Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
LANDASAN PROFESI KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Lukman Hadi, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Dwi alfito novanda : F1061191009
Rachma julianty putri : F1061191008
Tri indri yani : F1061191032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Landasan Profesi Kependidikan” dengan
baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini. Makalah Landasan Profesi
Kependidikan disusun dalam upaya menunjang serta meningkatkan proses belajar
mengajar, sehingga diharapkan mencapai hasil yang maksimal.
Demikian makalah Landasan Profesi Kependidikan kami susun dengan sebaik
mungkin. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dalam upaya meningkatkan mutu makalah kami selanjutnya

Pontianak, 28 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Kependidikan.............................................................................3


B. Landasan Pendidikan...............................................................................................3
C. Landasan Profesi Kependidikan...............................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan
manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh
instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju
pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan
dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan
mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Sebagai ikhtiar untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional seperti yang telah
diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik
yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan
profesional. Oleh sebab itu guru dituntut agar terus mengembangkan kapasitas dirinya sesuai
dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat
termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas
untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional.
Namun pada kenyataanya, banyak ditemui menjadi guru seperti pilihan profesi
terakhir. Padahal guru adalah operator sebuah kurikulum pendidikan.Ujung tombak pejuang
pemberantas kebodohan. Bahkan guru adalah mata rantai dan pilar peradaban dan benang
merah bagi proses perubahan dan kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesi kependidikan?
2. Apa saja landasan pendidikan?
3. Apa saja landasan profesi kependidikan?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian profesi kependidikan
2. Mengetahui landasan pendidikan
3. Mengetahui landasan profesi kependidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Kependidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampulan, kejuruan dsb) tertentu (Anonim, 1994). Profesi
dapat diartikan suatu jabatan atau pekerjaan yang menutut keahlian dari para anggotanya
,artinya ia tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak di siapkan
secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Sedangkan keguruan adalah suatu profesi atau
jabatan yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan (Satori, 2001). Profesi adalah
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dan tanggung jawab serta kesetiaan dari para
pelakunya (Rusdiana A., 2015).
Sedangkan pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang.
Jadi dapat di simpulkan bahwa profesi kependidikan adalah suatu tenaga
kependidikan yang memiliki peranan penting dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan
yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di
kuasai kode etik (Asmara H., 2015).

B. Landasan Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis – sistemik selalu bertolak dari
sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas – asas tertentu. Landasan dan asas
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan
manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah
landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam

3
menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong
pendidikan untuk menjemput masa depan.

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber
nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran
filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme,
Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Eksistensialisme (Made, 1997)
a. Idealisme, salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan
kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi dalam ide.
Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut sebagai lawan dari
aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feedback realisme yang
menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi (Anonim, 2014).
b. Realisme, suatu aliran dalam ilmu pengetahuan. Aliran realisme mempersoalkan obyek
pengetahuan manusia. Aliran realisme memandang bahwa obyek pengetahuan manusia
terletak di luar diri manusia (Anonim, 2014).
c. Perenialisme, aliran pendidikan yang mengutamakan bahan ajaran konstan (perenial)
yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal (Burhanuddin, 2013).
d. Esensialisme, mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)
atau bahan ajar esensial (Burhanuddin, 2013).
e. Pragmatisme dan Progresivisme, aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari
nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang
menentang pendidikan tradisional (Burhanuddin, 2013).
f. Eksistensialisme, suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan segala sesuatu
terhadap manusia dan segala sesuatu yang mengiringinya, dan dimana manusia
dipandang sebagai suatu mahluk yang harus bereksistensi atau aktif dengan sesuatu
yang ada disekelilingnya, serta mengkaji cara kerja manusia ketika berada di alam dunia
ini dengan kesadaran (Muchith, 2015).
2. Landasan Sosiologis

4
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan
pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh
sosiologi pendidikan meliputi empat bidang: (Made, 1997)
a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
b. Hubungan kemanusiaan.
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
d. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan
kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab
kebudayaan dapat dilestarikan / dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun
informal. Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan – perubahan yang sesuai
dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan
norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha menuju pola – pola ini
disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat
transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan
keluarga (Made, 1997).
4. Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip – prinsip belajar dan perkembangan
anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan
penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan. Sebagai
implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik,
sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati – hati dalam
menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran
serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan (Made, 1997).
5. Landasan Ilmiah dan Teknologis
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik
untuk mengadopsi teknologi dari berbagai bidang ke dalam penyelenggaraan pendidikan.

5
Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan harus mendapat
perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan
hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar
IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan
fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut (Made, 1997).

C. Landasan Profesi Kependidikan


1. Pancasila
Pasal 2 UU No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Rincian selnjutnya tentang hal itu tercantum
dalam Penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989, yang menegaskan bahwa pembangunan nasional
termasuk di bidang pendidikan adalah pengamalan Pancasila dan untuk itu pendidikan
nasional mengusahakan antara lain : Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia
pembangunan yang tinngi kualitasnya dan mampu mandiri (Undang – Undang, 1992: 24).
Sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR?1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa
Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan
hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari
segala gagasan mengenai wujud manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari
segala sumber nilai yang menjadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan
dalam pendidikan, dengan kata lain: Pancasila sebagai sumber nilai dalam pendidikan.
2. Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional
a. Dalam Bab I pasal 1 mengenai Ketentuan Umum UU Republik Indonesia di tuliskan
bahwa yang dimaksudkan di dalam UU tersebut adalah:
1) Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
2) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6
3) Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan
dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
4) Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan
kekhususan tujuannya.
5) Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasandan
kedalaman bahan pengajaran.
b. Dalam Bab VII pasal 27 tentang Tenaga Kependidikan tuliskan bahwa:
1) Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam
bidang pendidikan.
2) Tenaga kependidikan, meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik
pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran dan
teknisi sumber belajar.
3) Tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas
utama mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru
dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang memiliki peranan
penting dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Pendidikan sebagai
usaha sadar yang sistematis – sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
pengindahan sejumlah asas – asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena
pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa
tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah: (1) landasan filosofis, (2) landasan
sosiologis, (3) landasan kultural, (4) landasan psikologis, dan (5) landasan ilmiah dan
teknologi. Terdapat dua landasan profesi kependidikan yaitu landasan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional.

B. Saran
Guru dan calon guru perlu mengetahui apa arti sebuah profesi keguruan, sebuah
landasan yang melandasi suatu profesi kependidikan sangat penting untuk menunjang profesi
guru ataupun profesi lain di bidang kependidikan. Calon guru dan tenaga kependidikan yang
profesional adalah calon tenaga pengajar yang akan memberikan ilmu mereka kepada anak –
anak bangsa.
Masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan pada
khususnya para pembaca semuanya

8
DAFTAR PUS TAKA

Anonim, 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta: Balai Pustaka.
Anonim. 2014. Filsafat Realisme (online) http://eduarduslebe.blogspot.com/2015/11/filsafat-
realisme.html (diakses 12 Maret)
Anonim. 2014. Filsafat Pendidikan Idealisme (online)
http://eduarduslebe.blogspot.com/2015/11/filsafat-pendidikan-idealisme.html (diakses 12
Maret)
Asmara, H. 2015. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Burhanuddin A. 2013. Landasan Pendidikan dan Penerapannya (online)
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/
(diakses 12 Maret)
Muchith A. 2015. Aliran Eksistensialisme dalam filsafat (online)
https://www.kompasiana.com/abdulmuchith/54f7c4b8a33311641e8b4a99/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat (diakses 12 Maret)
Pidarta Made, 1997, Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Rusdiana A. 2015. Pendidikan Profesi Keguruan. Bandung: CV Pustaka Setia
Satori. 2001. Buku Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai