DI SUSUN OLEH :
RAFI RACHMAN
KELAS 7.3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang ada, sangat
kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki
manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi
terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada
masalah fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap
kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas
pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi
kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa
komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar kemampuan fisiknya dan
produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun
pelatih, sangat penting mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan
sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui
seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan
Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya
dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan
statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian yang
berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap
atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang
mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa
komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat,
diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat
mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan
prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau
pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau
bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
4. Bagai mana prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun ( siswa SMP) ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
4. Untuk menjelaskan prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun
D. Manfaat Pembahasan
1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
5. Agar kita tahu tentang beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola
BAB II
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang
berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak
Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan
16-19 tahun. Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun
dan 16-19 tahun.
A. Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
e. lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1200 (usia 16-19 tahun)
e. lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1000 (usia 16-19 tahun)
B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat
kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
11. Peluit
D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan
secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan
perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir
tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes
sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun) / 60 meter (usia 16-19 tahun)
Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)
E. Petunjuk Umum
1. Peserta
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai /
gagal.
2. Petugas
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau
lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes
F. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Lari 50 / 60 Meter
a. Tujuan
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60 meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi
garis Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 /
60 meter dalam satuan detik
2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
3) stopwatch
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
kepala
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan
satu garis lurus.
e) Pencatatan Hasil
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun telah
berusaha, diberi nilai nol (0).
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan
mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap
tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan
sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap
diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
a. Tujuan
2) stopwatch
3) alat tulis
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak
terangkat.
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua
e. Pencatatan Hasil
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)
a. Tujuan
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding
yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah
150 cm.
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium
karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi
kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta
lain
e. Pencatatan Hasil
5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-19 Tahun) Untuk Putra dan Tes Lari 800
meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan
pernafasan
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish
e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat
Melintasi garis finish
Nilai Lari
Nilai Lari
Nilai Lari
Nilai Lari
H. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar.
Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk
masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran
tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu
NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk
dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik ( B )
3. 14 – 17 Sedang ( S )
4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )
BAB III
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan suatu kegiatan hendaknya selalu dipersiapkan segala sesuatunya.
Adapun persiapan pada pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini kami
mempersiapkan tentang informasi mengenai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, yang
meliputi aturan dan tata cara melakukan tes.
Setelah informasi diperoleh, maka kami segera mengumpulkan alat dan bahan yang
akan di pergunakan untuk melakukan tes.
2. Mempersiapkan lintasan lari untuk lari jarak 50 m dan 1000 m termasuk merapihkan
lintasan agar terhindar dari kecelakaan.
5. Pengukur loncat tegak (vertical jump) berupa papan besekala centimeter, serbuk kapur
dan penghapus papan tulis.
6. Alat penunjang berupa stop wacth, bendera start, tiang pancang, nomor dada, peluit, alat
tulis, dll.
B. MENENTUKAN OBJEK
Langkah selanjutnya yaitu menentukan objek yang akan di tes. Dan kami telah sepakat untuk
melakukan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia pada siswa kelas 1 A di SMPN 3 Banjar dengan
jumlah siswa sebanyak 10 orang putra dan 5 orang putri. Adapun nama peserta yang akan di
tes antara lain:
2. Ardiansyah (L)
3. Budi Siswoyo (L)
4. Ahmad (L)
7. Bambang (L)
8. Tatang (L)
C. PELAKSANAAN TES
Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dilaksanakan pada hari selasa 8 Juni
2010 pada pukul 08.30 dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada siswa agar siswa
mempersiapkan diri seperti sarapan terlebih dahulu agar kondisi badan dalam keadaan
prima.
Tim penilai berjumlah 7 orang dengan tugas yang berbeda-beda agar penilaian berjalan
dengan lancar. Pelaksanaan tes dilakukan secara bersambung, artinya siswa yang telah di
tes tahapan pertama melanjutkan pada tahapan berikutnya. Dengan membawa formulir
yang telah diisi dan memberikannya kepada tim penilai yang akan menilai hingga sampai
pada tahapan terakhir.
D. HASIL TES
Hasil tes berupa catatan pada formulir yang kemudian dapat di kalkulasikan sesuai
aturan yang telah baku sehingga akan diperoleh klasifikasi Kesegaran Jasmani siswa berupa
BS (baik sekali), B (baik), S (sedang), K (kurang), KS (kurang sekali).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat
kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing). Sehingga dapat digunakan
untuk seleksi atlit dan selanjutnya dapat digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran
siswa dengan memberikan peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat
kebugarannya.
B. SARAN
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan pengukuran. Jadi
sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya tentang
beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran olahraga.
Karena dengan itu kita akan bisa mengambil banyak manfaat, diantaranya seperti :
• Penentuan status atlet dan pembagian kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah ada
DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran
Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://ch1ples.wordpress.com
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan pemelihara dan pendidik alam semesta yang telah
menganugerahkan karunia dan RahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Makalah Tes dan Pengukuran Olahraga ini
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah tes dan pengukuran olahraga di
FKIP PJKR Universitas Galuh Ciamis. Selain untuk memenuhi tugas, semoga dengan
terselesaikannya makalah ini akan bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis sampaikan banyak terimakasih kepada segenap yang telah membantu atas
terseleaikannya makalah ini. Namun dengan keterbatasan kemampuan pada diri penulis, maka
penulis memohon maaf, penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran.
Akhirnya, penulis berharap agar diberi manfaat atas terselesaikannya makalah ini, dan semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu merahmati kita, Amin...
LAMPIRAN-LAMPIRAN