Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU SISTEM REPRODUKSI

Disusun Oleh :
NAMA : Kurniawan
KELAS : NON REGULER D
NIM : 18. 151 . AF

AKADEMI FARMASI YAMASI


MAKASSAR
2018
SISTEM REPRODUKSI PADA

MANUSIA
1.Organ-organ reproduksi wanita

Bagian luar
 Mons Pubis
Mons Pubis atau Mons Veneris ialah bagian
terluar organ genitalia yang terletak di bagian
depan dan melingkupi tulang kemaluan (Simfisis
pubis). Bentuk mons pubis sedikit menonjol ke
depan, tampak seperti segitiga terbaik, serta akan
ditumbuhi rambut kemaluan ketika pubertas.
Sedangkan jaringan penyusun bagian ini ialah
lebih banyak diisi oleh jaringan lemak dengan
sedikit jaringan ikat.
 Labia Mayor
Labia Mayor dikenal juga sebagai bibir besar
kemaluan. Yakni struktur berupa lipatan seperti
sepasang bibir yang merupakan kelanjutan dari
mons pubis. Berdasarkan letaknya, permukaan
labia mayor dibedakan menjadi dua. Pertama,
permukaan sebelah dalam yang menghadap ke
arah labia minor. Bagian ini tampak licin karena
banyak terdapat jaringan lemak, tidak mempunyai
kelenjar sebacea, folikel rambut dan kelenjar
keringat. Sedangkan permukaan luarnya dilapisi
oleh epitel bertanduk serta ditumbuhi rambut sejak
pubertas.
 Labia Minor
Labia minor atau bibir kecil kemaluan terletak
di sebelah dalam, berada tepat setelah lipatan
labia mayor dan mengelilingi muara lubang vagina.
Struktur labia minor hampir sama dengan labia
mayor, hanya saja pada labia minor tidak lagi
ditumbuhi rambut serta banyak terdapat pembuluh
darah. Pada labia minor juga terdapat kelenjar
sebacea. Jika dibandingkan dengan organ
genitalia pria, maka labia minor ini bisa
dianalogikan dengan skrotum, yakni lapisan
pembungkus testis.
 Klitoris
Klitoris adalah struktur yang homolog dengan
organ penis pada reproduksi jantan, akan tetapi
karena adanya pengaruh genetik maka
pertumbuhannya menjadi tidak sempurna serta
mengalami rudimeter (mengecil).  Organ ini berada
di dalam labia minor dan di sebelah atas dari
lubang vagina. Struktur penis yang juga terdapat
pada klitoris yakni corpora cavernosa,
mengakibatkannya memiliki sifat erektil, sama
seperti penis. Permukaan klitoris diselaputi oleh
epitel berlapis pipih tak bertanduk, banyak juga
ditemukan pembuluh darah serta ujung-ujung saraf
sensorik.
 Selaput Dara
Hymen atau selaput dara adalah membran tipis
yang menutup lubang vagina. Organ hymen
memiliki lubang kecil sebagai jalan keluar darah
atau cairan lain ketika menstruasi. Utuh tidaknya
selaput dara seringkali digunakan sebagai indikasi
virginitas seseorang. Hal ini dikarenakan
strukturnya yang tipis serta mudah robek. Pada
seorang wanita yang baru pertama kali melakukan
hubungan seksual biasanya lapisan hymen akan
robek dan berdarah. Sedangkan pada perempuan
yang telah berkali-kali hamil dan melahirkan, maka
hanya akan dijumpai caruncula hymenalis, yakni
sisa-sisa hymen.

 Vestibulum
Struktur reproduksi wanita bagian luar yang
terakhir yakni vestibulum atau rongga kemaluan.
Rongga ini terletak di dalam labia minor dan
merupakan muara dari saluran kencing atau uretra
serta lubang vagina atau intruitus vagina.
Bagian dalam
 Vagina

Vagina atau liang sanggama adalah saluran yang


menghubungkan uterus dengan bagian luar. Dinding vagina
berdekatan dan memiliki panjang sekitar 8-12 cm. Yang menarik,
bagian dalam organ ini ternyata berlipat-lipat. Lipatan inilah yang
memungkinkan vagina mengembang selama proses persalinan.

 Uterus
Uterus disebut juga rahim merupakan tempat
berkembangnya janin selama sembilan bulan. Organ ini terletak di
bawah pusar, tepatnya di daerah pinggul. Rahim tersusun dari otot
polos yang dapat meregang dan mengendur selama proses
kehamilan. Gangguan pada organ ini dapat ditandai dengan
terjadinya nyeri perut atau perdarahan yang berlebihan.

 Leher Rahim

Leher rahim atau disebut juga serviks merupakan


penghubung antara rahim dengan vagina. Organ ini terletak di
bagian bawah rahim dan membentang ke bagian atas
vagina. Serviks adalah bagian paling dalam dari vagina dan
merupakan pintu masuk rahim.

 Tuba Fallopi

Tuba fallopi mempunyai panjang sekitar 7-14 sentimeter.


Dinding organ ini dilapisi sel khusus yang bisa berkontraksi dan
memindahkan telur ke rahim. Sel telur yang matang di ovarium,
akan bergerak melewati tuba fallopi.

 Ovarium

Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon estrogen dan


progesterone. Kedua hormon
ini penting dalam proses pubertas wanita dan berperan dalam
persiapan dinding

rahim untuk perkembangan sel telur yang telah dibuahi.

2.Organ – organ reproduksi pria


Bagian luar
 Penis

Fungsi Penis 

 Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis


merupakan saluran, seperti hal nya sebuah pipa, ia akan
digunakan untuk membuang kotoran yang berada di
dalam. Melalui penis, kotoran atau air seni dapat
disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya

 Dapat digunakan untuk alat senggama


 Skrotum
Fungsi dari skrotum

1. Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu


dingin antara 1-80C lebih dingin bila dibandingkan
dengan suhu pada tubuh
2. Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
3. Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik
bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati
tubuh.

Bagian dalam
 Testis
Fungsi testis

 Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau


sel kelamin jantan
 Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks
testrosteron
 Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
 Epididimis
Fungsi epididimis 

 Digunakan sebagai lat penyimpanan


 Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk
pengangkutan
 Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan
sperma

 Vas deferens
Fungsi vas deferens 

 saluran sebagai jalannya sperma ke veskula


 tempat untuk menampung sperma
 tempat untuk proses pematangan sperma

 Kelenjar kelamin

1. vesikula seminalis atau kandung mani merupakan


organ yang berfungsi ungtuk mensekresikan cairan
dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu
vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu
kanan dan kiri
2. kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang
berada dibawah kandung kemih. Kelenjar ini
berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada
dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada
seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak
sperma
3. kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga
memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini memiliki
fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran
ejakulasi yang memiliki sifat basa. Kelenjar
bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat.
4. Saluranejakulasi
jaadi saluran ini berfungsi untuk meneluarkan
airmani disaat melakukan hubungan seksual,
dengan adanya air mani yang berhasil menuju
indung telur baru akan terjadi masa kehamilan.
PATOFISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
a. Tumor Ovarium

Tumor Ovarium yang paling umum terjadi pada perempuan dewasa


adalah jenis teratoma ovarium, baik jinak maupun ganas. Tumor biasanya
dapat dideteksi sebagai suatu masssal sel di bagian abdomen dan sering kali
menimbulkan rasa nyeri. Tumor dapat dihilangkan melalui pembedahan.

b. Kista Ovarium

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat
tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di
dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau
tumor ovarium

c. Kanker Serviks

Serviks merupakan dasar uterus yang berhubungan dengan vagina. Sel-


sel yang terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormail dengan
bentuk yang tidak teratur. Keadaan tersebut dapat dideteksi dengan teknik
apusan jaringan dari bagian atas vagina. Ketidaknormalan sel-sel tersebut
bukanlah bukti kanker, tetapi sel-sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker.
Diagnosis awal dan pengobatan dapat mencegah perkembangan penyakit ini.

d. Masalah menstruasi

Masalah yang paling umum adalah berkisar dari dysmenorrhea


( masalah menstruasi menyakitkan ), menorrhagia ( menstruasi yang banyak ),
hingga oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur).
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon.

e. Penyakit Menular Seksual ( PMS )


Penyakit ini meliputi HIV/AIDS, HPV, sifilis, gonorea, dan herpes genitalis.
Penyakit ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, salah satunya
melalui hubungan seksual.

f. Sterilitas/Infertilitas

Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah


penyumbatan oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau
mencapai uterus. Untuk mengatasinya, ovum harus diambil dari ovari melalui
pembedahan dan dibuahi secara eksternal sebelum dikembalikan ke dalam
uterus.

PATOFISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA


a. Kanker testis

Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria


berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini
sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan
nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama
dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak

b. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-


kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya
disebabkan oleh infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang
mengakibatkan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.

c. Hernia Inguinal

Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan


sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke
selangkangan atau skrotum. Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di
daerah selangkangan. Kelainan ini dapat diperbaiki dengan cara pembedahan.
d. Ambiguous Genitalia ( Alat Kelamin Ganda )

Ambiguous Genitalia merupakan kelainan yang sangat jarang terjadi.


Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang tidak
jelas apakah laki-laki atau perempuan. Sebagian besar anak laki-laki yang lahir
dengan kelainan seperti ini memiliki penis yang sangat kecil atau tidak ada,
tetapi memiliki jaringan testis. Pada sejumlah kecil kasus, seorang anak
memiliki jaringan testis dan ovarium.

e. Mikropenis

Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada


kelainan seperti ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di
bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.

f. Sterilitas/Infertilitas

Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu


membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma
dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak normalnya organ-
organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin, kecanduan alkohol, atau
akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami masalah
ejakulasi

Anda mungkin juga menyukai