Kelainan Eritrosit
Kelainan Eritrosit
OLEH
KELOMPOK IV
I. TUJUAN
I.1 Tujuan Instruksional Umum
1.1.1. Mahasiswa mampu memahami teknik serta cara melakukan pemeriksaan
pada sediaan hapusan darah tepi
I.2 Tujuan Instruksional Khusus
I.2.1 Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan pada sediaan hapusan darah tepi
I.2.2 Mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk sel darah merah yang normal dan
abnormal (poikilositosis).
I.2.3 Mahasiswa mengetahui ukuran sel darah merah yang abnormal (anisositosis).
I.2.4 Mahasiswa mengetahui warna sel darah merah yang normal (normokrom) dan
abnormal (hipokrom).
II. METODE
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Indirect Preparat
III. PRINSIP
Sediaan hapusan darah tepi dengan pengecatan giemsa diletakkan diatas meja
preparat dan diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler pembesaran 100x lensa
obektif dengan penambahan oil imersi. Pengamatan dilakukan pada counting area.
Komposisi
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian
dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:
a. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang
yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Keping-keping darah atau
trombosit (0,6 - 1,0%), bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
b. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal
virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.
c. Plasma darah
Pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan pembeku
darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis
garam. ( Wikipedia, 2009 )
Gambar eritrosit
normal
c. Polikrom
Eritrosit polikrom adalah eritrosit yang lebih besar dan lebih biru
dari eritrosit normal. Polikromasi suatu keadaan yang ditandai dengan
banyak eritrosit polikrom pada preparat sediaan apus darah tepi, keadaan
ini berkaitan dengan retikulositosis.
d. Hiperkrom
Warna eritrosit tampak lebih tua karena terjadi penebalan membran, bukan
kelainan Hemoglobin (Hb) dan biasanya jarang ditemukan.
Gambar : Kelainan
eritrosit Hiperkrom
Widayati, dkk. 2010. Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Sediaan Apus Darah.
Jakarta: Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Zakaria. 2012. Morfologi Sel Darah Merah. Diakses di: http: //zakariadardin. wordpress.
com/2012/01/09/morfologi-sel-darah-merah/ Diakses tanggal: 8 Mei 2015