Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KETAHANAN PANGAN

PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN DAN PENGERTIAN


SEMBAKO

Dosen Pengampu : Kiagus M.Zain Basriwijaya,S.Pt.,M.Si

Oleh

Mukhlis Maulana NIM : 180302028

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

LANGSA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim
Assalamualaikum Wr.Wb.
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya  yang
telah memberikan  kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Ketahanan Pangan.
            Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada sang idola kita nabi besar Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
            Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini penulis
memohon maaf , dan meminta kritik, saran serta masukan yang bisa membuat makalah ini
menjadi lebih baik .
Terima kasih
Wassalamualikum Wr.Wb
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
2. TUJUAN............................................................................................................1
3. RUMUSAN MASALAH..................................................................................1
4. MANFAAT PENULISAN................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Definisi Ketahanan Pangan................................................................................3


2.2 Tujuan Pembangunan Ketahanan Pangan..........................................................5
2.3 Subsistem Ketahanan Pangan............................................................................5
3.1 Definisi Sembako.......................................................................................................7
3.2 Jenis Jenis Sembako...........................................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

3.1  Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2  Saran...............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
         
  1.1 LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan
hidup dan karenanya kecukupan pangan bagi setiap orang setiap waktu merupakan hak azazi
yang layak dipenuhi. Berdasar kenyataan tersebut masalah pemenuhan kebutuhan pangan
bagi seluruh penduduk setiap saat disuatu wilayah menjadi sasaran utama kebijakan pangan
bagi pemerintah suatu Negara. Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang
besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya. Ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan ekonomi nasional yang
berdampak besar pada seluruh warga Negara yang ada didalam Indonesia. Dalam hal
ketahanan pangan, bukan hanya sebagai komoditi yang memiliki fungsi ekonomi, akan tetapi
merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik nasional maupun global.
Untuk itulah, ketahanan pangan dapat mempunyai pengaruh yang penting pula agar
ketahanan keamanan dapat diciptakan.
Sembilan bahan pokok atau sering disingkat sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok
masyarakat yang terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman. Menurut keputusan
Menteri Industri dan Perdagangan no 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, kesembilan
bahan pokok itu adalah beras, sagu dan jagung, gula pasir, sayur-sayuran dan buah-buahan, daging
sapi dan ayam, minyak goreng dan margarin, susu, telur, minyak tanah atau gas elpiji, garam
beryodium dan bernatrium. Semua masyarakat dari yang tingkat ekonominya rendah sampai tinggi
pasti membutuhkan sembako untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Oleh karena itu, sembako
mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehingga mudah didapatkan di warung-
warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan ketahanan pangan?
2.      Tujuan Pembangunan Ketahanan Pangan ?
3.      Sub sistem ketahanan pangan
1.3 TUJUAN PENULISAN
Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ketahanan pangan serta untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang sembako.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan ketahanan pangan?
1. Untuk mengetahui Tujuan Pembangunan Ketahanan Pangan ?
2. Untuk mengetahui Sub sistem ketahanan pangan ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KETAHANAN PANGAN


Undang-Undang pangan No.7 Tahun 1996: kondisi terpenihunya kebutuhan pangan
bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah
maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Kondisi ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses secara fisik dan
ekonomi untuk memperoleh kebutuhan konsumsinya untuk hidup sehat dan produktif.
Situasi dimana semua rumah tangga mempunyai aksesbaik fisik maupun ekonomi untuk
memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, diaman rumah tangga tidak beresiko
mengalami kehilangan kedua akses tersebut.
Keadaan ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan
ekonomi terhadap kecukupan pangan, aman dan bergizi untuk kebutuhan gizi sesuai dengan
seleranya untuk hidup produktif .
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketahanan pangan memiliki
5 unsur yang harus dipenuhi :

1. Berorientasi pada rumah tangga dan individu.


2. Dimensi waktu setiap saat pangan tersedia dan dapat diakses.
3. Menekankan pada akses pangan rumah tangga dan individu, baik fisik, ekonomi dan
sosial.
4.  Berorientasi pada pemenuhan gizi.
5. Ditujukan untuk hidup sehat dan produktif.
            Di indonesia sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1996, pengertian ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah yang tercermin dari : (1) tersedianya
pangan secara cukup, baik jumlah maupun mutunya; (2) aman; (3) merata ; dan (4)
terjangkau. Dengan pengertian tersebut, mewujudkan ketahanan pangan dapat lebuh di
pahamami sebagai berikut:

1. Terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup, diartikan


ketersediaan pangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak,
dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein,lemak, vitamindan mineral
serta turunannya, yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.
2.   Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang aman, diartikan bebas dari cemaran
biologis,kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia, serta aman dari kaidah agama.
3.   Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata, diartikan pangan yang harus tersedia
setiap saat dan merata di seluruh tanah air.
4.   Terpenuhinya pangan dengan kondisi terjangkau, diartikan pangan mudah diperoleh rumah
tangga dengan harga yang terjangkau.
            Ketahanan pangan ialah kondisi dimana setiap individu mampu secara fisik dan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cukup, aman dan bergizi kehidupan yang
aktif dan sehat. Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang
terjangkau juga tidak boleh dilupakan .
            Kondisi iklim yang ekstrim diberbagai belahan dunia baru-baru ini secara langsung
dan tidak langsung dapat mempengaruhi ketersediaan pangan. Kekeringan yang
berkepanjangan, kebakaran hutan, banjir serta bencana alam lainnya diberbagai wilayah
dunia terutama disentra-sentra produksi pangan, sangat mempengaruhi ketersediaan gandum
dan tanaman biji-bijian lainnya yang tentu saja berdampak pada ketersediaan produk pangan
tersebut untuk marketing season 2010/2011.
    Menurut FAO jumlah penduduk dunia yang menderita kelaparan pada tahun 2010
mencapai 925 juta orang. Situasi ini diperparah dengan semakin berkurangnya investasi di
sektor pertanian yang sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir, sementara sektor
pertanian penyumbang 70 % dari lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kekhawatiran akan makin menurunnya kualitas hidup masyarakat, bahaya
kelaparan, kekurangan gizi dan akibat-akibat negatif lain dari permasalahan tersebut secara
keseluruhan akan menghambat pencapaian goal pertama dari Millennium Develoment Goals
(MDGs) yakni eradication of poverty and extreme hunger.
            Bagi Indonesia, masalah ketahanan pangan sangatlah krusial. Pangan merupakan
basic human need yang tidak ada substitusinya. Indonesia memandang kebijakan pertanian
baik tingkat nasional, regional dan global perlu ditata ulang. Persoalan ketahanan pangan dan
pembangunan pertanian harus kembali menjadi fokus dari arus utama global perlu ditata
ulang. Persoalan ketahanan pangan dan pembangunan pertanian harus kembali menjadi fokus
dari arus utama pembangunan nasional dan global. Oleh karena itu Indonesia mengambil
peran aktif dalam menggalang upaya bersama mewujudkan ketahanan pangan global dan
regional.
Upaya mengarusutmakan dimensi pembangunan pertanian,ketahanan pangan dan
pengentasan kemiskinan Indonesia selaku coordinator G-33 secara aktif mengedepankan isu
food security, rural development dan livelihood security sebagai bagian dari hak Negara
berkembang untuk melindungi petani kecil dari dampak negative masuknya produk-produk
pertanian murah dan bersubsidi dari Negara maju,melalui mekanisme special products dan
special safeguard mechanism.
              Sebagai Negara dengan komitmen yang tinggi untuk menjaga stabilitas ketahanan
pangan global, Indonesia juga telah menandatangani Letter of Intent ( Lol ) dengan FAO
pada bulan Maret 2009 sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap berbagai program
peningkatan ketahanan pangan global dan pembangunan pertanian Negara-negara
berkembang lainnya. Terutama dalam kerangka kerjasama selatan-selatan ( south-south
cooperation), kerja sama teknis Negara-negara berkembang (KTNB/TCDC) dan pencapaian
goal daro MDGs. Penandatanganan Lol ini juga diharapkan akan semakin memperkuat peran
Indonesia dalam membantu peningkatan pembangunan pertanian di Negara-negara
berkembang, terutama dinegara-negara Asia Pasifik dan Afrika yang telah berjalan sejah
tahun 1980.
2.2  TUJUAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
Tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah mencapai ketahanan dalam bidang
pangan dalam bidang pangan dalam kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga
dari produksi pangan nasional yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, jumlah
dan mutu, aman,merata dan terjangkau seperti diamanatkan dalam UU pangan.

2.3 SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN


          Subsistem ketahanan pangan terdiri dari tiga sub sistem utama yaitu ketersediaan,
akses, dan penyerapan pangan, sedangkan status gizi merupakan outcome dari ketahanan
pangan. Ketersediaan akses, dan penyerapan pangan merupakan sub system yang harus
dipenuhi secara utuh. Salah satu sub system tersebut tidak dipenuhi maka suatu Negara belum
dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan yang baik. Walaupun pangan tersedia cukup
di tingkat nasional dan regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan
pangannya tidak merata, maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh.
1.      Sub Sistem  Ketersediaan (Food availability).
Yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua
orang dalam suatu Negara  baik yang berasal dari produksi sendiri,impor, cadangan pangan
maupun bantuan pangan. Ketersediaan pangan ini harus mampu mencukupi pangan yang
didefinisikan sebagai jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat.
2.      Akses pangan (food access).
Yaitu kemampuan rumah tangga dan individu dengan sumberdaya yang dimilikinya
untuk memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya yang dapat diperoleh dari
produksi pangan sendiri, pembelian ataupun melalui bantuan pangan. Akses rumah tangga
dan individu terdiri dari akses ekonomi tergantung pada pendapatan , kesempatan kerja dan
harga. Akses fisik menyangkut tingkat isolasi daerah ( sarana dan prasarana distribusi ),
sedangkan akses sosial menyangkut tentang prefensi pangan.
3.      Penyerapan pangan ( food utilization) .
Yaitu penggunaan pangan untuk kebutuhan hidup sehat yang meliputi kebutuhan
energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas dan penyerapan pangan tergantung
pada pengetahuan rumah tangga/individu, sanitasi dan ketersediaan air fasilitas dan layanan
kesehatan, serta penyuluhan gizi dan pemeliharaan balita. Sistem ketahanan pangan di
Indonesia secara komprehensif meliputi empat sub-sistem, (!) ketersediaan pangan dalam
jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, (!!) distribusi pangan yang lancar dan
merata, (!!!) konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi seimbang,
yang berdampak pada status gizi masyarakat. (!v) dengan demikian, system ketahanan
pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan
ditingkat makro (nasional dan regional), tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses
pangan di tingkat rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga ,
terutama anak dan ibu hamil dari rumah tangga miskin. Meski pun secara konseptual
pengertian ketahanan pangan meliputi aspek mikro, namun dalam pelaksanaan sehari-hari
masih sering di tekan pada aspek makro yaitu ketersediaan pangan agar aspek mikro tidak
terabaikan, maka dalam dokumen ini digunakan istilah ketahanan pangan dan gizi.
            Sub system dari ketersediaan pangan mencakup aspek produksi, cadangan serta
keseimbangan antara impor dan ekspor pangan sub system ini berfungsi menjamin pasokan
pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk baik dari sisi jumlah  kualitas , keragaman
maupun keamanan nya. Acuan kulitatif untuk ketersediaan pangan adalah angkat kecukupan
gizi (AKG) rekomendasi widyakarya nasional pangan dan gizi VIII tahun 2004, yaitu energy
sebesar 2200 kkal/kapita/hari dan protein 57 gram /kapita/ perhari. Acuan untuk menilai
tingkat keragaman ketersediaan pangan adalah pola pangan harapan dengan skor 100 sabagai
PPH ideal. Dalam aspek ketersediaan pangan, masalah pokok adalah semakin terbatas dan
menurun nya kapasitas produksi dan daya saing pangan nasional hal ini disebabkan oleh
fakto-faktor teknis dan sosial-ekonomi.
1.      Teknis .
            Berkurangnya area lahan pertanian karena deras nya alih lahan pertanian ke non
pertanian seperti industry dan perumahan (laju 1% pertahun). Produktifitas pertanian yang
relative rendah dan tidak meningkat. Teknologi produksi yang belum efektif dan efesien
infranstruktur pertanian ( irigasi ) yang tidak bertambah selama krisis dan kemampuan nya
semakin menurun. Masih tinggi nya proporsi kehilangan hasil pada penanganan pasca panen
(10- 15% )
2.      Sosial ekonomi
mencapai tingkat efesiensi yang tinggi dalam produksi pangan karena besarnya jumlah petani
(21 juta Penyediaan sarana produksi yang belum sepenuhnya terjamin oleh pemerintah.
Sulitnya rumah tangga petani ) dengan lahan produksi yang semakin sempit dan
terfragmentasi (laju 0,5% /tahun) .

3.1.DEFINISI SEMBAKO
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas berbagai bahan-
bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat indonesia
secara umum. Tanpa sembako kehidupan rakyat indonesia bisa terganggu karena sembako
merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar.

3.2.JENIS JENIS SEMBAKO

Berikut ini adalah beberapa jenis sembako yang wajib ada di lemari bahan makanan
Anda.

1. Sayur dan Buah

Jenis sembako yang pertama adalah sayur dan buah. Sayur dan buah sangat
dibutuhkan oleh tubuh, tidak hanya sebagai sarana mencukupi kebutuhan makanan,
namun juga untuk memberikan gizi dan nutrisi dalam tubuh. Namun, agar tubuh
semakin sehat dan sempurna, pastikan memilih jenis sayur dan buah yang tepat. Selain
itu, pastikan kondisinya fresh.

Harga sayur dan buah itu sendiri berbeda-beda, tergantung jenis sayur dan buah yang
dibeli. Semakin premium jenis buahnya, maka akan semakin mahal harganya.

2. Beras, Sagu dan Jagung


Jenis sembako murah yang berikutnya adalah beras, jagung dan sagu. Ini merupakan
beberapa bahan pokok utama yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Dari beberapa
jenis sumber karbohidrat tersebut, beras adalah jenis bahan yang umum digunakan di
Indonesia.

Harga beras sendiri cukup beragam. Di antaranya adalah Rp. 59.000,- untuk jenis beras
Setra Ramos yang memiliki berat 5 Kg. Sedangkan untuk harga beras jagung Zearice
saat ini dijual dengan harga Rp. 20.000,-. Dan untuk beras Fortune premium sebesar 5
Kg, harganya adalah Rp. 64.000,-.

3. Minyak Goreng

Selain beras, sagu dan jagung, ada juga jenis sembako terlaris berikutnya yang wajib
ada. Yaitu minyak goreng. Untuk minyak goreng sendiri ada beberapa jenis. Misalnya
minyak goreng Fortune yang dijual dengan harga Rp. 134.000,- untuk 13 pcs. Selain itu,
ada juga jenis minyak goreng Bimoli yang dijual dengan harga Rp. 138.000,- untuk 6 x
2L.

Jenis minyak goreng berikutnya adalah minyak goreng Camar yang ditawarkan dengan
harga Rp.136.000,- untuk setiap kartonnya. Namun, harga minyak ini akan berubah
sewaktu-waktu. Sehingga, tidak dapat dijadikan patokan seterusnya.

4. Telur

Adapun daftar sembako yang selanjutnya adalah telur. Telur menjadi kebutuhan pokok


yang tidak sekedar digunakan untuk lauk. Namun juga dipakai untuk membuat kue dan
lain sebagainya. Dari beberapa jenis telur yang ada, telur ayam adalah yang paling laris
di pasaran.

Sekalipun demikian, ada juga jenis telur yang lainnya seperti telur bebek, telur ayam
kampung dan contoh yang lain. Harga telur selalu mengalami naik turun sesuai dengan
harga pasaran.

5. Daging Sapi, Ikan dan Ayam

Jenis sembako yang selanjutnya, khususnya untuk sembako lebaran adalah daging.


Daging menjadi bahan pokok yang sangat penting bagi tubuh manusia. Baik itu daging
sapi, daging ayam, ikan dan lain sebagainya.

Harga jenis-jenis tersebut beragam. Untuk daging ayam sendiri adalah Rp. 34.000,- per
kg untuk jenis ayam lokal. Sementara untuk harga boneless paya ayam yang lokal
ditawarkan dengan harga Rp. 56.000,- untuk setiap kgnya.

6. Susu

Jenis barang sembako yang selanjutnya adalah susu. Susu memang menjadi


penyempurna dari makanan pokok yang ada. Sehingga, kebutuhan ini harus dipenuhi.
Ada banyak jenis susu yang dapat dijadikan pilihan. Tentunya dengan harga yang
berbeda-beda.
Di antaranya adalah susu formula untuk bayi, balita, susu untuk kesehatan tulang dan
gigi, susu untuk menurunkan berat badan dan sebagainya. Selain itu, ada juga susu
dalam bentuk kental manis, cair, bubuk, baik itu susu sapi ataupun susu kambing.

7. Gas Elpiji dan Minyak Tanah

Sembako adalah jenis bahan yang tidak hanya berupa makanan, namun juga penunjang
lainnya seperti gas elpigi dan minyak tanah. Bahan-bahan ini adalah alat untuk
memasak semua makanan sehingga keberadaannya sangat penting.

8. Gula Pasir

Paket sembako yang selanjutnya adalah gula pasir. Gula pasir saat ini sudah bisa dibeli
secara online. Untuk harga gula sendiri beragam, misalnya untuk jenis Gulaku premium
ditawarkan dengan harga Rp. 12.500,- per kgnya. Dan contohnya yang lain adalah
harga gula merah yang dibanderol dengan harga Rp. 13.000,- untuk setiap kgnya.

9. Garam Mengandung Yodium dan Natrium

Selain beberapa jenis sembako di atas, ada juga garam yang tergolong jenis sembako.
Ada beberapa jenis garam yang dijual di pasaran. Namun, pastikan Anda memilih jenis
garam yang terbaik, khususnya garam yang memiliki kandungan yodium dan natrium.
Karena kandungan tersebut sangat diperlukan oleh tubuh.
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah :Ketahanan pangan ialah kondisi
dimana setiap individu maupun secara fisik dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pangan
yang cukup, aman dan bergizi bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Pemenuhan kebutuhan
pangan penduduk secara merata dengan harga yang terjangkau juga tidak boleh dilupakan.
Situasi dimana semua rumah tangga mempunyai aksesbaik fisik maupun ekonomi untuk
memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, diaman rumah tangga tidak beresiko
mengalami kehilangan kedua akses tersebut. Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan
pokok yang terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum
sangat dibutuhkan masyarakat indonesia secara umum. Tanpa sembako kehidupan rakyat
indonesia bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari
yang wajib ada dijual bebas di pasar.

3.2 SARAN
Saya pribadi menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai