Pada tanggal 21 Juni, posisi Matahari berada di utara, tepatnya garis 23,5oLU. Garis
ini disebut sebagai garis balik utara. Pada tanggal 23 September, Matahari berada di
garis khatulistiwa, sehingga kutub utara dan selatan Bumi memiliki jarak yang sama
dari Matahari. Matahari berada di posisi paling selatan pada tanggal 22 Desember,
tepatnya di garis 23,5o LS, sehingga garis ini disebut garis balik selatan. Sampailah
pada tanggal 21 Maret di mana Matahari kembali lagi ke garis khatulistiwa. Hal itu
tentu akan mengakibatkan sejumlah negara mengalami perbedaan musim. Adapun
penjelasan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut.
belahan Bumi utara mengalami musim semi dan siang hari lebih lama
daripada malam harinya; dan
belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek
daripada malam harinya.
belahan Bumi utara mengalami musim panas karena posisi Matahari berada
di utara; dan
belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
belahan Bumi utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek
daripada malam harinya; dan
belahan Bumi selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih panjang
daripada malam harinya.
Sudah paham, kan Quipperian mengapa setiap negara bisa mengalami musim yang
berbeda-beda? Nah, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia merupakan salah satu
negara yang terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia hanya memiliki 2
musim, yaitu musim kemarau dan penghujan.