Disusun oleh :
Kelas : Reguler 1A
Dosen Pembimbing :
NILAI PARAF
JURUSAN FARMASI
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat sediaan Elixir dengan bahan
Paracetamol/Acetaminophen sebagai zat berkhasiat dalam kemasan botol 60 ml
yang bejumlah 5 botol.
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sediaan elixir Paracetamol yang telah
dibuat.
3. Mahasiswa mampu mendesain dan membuat sendiri kemasan elixir
Paracetamol.
2
Keuntungan Elixir :
Mudah ditelan dibandingkan tablet dan kapsul
Rasanya enak
Larutan jernih, tidak perlu dikocok lagi
Dosis yang diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai keinginan dokter
atau kebutuhan pasien, apabila elixir hanya mengandung zat obat tunggal
Kekurangan Elixir
Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak. Karena mengandung bahan
yang mudah menguap, maka harus disimpan dalam botol bertutup kedap
dan jauh dari sumber api
Dibandingkan dengan sirup, elixir biasanya kurang manis dan kental
karena mengandung gula lebih sedikit, maka kurang efektif untuk
menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan
(Agoes G, 2012)
Zat berkhasiat
Pelarut utama (etanol dan air dengan perbandingan tertentu sesuai dengan daya
melarut zat berkhasiat)
Pelarut tambahan (gliserol, sorbitol, propilen glikol)
Bahan pembantu (pemanis; pewangi; pewarna; pengawet; anticaplocking agent;
penstabil kimia seperti pendapar, pengompleks, antioksidan).
A. PREFORMULASI
1. Paracetamol
1.1 Pengertian Paracetamol
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang
populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik
selesma dan flu. Paracetamol aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah
didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.
3
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen,
parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong
dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti
permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus
arteriosus pada janin
.
1.2 Farmakokinetik Parasetamol
4
Keuntungan utama asetaminophen terhadap aspirin adalah kurangnya daya
toksik pada lambung dan tidak adanya efek pada agregasi platelet. Akan tetapi,
daya toksik asetaminophen terhadap hepar bisa berakibat serius dan over dosis
yang akut sebesar 10-15 g dapat menyebabkan nekrosis hepar yang fatal
(Woodley dan Whelan, 1992).
1.7 Dosis
(ISO volume 47 halaman 36) yang mengandung paracetamol 120 mg/5
ml.
Anak < 1 tahun : ½ sendok teh sirup
Anak 1-3 tahun : ½-1 sendok teh sirup
Anak 3-6 tahun : 1-2 sendok teh sirup
Anak 6-12 tahun : 2 sendok teh sirup
>12 tahun : 1 sendok makan sirup
Dewasa : 1-2 sendok makan sirup
5
1.8 Kemasan
(ISO volume 47 halaman 36)
Kemasan : Botol 60 ml
II.2 MONOGRAFI
a. Acetaminophen (Farmakope Indonesia III hal)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit.
Sinonim : Parasetamol
Kelarutan :Larutdalam 70 bagian air, dalam 7 bagianetanol (95%),
dalam 13 Bagianaseton, dalam 40 bagiangliseroldandalam 9
bagian propilenglikol. Larut dalam alkali hidroksida.
pH : 5,4 – 6,9
Khasiat : Antipiretikum dan analgetik
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
6
bercampur dengan eter minyak tanah dan dengan minyak
lemak.
pH : 4,5-7,5
7
f. Essen Anggur
Cairan tidak berwarna,berasa anggur dan beraroma wangi anggur.
h. Pasta Anggur
Cairan sedikit kental berwarna ungu dan beraroma anggur.
III. FORMULA
III.1 Formula Acuan
Sumber : Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing Formulations : Liquid
Product Halaman 219 lembar 1273
- Codeine Phosphate 12 mg
- Acetaminophen 120 mg
- Alcohol 96% 7%
- Citric acid
- Propylene glycol
- Sodium benzoate,
- Saccharin sodium,
- Sucrose
- Flavors
- FD&C yellow No. 6
8
III.2 Formula Usulan
R/ Acetaminophen 120mg/5ml
Alkohol 96% 7%
Asam Sitrat 0,5%
Propylene glycol 13%
Natrium Benzoat 0.02%
Natrium Sakarin 0,2%
Essen Anggur gtt 2
Pasta anggur q.s
Aquadest ad 60ml/botol
9
IV.2 Penimbangan Bahan
10
VI. PEMBUATAN
1. Kalibrasi botol 350 ml
2. Gerus Acetaminophen dalam lumpang hingga halus. Larutkan dengan
alkohol 96 % dalam erlenmeyer. Kocok hingga larut, masukkan dalam
botol.
3. Tambahkan propilen glycol, kocok homogen.
4. Larutkan Natrium benzoat dengan air dalam erlenmeyer, masukkan dalma
botol.
5. Larutkan Natrium Saccarin dengan air dalam erlenmeyer, masukkan dalam
botol.
6. Larutkan asam sitrat dengan air dalam erlenmeyer, masukkan dalam botol.
7. Tambahkan essen anggur ke dalam botol, kocok.
8. Larutkan pasta anggur dengan air dalam erlenmeyer, masukkan dalam
botol.
9. Tambahkan aquadest ad 350 ml.
10. Saring dengan kain kasa.
11. Bagi ke dalam 5 botol, masing-masing 60 ml.
12. Tutup botol, beri etiket dan penandaan.
1. Organoleptis
Diamati apakah elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir yaitu berupa
larutan yang mempunyai warna, rasa dan bau yang sedap.
2. Kejernihan
Dilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan elixir, apakah ada
partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan tersebut sudah jernih.
11
d) Timbang piknometer yang sudah di isi elixir acetaminophen pada neraca
analitik
e) Hitung berat zat cair (elixir acetaminophen)tersebut
f) Lakukan hal yang sama pada erlemneyer kedua dan ketiga.
4. Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat viskometer dengan
silinder 4 dan kecepatan 20 rpm.
Langkah-langkahnya :
a. Ambil 45ml sediaan elixir acetaminophen yang sudah dibuat
b. Masukkan kedalam 3 beaker glass, masing-masing beaker glass di isi 15ml
elixir acetaminophen yang telah dibuat
c. Atur viskometer dengan silinder 4 dan kecepatan 20rpm
d. Masukkan beaker glass ke dalam kotak viskometer ,pasangkan spindel pada
viskometer tersebut (pastikan lempengan spindel menyentuh permukaan
sediaan) tekan tombol on pada viskometer ,catatlah angka pertama yang
tertera pada viskometer
e. Lakukan hal yang sama seperti langkah no 4 pada beaker glass kedua dan
ketiga
f. Setelah selesai mencatat berapa nilai viskositas dari sediaan pada beaker
glass pertama kedua ketiga.Hitunglah nilai rata-rata viskositas tersebut
5. Ph
Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan
dengan pH usus (7 - 8) karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan
harus sama dengan pH usus.
12
1
Paraf
Paraf
VIII. PEMBAHASAN
13
1. Acetaminophen 1440 mg - 5,4 – 6,9 Zat aktif
2. Alkohol 96% 4,2 ml 7% 7.3 Pelarut
Asam Sitrat 180 mg 0,3% 2,2 Penguat rasa
3.
Propylene glycol 6000mg 10% 4,5-7,5 Pelarut
Natrium Benzoikum 12mg 0,02% Pengawet
14
Asam sitrat berkhasiat sebagai penguat rasa
6. Propylene glycol
Propylen glycol berkhasiat sebagai pembantu kelarutan
7. Essen Anggur
Bahan ini berfungsi sebagai penambah rasa dan aroma
8. Pasta Anggur
Berfungsi sebagai pemberi warna sekaligus rasa
9. Aquadest
Aquadest berfungsi sebagai pembawa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Parasetamol. https://id.wikipedia.org/wiki/Parasetamol
Anonim.2015. Parasetamol Efek Samping Sejarah Dosis dan Indikasi.
http://www.landasanteori.com/2015/09/parasetamol-efek-samping-sejarah-
dosis.html
Agoes, Goeswin.2012. Sediaan Farmasi Likuida – Semisolida ( SFI – 7). ITB
Bandung : Bandung
Anief, Mohammad. 2007. Farmasetika. Yogyakarta :GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS
Niazi K. Sarfaraz. 2009. Handbook of Pharmaceutical Manaufacturing
Formulations. New York: Informa Healthcare USA
Prawirosujanto, sunarto dkk. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta:
Depkes RI
Rowe C Raymond.2009.Handbook of pharmaceutical excipients 6th edition
Washington: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association
Woodley, dan Whelan. (1992). Pedoman Pengobatan. Yogyakarta:Penerbit
Essentia Medica dan Andi Offset. Halaman 5.
16