Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN NYERI AKUT


PADA PASIEN NEFROLITIASIS DI RUANG EDELWEIS
RSUD DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

DISUSUN OLEH :
Arindita Inke Putri Oktaviani
P1337420216098
II C

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN NYERI AKUT
PADA PASIEN NEFROLITIASIS DI RUANG EDELWEIS
RSUD DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 28 Juli 2018
Pukul : 15.00 WIB
Nama Mahasiswa : Arindita Inke Putri Oktaviani
Ruang : Edelweis
Tanggal Pengelolaan : 28 Juli 2018
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama :Tn. S
Umur : 59 Tahun
Jeniskelamin : Laki - laki
Alamat : Kutasari 10/05
TanggalMasuk : 26 juli 2018
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Serabutan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : Abdominal Pain Suspected Nefrolitiasis
Dextra
No RM : 00591607
b. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Ny. N
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SLTP
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Kutasari 10/05
Hubungan dengan pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. KeluhanUtama
Pasien mengatakan nyeri didaerah perut kanan atas menjalar ke
pinggang kanan hingga paha.
P : Nyeri karena sulit BAK
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri perut kanan atas hingga ke pinggang sampai paha
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan BAK nya tidak lancar, terputus putus.
c. RiwayatKesehatan Sekarang
Pasien dibawa ke RS Goeteng Taroenadibrata pada 26 Juli 2016
pukul 00.45 WIB dengan keluhan nyeri perut didaerah kanan atas
dan menjalar ke pinggang kanan hingga paha disertai BAK tidak
lancar.
d. RiwayatPenyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumya pernah mengalami keluhan serupa
tetapi sembuh dengan sendirinya tanpa berobat.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama seperti yang dialami pasien.

3. Pola Fungsional Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
DS : Sebelum Sakit : Pasien mengatakan kesehatan sangat penting
Setelah Sakit : Pasien mengatakan datang ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
DO : Pasien di rawat di ruang edelweis RSUD Goeteng
Taroenadibrata
b. Pola Nutrisi Dan Metabolik
Sebelum sakit :
DS : Pasien mengatakan makan 3x sehari dan porsi habis, dan
minum 6-7 gelas.
DO : Pasien terlihat menceritakan kebiasaan makannya
Selama sakit
DS : Pasien mengatakan makannya 3x sehari dengan porsi habis dan
minum 3-5 gelas
DO : Pasien tampak makan dengan teratur dan porsi makannya
selalu habis
c. Pola Eliminasi
DS :Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAB lancar setiap pagi,
BAK 4-5 kali
per hari
Setelah Sakit : Pasien mengatakan BAK tidak lancar dan sering
terputus-
putus serta tidak bisa merasa puas saat BAK ,
BAB lancar
1x/hari
DO : Pasien tidak terpasang kateter dan tidak menggunakan pispot
d. Pola Istirahat Dan Tidur
DS : Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidur 7-8 jam/hari
Setelah Sakit : Pasien mengatakan tidurnya normal seperti biasa
7-8 jam/hari
DO : Pasien tampak tidur nyenyak, tidak ada lingkaran hitam
dibawah mata pasien

e. Pola Aktivitas dan Latihan


DS :Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri
Selama sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas
secara sehari-hari secara mandiri
DO : Pasien terlihat dapat melakukan aktivitas sehari-hari
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Mandi V
Minum V
Toileting V
Ambulasi V
Berpindah V
Mobilisasi di tempat tidur V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung alat
f. Pola Persepsi dan Kognitif
Ds : Pasien mengatakan panca indranya tidak mengalami gangguan.
Do : Pasien terlihat merespon baik apa yang disampaikan perawat
dan tidak terlihat alat bantu untuk panca indranya
g. Pola Persepsi Dan Konsep Diri
DS : Pasien mengatakan cemas dan gelisah atas penyakit yang
sedang dideritanya.
DO : Pasien terlihat cemas dan gelisah.
h. Pola Peran dan Hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik
DO : Pasien terlihat ditemani oleh anak dan istrinya.
i. Pola Seksual Dan Reproduksi
DS : Pasien mengatakan adalah seorang kepala keluarga dan
memiliki 1 orang anak.
DO : Pasien berjenis kelamin laki-laki.
j. Pola Koping Dan Stress
Ds : Pasien mengatakan ketika merasakan sakit pasien menceritakan
kepada istrinya.
Do : Pasien terlihat terbuka kepada anak dan istrinya.
k. Pola Nilai Dan Keyakinan
Ds : Pasien mengatakanberagama islam dan menjawab ketika ada
salam
Do : Pasien terlihat berdoa untuk kesembuhannya

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. TTV : TD : 160/120 mmhg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C
GCS :- Respon membuka mata : 4
- Respon motorik :6
- Respon verbal :5
___+
15
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a) Bentuk : Mesochepal
b) Rambut : Beruban, tipis, bersih
c) Wajah : Oval
d) Mata : Pupil anisokor, simetris, konjungtiva anemis
e) Telinga : Tidak ada serumen, simetris, tidak ada kelainan
f) Hidung : Bersih, tidak ada kelainan
g) Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, tidak ada peradangan
pada mulut, tidak ada caries gigi, mulut dan lidah bersih
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3) Thorax
a) Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada sianosis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus teraba
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembesaran
Palpasi : Denyut aorta teraba
Perkusi : Redup
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung
4) Abdomen
Inspeksi : Simetris, turgor kulit baik
Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/ menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan di bagian perut kanan
atas
Perkusi : Timpani
5) Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus
6) Kulit : Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang
7) Genetalia : laki laki, tidak terpasang kateter

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Nama : Tn.M
No RM : 00288495
Alamat : Bojong Rt.04 Rw.02
Tanggal : 19 Juli 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
KIMIA KLINIK :
Ureum 34,6 mg / dL 10 -50
Creatinin 1,09 mg / dL 0,6 – 1,1
SERO IMUNOLOGI :
HbsAg - / Negatif

6. Therapy
- Inj Ranitidin IV 2 x 1 ( jam 08.00, jam 20.00 )
- Inj Ketorolac IV 2 x 1 ( jam 08.00, jam 20.00 )
- Inj Ceftriaxon IV 2 x 1 ( jam 08.00, jam 20.00 )
- Infus RL 20 tpm IV

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Pasien mengatakan nyeri Agen cedera Nyeri akut
perut kanan atas dan menjalar biologis
hingga ke pinggang.
P : Nyeri karena sulit BAK
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri perut kanan atas
menjalar ke pinggang
kanan hingga paha
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul

DO :
Pasien tampak meringis
kesakitan memegangi perut
bagian kanan atas
skala nyeri 6
TTV :
TD : 160/120 mmhg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C

2. DS : Sumbatan saluran Retensi urin


Pasien mengatakan merasa perkemihan
susah BAK, BAK tidak lancar
dan sering terputus-putus serta
tidak bisa merasa puas saat
BAK 
DO :
Pasien kesulitan BAK

3. DS : Perubahan status Ansietas


Pasien mengatakan cemas dan kesehatan
gelisah atas penyakit yang
sedang dideritanya.
DO :
Pasien nampak gelisah dan
mencemaskan keadaan dirinya
TD : 160/120 mmhg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C

C. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Retensi urin berhubungan dengan sumbatan saluran perkemihan.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
D. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
.
(NOC) (NIC)

1. Nyeri akut Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen nyeri


berhubungan tindakan keperawatan (1400) : 1. Mengetahui
dengan agen selama 3 x 24 jam, 1. Monitor tanda- perkembangan
cedera diharapkan nyeri pasien tanda vital kondisi pasien
biologis. berkurang / hilang dengan 2. Lakukan 2. Untuk
(00132) criteria hasil : pengkajian mengetahui
NOC : Tingkat nyeri (2102) nyeri tingkat nyeri
komprehensif pasien
Indikator Awal Tuju
an 3. Gunakan 3. Membina
Nyeri yang 2 5 strategi hubungan saling
dilaporkan
komunikasi percaya dengan
Panjangnya 3 5 terapeutik untuk pasien
episode mengetahui 4. Untuk
nyeri
pengalaman mengetahui
2 5
Ekspresi nyeri tingkat
wajah nyeri 4. Observasi ketidaknyamana
mengenai n yang
Keterangan:
petunjuk non dirasakan pasien
1: Berat
verbal mengenai 5. Menurunan
2: Cukup Berat
ketidaknyamana tingkat nyeri
3: Sedang
n 6. Pemberian
4: Ringan
5. Ajarkan teknik analgetik untuk
5: Tidak ada
non farmakologi penurunan nyeri
untuk mengatasi 7. Memperlancar
nyeri peredaran darah
6. Kolaborasi dan mengurangi
dengan dokter ketegangan otot
untuk 8. Kebutuhan
pemberian istirahat tidur
analgesic yang adekuat
7. Memberikan membantu
posisi yang penurunan skala
nyaman nyerti
8. Dukung
istirahat tidur
yang adekuat
untuk
membantu
penurunan nyeri

2. Retensi urin Tujuan : Setelah dilakukan Perawatan retensi 1. Berguna untuk


berhubungan tindakan keperawatan urin (0620) : mengevaluasi
dengan selama 3 x 24 jam, 1. Lakukan obsrtuksi dan
sumbatan diharapkan pasien dapat pengkajian pilihan
saluran berkemih dengan jumlah komprehensif intervensi
perkemihan yang cukup / normal dengan perkemihan 2. Meningkatkan
(00023) criteria hasil: 2. Berikan privasi rasa
NOC : Eliminasi Urine dalam kenyamanan
(0503) melakukan pasien dalam
Indikator Awal Tujua eliminasi berkemih
n
Pola eliminasi 2 5 3. Monitor intake 3. Memberikan

Jumlah Urine 2 5 dan output informasi

Mengosongka 2 5 4. Berikan obat tentang fungsi

n kandung sesuai indikasi ginjal dan

kemih adanya

sepenuhnya komplikasi pada


saluran kemih.

Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu

3. Ansietas Tujuan : Setelah dilakukan Pengurangan 1. Untuk membina


berhubungan tindakan keperawatan kecemasan ( 5820 ) hubungan saling
dengan selama 1x24 jam diharapkan : percaya sebagai
perubahan kecemasan pasien terkontrol dasar hubungan
1. Gunakan
status dan koping meningkat terpadu yang
pendekatan
kesehatan dengan kriteria hasil: mendukung
yang tenang dan
NOC : Tingkat Kecemasan klien dalam
meyakinkan
(1211) mengatasi
Indikator Awal Tujua 2. Berikan perasaan cemas
n informasi 2. Dapat
Perasaan 2 5 faktual terkait mengurangi rasa
gelisah diagnosis, cemas pasien
Wajah 3 5
perawatan dan akan
tegang
prognosis penyakitnya.
Rasa takut 2 5
3. Berada disisi 3. Untuk
yg
klien untuk meningkatkan
disampaikan
meningkatkan rasa aman dan
lisan
Rasa cemas 2 5 rasa aman dan mengurangi
yg mengurangi ketakuan
disampaikan ketakuan 4. Dukungan
lisan 4. Dorong keluarga dapat
Keterangan :
keluarga untuk memperkuat
1 : Berat
mendampingi mekanisme
2 : Cukup Berat
klien dengan koping klien
3 : Sedang
cara yang tepat sehingga tingkat
4 : Ringan
5. Dengarkan klien ansietasnya
5: Tidak ada
6. Ajarkan teknik berkurang
relaksasi 5. Klien dapat
7. Kaji tanda mengungkapkan
verbal dan non penyebab
verbal kecemasannya
kecemasan sehingga
perawat dapat
1. menentukan
tingkat
kecemasan klien
dan menentukan
intervensi untuk
klien
selanjutnya.
6. Tekhnik
relaksasi yang
diberikan pada
klien dapat
mengurangi
ansietas
7. Mengetahui
tingkat
kecemasan yang
klien alami

E. IMPLEMENTASI

Hari/Tanggal Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


Sabtu, 28 1 Memonitor tanda-tanda vital TD : 160/120 mmhg
Juli 2018 N : 72 x/menit
15.30 RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C

15.35 Melakukan pengkajian nyeri P : Nyeri karena sulit BAK


komprehensif Q : Nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : Nyeri perut kanan atas
menjalar ke pinggang
kanan hingga paha
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul

15.40 Menggunakan strategi komunikasi Pasien pernah mengalami


terapeutik untuk mengetahui keluhan serupa sebelumnya,
pengalaman nyeri namun sembuh dengan
sendirinya

15.42 Mengobservasi mengenai Pasien tampak meringis


petunjuk non verbal mengenai kesakitan memegangi perut
ketidaknyamanan bagian kanan atas
Skala nyeri 6

15.45 Mengajarkan teknik non Pasien kooperatif


farmakologi untuk mengatasi
nyeri

16.00 Berkolaborasi dengan dokter Pasien kooperatif


untuk pemberian analgesic

17.00 Memberikan posisi yang nyaman Pasien kooperatif


( semi fowler )

18.00 Mendukung istirahat tidur yang Pasien kooperatif, namun


adekuat dengan membatasi jumlah terkadang tidurnya terganggu
pengunjung dan jam kunjung karena merasa nyeri
pasien
Melakukan pengkajian Pasien mengatakan merasa
2
18.15 komprehensif perkemihan susah BAK, BAK tidak
lancar dan sering terputus-
putus serta tidak bisa merasa
puas saat BAK 

18.30 Memberikan privasi dalam Pasien kooperatif


melakukan eliminasi

18.45 Memonitor intake dan output Pasien minum 2-3 gelas/hari


dan frekuensi BAK 7-8x
sehari namun hanya sedikit-
sedikit

19.00 Memberikan obat sesuai indikasi Pasien kooperatif

3 Menggunakan pendekatan yang Pasien kooperatif


19.15
tenang dan meyakinkan

Memberikan informasi faktual Pasien mengatakan menjadi


terkait diagnosis, perawatan dan paham mengenai penyakitnya
prognosis sehingga dapat mengurangi
kecemasannya

19.30
Mendampingi klien untuk Pasien kooperatif
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakuan

20.00
Mendoorong keluarga untuk Keluarga pasien dan pasien
mendampingi klien dengan cara kooperatif
yang tepat
20.30 Mendengarkan klien tentang Pasien kooperatif
ungkapan perasaanya

Mengajarkan teknik relaksasi Pasien kooperatif


dengan nafas dalam

Mengkaji tanda verbal dan non DS :


verbal kecemasan Pasien mengatakan cemas
dan gelisah atas penyakit
yang sedang dideritanya.
DO :
Pasien nampak gelisah dan
mencemaskan keadaan
dirinya

Minggu, 29 1 Memonitor tanda-tanda vital TD : 130/90 mmhg


Juli 2018 N : 78 x/menit
09.00 RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C

09.05 Melakukan pengkajian nyeri P : Nyeri karena sulit BAK


komprehensif Q : Nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : Nyeri perut kanan atas
hingga ke pinggang
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul

09.10 Mengobservasi mengenai Pasien tampak lebih tenang ,


petunjuk non verbal mengenai kadang sesekali pasien
ketidaknyamanan terlihat memegangi area perut
kanan atas, Skala nyeri 4

09.02 Mengajarkan teknik non Pasien kooperatif


farmakologi untuk mengatasi
nyeri

09.05 Berkolaborasi dengan dokter Pasien kooperatif


untuk pemberian analgesic

10.00 Memberikan posisi yang nyaman Pasien kooperatif


( semi fowler )

10.05 Mendukung istirahat tidur yang Pasien kooperatif, namun


adekuat dengan membatasi terkadang tidurnya terganggu
jumlah pengunjung dan jam karena merasa nyeri
kunjung pasien

11.00 Melakukan pengkajian Pasien mengatakan BAK


komprehensif perkemihan mulai lancar, namun
terkadang masih terputus-
putus serta mulai bisa merasa
puas saat BAK 

12.05 Memberikan privasi dalam Pasien kooperatif


melakukan eliminasi

12.10 Memonitor intake dan output Pasien minum 2-3 gelas/hari


dan frekuensi BAK 7-8x
sehari namun haluaran lebih
lancar dari hari sebelumnya
2
12.30 Memberikan obat sesuai indikasi Pasien kooperatif
Memberikan informasi faktual
terkait diagnosis, perawatan dan Pasien mengatakan menjadi
12.35 prognosis paham mengenai penyakitnya
sehingga kecemasannya
berkurang
Mendampingi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan Pasien kooperatif
12.40 mengurangi ketakuan

3 Mendoorong keluarga untuk


12.45 mendampingi klien dengan cara Keluarga pasien dan pasien
yang tepat kooperatif

Mendengarkan klien tentang


12.42 ungkapan perasaanya Pasien kooperatif

Mengajarkan teknik relaksasi


12.47 dengan nafas dalam Pasien kooperatif

Mengkaji tanda verbal dan non


12.50 verbal kecemasan DS :
Pasien mengatakan cemas
dan gelisah yang di rasakan
sudah berkurang.
DO :
Pasien nampak lebih tenang
F. EVALUASI

Hari/Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf


Sabtu, 28 1 S : Pasien mengatakan nyeri perut kanan atas dan menjalar
Juli 2018 hingga ke pinggang.
17.05 P : Nyeri karena sulit BAK
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri perut kanan atas menjalar ke pinggang kanan hingga
paha
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
O:
- Pasien terlihat gelisah menahan nyeri
- Pasien tampak meringis kesakitan memegangi perut bagian
kanan atas
- Skala nyeri 6
- TTV : TD : 160/120 mmhg, N : 72 x/menit, RR : 22
x/menit, S : 36,4˚C
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Nyeri yang 2 5 3
dilaporkan
Panjangnya episode 3 5 3
nyeri

Ekspresi wajah nyeri 2 5 3


Keterangan:
1: Berat
2: Cukup Berat
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada
P : Lanjutkan Intervensi

18.30
2 S : Pasien mengatakan merasa susah BAK, BAK tidak lancar
dan sering terputus-putus serta tidak bisa merasa puas saat
BAK 

O :Pasien minum 2-3 gelas/hari dan frekuensi BAK 7-8x sehari


namun hanya sedikit-sedikit, pasien kesulitan BAK
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Pola eliminasi 2 5 2
Jumlah Urine 2 5 3
Mengosongkan 2 5 2
kandung kemih
sepenuhnya
Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
19.05
P : Lanjutkan Intervensi

3 S :Pasien mengatakan cemas dan gelisah atas penyakit yang


sedang dideritanya.
Pasien mengatakan menjadi paham mengenai penyakitnya
sehingga dapat mengurangi kecemasannya
O : Pasien nampak gelisah dan mencemaskan keadaan dirinya
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Perasaan gelisah 2 5 3
Wajah tegang 3 5 3
Rasa takut yg 2 5 3
disampaikan lisan
Rasa cemas yg 2 5 3
disampaikan lisan

Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5: Tidak ada
P : Lanjutkan Intervensi

Minggu, 29 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas


Juli 2018 sudah mulai berkurang
P : Nyeri karena sulit BAK
11.00
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri perut kanan atas hingga ke pinggang
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
O:
- Pasien tampak lebih tenang, kadang sesekali pasien terlihat
memegangi area perut kanan atas
- Skala nyeri 5
- TTV :
TD : 130/90 mmhg
N : 78 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,4˚C
A: Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Hasil
Nyeri yang 2 5 4
dilaporkan
Panjangnya episode 3 5 4
nyeri
Ekspresi wajah nyeri 2 5 4

P : Lanjutkan intervensi
12.30 2 S : Pasien mengatakan BAK mulai lancar, namun terkadang
masih terputus-putus serta mulai bisa merasa puas saat BAK 
O : Pasien minum 2-3 gelas/hari dan frekuensi BAK 7-8x
sehari namun haluaran urin lebih lancar dari hari sebelumnya
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Pola eliminasi 2 5 3
Jumlah Urine 2 5 4
Mengosongkan 2 5 3
kandung kemih
sepenuhnya

P : Lanjutkan Intervensi

13.00

3 S : Pasien mengatakan cemas dan gelisah yang di rasakan


sudah berkurang.
Pasien mengatakan mulai paham mengenai penyakitnya
sehingga kecemasannya berkurang
O : Pasien nampak lebih tenang
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Perasaan gelisah 2 5 4
Wajah tegang 3 5 4
Rasa takut yg 2 5 4
disampaikan lisan
Rasa cemas yg 2 5 4
disampaikan lisan

P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai