Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN GIZI

Dosen Pembimbing : Ir. Agus Sartono, M.Kes


Mata Kuliah: Pendidikan Gizi

“Membatasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak”

Oleh Kelompok 1 :

Fildzah Fahonah G2B018045


Wis Miranti G2B018055
Tanti Eka Nugraheni G2B018065
Annis Illa Hwa Dzati G2B018077
Aliefya Firda Zulfa G2B018087

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019/2020
Daftar Isi

Cover ............................................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................ iii

BAB I : Pendahuluan ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................ 2

BAB II : Pembahasan ...................................................................................... 3

BAB III : Penutup ........................................................................................... 6

A. Kesimpulan ......................................................................................... 6

Daftar Pustaka ................................................................................................. 7

ii
iii

Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Membatasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ir. Agus Sartono, M.Kes pada mata kuliah Pendidikan Gizi. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang batasan dalam
mengonsumsi gula, garam, dan lemak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ir. Agus Sartono, M.Kes selaku
dosen mata kuliah pendidikan gizi yang telah memberi tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga makalah ini dapat selesai. Kami
menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan makalah
ini.

Semarang, 22 Maret 2020

Penulis

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Kandungan beberapa zat gizi seperti karbohidrat dan lemak dari
umumnya lebih dominan di bandingkan dengan zat gizi lain.
Kriteria makanan yang biasanya banyak dikonsumsi masyarakat yaitu
makanan yang mengandung gula, garam, lemak, serta bahan tambahan pangan
lain. Akan tetapi, penggunaan bahan tersebut tidaklah sembarangan. Menurut
Kementerian Kesehatan RI, anjuran batas konsumsi gula, garam, dan lemak yaitu
batas konsumsi gula per orang/hari adalah 50 gram (4 sdm), sementara untuk
batas konsumsi garam per orang/hari adalah 5 gram garam (1 sdt). Untuk lemak,
batas konsumsi lemak per orang/hari adalah 67 gram (5 sdm).
Konsumsi gula, lemak dan garam yang tinggi diiringi dengan rendahnya
pengeluaran energi karena kurangnya aktifitas fisik dan sedentary lifestyle dapat
menyebabkan penyakit. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan
lemak tersebut perlu dikontrol, terlebih pada anak – anak karna dapat membentuk
kebiasaannya di masa mendatang.Hal tersebut juga menjadi poin penting yang
tercantum dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) 2014 nomor lima, yaitu batasi
konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak.

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa penting masyarakat dalam membatasi konsumsi gula, garam,
dan lemak?
2. Bagaimana cara membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak?
3. Apa akibat dari konsumsi gula, garam, dan lemak?

1
2

C. Tujuan Pembahasan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang membatasi konsumsi
gula, garam, dan lemak.
2. Dapat mengubah perilaku masyarakat yang berlebih dalam mengonsumsi
gula, garam, dan lemak.
3. Menambah wawasan tentang penyakit yang diakibatkan karena konsumsi
gula, garam, dan lemak yang berlebih.
BAB II
Pembahasan

Gaya hidup masyarakat Indonesia sekarang yang terganggu oleh tersedianya


berbagai makanan siap saji dan siap olah, kebiasaan ngemil, kebiasan memasak
yang kurang sehat dan ketidak-tahuan tentang gizi yang menyebabkan masyarakat
dihadapkan pada pola makan yang tidak seimbang. Sebagian besarnya berasosiasi
dengan kelebihan gizi, kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan
dan minuman yang mengandung gula, garam dan lemak/minyak berlebih. Akibat
dari konsumsi gula, garam dan lemak/minyak berlebih yang paling fatal adalah
menyebabkan penumpukan radikal bebas pada tubuh. Radikal bebas inilah yang
dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan mutasi gen serta pertumbuhan dan
perkembangan sel secara tidak wajar, sehingga muncul penyakit degeneratif
seperti stroke, kanker, diabetes.
Menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, sebanyak 53,1%
masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula berlebih, 26,2% mengkonsumsi garam
berlebih dan 40,7% mengkonsumsi lemak berlebih. Akibat dari konsumsi gula,
garam dan lemak yang berlebih adalah menyebabkan penumpukan radikal bebas
pada tubuh. Radikal bebas inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada DNA
dan mutasi gen serta pertumbuhan dan perkembangan sel secara tidak wajar,
sehingga muncul penyakit degeneratif seperti stroke, kanker, diabetes.
Karena tingkat konsumsi gula, garam dan lemak berlebih masyarakat
Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, Kementerian Kesehatan Indonesia
menganjurkan pembatasan konsumsi gula per orang seharinya adalah 50gr (4
sendok makan), batasan garam per orang seharinya adalah 5gr (1 sendok teh) dan
batasan konsumsi lemak atau minyak per orang seharinya adalah 67gr (5 sendok
makan).
Di bidang kesehatan, sudah banyak penelitian yang menunjukan efek
negatif dari gula. Gula merupakan salah satu karbohidrat sederhana yang sulit
untuk dicerna dan diubah menjadi energi karena gula mengandung sukrosa.
Hormon insulin dikeluarkan oleh sel beta pankreas ke dalam darah agar gula dapat

3
4

diproses menjadi energi di dalam sel. Kemampuan insulin untuk memproses gula
terbatas semakin banyak gula yang diproses makan semakin banyak insulin yang
dibutuhkan untuk memproses. Penambahan insulin kedalam darah tidak selalu
menyalurkan gula ke dalam sel. Jika hal ini terjadi secara terusmenerus maka gula
akan tetap mengambang di dalam darah. Ada dua macam gula yang dikonsumsi
yaitu, gula yang berasal dari buah-buahan, seperti fruktosa, atau berasal dari susu
(laktosa), dan gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman, seperti gula
pasir (sukrosa). Jenis kedua ini, yang dikenal sebagai ‘added sugar’ yang
kemungkinan berkontribusi terhadap kejadian obesitas, dan penyakit kronis
lainnya. Dalam garam mengandung natrium. Natrium membantu otot dan saraf
bekerja sebagaimana mestinya dengan cara membantu kontraksi otot dan
transmisi impuls saraf. Selain itu, natrium juga membantu mengatur tekanan dan
volume darah. Terlalu banyak garam menyebabkan air tertahan di dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatkan volume darah dan menyebabkan jantung harus
bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah, yang meningkatkan tekanan pada
pembuluh darah. Konsumsi garam berlebihan yang dikaitkan dengan asupan
natrium merupakan salah factor penyebab kematian akibat penyakit jantung dari
1,7 juta di seluruh dunia pada tahun 2010. Akibat kelebihan lemak dalam tubuh
ternyata akan mengakibatkan berbagai jenis penyakit yang sangat fatal untuk
tubuh. Tubuh akan terasa tidak sehat dan tidak bisa digunakan untuk melakukan
berbagai aktivitas dengan baik. Untuk asupan lemak, beberapa studi menunjukkan
bahwa asam lemak jenuh dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit jantung.
Kemenkes No. 30 Tahun 2013 Strategi terhadap pencantuman informasi
kandungan gula, garam dan lemak pada pangan olahan berikut ini merupakan
studi perbandingan untuk mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan
kebijakan
1. Salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemerintah dalam menurunkan
prevalensi penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh konsumsi garam
adalah melalui reformulasi garam dalam produk pangan. Misalnya mie
instan di Indonesia saat ini mengandung kadar garam yang cukup tinggi
sehingga perlu dilakukan reformulasi kembali kandungan garamnya.
5

2. Strategi pelaksanaan pengurangan garam diantaranya melalui reformulasi


pangan, pendidikan konsumen, pelabelan kemasan, intervensi di institusi
lembaga publik (seperti sekolah, rumah sakit dan tempat kerja) dan
perpajakan.
3. Larangan lemak trans buatan dapat berpotensi menghemat miliaran dolar
dalam perawatan kesehatan dan biaya terkait dengan mengurangi prevalensi
dan keparahan penyakit kardiovaskular. Menetapkan batas penggunaan
lemak trans secara hukum dalam semua produk pangan kemungkinan adalah
pilihan yang paling efektif untuk mengurangi jumlah masyarakat yang yang
mengkonsumsi lemak trans buatan sehingga berpotensi mengurangi risiko
penyakit
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Pembatasan konsumsi gula per orang seharinya adalah 50gr (4 sdm), garam
5gr (1 sdt) dan lemak atau minyak 67gr (5 sendok makan). Dalam mengurangi
konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebih pemerintah menggunakan strategi
yang tertulis dalam Kemenkes No. 30 Tahun 2013 yaitu reformulasi pangan,
pendidikan konsumen, pelabelan kemasan, intervensi di institusi lembaga publik
(seperti sekolah, rumah sakit dan tempat kerja) dan perpajakan. Konsumsi gula,
garam, dan lemak yang berlebih berakibat pada peningkatan penyekit degeneratif
salah satunya adalah penyakit jantung. Selain itu penyakit obesitas juga sapat
berkembang pesat akibat konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebih.

6
Daftar Pustaka

Arizal Haris, Januarsa Aditya, Fadhila Esty. 2018. Perancangan Motion Graphic
Dalam Membatasi Konsumsi Gula, Garam Dan Lemak Bagi Dewasa Muda.
Jurnal Rekamakna Institut Teknologi Nasional.

Atmarita, Abas B. Jahari, Sudikno, Moesijanti Soekatri. 2014. Asupan Gula,


Garam, Dan Lemak Di Indonesia:Analisis Survei Konsumsi Makanan
Individu (SKMI). Journal of the Indonesian Nutrition Association.

Kusnali, Asep, Herti Windya Puspasari, and Rustika Rustika. 2019. Kemitraan
Pemerintah-Swasta dalam Industri Pangan untuk Menurunkan Kandungan
Gula, Garam dan Lemak dalam Pangan Olahan." Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan 15.2: 102-118.

Anda mungkin juga menyukai