Fix Keluarga 1
Fix Keluarga 1
PENYAKIT TB (TUBERKULOSIS)
Waktu :
Tempat:
H. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji :
2. Moderator :
3. Fasilitator :
I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada
MATERI TENTANG PENYAKKIT LIMFADENITIS TUBERKULOSIS (TB)
A. PENGERTIAN
Limfadenitis merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau getah bening,
sedangkan limfadenitis tuberculosis (TB) merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau
getah bening yang disebabkan oleh basil tuberculosis. Apabila peradangan terjadi pada
kelenjar limfe di leher disebut dengan scrofula. Limfadenitis pada kelenjar limfe di leher
inilah yang biasanya paling sering terjadi. Istilah scrofula diambil dari bahasa latin yang
berarti pembengkakan kelenjar. Infeksi M. tuberculosis pada kulit disebabkan oleh perluasan
langsung tuberculosis ke kulit dari struktur dasarnya atau terpajan langsung melalui kontak
dengan M. tuberculosis yang disebut dengan scrofuloderma.
B. PENYEBAB
Limfadenitis tuberkulosis disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Mycobacterium tergolong dalam family Mycobactericeae dan ordo Actinomyceales. Spesies
patogen yang termasuk dalam Mycobacterium kompleks, yang merupakan agen penyebab
penyakit yang tersering dan terpenting adalah Mycobacterium tuberculosis. Yang tergolong
dalam Mycobacterium tuberculosis complex adalah M.tuberculosae, M. bovis, M. caprae, M.
africanum, M. microti, M. pinnipedii, M. canettii. Pembagian tersebut berdasarkan
perbedaan epidemiologi.
Basil TB adalah bakteri aerobic obligat berbentuk batang tipis lurus berukuran 0,4 x 3
μm dan tidak berspora. Pada media buatan berbentuk kokoid dan filamentous tampak
bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Mycobacteria termasuk M.tuberculosis tidak
dapat diwarnai dengan pewarnaan gram dan hanya dapat diwarnai dengan pewarnaan
khusus yang sangat kuat mengikat zat warna tersebut sehingga tidak dapat dilunturkan
walaupun menggunakan asam alkohol, sehingga dijuluki bakteri tahan asam. M. tuberculosis
mudah mengikat pewarna Ziehl-Neelsen atau karbol fuchsin.
Dinding bakteri Mycobacteria kaya akan lipid yang terdiri dari asam mikolat, lilin,
dan fosfat. Muramil dipeptida yang membuat kompleks dengan asam mikolat dapat
menyebabkan pembentukan granuloma. Lipid inilah yang bertanggung jawab pada sifat
tahan asam bakteri Mycobacteria.
C. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang ditimbulkan oleh limfadenitis bervariasi, tergantung penyebab dan lokasi infeksi.
Terdapat beberapa gejala yang umumnya terjadi pada limfadenitis, yaitu:
• Demam.
• Munculnya gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti pilek dan nyeri menelan.
• Pembengkakan tungkai.
1. Gejala respiratorik
Gejala respiratorik berupa batuk 2 minggu, batuk darah, sesak napas, dan nyeri dada ini sangat
bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung darilua s lesi.
2. Gejala sistemik
Gejala sistemik lainberupa demam,malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun.
Gejala TB ekstra paru tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis
tuberkulosa akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening,
pada meningitis TB akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis TB terdapat gejala
sesak napas dan terkadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan (PDPI,
2006).
D. CARA PENULARAN
Penularan tuberkulosis melalui berbagai cara, yaitu lewat udara/ droplet nuclei
dengan diameter 3-5 μm (>90%) dengan jarak 1-5 meter, dapat juga (jarang) melalui kontak
langsung kulit/ luka/ lecet, dan kongenital, minum susu terkontaminasi basil (M. bovis). Basil
tetap hidup dan virulen dalam keadaan kering beberapa minggu, mati dalam cairan dengan
suhu 60oC selama 15-20 menit. Basil tidak membentuk toksin. Penularan pada umumnya
berasal dari TB dewasa dengan BTA (+).
E. PENGOBATAN
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) (2011) mengklasifikasikan limfadenitis TB
ke dalam TB ekstra paru dan mendapat terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Kategori I.
Regimen obat yang digunakan adalah 2HRZE/4H3R3. Obat yang digunakan adalah
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol.8
Tabel 2.4 Golongan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
F. CARA PENCEGAHAN
Untuk Penderita :
Minum obat ssampai habis sesuai petunjuk
Menutup mutul ktika batuk atau bersin
Tidak meludah di sembarang tempat
Meludah di tempat terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang sudah ada
karbol/lisol
Untuk Keluarga :
Pencegahan Lain :