Tandi Keny, Fransiskus. 2016. Kuat Tekan Beton Geopolimer Menggunakan
Limbah Pecahan Keramik Sebagai Pencampur dan Pengganti Agregat Kasar. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Banguan, Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya, Pembimbing (I) Yulin Patrisia, ST., MT, (II) Revianti Coenraad, ST, M.Eng.
Kata Kunci : Beton Geopolimer, Keramik, Kuat Tekan Beton
Limbah keramik jarang digunakan oleh masyarakat. Agar limbah pecahan
keramik tidak menjadi timbunan sampah, maka dapat dimanfaatkan sebagai bahan agregat kasar pada pembuatan beton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah pecahan keramik sebagai pencampur dan pengganti agregat kasar terhadap nilai kuat tekan beton geopolimer. Dalam penelitian ini, limbah pecahan keramik dipecah menjadi serpihan berukuran maksimal 20 mm dan digunakan sebagai penambah dan pengganti agregat kasar yang dicampur dengan agregat halus, fly ash, NaOH, Na2Sio3 dan aquades. Persentase agregat kasar keramik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Perencanaan campuran beton geopolimer mengunakan pendekatan perencanaan Modified Guidelines for Geopolymer Concrate Mix Design Using Indian Standard oleh (R. Anurada , V. Sreevidya, R. Venkatasubramani dan B. V. Rangan, 2011). Pengujian kuat tekan beton dengan benda uji ukuran 20x10 cm dilakukan pada 14 dan 28 hari di Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya. Hasil penelitian menunjukan kuat tekan beton tertinggi pada umur 14 hari adalah sebesar 18,28 Mpa dengan presentase 25% keramik, sedangkan kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari adalah sebesar 20,01 Mpa dengan presentase 25% keramik.