kepala sekolah
mengatur komite untuk memberikan informasi tentang akan
dibangunnnya aula maka dibutuhkan dana. Dengan pengelolaan
kepala madrasah yang baik maka terbangun lah aula tersebut.
12) Mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan madrasah.

31
Kepala madrasah selain mengawasi guru, beliau juga selalu
mengawasi tata usaha.
13) Mengelola unit layanan khusus madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah.
Kepala madrasah mengelola unit layanan khusus untuk kegiatan
pembelajaran.
14) Mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
Kepala madrasah selalu memberikan informasi kepada orang tua
terkait dengan aktivitas siswa. Maka dari itu, dalam menciptakan
program dan mengambil keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu.
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen madrasah.
Madrasah menyediakan beberapa teknologi informasi seperti
infocus, speaker dan komputer untuk kenyamanan pembelajaran siswa
siswa madrasah
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan
tindak lanjutnya.
Proses monitoring kepala madrasah kepada guru-guru yaitu dengan
menggunakan cara mengobservasi persiapan guru-guru dalam
mengajar atau melihat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Setelah itu kepala sekolah melaksanakan program pembekalan yang
tiap bulan, dan salah satu guru menjadi model sedangkan guru lain
memberi kritik dan saran. Secara singkat pendekatannya adalah
memasuki kelas, pendekatan individual dan klasikal dan memantau
dalam CCTV.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah.

32
Kepala madrasah mengembangkan program-program yang banyak
salah satunya program-program kesehatan seperti CTPS. Dan siswa-
siswa di madrasah ini pernah mengikuti lomba CTPS ini.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
Kepala madrasah selalu berusaha sekuat tenaga untuk
mengembangkan madrasah. Contohnya: kerjasama antara madrasah
dengan puskesmas setempat.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin madrasah
Kepala sekolah memiliki keinginan yang tinggi dalam memajukan
lembaga madrasah dan ingin mengubah pandangan orang-orang
mengenai madrasah. Banyak tugas yang telah dilaksanakan oleh
kepala madrasah dan itu sudah sukses.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi madrasah.
Ketika beliau menjabat sebagai kepala madrasah di madrasah
sebelumnya yaitu MIN 2 Bandung. Beliau membentuk komite dan
memberikan tugas-tugasnya kepada orang tua seluruhnya. Ternyata
orang tua yang bertugas sebagai bendahara membawa kabur uang
sebesar 80 juta. Dan orang tua tersebut tidak ditemukan. Maka kepala
madrasah bertanggung jawab untuk menangani masalah ini. Beliau
mengganti uang tersebut dan tidak akan pernah melakukan kesalah
untuk kedua kalinya.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
Bapak Ade dapat memanfaatkan dana pemerintah dengan baik.
Contoh: pada saat penerimaan siswa baru, beliau meminta dana
kepada orang tua untuk mebangun aula untuk kegiatan yang
menunjang aktivitas siswa selain itu pun dapat memajukan madrasah.
d. Kompetensi Supervisi

33
1) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Sebelum tahun ajaran dimulai, baisanya kepala madrasah
mengadakan pertemuan dan pembekalan. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk membuat guru-guru mahir dalam mengajar. Karena pada
kegiatan itu guru satu sama lain memberikan saran dan kritik yang
dapat membangun.
2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Kepala madrasah menggunakan pendekatan yang individu dan
kelompok. Untuk melaksanakan supervisi ini, maka kepala madrasah
biasa memberi reward terhadap gurunya agar tetap semangat dalam
mengajar.
3) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Selain pembekalan sebelum tahun ajaran, kepala madrasah
melaksanakan juga pembekalan tiap bulan agar dapat memantau hasil
supervisi akademik dan dapat meningkatkan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan madrasah.
Kepala madrasah juga harus menjalin kerjasama dengan instasi-
instasi lain yang berhubungan dengan program yang dilaksanakan di
Madrasah. dengan dikelola oleh kepala sekolah Bapak Ade maka
madrasah ini menjadi model sekolah sehat dan madrasah ini bekerja
sama dengan pihak puskesmas langsung. Oleh karena itu, semua hal
yang berkaitan dengan kesehatan di madrasah ditangani oleh bidang
handal.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
Madrasah harus melibatkan pengurus RT,RW dalam kegiatan
madrasah tertentu contoh sembelih hewan kurban. Dalam kegiatan
tersebut pihak madrassah dan pihak warga saling bekerja sama. Maka

34
dari itu kepala madrasah pun berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.
3) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Kepala madrasah memiliki kepekaan yang sangat tinggi. Ketika
pembukaan acara magang ini beliau membantu memberi taplak juga
kursi untuk acara. Selain itu, juga membantu peserta magang
membereskan perpustakaan.
5. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran
 Pembelajaran pada tanggal 21 Agustus 2019
Nama Mahasiswa : Noviyanti
NIM : 1172090085
Mata Pelajaran/Tema : Tematik dan Bahasa Sunda
Kelas : II (dua)
Semester : I (satu)
Tahun Pelajaran : 2019-2020

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

1. Pendahuluan

a. Mengucapkan salam Guru mengucapkan


Assalamualaikum kepada siswa-
siswanya dan bertanya kabar hari
ini.
b. Menyiapkan ruang kelas Guru tidak menyiapkan ruang
dan media pembelajaran kelas dengan posisi berkelompok-
kelompok karena kelas 1 dan 2
posisi duduk siswa-siswa sudah
dikelompokan.
c. Mengkondisikan siswa Guru mengkondisikan siswanya
untuk siap belajar dengan diawali tepuk semangat
1,2&3. Lalu dilanjutkan dengan
berdoa dipimpin oleh ketua

35
kelasnya. Setelah itu, pembiasaan
membaca surat-surat pendek
seperti surat Al-Maun dan Al-
Qadr.
d. Memeriksa kehadiran Guru memeriksa kehadiran
siswa siswanya hari ini dan kemarin
dengan memanggilnya satu
persatu dan siswa pun
mengucapkan hadir dengan
semangat.
e. Menyampaikan Guru tidak menyampaikan
kompetensi atau tujuan kompetensi atau tujuan
pembelajaran pembelajaran melainkan guru
langsung meminta siswa untuk
membuka buku tematiknya.
f. Melakukan apersepsi Guru tidak melakukan apersepsi.

2. Kegiatan Inti

a. Penguasaan materi Sebelum memasuki materi


pelajaran pembelajaran, guru mengingatkan
jika ada yang mau untuk berinfaq.
Ibu guru menegur siswa yang
kemarin melakukan pelanggaran
yaitu pergi bulak balik ke wc.
Lalu guru menulis angka
penjumlahan dilanjut dengan
menjelaskannya. Dilanjutkan guru
menjelaskan Bahasa Sunda.
b. Mengaitkan materi Pada saat pembelajaran
dengan pengetahuan lain matematika mengenai
yang relevan penjumlahan guru tidak
mengaitkan pembelajaran ini

36
dengan pengetahuan lain.
c. Mengaitkan materi Begitu juga ke kehidupan sehari-
dengan realita kehidupan hari, guru tidak mengaitkannya.
d. Melaksanakan Sesuai dengan Standar
pembelajaran sesuai Kompetensi, Kompetensi asardan
dengan SK, KD, dan Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran
e. Melaksanakan Guru melakukan pembelajaran
pembelajaran sesuai sesuai dengan tingkat
dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan cara
perkembangan siswa ketika ada siswa yang menjawab
benar guru mengucapkan 123 dan
siswa menjawab yes. Ketika salah
guru mengucapkan 123 dan siswa
mengucapkan door.
f. Manajemen waktu guru Guru mengatur waktu dengan baik
dan tepat karena mungkin sudah
dipersiapkan terlebih dahulu apa
saja yang akan dipelajari.
g. Manajemen siswa Guru mengatur siswa dengan baik
dikarenakan guru memberlakukan
aturan medali dan kartu merah.
Jika ada yang melanggar
peraturan maka siswa tersebut
beserta kelompoknya mendapat
kartu merah. Dan jika ada siswa
yang menjawab pertanyaan
dengan baik dan benar diperoleh
medali. Selain itu, ada buku
kelompok juga untuk

37
dihitung diakhir semester
perolehannya.
h. Menggunakan media Pada saat pembelajaran ini guru
pembelajaran secara hanya menggunakan media papan
tepat, efektif dan efisien tulis.
i. Melibatkan siswa dalam Siswa tidak dilibatkan dalam
menggunakan media penggunakan media.
j. Melakukan pembelajaran Guru melakukan pembelajarannya
siswa aktif yang aktif dengan cara membaca
sebuah cerita. Guru meminta salah
satu siswa untuk membaca dan
diikuti oleh seorang siswa. Selain
itu, guru memberikan pertanyaan
lalu siswa berebut untuk
menjawab pertanyaan dan
mendapatkan medali.

38
k. Menggunakan bahasa Guru menggunakan bahasa yang
lisan dan tulisan sesuai tepat untuk siswa kelas 2.
dengan perkembangan Menggunakan bahasa indonesia
siswa yang baik dan benar juga
dimengerti oleh siswanya. Begitu
juga tulisannya dapat dilihat dan
dibaca oleh siswanya.
l. Menggunakan bahasa Guru menggunakan bahasa tulisan
tulis dengan benar yang benar, tidak disingkat-
singkat juga mematuhi aturan
penulisan.
m. Menulis di papan tulis Guru menulis materi pembelajaran
terbaca oleh siswa dari yang terbaca di penjuru kelas
jarak manapun didalam manapun. Dikarenakan tulisan
kelas yang bagus, rapih, dan terlihat.
n. Memantau perkembangan Setelah meminta siswa untuk
belajar siswa mengerjakan soal yang ada di
buku tematik, guru berkeliling ke
tiap kelompok untuk mematau
pekerjaan siswanya. Dan memberi
penjelasan lebih bagi siswa yang
kurang fokus.
o. Mengajukan pertanyaan Guru tidak mengajukan
yang menantang pertanyaan yang menantang.
p. Memberikan penanganan Karakteristik siswa itu berbeda-
kepada siswa yang beda dan guru telah
kesulitan belajar sesuai mengetahuinya satu persatu siswa.
dengan kebutuhannya Maka dari itu ada siswa yang
kurang fokus, atau telat dalam
berpikir maka guru akan meminta
siswanya untuk duduk di depan
agadr guru dapat memantaunya

39
3. PENUTUP
PEMBELAJARAN
a. Menyimpulkan dengan Guru tidak melakukan simpulan.
melibatkan siswa
b. Memberikan evaluasi Guru memberikan evaluasi
pembelajaran pembelajaran dengan games
seperti cerdas cermat tiap
kelompok. Guru membuat
kocokan dari nomor urut siswa.
Siswa yang terpangggil nomor
urutnya harus kedepan dan
menjawab pertanyaan dari guru
yang berkaitan dengan
pembelajaran tadi. Ketika
jawabannya benar maka kelompok
itu medapat 100 poin. Dan
perolehan poin paling besar
mendapat medali.
c. Memberikan informasi Guru tidak memberikan informasi
untuk pembelajaran pembelajaran berikutnya.
berikutnya
d. Mengakhiri pembelajaran Guru mengakhiri
pembelajarannya dengan doa
bersama yang dipimpin ketua
kelasnya. Lalu memilih kelompok
paling rapih untuk pulang.

4. PERGANTIAN PROSES
PEMBELAJARANN
a. Yang dilakukan guru saat Guru mengakhiri pelajaran dengan
pergantian tema/mata meminta siswanya mengumpulkan
pelajaran buku tematiknya ditengah. Lalu
meminta siswa untuk
40
mengeluarkan buku bahasa sunda.
b. Yang dilakukan siswa Siswa mengerjakan apa yang
saat pergantian diminta guru yaitu mengumpulkan
tema/mata pelajaran buku tematik ditengah dengan
rapih lalu membuka buku paket
Bahasa Sunda.

 Pembelajaran pada tanggal 26 Agustus 2019


Nama Mahasiswa : Noviyanti
NIM : 1172090085
Mata Pelajaran/Tema : Tematik dan Bahasa Sunda
Kelas : II (dua)
Semester : I (satu)
Tahun Pelajaran : 2019-2020

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

1. Pendahuluan

a. Mengucapkan salam Guru mengucapkan


Assalamualaikum kepada siswa-

41
siswanya dan bertanya kabar hari
ini.
b. Menyiapkan ruang kelas Guru tidak menyiapkan ruang
dan media pembelajaran kelas dengan posisi berkelompok-
kelompok karena kelas 1 dan 2
posisi duduk siswa-siswa sudah
dikelompokan.
c. Mengkondisikan siswa Guru mengkondisikan siswanya
untuk siap belajar dengan diawali tepuk semangat
1,2&3. Lalu dilanjutkan dengan
berdoa dipimpin oleh ketua
kelasnya. Setelah itu, pembiasaan
membaca surat-surat pendek
seperti surat Al-Maun dan Al-Fiil
d. Memeriksa kehadiran Guru memeriksa kehadiran
siswa siswanya hari ini dengan
memanggilnya satu persatu dan
siswa pun mengucapkan hadir
dengan semangat.
e. Menyampaikan Guru tidak menyampaikan
kompetensi atau tujuan kompetensi atau tujuan
pembelajaran pembelajaran melainkan guru
langsung meminta siswa untuk
membuka buku tematiknya.

f. Melakukan apersepsi Guru tidak melakukan apersepsi.

2. Kegiatan Inti

a. Penguasaan materi Sebelum memasuki materi


pelajaran pembelajaran, guru mengingatkan
jika ada yang mau untuk berinfaq.
Setelah itu guru meminta siswanya

42
untuk bernyanyi lagi lagu
berdayung menggunakan media
speaker.

b. Mengaitkan materi Guru menuliskan not angka lagu


dengan pengetahuan lain berdayung lalu guru mengaitkan
yang relevan not itu kepada pelajaran perkalian
yang sudah diketahui oleh
siswanya.

c. Mengaitkan materi Guru menjelaskan mengenai


dengan realita kehidupan perkalian dengan menggunakan
contoh kehidupan sehari-hari.
Ditambah dengan guru
mencontohkannya dengan benda
konkret yang ada.
d. Melaksanakan Sesuai dengan Standar
pembelajaran sesuai Kompetensi, Kompetensi asardan
dengan SK, KD, dan Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran
e. Melaksanakan Guru melakukan pembelajaran
pembelajaran sesuai sesuai dengan tingkat
dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan cara
perkembangan siswa ketika ada siswa yang menjawab
benar guru mengucapkan 123 dan
siswa menjawab yes. Ketika salah
guru mengucapkan 123 dan siswa
mengucapkan door.
f. Manajemen waktu guru Guru mengatur waktu dengan baik
dan tepat karena mungkin sudah
dipersiapkan terlebih dahulu apa
saja yang akan diperlajari.
g. Manajemen siswa Guru mengatur siswa dengan baik
dikarenakan guru memberlakukan

43
aturan medali dan kartu merah.
Jika ada yang melanggar
peraturan maka siswa tersebut
beserta kelompoknya mendapat
kartu merah. Dan jika ada siswa
yang menjawab pertanyaan
dengan baik dan benar diperoleh
medali. Selain itu, ada buku
kelompok juga untuk
menempelkan perolehan medali
dan kartu merah siswa. Lalu akan
dihitung diakhir semester
perolehannya.
h. Menggunakan media Guru menggunakan media dengan
pembelajaran secara tepat, efektif juga efisien karena
tepat, efektif dan efisien menggunakan media speaker
memudahkan siswa untuk fokus
pada pembelajaran juga menarik
perhatian siswa selain itu, siswa
dapat mengetahui nada-nada.

i. Melibatkan siswa dalam Siswa dilibatkan dalam


menggunakan media penggunakan media.
j. Melakukan pembelajaran Guru melakukan pembelajarannya
siswa aktif yang aktif dengan cara membaca
sebuah cerita. Guru meminta salah
satu siswa untuk membaca dan
diikuti oleh seorang siswa. Selain
itu, guru memberikan pertanyaan
lalu siswa berebut untuk
menjawab pertanyaan dan
mendapatkan medali.

44
k. Menggunakan bahasa Guru menggunakan bahasa yang
lisan dan tulisan sesuai tepat untuk siswa kelas 2.
dengan perkembangan Menggunakan bahasa indonesia
siswa yang baik dan benar juga
dimengerti oleh siswanya. Begitu
juga tulisannya dapat dilihat dan
dibaca oleh siswanya.
l. Menggunakan bahasa Guru menggunakan bahasa tulisan
tulis dengan benar yang benar, tidak disingkat-
singkat juga mematuhi aturan
penulisan.
m. Menulis di papan tulis Guru menulis materi pembelajaran
terbaca oleh siswa dari yang terbaca di penjuru kelas
jarak manapun didalam manapun. Dikarenakan tulisan
kelas yang bagus, rapih, dan terlihat.
n. Memantau perkembangan Setelah meminta siswa untuk
belajar siswa mengerjakan soal yang ada di
buku tematik, guru berkeliling ke
tiap kelompok untuk mematau
pekerjaan siswanya. Dan memberi
penjelasan lebih bagi siswa yang
kurang fokus.
o. Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan yang
yang menantang menantang seperti “benda apa saja
yang berbentuk seperti simpai”
siswa-siswa menjawabnya dengan
bersemangat.

p. Memberikan penanganan Karakteristik siswa itu berbeda-


kepada siswa yang beda dan guru telah
kesulitan belajar sesuai mengetahuinya satu persatu siswa.
dengan kebutuhannya Maka dari itu ada siswa yang
kurang fokus, atau telat dalam

45
berpikir maka guru akan meminta
siswanya untuk duduk di depan
agar guru dapat memantaunya
3. PENUTUP
PEMBELAJARAN
a. Menyimpulkan dengan Guru memberikan kesimpulan
melibatkan siswa bersama siswanya Seperti
pelajaran perkalian. Jadi yang diisi
pertama itu wadahnya lalu isinya.
Contoh

+ =6

2 x 3 = 6

b. Memberikan evaluasi Guru memberikan evaluasi


pembelajaran pembelajaran dengan games
seperti cerdas cermat tiap
kelompok. Guru membuat
kocokan dari nomor urut siswa.
Siswa yang terpangggil nomor
urutnya harus kedepan dan
menjawab pertanyaan dari guru
yang berkaitan dengan
pembelajaran tadi. Ketika
jawabannya benar maka kelompok
itu medapat 100 poin. Dan
perolehan poin paling besar
mendapat medali.
c. Memberikan informasi Guru tidak memberikan informasi
untuk pembelajaran pembelajaran berikutnya.
berikutnya

46
d. Mengakhiri pembelajaran Guru mengakhiri
pembelajarannya dengan doa
bersama yang dipimpin ketua
kelasnya. Lalu memilih kelompok
paling rapih untuk pulang.

4. PERGANTIAN PROSES
PEMBELAJARANN
a. Yang dilakukan guru saat Tidak ada pergantian pelajaran
pergantian tema/mata
pelajaran
b. Yang dilakukan siswa Tidak ada pergantian pelajaran
saat pergantian
tema/mata pelajaran

B. Analisis Observasi Magang I MIN 01 Kota Bandung


Berdasarkan hasil yang telah saya dapatkan dari observasi di MI Negeri 1
Bandung selama 14 hari. Madrasah yang baik itu ketika semua pihak-pihak
yang terlibat berkontribusi dengan baik. Tetapi setiap madrasah tetap saja
memilki kekurangan dan kelebihan baik dalam segi sarana, prasarana,
program, tenaga kerja ataupun yang lainnya.
Maka dari itu dibawah ini adalah analisis SWOT dari MI Negeri 1 Kota
Bandung:
a. Kekuatan (Strenght)
 Memiliki Aula untuk menunjang segala aktivitas siswa-siswa
 Memiliki ruang UKS yang sudah seperti rumah sakit mini
 Terdapat banyak tanaman di setiap gedung/ruang kelas
 MI Negeri 1 bandung sudah di resmikan menjadi model sekolah
sehat
 Memiliki program-program unggulan dalam bidang ekstrakurikuler
baik yang diwajibkan ataupun pilihan.

47
 Terdapat fasilitas yang memadai dalam mensukseskan aktivitas
ekstrakurikuler tersebut.
 Memiliki banyak prestasi yang didapat dari aktivitas ekstrakurikuler
tersebut.
 Banyak aktivitas yang dilakukan mengenai kesehatan di Madrasah
ini seperti CTPS, sikat gigi bersama, dan lain-lain.
 Banyak pancuran air untuk aktivitas siswa
b. Kelemahan (Weakness)
 Letak bangunan sekolah yang kurang efesien karena tidak berada di
jalan utama dan terletak diantara pemukiman warga
 Lapangan yang tidak dalam lingkungan sekolah
 Halaman yang kurang luas untuk aktivitas siswa-siswa
 Letak ruangan kelas yang tidak beraturan
 Kurang efisisennya WC siswa siswi yang berhadapan atau
berdampingan
 Ruangan-ruangan yang kurang terjaga kebersihannya, sebab petugas
kebersihan dan penjaga keamanan dirangkap oleh satu orang
c. Peluang (Opportunity)
 Mengoptimalkan prestasi dalam bidang olahraga, kesenian, mental
aritmetika.
 Inovasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam madrasah
 Pandangan masyarakat yang tinggi terhadap madrasah ini.
Dikarenakan ada pelajaran Islam dan banyak proram unggulan
 Madrasah ini dalam melaksanakan kegiatan bisa dengan mudah
terwujud, sebab dukungan penuh oleh orang tua juga warga sekitar
d. Ancaman (Threats)
 Makanan yang dijual diluar madrasah kurang terjamin higienisnya
 Pengaruh kemajuan teknologi contohnya HP yang dapat
menimbulkan gangguan terhadap proses pembelajaran.
1. Analisis Kultur Madrasah

48
a. Kultur yang terkait prestasi/kualitas
1) Semangat membaca
Menurut pendapat saya, dengan diadakannya perpustakaan dapat
meningkatkan semangat membaca dalam diri siswa-siswa. Karena
dengan banyak siswa yang berbondong-bondong memasuki
perpustakaan akan timbul motivasi siswa lain untuk mengikutinya.
Menurut Hasibuan (2005:216 dalam [ CITATION Pia18 \l 1057 ]
menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong
yang berasal dalam diri manusia, yang akan memengaruhi cara
bertindak seseorang.
Selain itu, keanekaragaman buku yang ada menjadi daya tarik
tersendiri bagi siswa-siswa. Terkhusus dalam buku cerita yang berseri
atau pun komik bergambar. Siswa-siswa akan membayangkan cerita
yang ada dalam buku cerita tersebut. Pembanyangan visual atau
imagery membentuk mental tentang suatu objek dan dapat menjadi
metode yang efektif untuk menyimpan informasi [ CITATION Nai17 \l
1057 ]
2) Kekritisan siswa dalam pembelajaran
Berpikir kritis dapat diartikan berpikir dengan baik, dan
merenungkan tentang proses berpikir. Selain itu, berpikir kritis juga harus
selalu dilatih karena berlatih dalam berpikir kritis sama pentingnya
dengan berlatihnya musisi. Menurut pendapat saya, jika seperti itu harus
ada kegiatan khusus yang dapat melatih berpikir kritis siswa-siswi.
Maka dari itu, sudah seharusnya guru-guru melatih berpikir siswa
menjadi kritis dengan metode ataupun pertanyaan yang dapat
mengundang kekritisan siswa. Dan tugas guru pun sangat banyak dalam
menjadikan generasi yang dapat memajukan Indonesia.
3) Kecerdasan emosi siswa
Menurut [ CITATION Sya13 \l 1057 ] bahwa positif dan negatifnya
persepsi siswa terhadap guru dan teman-temannya itu sangat
memengaruhi kualitas hubungan sosial para siswa dengan lingkungan

49
sosial kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya.
Maka menurut pendapat saya, sebagai guru ataupun orang tua kita harus
mendidik dan membimbing siswa agar memiliki persepsi yang positif
supaya siswa tersebut dapat mengendalikan emosinya dengan baik.
4) Keterampilan komunikasi siswa
Bagi siswa yang aktif maka ia akan memiliki komunikasi yang baik.
Berbeda dengan siswa yang kurang aktif dia cenderung pendiam dan
jarang berkomunikasi. Padahal komunikasi adalah aktivitas untuk
mendapatkan informasi satu sama lain. Dalam [ CITATION Ruk18 \l 1057 ]
media komunikasi yang paling efektif adalah bahasa. Keberhasilan
komunikasi ini sangat ditentukan oleh keterampilan seseorang dalam
berbicara maupun menulis.
Dengan kata lain, seseorang yang mahir dalam berkomunikasi maka
dia juga mahir dalam berbicara dan menulis. Dengan begitu, kegiatan
pembelajaran pun dapat berjalan dengan baik dan lancar.
5) Kemampuan siswa untuk berpikir objektif dan sistematis
Menurut pendapat saya, ketika melaksanakan pembelajaran maka
harus selalu mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari untuk melatih
siswa berpikir objektif dan sistematis. Menurut [ CITATION Suh17 \l 1057 ]
bahwa anak SD itu termasuk fase kognitif dalam tahap konkret-
operasional yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada
objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialami.
Selain itu, tidak perlunya ada kegiatan khusus untuk melatih berpikir
objektif dan sistematis. Pelatihan ini seharusnya dilakukan oleh guru di
setiap pembelajaran agar siswa terlatih untuk berpikir objektif dan
sistematis sejak dini.
b. Kultur yang terkait kehidupan sosial
1) Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
Pembiasaan-pembiasaan yang menanamkan nilai keimanan dan
ketaqwaan dapat membuat siswa-siswa secara tidak langsung memilki
keimanan dan ketaqwaan yang kuat. Selain pembiasaan, mata

50
pelajaran di madrasah ini pun khususnya mata pelajaran islam yang di
bagi menjadi 4 itu dapat menanamkan nilai keimanan dan ketaqwaan.
Maka dari itu, pembiasaan tersebut termasuk menggunakan teori
belajar konstruktivisme. Dalam [ CITATION Suy17 \l 1057 ]
konstruktivisme adalah sebuah filososfi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,
mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia temapat
hidup.
Dengan begitu, ketika siswa dapat merefleksikan pembiasaan
membaca quran ataupun shalat duha ( pengalamannya) maka siswa
tersebut membangun pengetahuannya sendiri dengan didampingi guru
yang memberikan materi pembelajaran mengenai keimanan dan
ketaqwaan.
2) Nilai-nilai keterbukaan
Keterbukaan antara pihak sekolah kepada orang tua dan masyarakat
dapat menimbulkan rasa percaya orang tua dan masyarakat kepada
pihak sekolah. Menurut Magnis Suseno dalam [ CITATION ADo07 \l
1057 ] nilai keterbukaan adalah sebuah nilai yang berguna bagi
perkembangan pribadi atau komunitas.
Kemajuan teknologi dan informasi juga dapat mempermudah
komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua. Dengan begitu,
walaupun tidak dapat hadir ke sekolah untuk menerima informasi
tetap ada teknologi yang menyimpan informasinya. Maka dari itu,
tidak akan adanya kesalahpahaman antara sesama orang tua, dan
dengan pihak sekolah.
3) Nilai-nilai kejujuran
Menurut pendapat saya, untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran
seharusnya sudah ditanamkan di dalam kehidupan keluarga siswa-
siswanya. Seperti pepatah buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Oleh
karena itu, ketika orang tuanya suka tidak jujur maka sama dengan
anaknya.

51
Madrasah atau guru hanya dapat membantu atau mencontohkan
perilaku yang terpuji seperti kejujuran. Guru hanya dapat memberikan
sebuah cerita yang bertema kejujuran, lagu yang berisi pesan
kejujuran atau permainan yang sekiranya anak dapat mengambil
pelajaran mengenai kejujuran.
4) Nilai-nilai semangat hidup & semangat belajar
Sebagai seorang pendidik seharusnya memberikan motivasi-
motivasi bagi siswanya. Dikarenakan dengan motivasi dapat
membangkitkan semangat-semangat bagi siswanya. Selain itu, ketika
pendidik memberikan sebuah cerita mengenai cita-cita itu dapat
memberikan semangat dalam mencapai keinginannya.
Peran guru sebagai motivator adalah peran penting dalam
interaksinya dengan anak didik. Hal ini berhubungan tentang esensi
pekerjaan mendidik dari guru yang memerlukan kemahiran sosial dan
sosialisasi diri. Seorang guru sebaiknya dapat menganalisis segala
sesuatu yang menyebabkan anak didik malas belajar hingga
menurunkan prestasi belajarnya [ CITATION Dew17 \l 1057 ]
5) Nilai-nilai menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain
Manusia satu dengan yang lainnya itu saling membutuhkan.
Pembiasaan 5S itu dapat membiasakan siswa-siswa untuk bersikap
baik terhadap siswa lain. Pembiasaan ini juga termasuk salah satu tata
krama. Tata krama dapat diartikan menjadi adat sopan santun, tata
cara pergaulan dan etiket [CITATION Suh171 \t \l 1057 ].
Dengan diadakan pembiasaan tersebut dapat menumbuhkan sikap
untuk menghormati satu sama lain dan bersikap terhadap teman
sebaya, guru dan orang tua.
6) Nilai-nilai persatuan dan kesatuan
Dengan diadakannya upacara bendera yang dilaksanakan tiap hari
senin dapat menanamkan nilai persatuan dan kesatuan. Sebab dengan
melaksanakan upacara bendera, siswa dapat mengetahui perjuangan
pejuang Indonesia saat akan memperjuangkan Indonesia. Dengan

52
begitu siswa akan beranggapan bahwa kita harus bersatu menjadi satu
bagian yang utuh demi memajukan negara Indonesia ini.
7) Nilai-nilai untuk selalu bersikap dan berprasangkan positif
Dengan madrasah yang menerapkan program-program yang positif.
Maka anak pun akan bersikap positif. Selain itu, dengan guru yang
mempunyai akhlak yang baik atau positif dapat menciptakan siswa
yang bersikap positif juga karena guru itu di gugu dan ditiru. Guru
juga merupakan suri tauladan bagi siswa-siswanya.
8) Nilai-nilai disiplin diri
Kerika siswa yang sudah disiplin dalam anak usia jenjang sekolah
dasar maka sampai besar pun dia akan selalu disiplin. Tujuan disiplin
ini untuk mengarahkan agar siswa melakukan perbuatan yang baik
yang merupakan persiapan saat dewasa dan saat sangat bergantung
pada disiplin diri. Dalam menerapkan disiplin diri harus dibarengi
dengan penenakanan yang positif.
9) Nilai-nilai tanggung jawab
Sama halnya dengan disiplin diri, tanggung jawab pun harus
diterapkan sejak dini. Karena itu dapat melatih kepemimpinan siswa-
siswa dalam melaksanakan tugasnya. Tanggung jawab juga
menyangkut keputusan yang kita ambil terhadap diri sendiri dan orang
lain.
Siswa harus diajarkan tanggung jawabnya mungkin pada awalnya
dengan diberikan sebuah reward agar tertanam pada siswa bahwa
bertanggung jawab itu penting.
10) Nilai-nilai saling percaya
Madrasah dan orang tua siswa sudah saling percaya karena
keterbukaan yang dimiliki kepala madrasah. Sebab dengan banyak
berkomunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua akan
menghasilkan rasa percaya yang tinggi.
Dengan rasa saling percaya dapat mengurangi resiko suatu kerja
sama atau program yang dibuat. Ketika sudah saling percaya maka

53
apapun yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik karena
disana juga ada prasangka baik terhadap kegiatannya.
11) Nilai-nilai religious
Nilai religious pasti ada dalam madrasah. Karena perbedaan antara
madrasah ibtidaiyah dengan sekolah dasar adalah nilai religious yang
tinggi dalam madrasah. Selain itu, program-program di madrasah
dapat menunjang penanaman nilai religious pada setiap siswa.
Menurut [CITATION Suh171 \t \l 1057 ] nilai adalah sesuatu yang baik,
luhur, diinginkan, dan dianggap penting oleh masyarakat.
Oleh karena itu, nilai ini dianggap penting utuk ditanamkan pada
siswa-siswi. Dan nilai ini pun sangat berkaitan dengan nilai keimanan
juga ketaqwaan.
c. Tata ruang madrasah
Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan. Contohnya adalah gedung, ruang
kelas, halama, kebun sekolah, jalan menuju sekolah. (Suharno, 2008: 30
dalam [ CITATION Kom15 \l 1057 ])
Lokasi MIN 1 Kota Bandung tidak terlalu strategis bagi
penyelenggaraan pendidikan. Karena madrasah ini disekelilingnya adalah
rumah penduduk, kuburan dan lain-lain yang posisi itu kurang tepat
untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan.
Walaupun begitu prasarana di madrasah ini cukup lengkap. Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 42 mengenai prasarana yaitu Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi : lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidikan, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruangan laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/ tempat lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

54
Sedangkan menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang standar sarana dan prasarana
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah adalah:
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Laboratorium IPA
 Ruang pimpinan
 Ruang guru
 Tempat beribadah
 Ruang UKS
 Jamban
 Gudang
 Ruang Sirkulasi
 Tempat bermain/berolahraga [ CITATION Sai18 \l 1057 ]
Prasarana tambahan yang dimilki madrasah ini adalah Aula dan UKS.
Aula itu digunakan untuk segala kegiatan siswa di MIN 1 Kota Bandung.
Aula ini memiliki desain yang sangat bagus dan indah lalu memiliki
fasilitas yang cukup memadai. Untuk sekolah di tingkat yang sudah
memilki aula itu terbilang sudah menjadi sekolah yang modern dengan
fasilitas lengkapnya.
Ruang Uks madrasah ini sudah terlihat seperti rumah sakit mini.
Fasilitas Uks sangat lengkap. Obat-obatnya pun sangat memadai untuk
menunjang kebutuhan siswa-siswa maupun guru-gurunya.
Sayangnya di madrasah ini memilki beberapa ruangan kelas yang
tidak layak untuk digunakan proses pembelajaran. Contoh kelas 3A
dengan 3B, ruangan yang di tempati oleh kelas 3A dan 3B itu sangat
sempit, meja berdempetan juga 1 meja ada yang duduk bertiga itu, dapat
membuat proses pembelajaran kurang efektif. Terlebih lagi ruangan yang
sempit dengan jumlah siswa yang sama dengan kelas lain.

55
Ketentuan prasarana ruang kelas adalah sebagai berikut:
 Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan
belajar
 Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik
 Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang,
luas minimum ruang kelas 30 m2.
 Lebar minimum ruang kelas 5 m
 Ruang kelas memilki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan
yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan
pandangan ke luar ruangan.
 Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan
guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya dan dapat
dikunci dengan baik saat tidak digunakan. [ CITATION Sai18 \l
1057 ]
d. Halaman/Taman madrasah
Halaman yang harus dimiliki oleh sekolah adalah halaman yang luas
dan bersih. Khususnya halaman untuk anak SD/MI sederajat sebab anak
pada tahap tersebut harus banyak bergerak dan mempunyai ruang gerak
yang luas. Dalam [CITATION Suh17 \t \l 1033 ] bahwa karakteristik anak
usia SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam
kelompok, serta senang merasakan/melakukan sesuatu secara langsung.
Walaupun memiliki halaman yang kurang luas, madrasah ini memiliki
taman madrasah mini. Taman ini dapat digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan model kontekstual learning
(CTL). Dengan begitu anak-anak pun akan lebih paham dengan pelajaran
uang diajarkan.
Selain itu, taman madrasah dapat menanamkan kepada siswa siswi
agar selalu menanam pohon supaya tidak terjadi global warming. Dan
dengan diadakannya taman tersebut dapat membuat udara menjadi segar

56
dan asri. Selain dari taman madrasah, ada tanaman kecil yang berada di
lorong-lorong kelas guna memperbanyak oksigen di lingkungan tersebut.
e. Kebersihan Gedung
Kebersihan gedung madrasah dapat memperlancar proses belajar
mengajar dna apabila lingkungan belajar yang nyaman akan membuat
siswa pun dapat memperoleh pembelajaran tersebut. Maka dari itu,
petugas kebersihan beserta pihak-pihak yang terlibat dalam madrasah
harus ikut mengelola madrasah dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan
sebagai berikut:
 Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet
 Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan
pandangan dan perasaan siapa pun yang memasuki komplek
lembaga pendidikan Islam
 Kreatif, inovatif, responsive dan bervariasi sehingga dapat
merangsang timbulnya imajinasi peserta didik
 Memiliki jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang
matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang
bangunan. [ CITATION Sai18 \l 1033 ]
Dengan adanya relawan kebersihan dapat membantu petugas
kebersihan yang hanya beranggotakan 2 orang. Selain itu, dapat
menanamkan nilai tanggung jawab pada diri setiap siswa. Petugas
kebersihan ini kurang banyak dikarenakan siswa-siswa di madrasah ini
jarang diadakannya piket kelas maka setiap pulang sekolah petugas
kebersihan membersihkan seluruh ruang madrasah.
f. Keselarasan interior dengan kegunaan ruang
Ruangan kepala sekolah itu berfungsi sebagai tempat melakukan
kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru,
orang tua murid, unsur komite skolah, petugas dinas pendidikan, atau
tamu lainnya [ CITATION Sai18 \l 1033 ]. Tetapi ruangan kepala sekolah di
madrasah ini tidak cukup luas maka ketika ada pertemuan apapun

57
biasanya dilaksanakan di aula. Dan sudah seharusnya ruang kepala
sekolah itu harus mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah.
Ruang guru harus mudah dicapai dari halam sekolah ataupun dari luar
lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan. Untuk ruang
kelas juga disesuaikan dengan tahapan-tahapan kelasnya berdasarkan
karakteristik anak. Seperti kelas 1 dan 2 banyak origami yang beserta
karya-karya mereka di dinding. Selain itu, gudang seharusnya
ditempatkan di suatu ruangan yang mudah diakses karena gudang itu
tempat segala penyimpanan barang maka jika ada barang yang berat dan
besar pun dapat dipindahkan dengan baik tanpa ada cacat.
g. Aktivitas ekstrakurikuler
Dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A
tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam [ CITATION Jal18 \l 1033 ]
bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi kegiatan
ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstrakurikuler wajib adalah esktrakurikuler yang wajib diselenggarakan
oleh satuan pendidikan dan waib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing
[CITATION atT17 \l 1033 ]. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan
sebagai fasilitas pengembangan bakat dan kebutuhan anak yang berbeda-
beda.
Madrasah ini memiliki banyak ekstrakurikuler, tetapi banyak
ekstrakurikuler yang kurang aktif atau tidak dikelola dengan baik. Maka
ketika tidak dikelola dengan baik, siswa siswi tidak akan dapat

58
mengembangkan bakat dan kebutuhannya. Disamping itu, ada
ekstrakurikuler yang dikelola dengan baik seperti tahfizh, renang dan
drum band karena pernah mengikuti lomba-lomba atau turnament.
Dalam [ CITATION Jal18 \l 1033 ] pelaksanaa kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan
dalam Permendikbud Nomor 81 A yaitu:
 Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik
masing-masing
 Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai minat dan diikuti oleh peserta didik secara
sukarela
 Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsetraan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing
 Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsetraan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing
 Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksnakan dengan prinsip membangun
semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan
giat
 Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksankan dengan tidak melupakan
kepentingan masyarakat.
h. Kebiasaan dan rutinitas madrasah
Pembiasaan yang setiap hari dilakukan secara terus menerus secara
otomatis akan terbentuk sikap dan perilaku setiap manusia. Kebiasaanlah
yang mengendalikan kegiatan sehari-hari, pola pikir, bahkan hidup kita.
Dalam dunia pendidikan pendidikan karakter yang seharusnya adalah

59
menumbuhkan pembiasaan anak didik dalam melaksanakan rutinitas
kegiatan di sekolah. [CITATION Gur17 \l 1033 ]
Oleh karena itu, di madrasah dilakukan pembiasaan-pembiasaan agar
nantinya akan menjadi rutinitas siswa siswa di rumahnya masing-masing.
Seperti halnya 5S dan shalat duha . Jika hal tersebut sudah menjadi
pembiasaan maka kegiatan tersebut secara otomatis sudah terbentuk
dalam diri mereka, dan menjadi pembiasaan yang setiap hari mereka
lakukan.
Mungkin pada awalnya terpaksa, tapi lama kelamaan menjadi biasa,
bahkan merasa hampa jika tidak melakukan pembiasaan tersebut.
Pembiasaan sendiri harus diiringi dengan upaya, kemauan, kerja keras
dan tanggung jawab. Dalam konteks ini, madrasah menjadi sumber
pendorong yang kuat bagi siswa siswanya agar melaksanakan
pembiasaan yang positif.
i. Aturan-aturan yang terdapat di madrasah
Aturan sendiri dibuat agar menciptakan ketertiban dan keamanan di
lingkungan madrasah. Dan semua pihak madrasah harus mematuhi tata
tertib yang berlaku. Sebuah peraturan adalah hasil musyawarah bersama.
Peraturan ini pastinya disampaikan sebelum memasuki tahun ajaran oleh
kepala madrassah kepada orang tua siswa agar keduanya dapat
menyetujui peraturan tersebut.
Dengan diadakannya aturan secara tidak langsung menanamkan nilai
kedisiplinan dan tanggung jawab pada siswa-siswi. Aturan di madrasah
ini dilaksanakan dengan baik, apabila ada yang melanggar biasanya
diberi pengarahan dan sanksi yaitu menjadi relawan kebersihan atau
membersihkan wc. Dengan begitu, siswa siswi merasa jera untuk
melakukan sebuah pelanggaran.
j. Symbol, logo, slogan, hymne madrasah
Logo MI Negeri 1 Bandung adalah logo Kementrian Agama karena
madrasah ini di bawah naungan Kementrian Agama. Dengan makna-
makna tersebut diharapkan siswa siswi madrasah dapat menjadi generasi

60
yang memajukan bangsa Indonesia yang berlandaskan Quran dan Hadist.
Selain itu, diharapkan siswa-siswi madrasah dapat mengamalkan apa
yang diketahuinya di dalam masyarakat.
Slogan “Madrasah hebat, bermartabat” adalah slogan baru dari
“Madrasah lebih baik, lebih baik madrasah”. Menurut Umar sebagai
direktur KKSK bahwa beliau sudah mulai melakukan revitalisasi
madrasah yang diungggulkan atau yang sudah menjadi unggulan dengan
prinsip membangun dari pinggiran dan memperkuat yang unggulan.
Hymne MI itu diciptakan oleh Ikin Sodikin, S.Pd.I. Beliau kepala
madrasah MI Tnjungsari kabupaten Tasikmalayan, Jawa Barat.
k. Sopan santun yang ditampilkan madrasah
Sopan santun oleh seluruh warga madrasah itu sangat baik.
Dikarenakan di madrsah ini dilaksanakan pembiasaan 5S. Pembiasaan
yang setiap hari dilakukan secara terus menerus secara otomatis akan
terbentuk sikap dan perilaku setiap manusia[ CITATION Gur17 \l 1033 ].
Maka siswa siswi madrasah ini selalu bersikap sopan dan santun
terhadap teman sebaya, guru, orang tua bahkan kepala madrasah. Selain
itu, petugas kebersihan pun sangat ramah pada setiap tamu yang datang
ke sekolah bahkan membantu tamu yang memiliki kepentingan dengan
madrasah.
l. Cara berpakaian warga madrasah
Pakaian siswa dan guru itu adalah pakaian yang sudah ditentukan oleh
pemerintah. Maka dari itu harus selalu dipakai dihari yang sesuai.
Berpakaian ini juga ada dalam tata tertib madrasah. Biasanya ketika
sedang upacara perlengkapan upacara harus lengkap jika ada yang tidak
lengkap guru memanggil untuk memisahkan diri dengan teman lainnya.
Guru akan memberikan pengarahan kepada siswa yang melanggar
tersebut. Dalam hal ini juga menanamkan nilai disiplin dan nilai
persatuan dan kesatuan.
m. Hubungan antar warga madrasah dan orang tua

61
Menurut Sulistyorini [ CITATION Sai18 \l 1033 ] yang dimaksudkan
dengan hubungan masyarakat merupakan:
 Hubungan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
memperoleh good will , kepercayaan, saling pengertian, dan citra
yang baik dari public
 Sasaran hubungan masyarakat adalah menciptakan opini public
yang favourable, menguntungkan semua pihak (lembaga
pemdidikan islam dan masyarakat)
 Hubungan masyarakat merupakan unsur sangat penting dalam
manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi
lembaga pendidika islam
 Hubungan masyarakat adalah usaha untuk mencapai hubungan
yang harmonis antara satu sekolah dengan masyarakat melalui
suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah.
Oleh karena itu, apabila antara madrasah dengan masyarakat terjalin
hubungan yang baik maka segala kegiatan pun dapat dilalui dengan baik.
Untuk menjadi sekolah yang efektif salah satunya ada kerjasama
kemitraan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat :
1) Komunikasi secara positif dengan orang tua
2) Memelihara jaringan serta dukungan orang tua dan masyarakat
3) Berbagi tanggung jawab untuk menegakkan disiplin dan
mempertahankan keberhasilan
4) Menghadiri acara-acara penting di sekolah.[ CITATION Sup13 \l
1033 ]

Jadi untuk membentuk suatu organisai/lembaga harus adanya


kerjasama antara semua pihak supaya membentuk organisasi/lembaga
yang sukses dan unggul.

2. Analisis Kompetensi Guru


Guru adalah pendidik profesional yang wajib memiliki komitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan (UU Sisdiknas 2003 Bab XI Pasal 40 ayat

62
2b). Guru adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid, atau
biasanya guru juga disebut pendidik yang memegang mata pelajaran di
sekolah [ CITATION Taf13 \l 1057 ].Guru sebagai pendidik ataupun pengajar
merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagodik adalah kemampuan pemahaman guru terhadap
peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk megaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya [ CITATION Sup13 \l 1033 ]
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
Mengetahui karakteristik siswa siswi sebagai seorang guru adalah
hal yang penting. Sebab, guru ketika dalam pembelajaran akan
menyesuaikan/mencocokkan dengan karakteristik siswanya. Berikut
ini perbedaan individual anak usia SD menurut [CITATION Suh17 \t \l
1033 ] adalah:
a) Perbedaan individual seorang anak akan terjadi pada setiap aspek
perkembangan anak itu. Aspek perkembangan tersebut
diantaranya adalah pada aspek perkembangan fisik,
intelektual,moral, maupun aspek kemampuan
b) Perbedaan pada aspek perkembangan fisik jelas terlihat dari
perbedaan bentuk, berat, dan tinggi badan. Selain itu, perbedaan
fisik juga dapat diidentifikasi dari segi kesehatan anak. Perbedaan
pada aspek perkembangan intelektual dapat dilihat sejalan dengan
tahapan usia, kemampuan anak pun meningkat. Namun demikian,
karena pengaruh berbagai factor, kemampuan di antara anak-anak
tersebut bias berbeda
c) Piaget dan Kohlberg masing-masing mempunyai pandangan
tersendiri tentang perbedaan aspek perkembangan moral. Piaget
mempunyai pandangan bahwa moralitas berkembang pada 2
tahap utama, yaitu tahap hambatan moralitas dan moralitas kerja

63
sama sedangkan Kohlberg melukiskan 3 tingkatan alasan moral,
yaitu praconventional morality, conventional morality, dan post-
conventional morality
d) Perbedaan kemampuan seorang anak bias mencakup perbedaan
dalam berkomunikasi, bersosialisasi atau perbedaan kemampuan
kognitif. Faktor yang menonjol dalam membentuk kemampuan
kognitif adalah factor pembentukan lingkungan alamiah dan
buatan.
Menurut pendapat saya, Ibu Elly sudah menguasai karakteristik
setiap anak di kelas II A maka proses belajar mengajar pun berjalan
dengan lancar. Terlebih siswa siswanya duduk berkelompok, itu akan
memudahkan guru untuk memantau dan jika ada siswa yang kesulitan
teman kelompoknya dapat membantu.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
Teori belajar adalah deskriptif maksudnya tujuan utama dari teori
belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar ini menaruh
perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil
belajar dan menekankan kepada bagaimana seharusnya seseorang
belajar [ CITATION Suy17 \l 1033 ].
Guru-guru sebenarnya sudah menjalankan teori-teori belajarnya.
Namun beliau tidak mengetahui macam-macam teori belajar, seperti
stimulus respon itu termasuk teori behaviorisme, membangun
pengetahuan anak itu termasuk teori konstruktivisme. Berdasarkan
pengamatan saya, Ibu Elly sudah menerapkan teori-teori belajar
bahkan sudah menguasainya.
Pada setiap pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Elly biasanya
menggunakan teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah
sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan
merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi

64
pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat hidup. Ada
sejumlah prinsip-prinsip pemandu dalam konstruktivisme
a) Belajar merupakan pencarian makna. Oleh sebab itu pembelajaran
harus dimulai dengan isu-isu yang mengakomodasi siswa untuk
secara aktif mengkonstruk makna.
b) Pemaknaan memerlukan pemahaman bahwa keseluruhan
(wholes) itu sama pentingnya seperti bagian-bagiannya.
Sedangkan bagian-bagian harus dipahami dalam konteks
keseluruhan. Oleh karenanya, proses pembelajaran berfokus
terutama pada konsep-konsep primer dan bukan kepada fakta-
fakta yang terpisah.
c) Supaya dapat mengajar dengan baik, guru harus memahami
model-model mental yang dipergunakan siswa terkait bagaimana
cara pandang mereka tentang dunia serta asumsi-asumsi yang
disusun yang menunjang model mental tersebut.
d) Tujuan pembelajaran adalah bagaimana setiap individu
mengkonstruksi makna, tidak sekedar mengingat jawaban apa
yang benar dan menolak makna milik orang lain. Karena
pendidikan pada fitrahnya memang antardisiplin, satu-satunya
cara yang menyakinkan untuk mengukur hasil pembelajaran
adalah melakukan penilaian terhadap bagian-bagian dari proses
pembelajaran, menjamin bahwa setiap siswa akan memperoleh
informasi tentang kualitas pembelajarannya.[ CITATION Suy17 \l
1033 ]
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Peranan guru dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat dari 3
tahap, yaitu tahap perancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Kurikulum
juga dapat dilihat dalam lingkup makro dan juga mikro. Kurikulum
pada tahap perancangan berkenaan dengan seluruh kegiatan
menghasilkan dokumen kurikulum, atau kurikulum tertulis.

65
Pelaksanaan kurikulum atau disebut juga implementasi kurikulm,
meliputi kegiatan menerapkan semua rancangan yang tercantum
dalam kurikulum tertulis. Evaluasi kurikulum adalah kegiatan menilai
pelaksanaan dan hasil penggunaan kurikulum [ CITATION Suk13 \l
1033 ].
Di madrasah ini menggunakan kurikulum yang bersifat sentralisasi.
Maka kurikulum makronya disusun oleh tim atau komisi khusus. Guru
menyusun kurikulum bidangnya untuk jangka 1 tahun, 1 smester, 1
bulan, 1 minggu, bahkan 1 hari. Dan guru memilih dan menyusun
bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahapan
perkembangan anak, memilliki metode dan media mengajar yang
bervariasi, serta menyusus program dan alat evaluasi yang tepat.
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan,
(knowledge), atau a body knowledge merupakan definisi ari
pembelajaran [ CITATION Suy17 \l 1033 ]. Maka madrasah ini
menerapakan pembelajaran yang mendidik dengan diterapkan
program-program pembiasaan seperti membaca Al-Quran dan surat
pendek sebelum pembelajaran juga shalat duha. Madrasah
mengharapkan siswa sisiwinya dapat menerapkannya juga di
kehidupan sehari-harinya.
Untuk kedisiplinan di dalam kelas, diterapkan medali dan kartu
merah, berdasarkan pengamatan saya siswa menjadi lebih tertib dan
teratur. Selain itu, mereka takut untuk melakukan sebuah pelanggaran
dan mereka berlomba-lomba ketika pembelajaran untuk mendapat
medali itu juga cara guru dalam memotivasi siwa dalam pembelajaran.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan guru pamong bahwa kemajuan teknologi
dapat mempermudah terjadinya proses pembelajaran yang baik. Guru
tidak akan menulis karena sudah ada ditanyangan, dapat

66
menanyangkan video berdasarkan materi pembelajarannya. Akan
tetapi banyak kendala dalam pemanfaatan ini yaitu seperti
memasangkan laptopnya ke infocus.
Menurut pendapat saya, seharusnya ada petugas untuk pemasangan
infocus ini. Agar gurunya dapat memanaje siswa selagi petugas
tersebut memasangkannya maka tidak ada waktu yang terbuang.
Madrasah ini pun sudah menyediakan infocus, speaker untuk
menunjang proses pembelajaran.
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Guru hanya dapat menyalurkan potensi yang dimiliki siswa kepada
madrasah. Selanjutnya yang memfasilitasi dan mengembangkan
potensi siswa siswi ada yang khusus pengajar yang mempunyai bakat
tersebut. Sebenarnya setiap manusia mempunyai bakat/potensi tapi
bakan/potensi itu harus digali dan dikembangkan setelah itu
disalurkan agar bakant/potensi tersebut dapat mensukseskan
kehidupan kita.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
Karakteristik siswa yang berbeda-beda itu membutuhkan
penanganan yang berbeda-beda juga tiap siswa. Dalam hal siswa yang
hiperaktif atau kurang aktif berarti harus ada dorongan motivasi dari
gurunya. Menurut [CITATION Suh17 \t \l 1033 ] bahwa 4 ringkatan
kebutuhan anak yaitu kebutuhan, jasmaniah, perhatian, dan kasih
saying, kebutuhan untuk memilki, dan aktualisasi diri.
Maka dari itu, guru di madrasah ini mempunyai penanganan
khusus bagi siswa-siswa tersebut dan penanganan dari tiap guru pun
berbeda berdasarkan karakterisitik yang sudah gutu itu kenal.
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Evaluasi adalah proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan atau

67
usaha untuk memperoleh informassi berupa umpan balik (feed back)
bagi penyempurnaan pendidikan. Tujuan khusus dari evaluasi
pendidikan adalah :
 Untuk merangsang kegiatan pendidikan peserta didik dalam
menempuh program pendidikan.
 Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan [ CITATION Sud12 \l 1033 ].
Oleh karena itu, madrasah manapun pasti mengadakan evaluasi
bagi peserta didiknya. Selain program pemerintah, evaluasi ini pun
mempunyai banyak manfaat.
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
Bagi peserta didik, evaluasi ini bisa menjadi pegangan untuk
mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah
kelasnya. Sedangkan bagi pendidik, untuk memberikan kepastian
kepada diri pendidik sudah sejauh mana usaha yang telah
dilakukannya selama ini telah membawa hasil [ CITATION Sud12 \l
1033 ]
Oleh karena itu, dengan diadakannya evaluasi siswa maupun guru
dapat menilai seberapa baik proses pembelajaran yang berlangsung.
Jika kurang baik, maka apakah metode , model dan strateginya kurang
tepat. Maka kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk membuat proses
pembelajaran semakin lebih baik. Selain itu, ketika ada penurunan
nilai baisanya guru memberi motivasi dan reward supaya semangat
lagi dalam melaksanakan pembelajaran.
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Dengan melaksanakan tindakan reflektif dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Guru-guru dapat mengetahui metode , media,
model maupun strategi yang dipakai dalam proses pembelajaran yang

68
baik. Selain itu, cara memakai metode itu pun harus guru pelajari lagi
agar terciptanya proses pembelajaran yang baik. Juga guru dan guru
harus saling membagi mengenai apa saja yang dapat membuat
pembelajaran terjadi dengan baik dan lancar.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru secara personal yang
tercermin pada kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia
[ CITATION Sup13 \l 1033 ].
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Sebagai seorang guru sudah seharusnya kita betrtindak sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Charly
Buchori terdapat 10 kepribadian yang sukses, yaitu:
 Keberanian untuk beinisiatif
 Tepat waktu/disiplin
 Senang melayanidan memberi
 Membuka diri terlebih dahulu
 Senang bekerjasama dan membina hubungan yang baik
 Senang mempelajari hal-hal yang baru
 Jarang mengeluh dan profesional
 Berani menanggung resiko
 Selalu berpikir positif
 Comfortable in their own skin [ CITATION Rus10 \l 1033 ]
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Berdasarkan pengamatan, Ibu Elly sudah menjadi teladan bagi
anak-anaknya karena sedari dini beliau mengajarkan untuk
memberikan harta yang dimilki. Dalam Islam kepribadian itu disebut
dengan akhlak. Akhlak seorang guru menurut Islam yaitu harus:

69
 Ikhlas
 Sopan
 Tawadhu
 Tidak sombong
 Baik terhadap sesama guru, peserta didik, masyarakat
 Adil/tidak diskriminatif
 Menyanyangi muridnya
 Sabar dan rela berkorban
 Tidak materialis
 Berwibawa
 Periang
 Sederhana
 Berpengetahuan luass
 Menguasai materi
 Mengamalkan ilmunya [ CITATION Rus10 \l 1033 ]
Oleh karena itu, seorang guru setidaknya harus memiliki
kepribadian seperti diatas. Karena guru merupakan teladan bagi
siswa-siswanya maka hendaknya seorang guru melaksanakan
pengabdian dengan penuh keikhlasan dengan motivasi kerja untuk
membina jiwa dan watak anak didik, bukan sekedar mencari uang.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif
Ibu Elly tidak pernah marah terhadap siswa siswinya beliau pandai
mengontrol emosinya. Dengan begitu maka beliau sudah menjadi
pribadi yang mantap karena dapat menangani dengan dewasa. Selain
mengenai kepribadiannya yang memang baik, beliau juga mengetahui
karakteristik peserta didiknya.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
Menjadi seorang guru itu harus memiliki etos kerja yang baik. Ibu
Elly selalu memasuki kelas dengan semangat dan percaya diri. Sikap

70
tersebut dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan
baik.
Sebagai seorang guru sudah seharusnya memiliki konsep-diri yang
tinggi umumnya memiliki harga diri yang tinggi pula. Ia mempunyai
keberanian mengajak dan mendorong serta membantu dengan sekuat
tenaga kepada para siswanya agar lebih maju. Keberanian ini didasari
keyakinan guru tersebut terhadap kualitas prestasi akademik yang
telah ia miliki [ CITATION Sya13 \l 1033 ],
Dengan begitu Ibu Elly sudah memiliki kualitas prestasi
akaddemiknya maka beliau sering kali membangkitkan motivasi
siswanya. Jadi kompetensi satu dengan yang lain itu saling
berhubungan tidak dapat dipisahkan.
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Seorang guru yang baik itu ketika memenuhi kode-kode etik
profesi guru. Dan ibu Elly pun memenuhinya.
Kode etik guru Indonesia, guru terpanggil untuk menunaikan
karyanya dengan memedomani dasar-dasar berikut:
 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusai Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembianaan
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa
tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya
 Guru memelihari hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan sosial

71
 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
 Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan[ CITATION Rus10 \l 1033 ]
Diharapkan setiap guru menjunjung tinggi kode etik guru Indonesia.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pedidik, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar [ CITATION Sup13 \l 1033 ].
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial.
Menjadi seorang guru yang tauladan tidak boleh bertidak
diskriminasi anatara satu siswa dengan siswa lainnya. Contoh: siswa 1
pintar yang siswa 2 kurang cepat tanggap. Guru tersebut mengajar
siswa 1 saja tidak mengajar siswa 2 itu termasuk melanggar aturan.
Selain itu, terhadap orang tua murid pun tidak boleh ada diskriminasi
ras, suku ataupun status sosial.
Berdasarkan pengamatan saya, Ibu Elly tidak pernah membeda-
beda muridnya juga orang tua siswa siswi. Ibu Elly sudah lama
mengabdi menjadi seorang guru maka pengalamannya yang membuat
beliau sangat baik dalam segala hal.

2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama


pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Menurut [ CITATION Sup13 \l 1033 ] ciri-ciri sekolah efektif salah
satunya adalah komunikasi secara positif dengan orang tua dan
Memelihara jaringan serta dukungan orang tua dan masyarakat. Maka
dari itu dibuat komite madrasah juga POM kelas untuk menjaga
komunikassi antara madrasah dan orang tua.

72
Apabila komunikasi berjalan secara efektif maka siswa siswi pun
dapat berkembang dengan baik. Dan dapat mencapai visi, misi dan
tujuan madrasah.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
Sebagai guru PNS harus sudah siap apabila ditempatkan dimana-
mana. Maka dari itu seorang guru harus mampu beradaptasi
dimanapun beliau ditempatkan. Adaptasi tehadap budaya, aturan yang
ada ditempat beliau bekerja.
Jika memiliki kepribadian yang baik maka mudah bagi siapapun
untuk beradaptasi dimanapun. Sama halnya dengan Ibu Elly mau
ditempatkan dimana pun beliau mudah beradaptasi.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Sudah seharusnya guru satu dengan guru lain berkomunikasi agar
dapat menemukan suatu solusi terbaik yang dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran. Selain itu, dapat mempermudah pekerjaan karena
bercerita mengenai masalah dan bersama-sama untuk menemukan
solusi terbaik.
d. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi dasar tentang disiplin ilmu
yang dipelajarinya atau menjadi bidang spesialisasinya baik penguasaan
teoretis maupun praktis, kemampuan didaktis, metodeik, psikologis,
keterampilan perencanaan dan pengelolaan, serta kemampuan
mengevaluasi hasil belajar mengajar [ CITATION Sup13 \l 1033 ].
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
Guru yang profesional guru yeng menguasai materi bidang studi
yang akan diajarkan kepada siswa. Dalam hal ini, penguasaan atas
pokok-pokok bahasan materi pelajaran yang terdapat dalam bidang
studi yang menjadi bidang tugas guru, mutlak diperlukan. Penguasaan

73
guru atas materi-materi bidang studi itu seyogianya dikaitkan
langsung dengan pengetahuan kependidikan khusus terutama metodik
khusus dan praktik keguruan [ CITATION Sya13 \l 1033 ].
Maka dari itu diadakan pembekalan tiap bulan dapat membuat
guru-guru menjadi profesional.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan acuan yang
digunakan untuk merumuskan indikator ketercapaian. Maka dari itu,
sudah pasti tiap guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasarnya. RPP itu dibuat oleh gurunya sendiri maka beliau sudah pasti
menguasainya.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Menjadi seorang guru harus kreatif. Guru kreatif adalah selalu
banyak ide, banyak akal, banyak gagasan-gagasan untuk mengatasi
sesuatu yang dianggap kurang atau tidak ada [ CITATION Sup13 \l
1033 ]. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat mengembangkan
materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari ataupun guru
tersebut menyiapkan media dan metode agar pembelajaran lebih
menarik.
4) Mengembangkan keprofesi-onalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
Seorang guru yang profesional itu minimal memiliki 4 kriteria
utama:
 Kemampuan profesional yaitu kemampuan intelegensi, sikap
dan prestasi kerja
 Upaya profesional yaitu upaya untuk mentransformasikan
kemampuan profesional yang dimiliki ke dalam tindakan
mendidik dan mengajar nyata

74
 Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional yang
menunujukkan intensitas waktu dari seorang guru yang
dikonsentrasikan untuk tugas-tugas profesinya
 Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaannya.[ CITATION Suy17 \l
1033 ]
Maka diharapkan dengan adanya tindakan reflektif dapat membuat
guru tersebut profesional
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri
Kemajuan teknologi dan informasi juga dapat mempermudah
seorang guru untuk mengembangkan dirinya. Guru-guru di madrasah
ini semuanya tidak ada yang gagap teknologi karena semua nya sudah
dapat menggunakan handphone, laptop, infokus dengan baik.
Sebab, sekarang seorang guru dituntut untuk menguasa teknologi
maka administrasinya pun sekarang harus menggunakan teknologi
yaitu Microsoft Excel.
3. Analisis Kompetensi Kepala Sekolah
a. Kompetensi Kepribadian
1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di
sekolah/madrasah.
Sebagai Kepala madrasah harus memiliki sikap dan perilaku yang
baik antara lain:
a) Berbudi pekerti luhut, ramah, dan rendah hati terhadap sesama
b) Disiplin terhadap waktu, tugas, dan program
c) Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, menepati janji,
menanggung risiko perbuatan dan selalu membuat laporan atas
kegiatannya
d) Percaya diri, selalu mawas diri, suka bertukar pengalaman dengan
pihak lain, selalu mencari jalan ke luar dalam pemecahan
tugasnya

75
e) Mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain, dan percaya
pada kemampuan sendiri
f) Tekun, suka bekerja keras sampai tuntas, tidak cepat putus asa
dalam mengalami berbagai tantangan tugas
g) Teliti, senantiasa selalu mengkaji dengan berbagai macam
pertimbangan, bertindak selalu mempertimbangkan risiko yang
akan terjadi, dan cek ulang pada setiap kejadian atau laporan
h) Jujur berkata apa adanya, tidak membuat resah sehingga timbul
fitnah
i) Sadar akan keterbatasan kemampuan diri, suka menimbulkan
pengalaman dari pihak lain, suka bekerja sama, sadar bahwa
manusia makhluk sosial
j) Memiliki kestabilan emosi, tidak mudah terpancing hasutan
orang, terbuka hati untuk menerima kritik, saran atau teguran
[ CITATION Sup13 \l 1033 ]
Oleh karena itu, sebagai kepala madrasah menjadi teladan bagi
siswa, guru bahkan segala pihak yang terlibat di dalam madrasah.
Kepala madrasah harus selalu berusaha memilih dan melakukan
perbuatan yang positif agar dapat mengangkat kewibawaanya.
2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
Kepala sekolah merupakan kunci dalam membentuk kultur sekolah.
Kepala sekolah harus dapat membentuk budaya positif di mana staf
berbagai pengertian dan memiliki dedikasi unutk peningkatan sekolah
dan pengajaran [ CITATION Sup13 \l 1033 ].
Madrasah ini memiliki banyak kultur yang dapat mengembangkan
siswa siswi dan dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya maka kepala madrasah ini memiliki integritas kepribadian
sebagai pemimpin.
3) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah/madrasah.

76
Kepala madrasah memiliki motivasi untuk mengembangkan
amdrasah supaya menjadi madrasah yang unggul. Pengertian dasar
motivasi ialah keadaan internal organisme-baik manusia ataupun
hewan- yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu atau pemasok daya
untuk bertingkah laku secara terarah ( Gleitman, 1986;reber,1988
dalam [ CITATION Sya13 \l 1033 ] ).
Sebab, dahulu menyebutkan bahwa madrasah jika memasukinya
tercium bau-bau tak enak. Maka dari Bapak ade ingin mengubah
pandangan masyarakat mengenai madrasah bahwa madrasah juga
dapat bersaing dengan sekolah lain.
4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang meimilki sifat
terbuka, adil dan transparan mengenai apapun yang berkaitan dengan
madrasah. Menurut Lunenberg & Orstein (2000) dalam [ CITATION
Sup13 \l 1033 ], secara garis besar pemimpin pendidikan memiliki tiga
peran utama: bidang kepemimpinan, manajerial dan kurikulum
pengajaran.
5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala madrasah
Kepala madrasah yang dapat mengendalikan diri itu dapat
ditunjukkan dengan senantiasa berpikiran positif, berkemampuan
untuk memulihkan sesuatu tindakan sebagai asas untuk meramal
kemungkinan, sanggup menempuh segala rintangan untuk mencapai
tujuan, membuat penyesuaian ide berdasarkan informasi [ CITATION
Sup13 \l 1033 ].
Oleh karena itu, Bapak Ade dapat mengendalikan emosi dirinya
demi mendapat solusi terbaik bagi MI Negeri 1 bandung.
6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu
tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

77
Sedangkan minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadapt sesuatu [ CITATION Sya13 \l 1033 ].
Bapak Ade memiliki bakat dan minat menjadi kepala madrasah
sebab ingin membuat madrasah menjadi unggul dari yang lain.
b. Kompetensi Manajerial
1) Menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
Menurut Katz dan Kanz dalam [ CITATION Sup13 \l 1033 ] membagi
keterampilan manajerial ke dalam tiga area utama:
 Teknis mencakup teknik proses manajemen (perencanaan,
pengaturan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian)
 Manusia , keterampilan hubungan antar manusia, memotivasi,
dan membangun moral
 Konseptual, menekankan pengetahuan teknis terkait jasa tentang
organisasi.
Perencanaan yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah diantaranya
adalah menyusun program tahunan sekolah, yang mencakup program
pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan penyediaan
fasilitas-faslitas yang diperlukan [ CITATION Bur05 \l 1033 ]
Kepala madrasah sudah seharusnya menyusun perencanaan
program program tersebut, yang akan dilaksanakan di madrasah
bersama dengan pihak-pihak yang terlibat dengan madrasah.
2) Mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan kebutuhan
Fungsi organisasi madrasah ini untuk menetapkan dan menyusun
hubungan kerja seluruh anggota organisasi agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Maka organisasi
harus disusun secara sistematis agar kegiatan administrasi berjalan
dengan lancar. Penyusunan organisasi sebaiknya dibahas bersama-
sama dengan seluruh anggota berdasarkan kemampuan masing-
masing [ CITATION Bur05 \l 1033 ].

78
Maka dari itu, Bapak Ade merumuskan wakasek-wakasek dengan
semua pihak yang ada di dalam madrasah.
3) Memimpin madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
madrasah secara optimal
Madrasah itu dipimpin oleh kepala madrasah. Maka sebagai kepala
madrasah harus dapat memimpin madrasah dengan membuat sebuah
gedung-gedung untuk aktivitas siswa siswi. Dengan kata lain, kepala
madrasah harus memiliki ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan
pekermbangan sekolah juga memiliki pengetahuan dan kecakapan
yang tinggi [ CITATION Bur05 \l 1033 ]
4) Mengelola perubahan dan pengembangan madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
Kepala sekolah harus kreatif dan mampu meimiliki ide-ide dan
inisiatif yang menunjang perkembangan sekolah.[ CITATION Bur05 \l
1033 ]. Dengan begitu, madrasah dapat berkembang dan menjadi
madrasah yang unggul selain itu, dapat mengembangkan potensi-
potensi siswa siswinya
5) Menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik.
Indikator untuk iklim yang positif dan kondusif bagi siswa untuk
belajar, madrasah harus:
 Rapi, bersih, dan aman secara fisik
 Dipelihara secara baik
 Memberi penghargaan kepada yang berprestasi
 Memberi penguatan terhadap perilaku positif siswa
 Menaati aturan sekolah dan aturan pemerintah daerah
 Menjalankan tugas/kewajiban tepat waktu[ CITATION Sup13 \l
1033 ]
Oleh karena itu, kepala madrasah harus menciptkan suasan
madrasah yang seperti itu agar dapat membuat madrasah menjadi
hebat dan bermartabat.

79
6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal
Berbagai tugas yang berkenaan dengan kepegawaian sepenuhnya
merupakan wewenang kepala sekolah. Pengelolaan kepegawaian akan
berjalan dengan baik bila kepala sekolah memperhatikan
kesinambungan pembrian tugas dan dengan kondisi dan kemampuan
pelaksanaanya. Kepala sekolah harus benar-benar mempertahatikan
keseimbangan tersebut agar proses kerja administrasi menjadi lancar.
[ CITATION Bur05 \l 1033 ]
Oleh karena itu, Bapak Ade membentuk wakasek-wakasek
berdasarkan kriteria diatas. Agar madrasah stabil dalam hal
administrasinya.
7) Mengelola sarana dan prasarana madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
Penanggung jawab sarana dan prasarana pendidikan adalah
pengelola sarana prasarana. Secara sempit maka kepala
sekolah/madrasah lah yang bertanggung jawab masalah ini [ CITATION
Bur05 \l 1033 ].
Maka dari itu seorang kepala sekolah harus memiliki aspek
perencanaan dan pemeliharaan sarana dan prasanan sebagai berikut:
 Perluasan bangunan yang ada
 Rehabilitas
 Meningkatkan mutu keindahan ruang belajar
 Memilih perabot dan perlengkapan
 Tanggung jawab kerapihan sekolah
 Memperhatikan kondisi sanitasi
 Perlunya pemeriksaan
 Penyimpanan alat-alat yang tepat
 Mengatur dan memelihara ruang belajar

80
 Pemeliharaan halaman dan tempat bermain [ CITATION Bur05 \l
1033 ]
8) Mengelola hubungan madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan madrasah.
Secara sederhana hubungan atau komunikasi dapat diartikan
sebagai proses penyimpanan berita dari seorang kepada orang lain.
Menurut Bent dan Kronenberg mengemukakan 3 hal tujuan utama
hubungan sekolah-masyarakat, yaitu:
 Untuk mencegah kesalahpahaman antara massyarakat terhadap
sekolah
 Untuk memperoleh sumbangan-sumbangan
 Untuk menjalin kerja sama dalam pembuat kebijaksanaan-
kebijaksanaan[ CITATION Bur05 \l 1033 ]
Oleh karena itu, kepala madrasah harus mampu untuk mengelola
hubungan dengan masyarakat.
9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Kepala madrasah mengelola penerimaan peserta didik baru. Di
madrasah ini, diadakan penyeleksian karena minta m=siswa yang
sangat banyak untuk masuk madrasah ini. Oleh karena itu, kepala
madrasah dengan cerdas, membuka penerimaan peserta didik lebih
awal dari sekolah-sekolah lain agar siswa yang tidak diterima bisa
mendaftar di sekolah lain.
10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Memenej kurikulum dan pembelajaran juga menjadi bagian tuga
dari kepala sekolah. Memandang pelaksanaan aktivitas kurikulum
adalah berkaitan dengan aktivitas pengajaran dan pembelajaran maka
kepala sekolah dan guru hendaklah bertanggung jawab untuk
menentukan aktivitas pengajaran dan pembelajaran seperti mana yang
ditentukan oleh tujuan, visi dan misi sekolah [ CITATION Sup13 \l 1033 ].

81
Kurikulum di madrasah ini mengikuti ketetapan pemerintah dan
disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan sekolah supaya tercapai
menjadi madrasah yang unggul.
11) Mengelola keuangan madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Prinsip pengelolaan keuangan ialah sebagai berikut:
 Transparan
 Akuntabel
 Responsibel
 Relevan
 Efektif
 Efesien
Langkah-langkah pengelolaan keuangan di sekolah ialah sebgai
berikut:
 Perencanaan/analisis kebutuhan keuangan
 Penggalian/pencarian sumber dana
 Pendistribusian/ pemanfaatan [ CITATION Rug11 \l 1033 ]
Untuk manajemen keuangan kepala sekolah hanya mengungkapkan
tentang dana bos untuk kepentingan buku. Dan kepala sekolah
mengelolanya.
12) Mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan madrasah.
Segala bagian-bagian dari madrasah itu merupakan tanggung jawab
kepala madrasah. Maka dalam mengelola ketatausahaan pun
merupakan tugas kepala madrasah. Dengan begitu sturktur di sekolah
menjadi stabil apabila ketatausahaan madrasah di kelola dengan baik.
13) Mengelola unit layanan khusus madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah.
Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan
diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar pembelajaran,

82
serta dapat memenuhi kebutuhan siswa di seklah. Seperti: layanan
bimbingan konseling, layanan perpustakaaan, layanan
kesehatan[ CITATION Kom17 \l 1033 ]
Berdasarkan pengamatan, madrasah ini menyediakan layanan
khusus bagi siswa siswi untuk mengembangkan madrasah.
14) Mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi ini digunakan kepala sekolah dalam penyusunan
program-program madrasah agar madrasah menjadi unggul selain itu
digunakan juga sebagai pengambilan keputusan. Sebab, semua harus
di informasikan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara semua pihak
yang terlibat dalam madrasah.
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen madrasah.
Dengan menggunakan teknologi informasi dapat mempermudah
kepala sekolah dalam mengontrol manajemen sekolah. Selain itu,
ruangan kepala sekolah memilki CCTV untuk memantau segala
aktivitas siswa dan gurunya.
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan
tindak lanjutnya.
Kepala sekolah dalam melakukan evaluasinya sebagai berikut:
a) Berdiskusi dengan guru
b) Mengadakan pengembangan profesional di kalangan guru
c) Memupuk refleksi guru-guru[ CITATION Sup13 \l 1033 ]
Dengan begitu, kepala madrasah dapat menemukan masalah terkait
segala kegiatan madrasah lalu bersama-sama mencari solusi untuk
memecahkan permasalahan tersebut.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah.

83
Kepala sekolah harus menjadi seorang yang wirausahawan yaitu
memiliki kemampuan utnuk memikirkan sesuatu yang belum pernah
dipikirkan oleh orang lain (prinsip kreatif dan inovatif) dan hasilnya
adalah buah pikiran yang asli dan bukannya replikassi, baru dan
bukannya meniru, memberi kontribusi dan bukannya membuat rugi
[ CITATION Dar18 \l 1033 ]
Oleh karena itu, Bapak Ade menciptakan program-program baru
untuk memajukan madrasah agar lebih baik.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
Kepala madrasah harus secara konsisten mampun mengembangkan
dan menerapkan program-program pembelajaran sampai berhasil
mencapai tujuan yang diinginkan [ CITATION Dar18 \l 1033 ] .
Dengan begitu, madrasah dapat menjadi unggul dan dikenal oleh
banyak orang karena program-programnya yang baik.
Kepala madrasah selalu berusaha sekuat tenaga untuk
mengembangkan madrasah dengan program-programnya.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin madrasah
Kepala sekolah harus memilki kemauan yang tinggi untuk
mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sebagai pemimpin sekolah/madrasah [ CITATION Dar18 \l 1033 ].
Ketika kepala madrasah mempunyai motivasi yang tinggi, maka
beliau akan mengajak semua pihak madrasah untuk menyukseskan
madrasah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi madrasah.
Kepala sekolah/madrasah harus mampu menginternalisasikan jiwa
wirausaha di kehidupan yang nyata berupa: optimisme, pantang
menyerah, dan berpikir alternative [ CITATION Dar18 \l 1033 ].

84
Berdasarkan wawancara, beliau dapat menangani permasalahan
yang terjadi dengan baik dan sampai sekarang beliau selalu berhati-
hati dalam bertindak agar tidak terjadi kesalahan untuk kedua kalinya.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
Kepala sekolah/madrasah harus menginternalisasikan jiwa
wrausaha di kehidupan nyata berupa: pengembangan unit usaha,
pengelolaan unit usaha, dan pemanfaatan unit usaha sebagai sumber
belajar, selain itu kepala sekolah juga harus memiliki keberanian
mengambil risiko [ CITATION Dar18 \l 1033 ]
Maka Bapak Ade mengambil risiko untuk meminta dana kepada
orang tua karena dana tersebut akan digunakan demi memajukan
madrasah agar unggul.
d. Kompetensi Supervisi
1) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Supervisi merupakan proses yang membantu guru dalam
pengajaran dan pembelajaran, pengembangan kurikulum,
pengembangan staf dan profesionalisme serta penelitian tindakan guru
untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran [ CITATION Sup13 \l
1033 ].
Oleh karena itu, kepala madrasah mengadakan sebuah pembekalan
agar dapat menghasilkan guru dan staf yang profesional dalam
melaksanakan tugasnya.
2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Kepala madrasah/sekolah harus ikut serta di dalam kegiatan
supervisi untuk meningkatkan kapasitas profesional para guru
[ CITATION Dar18 \l 1033 ].

85
Dengan begitu, jika guru-guru profesional dan kepala sekolah nya
pun profesional akan terbentuk madrasah/sekolah yang unggul karena
terpercaya dalam tenaga pendidiknya.
3) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Kepala sekolah/madrasah harus mampu menindaklanjuti hasil
supervisi bagi semua guru di sekolah/madrasah, juga harus mampu
memfasilitasi semua guru untuk menindaklanjuti hasil supervisi
akademik yang dilakukan [ CITATION Dar18 \l 1033 ]
Berdasarkan wawancara, kepala madrasah membantu guru untuk
menindaklanjuti hasil supervise dan memfasilitasi apa apa yang
dibutihkan oleh guru agar meningkatkan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan madrasah.
Kepala sekolah/madrasah harus mampu mendorong semua bagian
dan kelompok yang ada di dalam masyarakat agar bisa berpartisipasi
dan memberikan kontribusi terhadap program dan kegiatan madrasah
secara individu atau kelompok, serta mampu memastikan bahwa
rencana dan program madrassah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
[ CITATION Dar18 \l 1033 ]
Sesuai dengan yang diatas, kepala madrasah ini mengembangkan
kegiatan dan program yang sesuai yaitu seperti 5S, majelis duha, dan
program kesehatan seperti bekal sehat dan bergizi, sikat gigi bersama.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
Kepala sekolah/madrasah secara aktif ikut serta dalam kegiatan dan
program di dalam masyarakat berupa: pengabdian kepada masyarakat,
dan kegiatan sosial [ CITATION Dar18 \l 1033 ].
Madrasah ini bekerjasama dnegan pihak masayarakat seperti pada
kegiatan qurban. Menurut saya, dengan ada kerjasama antara pihak
madrasah dan masyarakat dapat menimbulkan rasa saling percaya satu
sama lain.

86
3) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Kepala sekolah/madrasah secara pro aktif mengambil inisiatif
menggalang kepekaan sosial warga sekolah.madrasah membantu
anggota masyarakat yang sedang tertimpa bencana/musibah berupa:
bantuan barang atau uang, dan bantuan tenaga [ CITATION Dar18 \l
1033 ].
Sudah seharusnya kepala madrasah memiliki kepekaan sosial, sama
halnya kita berbagi satu sama lain. Itu menjadi teladan bagi siswa
siswi di madrasah.
4. Hasil Refleksi Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran
Keterampilan membuka pembelajaran adalah usaha dan kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar siap
secara mental untuk memusatkan perhatian pada pengalaman belajar yang
akandisajikan dengan demikian diharapkan siswa kan mudah mencapai
kompetensi belajar yang dipersyaratkan [ CITATION Sup13 \l 1033 ]. Tetapi
dalam 2 pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Elly tidak menyampaikan
tujuan pembelajarannya. Menyampaikan tujuan pembelajaran itu termasuk
tujuan khusus keterampilan membuka pembelajaran.
Menurut rusman [ CITATION Ded14 \l 1033 ] pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri
dari 4 sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Kelas 2 ini duduk berkelompok tetapi mereka tidak melakukan kerjasama
dalam belajarnya hanya posisi duduk yang berkelompok dan setiap berubah
posisi duduknya tiap kelompok.
Media pembelajaran yang digunakan pun speaker untuk mendengarkan
lagu berdayung. Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan dalam
[ CITATION Anw19 \l 1033 ] media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna
pesan yang akan disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai
dengan sempurna. Sudah seharusnya seorang guru menggunakan media

87
yang bermacam-macam untuk menarik perhatian siswa. dan media tersebut
dapat disesuaikan dengan gaya pembelajaran siswa-siswa. gaya belajar itu
dibedakan menjadi visual, audio dan kinestik.
Modalitass belajar visual dapat dideteksi dari Beberapa kebiasaan anak
ketika belajar:
 Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
 Pembaca yang cepat dan tekun, memiliki hobi membaca
 Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan
 Sering lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
 Teliti terhadap rincian, hal-hal kecil yang harus dilakukan
Modalitas belajar audio dapat dideteksi dari Beberapa kebiasaan anak
ketika belajar:
 Berbicara kepada diri sendiri saat belajar dan bekerja
 Berbicara dengan irama terpola
 Biasanya jadi pembicara yang fasih
 Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku saat membaca
 Mudah terganggu oleh keributan, dia akan sukar berkonsentrasi
Modalitas belajar kinestetik dapat dideteksi dari beberapa kebiasaan anak
ketika belajar:
 Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak
 Banyak menggunakan isyarat tubuh
 Menggunakan jari sebagai penunjuk tatkala membaca
 Otot-otot besarnya berkembang
 Menanggapi perhatian fisik [ CITATION Suy17 \l 1033 ]
Selain media pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik ada juga metode yang berbeda-beda. Metode pembelajaran adalah
langkah-langkah atau prosedur pembelajaran, termasuk penilaian , dalam
rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai [ CITATION Suy17 \l
1033 ]. Tetapi Ibu Elly hanya menggunakan metode ceramah dan metode
Tanya jawab saja dan sesekali metode diskusi.

88
Dalam menyampaika materi beliau dapat menguasainya dengan baik dan
diphami dengan mudah oleh siswa-siswa. Materi yang beliau sampaikan
adalah tematik maka dalam pembelajarannya harus dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. pada awal pembelajaran tidak dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari sedangkan yang kedua dikaitkan. Mungkin materi
berpengaruh, sebab pada materi pertama itu mengenai penjumlahan ratusan
sedangkan yang kedua mengenai simpai (soal ceirta).
Sebagai seorang guru sebelum memasuki pembelajaran maka beliau
harus menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi
dan dijabarkan dalam silabus [ CITATION Han12 \l 1033 ] . Maka dari itu, sudah
pasti ketika guru menyiapkan RPP beliau melaksanakan pembelajaran
sesuai SK,KD dan tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan ini diharapkan siswa yang aktif bukan gurunya dalam
arti student center atau bisa juga disebut CBSA (cara belajar siswa aktif).
Dalam membuat aktif siswa, Ibu Elly mengajukan pertanyaan yang
menantang bagi siswa-siswinya. Menurut [CITATION Suh171 \t \l 1033 ] cara
mengajukan pertanyaan itu memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Pertanyaan hendaklah diajukan ke seluruh kelas, kemudian
menunjuk seorang siswa untuk menjawabnya. Hal ini untuk
memberi waktu kepada semua anak untuk berpikir tentang jawaban
pertanyaan yang diajukan oleh guru
b. Tidak memacing jawaban serentak
c. Adakan penyebaran dan pemindahan giliran bagi siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
d. Hindari pengulangan pertanyaan yang berkali-kali untuk melatih
anak agar lebih memusatkan perhatiannya pada guru pada saat guru
mengajukan pertanyaan.
Kegiatan menutup pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri pelajaran dengan cara menyimpulkan secara menyeluruh

89
tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan
pengalam sebelumnya. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat
keberhasilan belajar siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
Cara menutup pembelajaran :
a. Menyimpulkan atau membuat garis-garis besar materi pokok
pelajaran
b. Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok
agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat
untuk mempelajari lebih lanjut
c. Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk
membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah
dipelajarinya
d. Memberikan postes baik secara lisan, tulisan maupun berbentuk
perbuatan
e. Memberi tindaklanjut serta saran-saran untuk memperluas
wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah
dibahas serta pemebrian tugas-tugas yang harus dikerjakan secara
individu maupun kelompok. [ CITATION Sup13 \l 1033 ]
Dalam kegiatan penutup pada pembelajaran 1 Ibu elly tidak
menyimpulkan tetapi pada saat pembelajaran kedua beliau meyimpulkan
pembelajarannya dan pada keduanya tidak menyampaikan informasi
mengenai materi selanjutnya sebab beliau menyampaikan materi sesuai
dengan apa yang ada dalam buku tematik.
Kesimpulan :
RPP yang kita buat itu mungkin sudah sempurnah, tetapi ketika pelaksanaan sulit
utnuk melaksanakan sesuai RPP yang kita buat. Maka dari itu, apapun yang
terjadi pada saat proses pembelajaran hadapi dan atasi dengan baik. Sebab guru itu
memiliki segala ide dan cara dalam mengelola proses pembelajaran.

90
91
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah madrassah yang baik itu memiliki beberapa kultur yang dapat
ditanamkan oleh siswa siswi di kehidupan sehari-harinya. Selain itu, kondisi
ruangan pun dapat menentukan proses belajar mengajar siswa maka ruangan
atau fasilitas yang sudah harus dijaga oleh semua pihak yang terlibat di
dalam madrasah. Hubungan orang tua dengan madrasah dan masyarakat
sekitar terjalin dengan baik maka program apapun yang akan dilaksanakan
akan berhasil karena di bantu oleh berbagai pihak.
Menjadi seorang guru itu memiliki kompetensi-kompetensi yang harus
dimiliki. Guru profesional adalah guru yang memiliki keempat
kompetensinya. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yang
profesional akan berjalan dengan lancar. Begitu juga kepala madrassah
harus memiliki kompetensi-kompetensinya. Dengan begitu ketika kepala
madrasah menguasai kompetensinya maka madrasah nya pun stabil bahkan
dapat berkembang.
B. Saran
Demikianlah yang dapat saya samapaikan mengenai laporan observasi
magang I, tentunya banyak kekurangan kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Saya banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun para
pembaca.

92
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, c. (2019). Pendidikan Quran Hadis Di MI. Bandung.


at-Taubany, T. I. (2017). Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Di Madrasah.
Depok: Kencana.
Burhanuddin. (2005). Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Darmadi. (2018). Manajemen sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan.
Yogyakarta: Deepublish.
Dedih, U. (2014). Model-Model Pembelajaran. Bandung.
Dewi, A. A. (2017). Guru Mata Tombak Pendidikan Second Edition. Sukabumi:
CV Jejak.
Guru, G. M. (2017). Curhat Guru Zaman Now. Gresik: Caremedia
Communication.
Hanafiah, & Suhana, C. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT
Refika Aditama.
Jalil, J. (2018). Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum,
Pemerintah dan Sumber Daya Pendidikan. Sukabumi: CV Jejak.
Kompri. (2017). Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kencana .
Nai, F. A. (2017). Teori Belajar dan Pembelajaran Implementasinya dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMP,SMA, Dan SMK. Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Pianda, D. (2018). Kinerja Guru Kompetensi Guru Motivasi Kerja kepemimpinan
Kepala Sekolah. Bandung: CV Jejak.
Rugaiyah, & Sismiati, A. (2011). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rukiati, E. K., & Badrudin. (2018). Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas
Tinggi di MI/SD. Bandung: CV Insan Mandiri.
Ruswandi, U., & Badrudin. (2010). Perkembangan Kepribaddian Guru. Bandung:
CV Insan Mandiri.
Saihudin. (2018). Manajemen Institusi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia.
Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Suhada, I. (2017). Konsep Dasar IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

93
Suhada, I. (2017). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S. (2013). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT remaja Rosdakarya.
Supardi. (2013). Sekolah Efektif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Suyono, & Hariyanto. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

94
95
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LINGKUNGAN SEKOLAH
GEDUNG & FASILITAS SEKOLAH
KEGIATAN / PROGRAM SEKOLAH
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN WAWANCARA MAGANG I

Wawancara kompetensi guru


 Kompetensi pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual
D. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui dan menguasai karakteristik
seluruh peserta didik kelas 5C dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional dan intelektualnya
E. Adakah kendala atau kesulitan untuk menguasai dan memahami
karakteristik setiap peserta didik?
F. Apakah bapak/Ibu memiliki data dari ke 6 aspek tersebut ?
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
5. Teori belajar apa saja yang sudah Bapak/Ibu kuasai untuk diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran?
6. Prinsip-prinsip belajar seperti apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan keaktifan peserta didik
di kelas?
7. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengembangkan teori belajar yang sudah
dikusai serta prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik untuk
diterapkan dalam pembelajaran?
8. Keterampilan apa yang Bapak/Ibu terapkan untuk mengembangkan
pembelajaran yang efektif dan mendidik?
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu
3) Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum saat ini melalui
mata pelajaran yang ada?
4) Adakah kendala atau kesulitan dalam mengembangkan materi
pembelajaran yang harus sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah?
4. menyelengarakan pembelajaran yang mendidik
2) Bagaimana cara Bapak/Ibu menerapkan aspek pembelajaran yang
mendidik kepada siswa?
3) Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan nilai-nilai yang mendidik kepada
siswa?
4) Bagaimana teknik mengajar supaya siswa tertib dan mengikuti alur
pembelajaran dengan baik?
5) Bagaimana cara Bapak/Ibu mendisiplinkan siswa pada proses
pembelajaran?
6) Adakah aturan-aturan khusus yang harus dilaksanakan oleh siswa?
Dan apa konsekuensi bagi siswa yang melanggar peraturan itu ?
7) Bagaimana cara Bapak/Ibu menegakan aturan itu agar selalu
dilaksanakan oleh siswa?
8) Bagaimana guru mensosialisasikan peraturan tersebut tersebut kepada
orang tua?
5. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran
f. Apa saja media pembelajaran yang digunakan Bapak/Ibu untuk
memndukung proses pembelajaran di kelas?
g. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran?
h. Apa saja contoh aktivitas pembelajaran yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi?
i. Bagaimana keefektivitasan dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut?
j. Apakah ada aturan tersendiri bagi siswa dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi?
k. Jika diperbolehkan membawa alat komunikasi. Bagaimana
pemanfaatannya ?
l. Bagaimana pemanfaatan dari gawai tersebut?
6. menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
a. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengembangankan potensi peserta
didik?
b. Apa saja program sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik? Dan apa program unggulannya ?
c. Bagaimana cara agar peserta didik tertarik untuk mengikuti program
tersebut?
d. Apakah dengan adanya program tersebut mampu menghasilkan
prestasi belajar peserta didik di dalam maupun di luar kelas?
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
6) Bagaimana tindakan ibu/bapak terhadap siswa yang kurang aktif dan
hiperaktif dalam proses pembelajaran ?
7) Pada zaman sekarang, banyak sekali siswa yang kurang menghargai
guru. Bagaimana cara ibu/bapa mengatasi hal tersebut?
8. Menyelenggarakan penilian dan evaluasi proses dan hasil belajar
2. Kapan aja dilakukan evaluasi dari hasil proses belajar siswa?
3. Apakah evaluasi tersebut dilakukan dengan cara individu atau
klasikal?
4. Metode apa saja yang dipakai dalam evaluasi hasil proses belajar
siswa?
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
a. Hal apa yang dilakukan Ibu/Bapak jika anak mendapatkan nilai yang
turun dari semeter lalu?
b. Apakah ada reward tertentu untuk anak yang mendapatkan hasil yang
baik?
c. Jika hasil belajar sudah baik, namun akhlaknya masih perlu perbaikan,
adakah langkah khusus yang dilakukan Ibu/Bapak untuk mengatasi
hal tersebut?
d. Hal apa saja yang menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu
pembelajara?
e. Apakah ada tugas tambahan selain remedial ketika siswa mendapat
nilai rendah?
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
a. Bagaimana cara ibu/ bp meningkatkan kualitas pembelajaran setiap
harinya?
b. Media apa saja yang paling efektif ketika mengajar di MIN 1 ini?
c. Bagaimana metode pembelajaran yang mudah di fahami oleh siswa fi
sekolah MIN 1 ini?
 Kompetensi kepribadian
d. Menurut bapak seberapa besar pengaruh peran seorang guru terkait hal
menanamkan karakter kepada peserta didik ?
e. Upaya apa yang guru lakukan dalam membentuk karakter siswa agar te
rus berkembang lebih baik ?
f. Menurut bapak apa kunci keberhasilan seorang guru dalam menggeluti
profesinya?
g. Bagaimana cara menyikapi siswa yang selalu melanggar aturan sekolah ?
h. Hal apa saja yang dapat dilakukan seorang guru untuk membiasakan sis
wa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-harinya?
i. Bagaimana menurut pendapat ibu ketika menghadapi suasana kelas
yang tidak kondusif (gaduh)?
j. Bagaimana jika terdapat siswa yang suka mencari perhatian dikelas
ketika pembelajaran berlangsung, dan lebih ekstrimnya anak tersebut
menggangu teman yang lain ?
k. Bagaimana jika ibu disatu sisi dituntut untuk mengajar namun disisi
lain sedang memiliki masalah pribadi?
l. Apa saja kendala atau hambatan yang terjadi ketika menanamkan
pendidikan karakter ?
m. Apakah bapak/ibu mempunyai cara khusus untuk mengajarkan kepada
peserta didik untuk selalu jujur, berakhlak mulia dan tidak membadakan
teman?
 Kompetensi sosial
a. Bagaimana sikap guru dalam menyikapi latar belakang keluarga dari
murid yang berbeda-beda?
b. Bagaimana hubungan sesama guru di madrasah dan juga hubungan
dengan orangtua murid serta masyarakat sekitar?
c. Bagaimana cara adaptasi guru saat di tugaskan di wilayah lain yang
memiliki budaya berbeda?
d. Bagaimana cara guru berkomunikasi di media sosial?
e. Sikap murid seperti apa yang sering ibu temui ketika di dalam kelas dan
bagaimana cara mengatasinya?
f. Bagaimana cara mengatasi sikap murid yang berbeda-beda?
g. Apakah ibu selalu berdiskusi dengan guru lain ketika menemui sikap
murid yang ditemui ketika didalam kelas dan bagaimana tanggapannya?
h. Bagaimana tanggapan guru lain ketika ibu mendiskusikan masalah yang
ditemui di dalam kelas?
i. Bagaimana tanggapan ibu jika dimutasi kedaerah lain?
j. Bagaimana cara ibu berkomunikasi serta bagaimana proses KBM ketika
menemukan siswa yang berkebutuhan khusus? Apakah ada kelas
khusus atau digabung dengan siswalain nya?
k. Ketika bertemu dengan siswa yang kurang mampu dalam hal finansial,
solusi apa yang diberikan ibu/bapak serta pihak madrasah?
l. Bagaimana cara ibu/bapak berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk
melihat perkembangan siswa baik di sekolah maupun di rumah?
Apakah ada program khusus pertemuan antara ibu/bapak dengan
orangtua siswa? Atau hanya pertemuan online lewat sosial media
(personal maupun grup) ?
 Kompetensi profesional
4. Bagaimana penguasaan materi yang baik agar menunjang tujuan mata
pelajaran?
5. Pengembangan materi pembelajaran yang dapat menarik perhatian
peserta didik, bagaimana?
6. Bagaimana cara yang dilakukan guru dalam memberikan stimulus-
respon agar pembelajaran lebih efektif?
Wawancara UKS
1. Apakah UKS di MIN 1 ini sudah berjalan dengan baik?
2. Apakah UKS nya pwrnah mengadakan kegiatan dan apa yang menjadi
program unggulannya??
3. Bagaimana kelengkapan fasilitas UKS di MIN 1 ini?
4. Apakah UKS di MIN 1 pernah bekerjasama dengan organisask ataun
instansi lain diluar sekolah?
5. Bagaimana peran guru terhadal kegiatan UKS?
6. Penyakit apa yang sering diderita murid dalam beberapa bulan terakhir?
7. Apakah petugas UKS melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan
dengan kesehatan berkala?
8. Apakah ada pendataan murid disekeolah mengenai penyakit yang diderita?
9. Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan kegiatan UKS disekolah?
10. Adakah petugas/penanggung jawab UKS disekolah?
11. Sudahkan petugas UKS mengikuti pelatihan atau menguasai P3K?

Wawancara Kurikulum
1. Kurikulum tahun berapa yang diterapkan di MIN 1 Kota Bandung?
2. Faktor apa saja yang paling menentukan keberhasilan suatu madrasah untuk
mencapai kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dan peserta didik mengenai kurikulum yang
sudah ditetapkan oleh Pemerintah saat ini?
4. Bagaimana pengaruh kurikulum yang diterapkan saat ini terhadap
Madrasah?
5. Bagaimana Madrasah melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaksanaan
program kegiatan Madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya?
6. Apakah buku-buku mata pelajaran yang digunakan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan Kurikulum yang ada?
7. Apa saja dampak positif dan negatif penerapan kurikulum yang diterapkan
terhadap Madrasah? Adakah kendala dan kesulitan?
8. Apa tujuan utama MIN 1 Kota Bandung menerapkan kurikulum tersebut?
9. Bagaimana Madrasah mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Nasional?
10. Apakah kurikulum yang dipakai saat ini bisa mengembangkan potensi
peserta didik?
11. Apakah kurikulum sejalan dengan misi dan tujuan sekolah?
12. Bagaimana kesiapan guru terhadap pengembangan kurikulum?
13. Dalam sehari, setiap guru mendapatkan berapa jam dalam mengajar?
14. Apakah dalam pembuatan jadwal selaras dengan pendapat guru-guru?
15. Bagaimana proses input dan output pada sekolah ini?
16. Ada berapakah jumlah ruang kelas dan ruangan lainnya di sekolah ini?
17. Sarana dan prasarana apa saja yang disediakan oleh sekolah?
18. Apakah alat/media pembelajaran yang disediakan oleh madrasah lengkap
atau tidak?

Wawancara kepala madrasah


13) Bagaimana sejarah terbentuknya MIN 1 kota Bandung secara historis ?
14) Menurut bapak, bagaimana seorang pemimpin menurut Islam?
15) Untuk mengaktualisasikan jiwa kepemimpinan yang menghasilkan nilai
guna agar tercapai tujuan lembaga, khususnya pribadi dan umumnya guru-
guru. Bagaimana perubahan yang bapak rasakan?
16) Bagaimana pengelolaan sekolah baik pendayagunaan SDM maupun sarana
dan prasarana MIN 1 Kota Bandung?
17) Sistem manajerial melalui arahan pimpinan dan paradigma sebagai
pimpinan melihat hasil evaluasi. Apakah mengalami perubahan?
18) Sejauhini, apakah dari pihak sekolah ada upaya gerakan pendayagunaan
SDM untuk mandiri dalam bidang ekonomi?
19) Bagaimana pengontrolan terhadap tenaga pendidik agar menjadi guru
professional dan pendekatan apa yang dilakukan antara pimpinan dan
bawahan?
20) Apakah silaturahmi antara sekolah dengan masyarakat sekitar terjalin
dengan baik?

Wawancara Petugas kebersihan


l. Sejak kapan bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah ?
m. Kesulitan apa yang dihadapi selama menjalani profesi ini ?
n. Bagaimana pendapatnya mengenai kebersihan di lingkungan sekolah ?
o. Tugas apa saja yang dilakukan sebagai petugas kebersihan disekolah?
p. Apakah kebersihan lingkungan sekolah mempengaruhi kepada proses dan ha
sil belajar siswa ?
q. Selain peran petugas kebersihan saat membersihkan sekolah, apakah ada tuga
s lain ?
r. Apakah ada cara-cara khusus yang dilakukan untuk mengelola sampah di sek
olah?
s. Apa pelajaran yang bisa didapatkan dan ingin disampaikan selama menjalani
profesi ini ?

Wawancara Orang tua murid


i) Apakah alasan saudara memilih untuk menyekolahkan anak saudara di MIN
1 Kota Bandung ?
j) Apakah ada peran penting saudara selaku wali murid di MIN 1 Kota
Bandung ini?
k) Menurut saudara bagaimanakah hubungan/sikap warga sekolah terhadap
orang tua murid?
l) Bagaimana pendapat saudara terhadap pihak-pihak yang berada disekolah?
m) Apakah saudara selaku orang tua murid selalu ikut terlibat dengan sekolah?
n) Menurut saudara bagaimanakah lingkungan yang ada di MIN 1 Kota
Bandung?
o) Bagaimana menurut saudara tentang layanan yang diberikan para guru di
MIN 1 Kota Bandung?
p) Apakah dirumah anak mengamalkan pembelajaran yang di dapat
darisekolah?
q) Bagaimana pendapat saudara dengan adanya ekstrakulikuler yang ada di
sekolah?
r) Apakah ada peningkatan semangat belajar anak setelah mengikuti
ekstrakulikuler di sekolah?
s) Apakah sekolah mempunyai program kerja peningkatan perhatian orang tua
terhadap pendidikan anak?
t) Bagaimana strategi yang dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan
perhatian orang tua pada pendidikan anak di sekolah?

Wawancara Pustakawan
1. Ada berapa jumlah pustakawan di MIN 1 Kota Bandung?
2. Adakah reward untuk anak yang rajin ke perpustakaan?
3. Adakah sanksi untuk anak yang telat/tidak mengembalikan buku?
4. Bagaimana cara ibu/bapak menambah koleksi buku di perpustakaan?
5. Apakah diperpustakaan disediakan buku untuk anak berkebutuhan khusus?
6. Berapa persen dari seluruh siswa yang antusias terhadap buku bacaan yang
ada di perpustakaan?
7. Bagaimana cara memotivasi siswa untuk senang ke perpustakaan?
8. Bagaimana aktifitas peserta didik ketika di dalam perpustakaa?
9. Berapa jumlah rata-rata kunjungan peserta didik ke perpustakaan pada setiap
bulannya?

Wawancara Pedagang
1. Sejak kapan ibu/ bp berjualan di MIN 1 Kota Bandung?
2. Mengapa ibu/ bp memilih berjualan di MIN 1 Kota Bandung?
3. Pukul berapa biasanya ibu/ bp memulai berjualan, dan pukul berapa ibu/ bp
selesai berjualan di MIN 1 Kota Bandung?
4. Apakah ada aturan tertentu untuk berjualan di MIN 1 Kota Bandung?
5. Kisaran berapa dagangan yang ibu/ bp jual?
6. Seberapa banyak minat para siswa terhadap produk yang Ibu/bp jual?
7. Bagaimana ibu/ bp untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk
yang ibu/ bp jual?
8. Hal positif dan negative apa yang ibu/ bp dapat selama berjualan di MIN 1
Kota Bandung?
9. Selain berjualan di MIN 1 Kota Bandung, apakah ibu/ bp berjualan juga di
tempat lain?
10. Apakah ada uang kebersihan selama berjualan di MIN 1 Kota Bandung?
11. Apa harapan ibu/ bp untuk planning kedepan?

WAWANCARA KULTUR SEKOLAH


 Kultur yang terkait pestasi/kualitas:
a. Semangat membaca
 Bagaimana cara menigkatkan semangat membaca peserta didik MIN
01 Kota Bandung?
 Apakah ada program untuk meningkatkan minat peserta didik untuk
senang membaca?
 Bagaimana sistem peminjaman buku bagi peserta didik?
 Apa saja jenis buku yang tersedia di sekolah?
 Dari mana sekolah memperoleh buku tersebut?
 Bagaimana pembiayaan buku tersebut?
b. Kekritisan siswa dalam pembelajaran
n. Bagaimana cara peserta didik dalam menjawab atau menyampaikan
pendapatnya?
o. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kekritisan
siswa?
p. Adakah aktivitas yang membuat siswa berfikir kritis?
q. Adakah contoh soal HOTS yang membuat peserta didik berfikir
secara lebih mendalam ?
c. Kecerdasan emosi siswa
6. Bagaimana siswa dalam berperilaku sehari-hari?
7. Bagaimana kepekaan siswa terhadap teman disekitarnya?
8. Bagaimana kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitarnya?
9. Bagaimana guru memotivsi siswa dalam proses pembelajaran?
10. Bagaimana perilaku siswa pada saat berkelompok?
11. Bagaimana respon siswa terhadap gurunya?
12. Bagaimana guru mendamaikan siswa bila ada yang bergulat?
13. Apakah terdapat guru BK untuk menangani kasus peserta didik?
d. Keterampilan komunikasi siswa
 Bagaimana cara melatih siswa berkomunikasi dengan baik dan benar?
 Bagaimana sikap siswa pada saat berkomunikasi dengan guru
maupun temannya?
 Bahasa apa saja yang diajarkan kepada siswa?
 Kegiatan apa yang melatih siswa mengembangkan keterampilan
komunikasinya?
e. Kemampuan siswa untuk berfikir objektif dan sistematis
 Apa saja pembelajaran di sekolah yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari?
 Bagaimana guru melatih siswa berfikir sistematis ?
 Apa saja kegiatan yang menuntut siswa berfikir secara sistematis?
 Apakah siswa melakukan kegiatan sesuai dengan urutannya?
 Kultur yang terkait kehidupan sosial
 nilai- nilai keimanan dan ketaqwaan
- apa saja kegiatan yang berhubungan dengan keimana dan ketaqwaan
siswa?
- Program apa saja yang meningkatkan keimana dan ketaqwaan siswa ?
- Pembelajaran apa saja yang berhubungan dengan keimanan dan
ketaqwaan?
 nilai-nilai keterbukaan
6) bagaimana sekolah dalam menyampaikan informasi kepada peserta
didik maupun kepada orang tua siswa?
7) Kapan orang tua wajib hadir untuk mendiskusikan perkembangan
anaknya?
 Nilai-nilai kejujuran
 Bagaimana guru menanamkan sikap jujur kepada siswanya?
 Kegiatan apa yang melatih siswa bersikap jujur?
 Nilai-nilai semangat hidup
5. Bagaimana guru memotivasi siswa untuk selalu semangat menjalani
kehidupan?
6. Bagaimana sekolah menangani siswa yang kurang mampu?
7. Bagaimana sekolah menyamakan pelayanan kepada siswa yang kurang
mampu?
 Nilai-nilai semangat belajar
 Bagaimana guru dalam memotivasi siswa agar semangat dalam
belajar?
 Metode apa yang digunakan guru agar siswa semangat dan aktif
mengikuti proses pembelajaran?
 Nilai-nilai menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain
4. Apakah siswa menilai dirinya dengan baik?
5. Bagaimana upaya agar siswa mampu mengenali dirinya sendiri?
6. Bagaimana upaya agar siswa peka terhadap orang lain disekitarnya?
7. Bagaimana sikap siswa terhadap staff di madrasah?
8. Bagaimana sikap siswa terhadap orang yang lebih tua?
 Nilai-nilai persatuan dan kesatuan
 Program apa saja yang menumbuhkan persatuan dan kesatuan peserta
didik?
 bagaimana keikutsertaan guru maupun siswa dalam penyelenggaraan
upacara bendera?
 Nilai-nilai untuk selalu bersikap dan berprasangka positif
C. Bagaimana guru menyampaikan nilai-nilai positif kepada siswa?
D. Nilai positif apa yang ada di madrasah?
E. Nilai positif apa yang sering diterapkan civitas akademik dan peserta
didik di madrasah?
 Nilai-nilai disiplin diri
 Bagaimana sekolah menerapkan sikap disiplin terhadap civitas
akademik dan peserta didik di madrasah?
 Adakah aturan khusus mengenai nilai-nilai kedisiplinan yang harus
dikerjakan civitas akademik dan peserta didik?
 Adakah sanksi terhadap pelanggaran aturan kedisiplinan?
 Nilai-nilai tanggung jawab
6) Bagaimana pembagian piket guru di madrasah? Dan apakah piket
tersebut berjalan dengan lancar?
7) Adakah program madrasah yang melatih siswa untuk bertanggung
jawab?
8) Bagaimana sistem penugasan terhadap siswa?
9) Adakah sanksi apabila siswa ada yang tidak mengerjkan tugas?
 Nilai-nilai saling percaya
 Bagaimana keamanan yang ada disekolah?
 Bagaimana kepercayaan orang tua terhadap madrasah?
 Nilai-nilai religious
 Nilai-nilai religious apa saja yang terdapat di MIN 01 kota Bandung?
 Bagaimana cara madrasah dalam menerapkan nilai-nilai religious?
 Program apa saja yang menumbuhkan atau mennyisipkan nilai-nilai
religious?
 Nilai-nilai lain yang ada di madrasah
 Apakah terdapat niali-nilai lain yang ada di dalam madrasah?
 Bagaimana penerapan nilai-nilai tersebut?
 Tata ruang madrasah
 Bagaimana tata ruang MIN 01 Kota Bandung?
 Apakah lokasi MIN 01 Bandung sangat strategis untuk melaksanakan
proses pendidikan?
 Ada berapa kelas yang digunakan untuk siswa belajar?
 Ada berapa toilet yang digunakan oleh siswa dan oleh guru?
 Apakah terdapat perpustakaan atau tidak?
 Apakah ruang guru berada pada letak yang strategis?
 Apakah terdapat lapangan untuk kegiatan di luar kelas?
 Bagaimana kontruksi bangunan di MIN 01 Kota Bandung?
 Apakah terdapat mesjid sebagai tempat beribadah?
 Apakah terdapat ruangan UKS sebagai tempat memperoleh fasilitas
kesehatan di dalam sekolah?
 apakah ada kantin di MIN 01 Kota Bandung? Dan bagaimana aturan
mengenai para pedagang kaki lima dan warga sekita yang berjualan di
sekitar MIN 01 Kota Bandung?
 Bagaimana keadaan ruang guru,staf TU dan ruang kepala sekolah?
 Halaman/taman madrasah
C. Bagaimana keadaan halaman dan tanaman di sekolah?
D. Bagaimana upaya melestarikan tanaman di sekitar lingkungan sekolah?
E. Bagaimana posisi atau letak halaman di madrasah?
F. Apakah ada alat-alat untuk menjaga halaman tetap terjaga dan lestari?

 Kebersihan Gedung
4. Bagaimana kondisi kebersihan gedung madrasah?
5. Ada berapa petugas kebersihan yang ada di madrasah?
6. Ada berapa tong sampah yang tersedia di madrasah?
7. Apa saja peralatan kebersihan yang terdapat di madrasah?
8. Bagaimana ketersediaan air bersih di dalam madrasah?
9. Bagaimana keefektifitasan jadwal piket yang dilakukan siswa ?
10. Apakah terdapat upaya khusus untuk menjaga lingkungan tetap bersih?
11. Apakah ada aturan sepatu dilepas saat memasuki kelas?
 Keselarasan interior dengan kegunaan ruangan
 Bagaimana keadaan ruang guru,staf TU dan ruang kepala sekolah?
 Apakah terdapat aula untuk melaksanakan kegiatan?
 Apakah terdapat tempat penyimpanan barang / gudang?
 Apakah ruangan-ruangan tersebut digunakan sebagaimana mestinya?
 Aktivitas ekstrakurikuler
 Apa saja ekstrakurikuler di MIN 1 kota Bandung?
 Apakah setiap siswa wajib mengikuti ekstrakurikuler di MIN 1 kota
Bandung ?
 Bagaimana apabila ada siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler,
adakah konsekuensinya ?
 Bagaimana cara mengembangkan bakat siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler di MIN 1 kota Bandung?
 Apakah fasilitas sekolah lengkap untuk menunjang kegiatan
ekstrakurikuler ?
 Siapa yang bertanggung jawab dalam kegiatan ekstrakurikuler di MIN 1
kota Bandung?
 Apa strategi ibu atau bapak untuk menarik perhatian siswa untuk
mengikuti ekstrakurikuler?
 Apakah siswa sudah mendapat penghargaan terkait aktivitas
ekstrakurikuler ini ? dalam lomba-lomba nasional ataupun
internasional ?
 Kebiasaan dan rutinitas madrasah
 Apakah ada kegiatan selain aktifitas belajar di MIN 1 kota Bandung ?
 Apakah setiap siswa wajib mengikuti kegiatan itu ?
 Bagaimana apabila ada siswa yang melanggar atau tidak mengikuti
kegiatan itu? Apakah ada konsekuensinya?
 Apa strategi ibu atau bapak untuk menarik perhatian siswa untuk
melaksanakan kegiatan ini ?
 Siapa yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini?
 Apakah ada kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh aspek sekolah ?
siswa , guru, petugas sekolah semua ikut terlibat ?
 Apakah ada kegiatan yang tidak berjalan dengan lancar beserta
alasannya ?
 Aturan-aturan yang terdapat di madarasah
 Apakah aturan- aturan yang dibuat di madrasah hanya untuk siswa ? atau
ada aturan lain untuk petugas sekolah?
 Symbol, logo, slogan, himne, madrasah
e. Apakah ada symbol MIN 1 kota Bandung ?
f. Apakah makna logo MIN 1 kota Bandung ?
g. Apakah ada slogan di MIN 1 kota Bandung ? jika ada, apakah itu ?
h. Mengapa mengambil slogan itu ? adakah latar belakangnya ?
i. Apakah ada himne di MIN 1 kota Bandung ? bagaimanakah itu ?
j. Bagaimana strateginya untuk mengenalkan himne ini kepada siswa ?
 Sopan santun yang ditampilkan warga madrasah
 Apa yang dilakukan siswa ketika bertemu dengan guru ?
 Apa yang dilakukan siswa ketika bertemu dengan kepala sekolah ?
 Apa yang dilakukan siswa ketika bertemu dengan siswa yang lain?
 Apa yang dilakukan guru ketika bertemu dengan guru lain ?
 Cara berpakaian warga madrasah
 Bagaimana cara berpakaian siswa dari hari senin sampai sabtu ?
 Bagaimana cara berpakaian ibu/bapak dan petugas sekolah dari hari
senin sampai sabtu ? apakah ada pakaian khusus ?
 Hubungan antar warga madrasah dan orang tua
e. Bagaimana strategi madrasah untuk membuat orang tua memberi
dukungan penuh dalam berbagai kegiatan ?
f. Apakah ada kegiatan rutin untuk melaksanakan pertemuan dengan orang
tua siswa selain kegiatan pembagian rapot?
g. Apakah dibuat komite bagi orang tua siswa ?
h. Apakah pernah mengalami salah komunikasi antara madrasah dengan
orang tua siswa ? apa penyebabnya dan cara mengatasinya ?
i. Bagaimana ketika banyak orang tua siswa yang tidak memberikan
dukungan terhadap lancarnya proses pembelajaran? Dan apa saja
dampaknya?

Anda mungkin juga menyukai