Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PELYANAN OBSTETRI NEONATUS ESSENSIAL

KOMPERHENSIF (PONEK)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

NAMA NIM

1. ANGGI PITALOKA S P07124018003


2. RIA RAHMA WATHONI P07124018038
3. DIANA RIZQI AULIA P07124018009
4. LALE AMRINA ROSADA P07124018024
5. KHAIRUNNISA P07124018023

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

PRODI DIII KEBIDANAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komperhensif (PONEK).

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang mengangkat salah satu
kasus di masyarakat sekitar.

Banyak pihak telah membantu terlaksananya penyusunan makalah asuhan kebidanan kehamilan patologi
ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Rusdiana selaku dosen
pembimbing. Serta teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan ,untuk itu kami mohon
kritik dan saran yang bisa membangun makalah ini. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak .
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di
Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat. Pada Konferensi
Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan
Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut
mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya
target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif
untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif
dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat
dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan abortus.
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan
bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat
Puskesmas. Rumah Sakit PONEK tujuan utamnya adalah mampu menyalamatkan ibu dan anak baru lahir
melalui program rujukan berncana dalam suatu wilayah kabupaten kotamadya atau provinsi.

B. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari PONEK


2. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kriteria dan ruang lingkup pelayanan PONEK
3. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai strategi pelaksanaan PONEK
4. Mengetahui sistem informasi dan manajemen pelaksanaan PONEK

C. MANFAAT

1) Manfaat Teoritis
a. Diharapakan makalah ini dapat menjadi konribusi / kajian pengetahuan dalam ilmu
kebidanan khusus tentang pelayanan obstetri dan neonatal emergensi koperhensif
(PONEK).
b. Dapat menjadi refrensi untuk pengkajian selanjutnya.
2) Manfaat praktis
a. manfaat bagi lembaga merupakan masukan dalam memberikan bekal pengetahuan bagi
mahasiswa
b. Manfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi komperhensif. Tujuan


utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program rujukan berencana
dalam satu wilayah kabupaten kotamadya atau profinsi.

B. KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM


1. Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek
a. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik secara umum
maupun emergency obstetrik – neonatal.
b. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi
resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
c. Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-
daruratan obstetrik dan neonatal.
d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
f. Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30
menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
g. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum.
h. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30
menit.
i. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.
j. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan,
dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta
dokter umum, bidan dan perawat.
k. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
l. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap
tersedia.
 Perlengkapan
a. Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
b. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
c. Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak stabil)
d. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
e. Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik
f. Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
g. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel
kokoh)
 Bahan

Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan unit ini.

2.        Kriteria Khusus Rumah Sakit Ponek

a. Sumber daya manusia

Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :

1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan

1 dokter spesialis anak

1 dokter di Unit Gawat Darurat

3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)

2 orang perawat

Tim PONEK Ideal ditambah :

1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi

6 Bidan pelaksana

10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)


1 Petugas laboratorium

1 pekarya kesehatan

1 Petugas administrasi

b. Prasarana dan sarana

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus dipenuhi hal-hal
sebagi berikut :

1)      Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman

2)      Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap

3)      Ruang pulih / observasi pasca tindakan

4)      Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal

 Kriteria Umum Ruangan :

a)      Struktur Fisik

 Spesifikasi ruang tidak kurang dari 15-20 m


 Lantai harus porselen atau plastik
 Dinding harus dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau dilapis keramik.

b)      Kebersihan

 Cat dan lantai harus berwarna terang sehingga kotoran bdapat terlihat dengan mudah
 Ruang harus bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah sakit
 Hal tersebut berlaku pula untuk Lantai, mebel, perlengkapan, instrumen, pintu,
jendela,dinsing, steker listrik dan langit-langit.
c. Pencahayaan
 Pencahayaan harus terang dan cahaya alami atau listrik
 Semua jendela harus diberi kawat nyamuk agar seranggga tidak masuk
 Listrik harus berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua lampu
berfungsi baik
 Tersedia peralatan gawat darurat
 Harus ada cukup lampu untuk setiap neonatus
d.  Ventilasi
 Ventilasi, termasuk jendela, harus cukup jika dibandingkan dengan ukuran ruang.
 Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.
 Suhu ruangan harus dijaga 24-26 C.
 Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).

5). Pencucian tangan

 Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau disinfektan yang dikendalikan
dengan siku atau kaki.
 Wastafel, keran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian yang sesuai (dari lantai dan
dinding).
 Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
 Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang dipasang kokoh di dinding,
pipa ledeng sesuai dan tidak ada kawat terbuka.
  Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan, diletakkan di
sebelah
 Westafel.

v  Kriteria Khusus Ruangan

a)      Area Cuci Tangan di ruang di Ruang Obstetri dan Neonatus

Di ruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur adalah 6 meter dengan wastafel

b)      Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan Neonatus / UGD

§  Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada di dalam Unit Perawatan Khusus.

§  Kamar PONEK di unit gawat darurat harus terpisah dari kamar gawat darurat lain. Sifat privasi
ini penting untuk kebutuhan perempuan bersalin dan bayi.

Tujuan kamar ini ialah : memberikan pelayanan darurat untuk stabilisasi kondisi pasien, misalnya
syok, henti jantung, hipotermia, asfiksia dan apabila perlu menolong partus darurat serta resusitasi.

Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.

 Kamar PONEK membutuhkan :


          Ruang berukuran 15 m

          Berisi : lemari dan torli darurat

          Tempat tidur bersalin serta tiang infus.

          Inkubator transpor

          Pemancar panas

          Meja , kursi

          Aliran udara bersih dan sejuk

          Pencahayaan

          Lampu sorot dan lampu darurat.

          Mesin isap

          Defibrilator

          Oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding (outlet)

          Lemari isi: perlengkapan persalinan, vakum, vorsep, kuret, obat/infus.

          Alat resusitasi dewasa dan bayi

          Wastafel dengan air mengalir dan antiseptik

          Alat komunikasi dan telepon ke kamar bersalin

          Nurse station dan lemari rekam medik

          USG mobile.

3.  Obat-Obatan

a.       Obat-Obatan Maternal Khusus Ponek

1)      Ringer Asetat

2)      Dextrose 10%
3)      Dextran 40 / HES

4)      Saline 0,9%

5)      Adrenalin / Epinefrin

6)      Metronidazol

7)      Kadelex atau ampul KCL

8)      Larutan Ringer Laktat

9)      Kalsium Glukonat 10%

10)  Ampisilin

11)  Gentamisin

12)  Kortison / Dexametason

13)  Aminophyline

14)  Transamin

15)  Dopamin

16)  Dobutamin

17)  Sodium Bikarbonat 8.4%

18)  MgSO4 40%

19)  Nifedipin

b.      Obat-Obatan Neonatal Khusus Ponek

1)      Dextrose 10%

2)      Dextrose 40 %

3)      N5

4)      KCL
5)      NaCl 0,9% 25 ml

6)      NaCl 0,9% 500 ml

7)      Kalsium Glukonat 10 ml

8)      Dopamin

9)      Dobutamin

10)  Adrenalin / Epinefrin

11)  Morphin

12)  Sulfas Atropin

13)  Midazolam

14)  Phenobarbital Injeksi

15)  MgSO4 20%

16)  Sodium Bikarbonat 8,4 %

17)  Ampisilin

18)  Gentamisin

C.      LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM

Upaya Pelayanan PONEK :

1.      Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif

2.      Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan

3.      Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria

4.      Perawatan intensif ibu dan bayi.

5.      Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi


Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas, antara
lain :

a. Ponek Rumah Sakit Kelas C

1)      Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis

a)      Pelayanan Kehamilan

b)      Pelayanan Persalinan

c)      Pelayanan Nifas

d)     Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)

e)      Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

2)      Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi

Masa Antenatal

a)      Perdarahan pada kehamilan muda

b)      Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut

c)      Gerak janin tidak dirasakan

d)     Demam dalam kehamilan dan persalinan

e)      Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

f)       Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma, tekanan darah
tinggi

Masa Intranatal

a)      Persalinan dengan parut uterus

b)      Persalinan dengan distensi uterus

c)      Gawat janin dalam persalinan

d)     Pelayanan terhadap syok


e)      Ketuban pecah dini

f)       Persalinan lama

g)      Induksi dan akselerasi persalinan

h)      Aspirasi vakum manual

i)        Ekstraksi Cunam

j)        Seksio sesarea

k)      Epiosotomi

l)        Kraniotomi dan kraniosentesis

m)    Malpresentasi dan malposisi

n)      Distosia bahu

o)      Prolapsus tali pusat

p)      Plasenta manual

q)      Perbaikan robekan serviks

r)       Perbaikan robekan vagina dan perineum

s)       Perbaikan robekan dinding uterus

t)       Reposisi Inersio Uteri

u)      Histerektomi

v)      Sukar bernapas

w)    Kompresi bimanual dan aorta

x)      Dilatasi dan kuretase

y)      Ligase arteri uterina

z)      Bayi baru lahir dengan asfiksia


Masa Post Natal

a)      Masa nifas

b)      Demam pasca persalinan

c)      Perdarahan pasca persalinan

d)     Nyeri perut pasca persalinan

e)      Keluarga Berencana

f)       Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3)      Pelayanan Kesehatan Neonatal

a)      Hiperbilirubinemi,

b)      Asfiksia,

c)      Trauma kelahiran,

d)     Hipoglikemi

e)      Kejang,

f)       Sepsis neonatal

g)      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,

h)      Gangguan pernapasan,

i)        Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, pda),

j)        Gangguan pendarahan, renjatan (shock),

k)      Aspirasi mekonium,

l)        Koma,

m)    Inisiasi dini asi (breast feeding),

n)      Kangaroo mother care,


o)      Resusitasi neonatus,

p)      Penyakit membran hyalin,

q)      Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,

4)      Pelayanan Ginekologis

a)        Kehamilan ektopik

b)        Perdarahan uterus disfungsi

c)        Perdarahan menoragia

d)       Kista ovarium akut

e)        Radang Pelvik akut

f)         Abses Pelvik

g)        Infeksi Saluran Genitalia

h)        HIV - AIDS

5)      Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah

b. Ponek Rumah Sakit Kelas B

1)      Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis

a)      Pelayanan Kehamilan

b)      Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif

c)      Pelayanan Nifas

d)     Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 2)

e)      Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

f)       Intensive Care Unit (ICU)

g)      NICU
h)      Endoskopi

2)      Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi

Masa Antenatal

a)      Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.

b)      Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.

c)      Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).

d)     Hipertensi, Preeklampsi / Eklampsi.

e)      Perdarahan pada masa Kehamilan

f)       Kehamilan Metabolik

g)      Kelainan Vaskular / Jantung

Masa Intranatal

a)      Persalinan dengan parut uterus

b)      Persalinan dengan distensi uterus

c)      Gawat janin dalam persalinan

d)     Pelayanan terhadap syok

e)      Ketuban pecah dini

f)       Persalinan macet

g)      Induksi dan akselerasi persalinan

h)      Aspirasi vakum manual

i)        Ekstraksi Cunam

j)        Seksio sesarea

k)      Episiotomi
l)        Kraniotomi dan kraniosentesis

m)    Malpresentasi dan malposisi

n)      Distosia bahu

o)      Prolapsus tali pusat

p)      Plasenta manual

q)      Perbaikan robekan serviks

r)       Perbaikan robekan vagina dan perineum

s)       Perbaikan robekan dinding uterus

t)       Reposisi Inersio Uteri

u)      Histerektomi

v)      Sukar bernapas

w)    Kompresi bimanual dan aorta

x)      Dilatasi dan kuretase

y)      Ligase arteri uterina

z)      Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria

aa)   Anestesia spinal, ketamin

bb)  Blok pudendal

Masa Post Natal

a)      Masa nifas

b)      Demam pasca persalinan

c)      Perdarahan pasca persalinan

d)     Nyeri perut pasca persalinan


e)      Keluarga Berencana

f)       Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3)      Pelayanan Kesehatan Neonatal

a)      Hiperbilirubinemi,

b)      Asfiksia,

c)      Trauma kelahiran,

d)     Kejang,

e)      Sepsis neonatal

f)       Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,

g)      Gangguan pernapasan,

h)      Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, pda),

i)        Gangguan pendarahan,

j)        Renjatan (shock),

k)      Aspirasi mekonium,

l)        Koma,

m)    Inisiasi dini asi (breast feeding),

n)      Kangaroo mother care,

o)      Resusitasi neonatus,

p)      Penyakit membran hyalin,

q)      Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,

r)       Pemberian cairan parenteral

s)       Kelainan bawaan
4)      Pelayanan Ginekologis

a)      Kehamilan ektopik

b)      Perdarahan uterus disfungsi

c)      Perdarahan menoragia

d)     Kista ovarium akut

e)      Radang Pelvik akut

f)       Abses Pelvik

g)      Infeksi Saluran Genitalia

h)      HIV - AIDS

5)      Perawatan Intensif Neonatal

D.    STRATEGI PELAKSANAAN

Melaksanakan Perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna melalui 10 (sepuluh)
langkah sebagai berikut :

1.    Ada kebijakan tertulis tentang manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu
dan bayi termasuk pemberian ASI eksklusif dan Perawatan Metode Kangguru (PMK) untuk
bayi Berat Badan Lahir Rendah.

2.    Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan


neonatal

3.    Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan pada bayi baru lahir
dengan Inisiasi menyusu dini dan kontak kulit ibu-bayi.

4.    Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif


(PONEK)

5.    Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung termasuk membantu


ibu menyusui yang benar, dan pelayanan neonatus sakit
6.    Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan
pelayanan ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.

         7.    Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang

8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi


lainnya

9.    Menyelenggarakan Audit Maternal dan Perinatal Rumah Sakit secara periodik dan
tindak lanjut

10.  Memberdayakan Kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI


eksklusif dan PMK

E.       SISTEM INFORMASI

PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di dalamnya
melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan
ketepatan informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan
kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk medukung proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan.

Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :

1.      Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi rumah
sakit

2.      Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar
bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara
transparan melalui workstation.

3.      Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi
pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.

4.      Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan evaluasi.

5.      Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya
ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
6.      Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta dapat
meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah, meningkatkan kecepatan
aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi
pasien.

      7.      Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).

8.      Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan untuk


keperluan penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang obstetri dan ginekologi
dengan ketersediaan teknologi informasi yang mampu untuk memperoleh,
mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau memproses dan menyajikan informasi dan
data baik data internal maupun data eksternal.

F.       MANAJEMEN PELAKSANAAN

Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program PONEK menyelaraskan


program RS untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK Direktur.

1.      Pencatatan

Dalam pelaksanaan PONEK ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik ditingkat Kabupaten/ Kota
(RS PONEK)

Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :

1.      Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)

2.      KMS ibu hamil/ buku KIA

3.      Register Kohort Ibu dan Bayi

4.      Partograf

5.      Format-format AMP

Tingkat Rumah Sakit

a.       Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)


Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang masuk ke RS.
Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.

b.      Formulir Medical Audit (Form MA)

Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit neonatal.
Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan dan kandungan (untuk
kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus anak neonatal).

2.      Pelaporan

Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format yang terdapat
pada buku pedoman AMP, yaitu :

Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form RS)

a.       Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab
kematian) ibu dan bayi baru lahir.

b.      Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form Puskesmas).

c.       Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah  kasus yang dirujuk
ke RS Kabupaten/ Kota.

Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi. Laporan triwulan ini
berisi informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh RS kabupaten/ Kota dan
puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/ gangguan.

3.      Pemantauan

Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu tingkat diatasnya secara
berjenjang dalam satu kesatuan system. Hasil pemantauan harus dimanfaatkan oleh unit kesehatan
masing-masing dan menjadi dasar untuk melakukan perbaikan serta perencanaan ulang
manajemen pelayanan melalui :

1.      Pemanfaatan laporan

Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan pembinaan

2.      Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS PONEK atau disampaikan melalui pertemuan Review Program
Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala di Kabupaten/ Kota dengan melibatkan ketiga unsur
pelayanan kesehatan tersebut diatas. Umpan balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk
melakukan tindak lanjut terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan  PONEK.

4.      Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ dilakukan secara berjenjang dan dilaksanakan pada
setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir tahun. Kegiatan evaluasi dilakuan
melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak.Hasil evaluasi disampaikan melalui Pertemuan
Pemantapan Sistem Rujukan kepada pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral
dalam untuk dapat dilakukan penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.

Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :

1.      Masukan (input)

a.       Tenaga

b.      Dana

c.       Sarana

d.      Obat dan alat

e.       Format pencatatan dan pelaporan

f.       Prosedur Teta PONEK

g.      Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk Case Fatality Rate

2.      Proses

a.       Kualitas pelayanan yang diberikan

b.      Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan terhadap Prosedur


Tetap PONEK

c.       Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota dalam satu tahun
3.      Keluaran (output)

a.       Kuantitas

1)      Jumlah dan jenis kasus PONEK yang dilayani

2)      Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONEK di  tingkat RS Kabupaten/ Kota

b.      Kualitas

1)      Case Fatality Rate

2)      Proporsi jenis morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi

3)      Response time
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
PONEK adalah pelyanan obstetri neonatal esensal/emergensi kopmperhensif . tujuan
utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melalui program rujukan berencana dalam
satu wilayah . upaya pelayanan ponek anatara lain stabilisasi di UGD dan persiapan untuk
pengobatan definitife , penanganan kasus gawat darurat oleh tim ponek rs di ruang tindakan
penanganan operatif cepat dan tepat ,perawatan intensif ibu dan bayi , pelayanan antenatal resiko
tinggi.
Kompetensi bidan akan semakin berkembang sesuai tempat dimna ia bekerja. Semakin banyak
kasus, maka bidan itu semakin berkembang pula kemampuannya . ia semakinterdorong untuk
menambah keterampilannya , baik dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan, maupun belajar
langsung di lapangan dengan senior.

2. SARAN
AKI dan AKN dapat diturunkan dengan deteksi dini ibu hamil dengan resti dan system
rujukan yang cepat dan tepat dan penanganan di tempat rujukan yang cepat dan memadai . oleh
karena itu , selayaknya medis dan paramedis ( bidan) di tempat rujukan harus memiliki
kompetensi lebih untuk dapat menangani pasien dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://drive.google.com/drive/folders/0BwGXjMtm6QgZfm5YQ2Q2aDRuSUlDMU5YNlUzZT
Z2YkpBd09TSlJLcmVyS3NqTHZ4empWMWM

http://vadhilla-ilmukebidanan.blogspot.com/2012/04/pelayanan-obstetrik-neonatal-
emergency.html

https://www.academia.edu/32613665/PONEK_PELAYANAN_OBSTETRI_NEONATAL_EM
ERGENSI_KOMPREHENSIF

http://nurullove26.blogspot.com/2015/04/makalah-poned-dan-ponek.html

Anda mungkin juga menyukai