Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah swt. atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum
Acara Peradilan Agama dengan judul “Landasan dan Filosofi pendidikan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen pengantar pendidikan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 30 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI ........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................3

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5

A. PENGERTIAN FILSAFAT......................................................................5

B. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN...............................................5

C. ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DAN IMPLIKASAI TERHADAP

PENDIDIKAN..........................................................................................6

D. MANFAAT LAANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN.......................8

BAB III PENUTUP ..............................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas arah tujuannya,


relevan isi kurikulumnya, serta efektif etode atau cara-cara pelaksanaanya
hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang kokoh.
sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan pada pendidik perlu terlebih
dahulu memperkokoh landasan pendidikannya.

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus


membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar
tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti
merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti.

Mengingat hakikat pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan


manusia, maka para pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah
satu landasannya. Konsep hakikat manusia yang dianut pendidik akan
berimplikasi terhadap konsep dan praktek pendidikannya.

Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai


pranata yang dapat menjalnkan tiga fungsi sekaligus. Pertama mempersiapkan
generasi muda untuk memegang peranan peranan pada masa mendatang,kedua
mentransfer pengetahuan sesuai dengan peranan yang diharapkan,ketiga
mentrasfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat sebagai prasyarat bagi kelansungan hidup masyarakat dan
peradaban. butir ke dua dan ke tiga tersebut memberikan pengertian bahwa
pendidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of alue
dengan demikian pendidikan dapat menjdai helper bagi umat manusia.

Landasan pendidikan merupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam


kaitannya dengan dunia pendidikan. Adapun cakupan landasan pendidikan
adalah:landasan hukum, landasan filsafat,landasan sejarah,landasan sosial
budaya,landasan psikologi,dan landasan ekonomi. Dalam makalah ini hanya
akan dibahas mengenai landasan filsafat.

Terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan,khususnya


apabila ada pertanyaan rasioanal yang seyogyanya tidak dapat dijawab oleh
ilmu atau cabang ilmu-ilmu pendidikan. Pakar dan praktisi pendidikan
memandang filsafat yang membahas konsep dan praktek pendidikan secara
komprehensif sebagai bagian yang sangat penting dalam menetukan
keberhasilan pendidik. Terlebih lagi ditengah arus globalisasi dan
moderenisasi yang melaju sengat pesat,pendidikan harus diberi inovasi agar
tidak ketinggalan perkembangannya serta memiliki arah tujuan yang jelas.

3
disinilah perlunya konstruksi filosofi yang mampu melandasi teori dan praktek
untuk mencapai keberhasilan subtantif

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian filsafat pendidikan?
2. Apakah pengertian landasan filosofi pendidikan?
3. Apa saja aliran filsafat dan bagaimana implikasi terhadap pendidikan?
4. Apa manfaat landasan filosofi pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian filsafat pendidikan.
2. Mengetahui pengertian landasan filosofi pendidikan.
3. Mengetahui berbagai aliran dan implikasinya terhadap pendidikan.
4. Mengetahui manfaat landasan filosofi pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat telah ada sejak manusia itu ada (Pidarta,2001). Filsafat berasal dari bahasa
Yunani, taitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan
atau kebenaran. Jadi, filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau kebenaran.
Filsafat berarti pula pendirian hidup atau pandangan hidup. Secara ilmiah definisi
filsafat yaitu usaha berpikir radikal dan hasil yang diperoleh dari menggambarkan
dan menyatakan suatu pandangan yang menyeluruh secara sistematis tentang alam
semesta serta tempat dilahirkannya manusia. Filsafat mencakup keseluruhan
pengetahuan manusia, filsafat merupakan sumber ide paling dalam bagi segala
macam ilmu pengetahuan, sehingga filsafat disebut juga induk pengetahuan.

B. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta


didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan
adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan
hidup kemanusiaan.

Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam


samapai akar-akarnya mengenai pendidikan (Pidarta,2001). Landasan filosofi
pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak dalam
pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem
gagasan tentang pendidikan dan dedukasi atau dijabarkan dari suatu sistem
gagasan filsafat umum yang diajurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Terdapat
hubungan implikasi antara gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum
tehadap gagasan-agasan pendidikan. Landasan filosofis pendidikan tidak berisi
konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya, melainkan berisi tentang konsep-
konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan.

Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat berbagai aliran pemikiran. Hal
ini muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat.
Sehingga dalam landasan filosofi pendidikan pun dikenal adanya landasan
filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.

5
C. ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI TERHADAP
PENDIDIKAN

Beberapa aliran filsafat diantaranya:

1.Landasan Idealisme

Para filosof ini mengklaim bahwa realitas pada hakikatnya bersifat spiritual.
Karena manusia itu adalah makhluk yang berpikir, yang memiliki tujuan hidup,
dan yang hidup dalam aturan moral yang jelas. Menurut epistemologis,
pengatuhan itu diperoleh dengan cara mengingat kembali melalui intuisi,
sedangkan aksiologi bahwa manusia itu diperintah melalui nilai moral imperatif
yang bersumber dari realitas yang absolut.

2.Landasan Realisme

Para filosof realisme, memandang bahwa dunia ini adalah materi yang hadir
dengan sendirinya, yang tertata dalam hubungan-hubungan di luar campur tangan
manusia. Dan mereka beranggapan bahwa pengetahuan itu diperoleh dari
pengalaman dan penggunaan akalnya, sedangkan tingkah laku manusianya diatur
oleh hukum alam dan pada taraf yang rendah diatur oleh kebijaksanaan yang
teruji.

3.Landasan Pragmatisme

Pada dasarnya, pragmatisme merupakan suatu sikap hidup, suatu metode dan
suatu filsafat yang digunakan dalam mempertimbangkan nilai sesuatu ide dan
kebenaran sesuatu keyakinan secara praktis. Esensi diri pragmatisme ini terletak
pada metodenya yang sangat empiris dimana sangat menekankan pada metode
dan sikap lebih dari suatu doktrin filsafat yang sistematis dan menggunakan
metode ilmu pengetahuan modern sebagai dasar dari suatu filsafat.

Implikasi landasan filsafat pendidikan:

1. implikasi bagi guru 


apabila kita konsekuen terhadap upaya memprofesionalkan pekerjaan guru maka
filsafat pendidikan merupakan landasan berpijak yang mutlak. artinya, sebagai
pekerja profesional tidaklah cukup bila seorang hanya mengesuai apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. kedua penguasaan ini baru tercermin
pada kompetensi seorang tukang.
disamping penguasaan terhadap apa dan bagaimana tentang tugasnya, seorang
guru juga harus mengusai mengapa ia melakukan setiap bagian serta tahapan
tugasnya itu dengan cara tertentu dan bukan dengan cara yang lain. jawaban
terhapa pertanyaan mengapa itu menunjuk kepada setiap tindakan seorang
gurudidalam menunaikan tugasnya yang pada giliranya harus dapat dipulangkan
kepada tujuan-tujuan pendidikan yang mau dicapai baik tujuan-tujuan yang lebih
operasional maupun tujuan-tujuan yang lebih abstrak oleh karena itu maka semua
keputusan serta perbuatan instruksional serta non instruksional dalam rangka

6
penunaian tugas-tugas seorang guru dan tenaga kependidikan harus selalu dapat
dipertanggungjawabkan secara pendidikan (tugas profesioanl, pemanusiaan dan
civic ) yang dengan sendirinya melihatnya dalam perspektif yang lebih luas dari
pada sekedar pencapaian tujuan-tujuan instruksional khusus. 
Perlu digarisbawahi di sini adalah tidak dikacaukannya antara bentuk dan hakekat.
Segala ketentuan prasarana dan sarana sekolah pada hakekatnya adalah bentuk
yang diharapkan mewadahi hakekat proses pembudayaan subjek didik. Oleh
karena itu maka gerakan ini hanya berhenti pada “penerbitan” prasarana dan
sarana sedangkan transaksi personal antara subjek didik dan pendidik, antara
subjek didik yang satu dengan subjek didik yang lain dan antara warga sekolah
dengan masyarakat di luarnya masih  belum dilandasinya, maka tentu saja proses
pembudayaan tidak terjadi. Seperti telah diisyaratkan dimuka, pemberian bobot
yang berlebihan kepada kedaulatan subjek didik akan melahirkan
anarki, sedangkan pemberian bobot yang berlebihan kepada otoritas pendidik
akan melahirkan penjajahan dan penjinakan. Kedua orientasi yang ekstrim itu
tidak akan menghasilkan pembudayaan manusia.

2. Implikasi bagi pendidikan guru dan tenaga kependidikan


tidaklah berlebihan kiranya bila dikatakan bahwa di Indonesia kita belum punya
teori tentang pendidikan guru dan tenaga kependidikan. hal ini tidak
mengherankan karena kita masih belum saja menyempatkan diri untuk
menyusunnya. bahkan salah satu prasyaratnya yaitu teori tentang pendidikan
sebagaimana diisyaratkan pada bagian-bagian sebelumnya, kita masih belum
berhasil memantapkannya. kalau kita terlibat dalam berbagai kegiatan
pembaharuan pendidikan selama ini maka yang diperbaharui adalah peralatan
luarnya bukan bangunan dasarnya.
hal tersebut dikemukakan tanpa sama sekali didasari oleh anggapan bahwa belum
ada diantra kita yang memikirkan masalah pendidikan guru itu. pikiran-pikiran
yang dimaksud memang ada diketengahkan orang tetapi praktis tanpa kecuali
dapat dinyatakdn sebagai bersifat fragmentari, tidak menyeluruh. misalnya, ada
yang menyarankan masa belajar yang panjang( atau, lebih cepat, menolak
program-program pendidikan guru yang lebih pendek terutama yang
diperkenalkan didalan beberapa tahun terakhir ini). ada yang menyarankan
perlunya ditingkatkan mekanisme seleksi calon guru dan tenaga kependidika, ada
yang menyoroti prasarana dan sarana pendidikan guru, dan ada pula yang
memusatkan perhatian kepada perbaikan sistem imbalan bagi guru sehingga bisa
bersaing dengan jabatan-jabatan lain dimasyarakat. tentu saja semua saran-saran
tersebut diatas memiliki kesahihan, sekurangnya-kurangnya secara partial, akan
tetapi apabila diimplementasikan, sebagian atau seluruhnya, belum tentu dapt
dihasilkan sistem pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang efektif.
sebaiknya teori pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang prosuktif adalah
yang memberi rambu-rambu yang memadai di dalam merancang seta
mengimplementasikan program pendidikan guru dan tenga kependidikan yang
lulusannya mampu melaksanakan tugas-tugas keguruann di dalam konteks
pendidikan. rambu-rambu yang dimaksud disusun denngan mempergunakan
bahan-bahan yang diperoleh dari tiga sumber yaitu :  pendapat ahli, termaksud
yang disanggah oleh hasil penelitian ilmiah, analisis tugas kelulusan serta pilihan
nilai yang dianut masyarakat. 

7
3. Upaya mewujudkan filsafat pendidikan indonesia
pendidika di Indonesia baru dalam tahap perhatian. perhatian-perhatian terhadap
perlunya silsafat pendidikan itupun baru muncul disana-sini belum terkoordinasi
menjadi suatu perhatian besar untuk segera mewujudkannya. kondisi sperti ini
tidak lepas dari kesimpangsiuaran pandangan para pendidik terhadap pendidikan
itu sendiri, seperti telah diungkapkan di atas. 

D. MANFAAT LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

1. Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikan

Pendidikan sendiri, tidak lain juga merupakan sebuah ilmu yang dapat terus
berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya filsafat
pendidikan, maka setiap peneliti yang berkecimpung dan merupakan salah satu
pengamat di bidang pendidikan dapat terbantu untuk lebih mengembangkan ilmu
pendidikan yang ada. Berawal dari pertanyaan mengenai apa, mengapa dan juga
bagaimana, yang merupakan dasar utama dari filsafat.

Hal ini dapat membantu para peneliti dan juga mereka yang terlibat dalam dunia
pendidikan mampu mengembangkan dan menyempurnakan ilmu pendidikan yang
sudah ada.

2. Menjadi landasan dari kebijakan mengenai program pendidikan

Segala sesuatu yang diwajibkan dan juga merupakan hak warga Negara pastinya
harus diatur dalam sebuah undang-undang atau aturan tertentu. Peraturan
mengenai pendidikan ini dibuat dengan menggunakan prinsip filsafat pendidikan.
Dengan menggunakan prinsip filsafat, yaitu mengetahui :

 Apa yang harus dilakukan untuk memajukan pendidikan


 Mengapa pendidikan itu perlu
 Bagaimana melaksanakan pendidikan

Maka dengan demikian dapat dibuat suatu peraturan atau undang-undang yang
melandasi bidang pendidikan sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya kebingungan bagi para pendidik maupun yang terdidik.

3. Menjadi landasan untuk berkarya dan juga mengabdi di bidang pendidikan

Pertanyaan filosofis mengenai pendidikan, seperti mengapa pendidikan itu


penting dapat memberikan jawaban kepada mereka yang ingin mengabdi menjadi
tenaga pendidik. Dengan adanya filsafat pendidikan, maka tujuan pengabdian dari
setiap insan pendidik akan menjadi jelas, dan hal ini tentu saja sangat dipengaruhi
oleh pemahaman dan juga pengimplementasian mengenai filsafat pendidikan.

8
4. Menentukan kurikulum dan juga materi yang harus diajarkan dalam bidang
pendidikan

Untuk menentukan kurikulum dan materi-materi apa saja yang harus diberikan
oleh tenaga pendidik, sesuai dengan tingkatan usianya bukanlah hal yang mudah.
Namun dengan adanya filsafat penelitian, maka akan lebih mudah untuk mengkaji
hal-hal apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh
materi dan pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan juga usia mereka dengan
cara pembuatan kurikulum ajar.

5. Memberikan pemahaman menyeluruh mengani dunia pendidikan

Meskipun sudah sangat sering mempelajari tentang pendidikan, namun mungkin


masih banyak beberapa orang yang belum memiliki pemahaman seutuhnya
mengenai arti dan juga manfaat dari pendidikan. Dengan manfaat filsafat
pendidikan, maka pemahaman dan arti keseluruhan mengai apa itu pendidikan
akan menjadi lebih jelas dan membuat siapapun akan menjadi lebih paham
mengenai dunia pendidikan.

6. Membuat para pelaku di bidang pendidikan mampu memberikan materi


pendidikan lebih baik lagi

Dengan adanya manfaat filsafat pendidikan, maka setiap pendidik sudah dapat
memahami bagaimana memberikan dan juga mengembangkan materi pendidikan
dengan baik. Nah, hal ini pun akan sangat bermanfaat dan penting bagi para
pelaku di bidang pendidikan agar lebih paham terhadap materi pendidikan yang
harus diajar dengan lebih baik lagi..

7. menciptakan generasi pendidik dan tenaga pengajar yang berkalitas

Sekali lagi, pemahaman yang diperoleh para pendidik mengenai pendidikan akan
membuat kualitas dari para pendidik tersebut menjadi lebih baik lagi. Jadi, secara
harafiah, apabila ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan juga kualitas dari
tenaga pendidik, maka setiap pendidik haruslah memahamai dan juga mempelajari
mengenai filsafat pendidikan, agar dapat menjadi tenaga pendidik yang lebih baik
lagi, sekaligus mampu untuk memajukan dan juga mengembangkan pendidikan di
Indonesia secara khususnya.

8. Membuat para peserta didik dapat memahami apa saja yang sebenarnya harus
diketahui dan juga dipelajari selama menempuh jalur pendidikan tertentu

Untuk menjadi seorang tenaga pendidik maupun tenaga professional yang


berfungsi untuk mendidik seseorang, maka mereka haruslah memahami hal apa
saja yang harus diketahui pada bidang pendidikannya masing-masing. Hal ini
dapat diperoleh dengan baik apabila seseorang mampu memahami dan
mempelajari filsafat pendidikan.

9
9. Meningkatkan kualitas pendidikan

Manfaat penting lainnya dari filsafat pendidikan adalah dapat meningkatkan


kualitas dari pendidikan. Hal ini tentu saja sejalan dengan manfaat lainnya dari
filsafat pendidikan, yaitu dapat emeningkatkan pemahamn dan juga kualitas dari
para tenaga pendidik. Tentu saja hal ini dapat berpengaruh langsung kepada
kualitas pendidikan Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu
yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang
menggunakan akal sehat dengan adanya kebenaran dalam memecahkan
permasalahan/kesulitan. Sedangkan pendidikan adalah salah satu dari suatu proses
yang diharapkan untuk mencapai tujuan, seperti kematangan, integritas atau
kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian muslim.

Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah,
dasar, dan pedomam suatu kehidupan.
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia.
Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup
dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang
satu.
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk
menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik
objek formanya
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi
dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: https://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester-1/lkpp/landasan-
filosofis-pendidikan/

Thirtahardja, Umar dan La Sulo.2008.Pengantar pendidikan.Jakarta: PT Rineka


Cipta.

HW Gandhi Wangsa Teguh.2013.Filsafat Pendidikan.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Pendidikan.(http://www.pts.co.id/filsafat.asp

gudang makalah ( http://endrajuniandi.blogspot.co.id/ )

http://bentenawolio.blogspot.co.id/

12

Anda mungkin juga menyukai