(Dosen pengampu mata kuliah ekonomi public : Ilham Abu, S.Pd., M.Pd)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
1. Cindy Alvionitasari 1706065059
2. Wahyuni 1706065060
3. Wa Aina 1706065063
4. Hanafiah 1706065067
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Bismillahirrahmanirahim
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Penentuan
Permintaan & Penentuan Tingkat Output”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku dosen Ekonomi Publik yang
telah memberikan tugas ini, disamping itu, kami juga menguncapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya..
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saran serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan
guna penyempurnaan pada makalah selanjutnya. Harapan penulis semoga makalah ini bisa
membantu menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian ............................................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Suku Bunga........................................................................ 4
C. Fungsi Suku Bunga............................................................................... 5
D. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga................... 5
E. Tipe-Tipe Suku Bunga.......................................................................... 7
F. Peran Suku Bunga Dalam Perekonomian............................................. 7
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tahun 1960-an ahli-ahli ekonomi telah merasa puas dengan analisis keseimbangan
makroekonomi yaitu analisis yang mengabaikan aplikasi perubahan harga ke atas keseimbangan
tingkat kegiatan ekonomi dan yang sangat menekankan segi permintaan dalam analisis penentuan
tingkat kegiatan ekonomi Negara. Peristiwa-peristiwa dalam kegiatan ekonomi berbagai negara
dalam tahun 1970an, yang pada umumnya menghadapi masalah inflasi yang serius dalam keadaan
pengangguran yang cukup tinggi, menimbulkan kesadaran bahwa analisis yang ada belum dapat
memberikan gambaran yang tepat mengenai peristiwa-peristiwa yang mungkin berlaku dalam
perekonomian.
Kelemahan ini telah mendorong kepada perkembangan model penentuan keseimbangan
kegiatan ekonomi negara yang ketiga, yang menunjukkan bagaimana perubahan harga-harga
akan mempengaruhi pertumbuhan, fluktuasi kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja. Analisis
ini memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan lebih lengkap oleh karena bukan saja
dapat memberi gambaran tentang implikasi perubahan harga ke atas tingkat pengeluaran
dalam suatu perekonomian, tetapi juga menunjukkan implikasi perubahan harga ke atas
penawaran agregat yaitu jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan dan ditawarkan
dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Berdasarkan kepada sifat analisisnya ini
yaitu yang memperhatikan segi permintaan dan segi penawaran, analisis keseimbangan
makroekonomi ini lebih dikenal sebagai model permintaan – penawaran agregat (aggregate
demand-supply model) atau analisis AD-AS.
Pemikiran makroekonomi modern tidak dapat sepenuhnya menerima pandangan-
pandangan yang dikemukakan oleh golongan Klasik maupun Keynes. Mereka menganggap
keyakinan Klasik bahwa kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi adalah
terlalu rigid. Sebaliknya keyakinan Keynes bahwa pengangguran yang serius selalu berlaku
dalam perekonomian, juga tidak sepenuhnya tepat. Analisis Klasik Baru dan Keynesian Baru
bertujuan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan tersebut dengan cara memperbaiki cara
pendekatan dalam menentukan keseimbangan kegiatan ekonomi dengan menggunakan
analisis AD-AS.
1
II. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dipaparkan dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian permintaan
2. apa saja jenis-jenis permintaan
3. apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
4. apa saja fungsi permintaan
5. bagaimana penentuan tingkat output
III. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuiah Ekonomi Moneter sebagai tugas akhir
semester.
2. Untuk mengetahui pengertian permintaan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis permintaan
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan
5. Untuk mengetahui fungsi dari permintaan
6. Untuk mengetahui bagaimana penentuan tingkat output
2
BAB I
PEMBAHASAN
B. Jenis-Jenis Permintaan
Pada dasarnya permintaan dapat terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Permintaan Absolut (Absolut Demand)
Pengertian permintaan absolut adalah semua permintaan pada barang atau jasa baik
berdaya beli atau kemampuan membeli maupun yang tidak berdaya beli.
2. Permintaan Efektif (Effective Demand)
Pengertian efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan
kemampuan membeli.
3
sangat relevan dengan hukum permintaan yaitu bila harga barang naik maka jumlah
permintaan barang akan menurun, begitu juga sebaliknya.
2. Harga barang lain yang terkait.
Tingkat harga barang lain yang terkait dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
permintaan suatu barang. Keterkaitan barang-barang tersebut memiliki sifat subtitusi atau
penganti dan bersifat komplemen atau pelengkap.
a. Barang subtitusi (penganti)
Pengertian barang subtitusi atau penganti adalah barang yang dapat saling
menggantikan fungsinya. Harga dari barang pengganti dapat mempengaruhi
permintaan barang yang bisa digantikannya. Bila harga barang pengganti lebih
murah maka permintaan barang yang dapat digantikannya akan mengalami
pengurangan.
Hal ini dapat menggambarkan bahwa konsumen akan mengurangi jumlah
permintaan bila harga suatu barang tergolong tinggi dan menggantikannya dengan
barang pengganti yang lebih murah.
Contoh permintaan barang subtitusi misalkan seseorang yang suka meminum teh
biasanya akan dapat juga meminum kopi bila teh tidak tersedia.
b. Barang pelengkap (komplementer)
Pengertian barang pelengkap atau komplementer adalah jenis barang yang
digunakan secara bersamaan dengan barang lainnya. Hal ini membuat barang
tersebut dikenal dengan istilah barang yang melengkapi barang lainnya.
Contoh permintaan barang pelengkap adalah gula yang menjadi barang pelengkap
dari kopi atau teh karena pada umumnya teh atau kopi harus di tambah dengan gula.
4
Kebiasaaan atau selera konsumen dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
permintaan suatu barang. Hal ini dikarenakan selera konsumen akan mengalami
perubahan yang terpengaruhi orleh perubahan pendapatan, umur, lingkungan, dll
5. Jumlah penduduk
Tingkat permintaan suatu barang dapat terkait dengan jumlah penduduk di sebuah
negara. Dengan semakin padatnya jumlah penduduk maka semakin bertambah juga
kebutuhan penduduk sehingga dapat mempengaruhi jumlah permintaan barang.
6. Prediksi harga di masa dating
Bila masyarakat dapat memperkirakan harga suatu barang akan meningkat dimasa
mendatang maka masyarakat akan memiliki kecenderungan untuk membeli barang
tersebut. Hal ini juga mendorong masyarakat untuk membeli barang dalam jumlah yang
banyak dengan alasan untuk menghemat biaya belanja di masa mendatang.
7. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah
permintaan suatu barang. Bila distribusi pendapatan sangat baik maka hal ini dapat
mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat sehingga akan meningkatkan tingkat
permintaan.
8. Upaya produsen meningkatkan penjualan
Di dalam dunia bisnis modern, strategi promosi yang dilakukan penjual agar
konsumen membeli memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
masyarakat. Penjual biasanya akan memasang iklan yang dapat memungkinkan
masyarakat untuk mengenal barang baru mereka sehingga dapat menimbulkan
permintaan atas barang tersebut.
D. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:
Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan
berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi
(harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q
akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).
5
Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin
bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I.
Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
Kurva Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, sebuah permintaan akan suatu barang akan meningkat jika harganya
turun. Kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan tersebut yang dituangkan ke
dalam gambar untuk memudahkan pemahamannya.
Kurva ini mempunyai gradient / kemiringan / slope negatif, artinya slope pada kurva ini
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara harga
dengan permintaan adalah berbanding terbalik.
Kita asumsikan bahwa fungsi utilitas masyarakat diwakili seorang pemilih : Max Ui = f(X,
G)
Dengan pemuasan dibatasi kendala anggaran sehingga rumusnya :
PxX + t B < Mi
6
Ket:
P = vektor harga barang swasta
X = vektor barang swasta
Bi = basis pajak individu 1
Mi = total pendapatan individu 1
T = tarif pajak
Kurva permintaan dari pemilik yang mewakili masyarakat ditentukan oleh 2 proses , yaitu
dengan mengasumsikan pemilik tidak punya kemampuan mempengaruhi tarif pajak,
sehingga dia bertindak sebagai pengambil harga (Price Taker). Atau, asumsikan kedua
pemilik tidak bisa menentukan jumlah barang public, sehingga Ia bertindak sebagai
pengambil output (Output Taker).