Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik dengan ciri ditemukan konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah (hiperglikemia) (Mufeed Jalil Ewadh, 2014). Di seluruh dunia, terdapat 387 juta orang dengan diabetes mellitus dan diperkirakan DM akan meningkat menjadi 592 juta orang pada tahun 2035 (AAO, 2016). Salah satu komplikasi dari DM adalah retinopati diabetik. Retinopati diabetik (DR) sendiri merupakan komplikasi mikrovaskular diabetes mellitus dan penyebab utama kebutaan di antara orang dewasa usia kerja (Ilyas, 2015). Dimana dari 387 juta orang di dunia yang menderita DM terdapat 93 juta orang dengan retinopati diabetik. Prevalensi retinopati diabetik di Indonesia mencapai 33,40% nomer dua setelah neuropati yang mencapai 54,00% terhadap pasien DM yang di rawat di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (Kemenkes, 2013). Resiko menjadi retinopati diabetik akan meningkat sebanding dengan lamanya seseorang menderita DM. Pasien yang didiagnosis dengan diabetes sebelum usia 30 tahun, kejadian DR setelah 10 tahun adalah 50%, dan setelah usia 30 tahun adalah 90% (Kanski, 2016). Oleh karena itu diperlukan deteksi awal DR pada pasien dengan diabetes, karena sistem perawatan kesehatan yang lebih baik akan berkontribusi pada angka prevalensi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Retinopati diabetik? 2. Apa faktor resiko, patofisiologi, gejala, dan bagaimana cara mendiagnosa dan tatalaksana Retinopati diabetik? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui tentang pengertian Retinopati diabetik 2. Mengetahui tentang faktor resiko, patofisiologi, gejala, cara mendiagnosa dan tatalaksana Retinopati diabetic 1.4 Manfaat Manfaat Teoritis 1. Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang Retinopati diabetik Manfaat Praktis 2. Penulisan ini dapat menjadi bahan rujukan bagi dokter klinisi dalam menangani pasien saat praktek.