Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PATOFISIOLOGI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Anantami Ristika Putri (PO.62.20.1.19.081)


Ardi Pratama (PO.62.20.1.19.082)
Destriyanie (PO.62.20.1.19.087)
Dilla Oktavia (PO.62.20.1.19.089)
Elsa Septiani (PO.62.20.1.19.090)
Jainal Abidin (PO.62.20.1.19.095)
Mei Tri Sani (PO.62.20.1.19.100)
Yusuf Lubis A (PO.62.20.1.19.120)

KELAS XXII C
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini membahas tentang Sel.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Patofisiologi
Dengan adanya makalah ini, kami berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang apa itu
sel . Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas lagi bagi kita semua.

Dalam penulisan makalah ini, mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu saya harap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 27 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................iii

1.1 Latar Belakang .................................................................................iii

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................iii

1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................1

2.1 Pengertian Sel.....................................................................................1

2.2 Sejarah Perkembangan Sel..................................................................1

2.3 Struktur dan Fungsi Sel.......................................................................3

2.4 Perbandingan Sel Prokariot dan Eukariot...........................................5

2.5 Bagian Komponen Sel dan Membran sel............................................5

2.6 Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel hewan............................................11

BAB III PENUTUP..........................................................................................13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................13

3.2 Saran .................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel merupakan


strukturorganisme terkecil dari mahkluk hidup dan lebih sederhana dari
kitabayangkan. Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuantentang
sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnyapada tahun 1665
sampai sekarang pun masih dilakukan penelitianbahkan sudah mencapai tahap
genetic.

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada
yanghanya1-10 mikron, ada yang mncapai 30-40 mikron, bahkan ada
yangbeberapa sentimeter. Didalam ukuran sangat kecil bentuk yangbermacam-
macam tersebut, sel memilki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-
masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling ketergantungan.Ol
eh karena itu sel di pandang dasar kehidupan mahkluk hidup.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot ( eu=sejati, karyon=inti )


yang memiliki membrane inti dan Prokariot ( pro=sebelum, karyon=inti) yang
tidak memiliki membrane inti dan pada umumnya mahkluk hidupuniseluler.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Sel?


2. Apa Sejarah Perkembangan Sel?
3. Apa Struktur dan Fungsi Sel?
4. Apa Perbandingan Sel Prokariot dan Eukariot?
5. Apa saja Bagian Komponen Sel dan Membran sel?
6. Apa saja Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel hewan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Sel


2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Sel
3. Untuk Mengetahui Struktur dan Fungsi Sel
4. Untuk Mengetahui Perbandingan Sel Prokariot dan Eukariot
5. Untuk Mengetahui apa saja Bagian Komponen Sel dan Membran sel
6. Untuk Mengetahui apa saja Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel hewan
BAB II

PEMBAHASAN
 Pengertian Sel

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta
sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular
terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung


pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan,
Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk
hidup uniseluler dan multiseluler.

Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel
tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih
dari satu sel.

 Sejarah Perkembangan Sel


Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri.
Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar kecil’. Anton van
Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik
dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah
dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini:
mikrobiologi.

Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan


kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian
penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari [[Jerman] yaitu Matthias Schleiden (ahli
tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka
menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885
seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan
membentuk sel-sel baru

Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Sel ditemukan
pertama kali oleh Robert Hooke (1635 – 1703), seorang ilmuwan dari Inggris. Ia mengamati
sayatan tipis gabus di bawah mikroskop sederhana dan ia menemukan ruang – ruang kecil
yang dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia memberi nama ruang – ruang tersebut
sebagai “sel”. (Kusnadi et al, 2009:207; Karmana, 2007:6 ).

Pada tahun 1810-1882, Matthias Schleiden seorang ahli botani dari Jerman malakukan
pengamanatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlan sel. Pada watu yang
bersamaan, Theodor Schwann, seoranmg ahli zoology Jerman menemukan bahwa hewan pun
tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann adalah sel
merupakan komponen dasar semua makhluk hidup (Karmana, 2007:6).

Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Secar fungsional, sel akan menjalankan kehidupan jika sel – sel
penyusunnya berfungsi. Kumpulan sel yang sejenis membentuk jaringan. Sel berkembang
biak dengan cara membelah diri (mitosis). Sel mengandung materi genetik, yaitu materi
penentu sifat – sifat makhluk hidup. Karena perkembangbiakan sel dilakukan secara mitosis,
maka sifat – sifat sel yang baru akan sama dengan sel sebelumnya sehingga bisa dikatakan
sifat sel dapat diwariskan kepada keturunannya. Sel dibatasi oleh membran, yang di dalamnya
terdapat cairan (protoplasma) yang tersusun dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel
(nucleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti (nukleoplasma) (Kusnadi et al, 2009:208).

Jadi sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, semua makhluk hidup
tersusun atas sel. Sel adalah kesatuan pertumbuhan dari makhluk hidup, makhluk hidup
berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya. Sel merupakan kesatuan hereditas (sifat menurun)
makhluk hidup, sel mengandung sifat keturunan (genetik atau hereditas) yang diwariskan
pada keturunannya (Kusnadi et al, 2009:209).

Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik
structural maupun fungsional. Dalam hal ini virus tidak tercakup di dalamnya karena virus
merupakan makhluk hidup yang tidak berupa sel. Berdasarkan jumlah sel, makhluk hidup
digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk
hidup multiseluler (bersel banyak). Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi
sel prokariotik (inti sel tidak mempunyai membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi oleh
membran). Ukuran sel pada setiap organisme hidup memiliki ukuran relative sama.
Perbedaan ukuran tubuh organisme bukan disebabkan oleh perbedaan ukuran sel, melainkan
oleh jumlah sel yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan (Karmana, 2007:7).
 Struktur dan Fungsi Sel

Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan
sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel
mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat
protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang
diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh
membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan
pada sel prokariot tidak.

Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.

Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan
karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot
disebut sitoplasmaSel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih
tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya
(DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran
yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008)

Ciri-ciri Sel Prokariotik

1. Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )


2. Memiliki sitoplasma
3. Tidak memiliki membrane inti dan system endomembran

Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik.
Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau
kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichiacoli.
(Albert, 2002)

 DindingSel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur dinding sel terdiri dari:
peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak),
dan protein. Fungsi dari dinding sel ialah: memberi bentuk sel yang tetap karena
sifatnya yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-pori jalan keluar masuknya
molekul-molekul, dan mengatur pertukaran zat serta reproduksi (Champbel, 2008)
 Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran
plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air
serta zat-zat terlarutdari luar dan kedalam sel (Champbel, 2008)
 Nukleoid
Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak terselubung
membran) (Champbel, 2008).
 Organel
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari
RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa protein
(Champbel, 2008).
 Flagela
Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri (Champbel,
2008).
 Pili(fimbriae)
Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota. Berukuran lebih
kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada
jaringan hewan ataupun tumbuhan (Champbel, 2008)
Eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan
sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel- selnya
mengandung nukleus yang dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari asam
deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein
lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati.

Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel
prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa,
kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu
kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-
sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-
senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.

 Membrane sel :

 Perbandingan Sel Prokariot dan Eukariot


 Bagian Komponen Sel dan Membran sel

Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel.
Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati oleh
zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalm lemak dan ion tertentu.
Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam
sel.
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :

 Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam


 Memperkokoh sel
 Mencegah agar sel tidak pecah
 Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang
koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan
merupakan cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam
(heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim,
hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi
metabolisme sel.

Inti sel (Nukleus)

Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam
inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air,
protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di dalamnya
terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid). Inti sel (nukleus)
diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom.
Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.

Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel


(nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus).
Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke Dalam sel (alat
transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke
membran sel. Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula
otot), kolesterol, dan gliserida. Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat
ribosom.

Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus

1. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli


banyak ribosom. Ribosom yang mulaimensintesis protein dengan tempat tujuan
tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum
endoplasma kasar.
2. Kebanyakan protein menujuke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya
untuk diantarkan ketujuan akhirnya.
3. Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya.
4. Retikulum endoplasma halus berfungsi misalnya dalam sintesis lipid komponen
membran sel.
Ribosom (Ergastoplasma)

Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplsma


ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi
sebagai tempat untuk sintesis protein.

Badan Golgi

Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil yang
bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi berfungsi
sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi.

Mitokondria (The Power House)


Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan
berlekuk-lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk
menghasilkan energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri
julukan “ The Power House”.

Lisosom

Lisosom merupakn kantong kecil yang bermembran tunggal yang mengandung enzim
pencernaan. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang
masuk ke dalam sel serta penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.

Vakuola

Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah tua,
vakuola tampak berukuran besar dab berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada sel hewan,
vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida, butir pati, dan
enzim. Adapun selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.
Plastida

Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu.


Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi
amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida
yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas.

Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan makanan
dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas (untuk menyimpan
lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastid yang
memiliki pigmen waran hijau. Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti
karotin (kuning), fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).

Sentrosom
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun
metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam pembelahan
sel. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan yang cukup terlihat dengan adanya
perbedaan organel yang ada pada sel tersebut
 Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel hewan

 Sel Tumbuhan
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding sel, vakuola yang berukuran besar, dan plastida
yang membedakan dengan sel hewan.
 Sel Hewan
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel
sehingga bentuk sel hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat
dua sentriol berbentuk silindris ayau bulat panjang. Sentrisol tidak memiliki
membrane, DNA, dan RNA. Sentrisol berfungsi membentuk perlengkapan
pembelahan sel. Sentrisol merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh basal.
Tubuh basal terdapat di bagian dasar dari setiap silia dan flagella. Tubuh basal
membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagella. Pada sel
tumbuhan, sentrisol tidak berperan penting karena telah diketahui bahwa
perlengkapan pembelahan sel terbentuk tanpa adanya sentrisol atau struktur lain yang
tampak dalam sentrosom. Pada sel hewan, terdapat daerah sumber penyebaran
mikrotubul bernama sentrosom yang bertindak sebagai pusat pengatur mikrotubulus.

Sel Tumbuhan  Sel Hewan 

Sel tumbuhan lebih


besar daripada sel Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
hewan

Mempunyai bentuk
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
yang tetap.

Mempunyai Tidak mempunyai dinding sel.


dinding sel.

Mempunyai
Tidak mempunyai klorofil.
klorofil.

Mempunyai
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan
vakuola atau
uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki
rongga sel yang
tumbuhan).
besar.

Menyimpan tenaga
dalam bentuk biji Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen.
(granul) kanji.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sel merupakan unit terkecil dari Mahluk hidup. Didalam sel terdapat ptotoplasma yg
tersusun atas karbohidrat, lemak , protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel, sel
dibedakan menjadi sel prokariotik, dan eukariotik

Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dr sel meliputi membran sel,
sitoplasma, dan organel.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

No Nama Organel Hewan Tumbuhan

1. Sentriol Ada Tiada


2. Dinding Sel Tiada Ada
3. Vakuola Kecil Besar
4. Plastida Tiada Ada

3.2 Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel penting bagi
kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami
masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi
wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
Daftar Pustaka

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/

https://www.academia.edu/9385289/TUGAS_MAKALAH_TENTANG_SEL

Anda mungkin juga menyukai