Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MERANGKUM BAB 2 BUKU PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM

NAMA : Farhan Al Tamir


NIM : 3160150011 / Desain Interior FSR IKJ

Manusia sebagai Makhluk yang Bereksistensi


Manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk lainnya adalah juga
makhluk yang mempunyai sifat-sifat yang tersendiri yang khas. Menurut pandangan psikologi
modern bahwa kita tidak dapat menjadikan manusia hanya sebagai objek seperti pandangan kaum
materialis, tetapi kita juga tidak dapat mempelajari manusia hanya dari kesadarannya saja seperti
pandangan kaum idealis. Manusia adalah objek yang sekaligus subjek.

Manusia sebagai Makhluk Hidup

sifat-sifat manusia sebagai makhluk hidup pada umumnya :

1) Ikatan-ikatan Biologis
Manusia adalah makhluk biologis yang sampai pada batas-batas terrentu terikat pada
kodrat alam. Manusia membutuhkan udara untuk bernapas serta makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Untuk melanjutkan keturunannya, manusia memerlukan pula
hubungan seksual. Susunan saraf, susunan tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung,
bekerj anya kelenj ar-keienj ar dan sebagainya, semuanya sudah diatur secara tertentu dan tidak
dapat lagi diubah. Dibandingkan dengan makhluk yang lainnya, manusia adalah satu-satunya
makhluk yang tidak dibekali alat-alat untuk bertahan dalam lingkungannya secara alamiah.
Sema ini menunjukkan betapa manusia sebagai makhluk biologis yang lemah. Menurut teori
evolusi Darwin, hanya tingkat kecerdasan yang tinggilah satu-satunya modal manusia untuk
tetap bertahan dalam dunia ini.

2) Makhluk adalah Satuan Hidup


Tiap-tiap makhluk mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang sederhana terdiri dari
satu atau dua sel, yang membentuk satu tubuh. Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-
sendiri dan fungsi itu dikoordinasikan agar makhluk yang bersangkutan mampu beradaptasi
dan bertahan dalam lingkungannya. Bagian-bagian tubuh kalau dilepaskan dari organisasi
tubuh secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi. Khususnya pada manusia, jiwa, kesadaran,
dan ketidaksadaran juga termasuk dalam satuan hidup tersebut.

3) Sistem Energi yang Dinamis


Manusia selalu membutuhkan energi untuk mempertahankan hidupnya, untuk
mengembangkan keturunan, untuk tumbuh, untuk menyelesaikan tugas. Karena kebutuhan
akan energi itu manusia selalu berusha untuk mengadakan sejumlah energi dalam tubuhnya.
Jumlah energi yang tersedia harus sesuai dengan yang diperlukan, kalau manusia pada saat
demikian akan aktifnya sehinnga membutuhkan energi melebihi persediaan yang ada, maka
akan terjadi berbagai hambtan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut. Menurut pakar-
pakar psikologi yang mementingkan faktor energi antaralain adalah Sigmund Freud (energi
untuk mendorong libido seksual), Carl GustavJung (energi sebagai penggerak libido non-
seksual), Kurt Lewin (energi bergerak dari satu regionkognitif ke region kognitif lainnya), dan
Abraham Maslow (energi dari kebutuhan fisiologik diperlukan untuk mendorong tumbuhnya
kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih tinggi).

4) Pertumbuhan yang Mengikuti Pola Tertentu


Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan polanya, dan tiap-tiap
sel tubuh berkembang sesuai dengan jalur perkembangannya masing-masing. semuanya
mengarah pada satu tujuan untuk menjadi makhluk manusia dengan organ-organ yang tersusun
secara harmonis.

5) Perkembangan Menjadi Makhluk Manusia


Ketika sel telur di buahi oleh sperma dari lelaki menghasilkan satu sel baru yang
disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan
seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi
embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan
berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang
lebih 9 bulan. Zigot yang berkembang dengan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan
terbentuklan kumpulan sel. Kumpulan sel ini akan berkembang menjadi janin Kumpulan sel
di dalam rahim ibu. Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan.
Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.
• Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5
cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di
akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan
kakinya.

• Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai
kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang.
Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan
janin juga mulai aktif.

• Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah
proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidakterlalu
leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah
mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah
dengan sebutan bayi. Rata-rata berat bayi adalah 3.500 gram dengan panjang berkisar 48-
51 cm.

6) Pengaruh Proses Pematangan Terhadap Perilaku


Perilaku manusia tidak dapat dilepaskan dari proses pematangan (maturity) organ-
organ tubuh. Seorang bayi misalnya, belum dapat duduk atau berjalan kalau organ-organ
tubuhnya (tulang punggung, kaki, leher dan sebagainya) belum cukup kuat. Contoh klasik dari
proses pematangan anggota tubuh ini adalah anak burung yang sejak menetes dari telurnya
dikurung dalam sangkar.

Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Hewan

1. Kepekaan sosial
Manusia bukan saja merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang harus hidup
dengan sesamanya, tetapi lebih dari itu, manusia mempunyai kepekaan sosial. Kepekaan
sosial adalah kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan harapan dan pandangan orang
lain. Orang yang tidak mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi sosial di
sekelilingnya dianggap tidak mempunyai kepekaan sosial. Orang yang tidak mampu
memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi sosial (orang lain) di sekelilingnya dianggap
tidak mempunyai kepekaan sosial.

2. Kelangsungan Perilaku
Perilaku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang begitu
saja) tetapi selalu ada kelangsungan antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya.
Perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat, perbuatan terdahulu merupakan
persiapan bagi perbuatan yang kemudian, sedangkan perbuatan yang demikian kelanjutan dari
perbuatan yang sebelumnya.

3. Orientasi pada tugas


Suatu perilaku manusia selalu mengarah pada tugas tertentu. Hal ini tampak jelas pada
perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini juga terdapat pada perilaku lain
yang tampaknya tidak ada tujannya. Jadi orientasi pada tugas adalah suatu perbuatan atau
tindakan yang mengarah pada belajar atau bekerja.

4. Usaha dan Perjuangan


Sesuatu yang ditentukannya sendiri dan dipilihnya sendiri, dia tidak akan
memperjuangkan sesuatu yang sejak semula memang tidak ingin diperjuangkan. Dengan kata
lain, manusia mempunyai aspirasi yang diperjuangkan, sedangkan hewan hanya berjuang
untuk memperoleh sesuatu yang sudah diberi oleh alam. Harga diri misalnya, merupakan
aspirasi yang dapat di perjuangkan manusia, yang tidak terdapat pada hewan.

5. Setiap Individu manusia yang unik


Setiap manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri yang
membedakannya dari manusia-manusia lainnya. Tidak ada dua manusia yang sama di dunia
ini' Pengalaman-pengalaman masa lalu dan aspirasi-aspirasinya untuk masa-masa yang akan
datang menentukan perilaku seseorang di masa kini' Karena setiap orang mempunyai
pengalaman dan aspirasi yang berbeda-beda, maka perilaku-periiakunya di masa kini pun
berbeda-beda' Bahkan' anak kembar pun punya keunikannya masing-masing.
6. Perkembangan Manusia
Dalam mempelajari perkembangan manusia, kita harus membedakan dua hal, yaitu
proses pematangan dan proses belajar. Selain itu ada hal ketiga dan keempat yang
menentukan perkembangan, yaitu kekhasan atau bakat dan lingkungan. Lengkapnya akan di
jelaskan sebagai berikut :
Pematangan, berarti proses pertumbuhan yang menyangkut penyempurnaan fungsi-
fungsi tubuh secara alamiah sehingga mengakibatkan perubahan-perubahan dalam perilaku,
terlepas dari ada atau tidak adanya proses belajar. Perkembangan ini ditentukan oleh proses
pematangan organ-organ tubuh dan terjadi pada setiap manusia normalsehingga kita dapat
memperhitungkan sebelumnya. Belajar, berarti mengubah atau memperbaiki perilaku melalui
latihan, pengalaman, atau kontak dengan lingkungan ( fisik dan sosial ) yang disebabkan
melalui latihan dan pengalaman serta relatif tidak berubah.

Dalam proses belajar ada tiga hal yang harus dipahami, yakni:
• Belajar adalah perubahan tingkah laku (yang buruk atau benar);
• Melalui seperangkat latihan dan pengalaman;
• Relatif permanen, tidak hanya muncul sesaat.

7. Pengkondisian Klasik / (Classical Conditioning)


Yaitu prinsip belajar yang menggunakan pemasangan stimulus netral dan stimulus
yang dikondisikan. Kesimpulan yang diperoleh adalah asosiasi pada classical conditioning
merupakan hubungan yang memiliki makna antara satu stimulus dan stimulus lainnya,
hubungan ini terbina hanya jika ada stimulus netral yang diiktkan dengan stimulus yang tidak
netral lainnya. Seperti percobaan yang dilakukan oleh Pavlov dengan menggunakan seekor
anjing yang stimulus yang netral.

8. Penerapan pengkondisian Klasik Tingkah Laku Manusia


Proses pendekatan sebelum pacaran jika ditelaah memiliki pola kondisioning klasik
yang amat terasa. Orang yang pacaran lebih memerhatikan telepon, karena dering telepon
diasosiasikan dengan sang penelepon yakni pacar. Bunyi dering telepon awalnya adalah
sesuatu yang netral, tetapi perlahan dering tadi muncul berbarengan dengan pacar. Dering
yang awalnya netral menjadi penanda atas kehadiran pacar diseberang sana. Terkait pula
dengan emosi, maka dering telepon kemudian tidak hanya menandakan kehadiran pacar,
namun juga membangun emosi positif (senang). Dan contoh lainnya adalah Iklan yang
merupakan pengenalan produk kepada masyarakat sekaligus untrr membuat masyarakat mau
menuruti apa yang disampaikan olt pembuat iklan.

9. Pengkondisian Operan / Operant Conditioning


Pada prinsipnya, setiap stimulus akan menghasilkan beberapa kemungkinan respons.
Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, maka hanya respons-respons tertentu saja yang
diperkuat (dengan “hadiah”) atau ketika ada respons yang tidak diinginkan, dilemahkan, yang
pada akhirnya menjadikan respons tadi menjadi respons yang “dipelajari.” Jadi pengkondisian
operan adalah respons alami yang diperkuat atau dilemahkan, tergantung pada kondisi
diterima atau ditolak.

10. Ganjaran positif, ganjaran negative, dan hukuman


Konsep ini sering ditemui dalam pembentuk tingkah laku terlebih tingkah laku yang
amat baru. Ganjar positif adalah stimuius yang ditambahkan pada lingkungan yan kemudian
meningkatkan respons awal. ganjaran negatif adalah jika stimulus tertentu diangkat atau
dihilangkandan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga memunculkan kembali respons
yang diingnkan di masa yang akan datang, dan hukuman yaitu stimulus yang memungkinkan
untuk mengurangi timbulnya tingkah laku yang tidak diinginkan di masa mendatang.

11. Shaping
Sebuah proses yang menggunakan pembelajaran dengan jalan pelajaran yang
diberikan secara perlahan mendekati sama dengan tingkah laku rumit.

12. Terapannya dalam Tingkah Laku


Dalam pelaksanaan teori belajar pengkondisian operan lebih sering dilaksanakan. Hal
dasarnya hanya menguatkan tingkah laku yang diinginkan dan kurangi yang tidak diinginkan.
Jika ada yang kurang, penggunaan hukuman dimungkinkan. Contoh nyata adalah inspeksi
mendadak (sidak) yang dilakukan pejabat tinggi terhadap bawahannya. Bagi yang ridak siap,
maka hukuman berupa pengurangan gaSi atau terhambatnya kenaikan pangkat diberlakukan.
13. Sinergi Pematangan dan Belajar
Kekhasan berarti sesuatu yang menonjol pada satu dua anak yang berbeda dengan anak
yang lain, seperti itulah yang disebut bakat atau potensi bawaan sejak lahir. Lingkungan terdiri
dari dua yaitu pertama lingkuangan fisik yng terdekat ibu dan yang kedua lingkungan sosial.
misalnya berdoa. Bagaimana cara kita berdoa, dalam bahasa apa kita berdoa, dan apa isi
doanya, semata-mata bergantung pada apa yang diajarkan oleh ibu-bapak atau guru agama.

14. Masa Kanak-kanak


Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus
menggantungkan diri pada orang lain, terutama ibunya. Uniknya, lamanya waktu harus
tergantung pada orang lain inilah yang membuat ia punya kesempatan paling banyak untuk
mempersiapkan dirinya dalam perkembangannya sehingga pada akhirnya taraf perkembangan
manusia adalah yang tertinggi. Pengaruh orang tua dan lingkungan masa kanak-kanak tidak
berhenti di masa kanak-kanak saja. Masa negativistik kedua timbul pada usia lima atau enam
tahun, pada saat anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas. Karena itu ia mulai lagi
suka membantah dan tidak mau menurut kata orang tuanya. Masa negativistik kedua ini sering
ditandaidengan tempertantrum, yaitu peilaku mengamuk, menangis, menjerit, merusak,
menyerang,dan meyakiti diri sendiri, yang dilakukan apabila ada kehendak-kehendak yang
tidak dipenuhi.
Ada beberapa ciri kepribadian yang dapat timbul pada seorang anak karena adanya
pengaruh-mempengaruhi antar saudara. Beberapa ciri tersebut antara lain:
1) Bertanggung jawab , biasanya pada anak sulung
2) Mudah bergaul, biasanya anak kedua atau di tengah
3) Manja, biasanya anak bungsu
4) Aktif dalam kegiatan social, biasanya anak dari keluarga besar
5) Teliti, juga dalam keluarga besar
6) Isolasi, biasanya pada anak dari keluarga yang terlalu besar sehingga tidak cukup
perhatian dapat diberikan kepada masing-masing anak.
7) Tidak bertanggung jawab, juga dari keluarga terlalu besar
8) Sakit-sakitan, merupakan usaha anak untuk menarik perhatian orang tua karena orang
tua terlalu banyak memerhatikan saudara-saudara yang lainnya.
15. Masa Remaja : Proses Pendewasaan
Masa Remaja sebagai masa yang penuh kesukaran. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara kanak-kanak dan masa dewasa. Masa transisi sering kali
menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, di satu
pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di lain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang
dewasa. Perbedaan pendapat dan perbedaan nilai-nilai antara remaja dan orang tua
menyebabkan remaja tidak selalu mau menurut pada orang tua. Oleh karena itu, masa remaja
dikenal juga sebagai masa negativistik yang ketiga.
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah
ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari
usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.

16. Masa Dewasa


Memasuki alam kedewasaan, seorang laki-laki harus mempersiapkan diri untuk dapat
hidup dan menghidupi keluarganya, kaum perempuan juga harus mempersiapkan diri untuk
berumah tangga. Semua ini menunjukkan bahwa usia-usia 40 tahunan, yang sering disebut
pula sebagai usia pertengahan atau usia setengah baya, merupakan masa krisis bagi sebagian
orang. Sebgaian besar orang pada umumnya dapt mengatasi masalah-masalah dalam periode
krisis ini dengan baik. Secara psikologi ada 4 jenis kelamin (gender), yaitu:
1) Maskulin, yang biasa terdapat pada laki-laki: tegas, rasional, cepat mengambil
keputusan, dan lain-lain)
2) Feminin, yang biasa terdapat pada perempuan: lemah lembut, emosinal, lebih suka
mengikuti keputusan, dan lain-lain.
3) Androgin, pria atau perempuan yang mempunyai sifat maskulin maupun feminin
yang sama kuat.
4) Tak tergolongkan , dalam tes gender menunjukkan skor maskulin maupun feminin
sama rendah.

17. Masa Tua


Tahapan berikut setelah melewati masa dewasa adajah tua. Pada masa rua ini
terjadilah perubahan yang mudah terli yakni perubahan fisik. Kemampuan indra-indra
sensoris menu waktu reaksi dan stamina menurun. Pada masa tua umumnya diikuti waktu
masa pensiun tiba, padahal orang yang bersangkutan masih cukup kuat, maka harus di
usahakan agar kesibukan-kesibukannya tidak berhenti dengan tiba-tiba. Di indonesia usia
pensiun adalah 55 tahun, padahal pada usia tersebut lansia masih bisa berkarya. Kondisi ini
harus di lihat dalam konteks yang lebih luas karena jumlah lansia yang cukup besar. Beberapa
cara untuk menghindari penghentian kegiatan secara mendadak, antara lain:

1) Memberikan masa bebas tugas sebelum pensiun


2) Memberi pekerjaan yang lebih ringan sebelum pensiun
3) Mencari pekerjaan lain dalam masa pensiun
4) Melakukan kegiatan yang bersifat kegemaran.

18. Batasan Usia bagi Tiap Masa Perkembangan


Mengingat susahnya menetapkan batasan usia yang berlaku umum untuk
menetapkan tahap-tahap perkembangan manusia, maka dalam psikologi perkembangan
sekarang ini lebih banyak digunakan pedoman-pedoman tertentu untuk menetapkan tingkat
perkembangan psikologi manusia, yaitu;
1) Bayi (infancy): masa sebelum bias berjalan. Biasana di bawah umur satu tahun.
2) Toddler: sekitar umur 18 bulan. Perbendaharaan katanya berkembang pesat. Ia bias
mempelajari 7-9 kata baru setiap hari.
3) Kanak-kanak (childhood): yaitu tahap antara masa bayi dan remaja.
4) Praremaja (preadolescence): yaitu tahap perkembangan manusia dalam rangka masa
kanak-kanak.
5) Remaja (adolescence): masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Ciri khas seorang
remaja ketika masuk remaja adalah pubertas (tumbuhnya tanda-tanda seksual
sekunder)
6) Dewasa (adulthood): bias mengandung banyak arti. Tergantung dari sudut
pandangnya, bahkan bias saling bertentangan. Seseorang bias sudah dewasa secara
biologis, tetapi masih kanak-kanak secara social, atau menurut agama sudah boleh
menikah, tetapi menurut agama belum. Dewasa di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
7) Dewasa muda, biasanya berusia antara 19-40, yaitu orang-orang yang masih sangat
produktif dari segi seksual, social, dan ekonomi.
8) Usia pertengahan, yaitu usia antara dewasa muda dengan dengan usia lanjut. Sukar
untuk mendefinisikan batas usia pertengahan, karena cukup banyak orang yang masih
jauh melampaui usia 40 tahun. Karena itu sebagai atokan hanya di sebutkan bahwa
usia pertengahan adalah sekitar dua pertiga dari usia harapan hidup di masyarakat yang
terkait.
9) Usia lanjut, yaitu usia yang sudah melewati batas usia rata-rata harapan hidup.

Anda mungkin juga menyukai