INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Disusun oleh
Robi Tarmuzy
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini mengulas tentang pengertian hak,
pengertian kewajiban, pengertian warga negara, asas kewarganegaraan dan hak
kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan
peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang
dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju
ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah
diketik dan ditandatangani
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden.
3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa
anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk
“Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat. Sejak
hari itu sampai awal September, Presiden dan wakil Presiden membentuk kabinet
yang sesuai dengan UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan mempunyai 12
departemen serta menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang
dibagi menjadi 8 propinsi yang masing- masing dikepalai oleh seorang Gubernur.
Propinsi-propinsi itu adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).
Untuk menjaga keamanan, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada
masing-masing daerah sebagai munsur dari pada KNI daerah. Pemerintah dengan
sengaja tidak mau segera membentuk sebuah tentara nasional, karena khawatir
bahwa hal itu akan menimbulkan kecurigaan dan sikap permusuhan dari pihak
serikat. Para pemuda merasa tidak puas dengan kebijaksanaan pemerintah ini.
Mereka berpendapat bahwa Pemerintah harus segera membentuk sebuah tentara
nasional sebagai aparat kekuasaan negara yang
baru itu. Golongan pemuda yang tidak puas itu sebagian membentuk badan-
Pada bulan oktober golongan sosialis dibawah pimpinan Sutan Sahrir dan Amir
Syarifudin berhasil menyusun kekuatan di dalam KNIP dan mendorong
dibentuknya sebuah Badan Pekerja yang kemudian dikenal dengan sebutan BP-
KNIP. Langkah berikutnya adalah mendesak terbentuknya sebuah kabinet
parlementer di bawah pimpinan seorang Perdana Menteri (suatu hal yang
menyimpang dari UUD 1945). Tidak mengherankan bahwa yang diangkat sebagai
perdana menteri adalah tokoh sosialis, mula Syahrir dan kemudian Amir
Syarifudin.
5. Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.
Kelima kategori ini dapat dibedakan tetapi tidak terpisahkan karena saling
berkaitan dan menunjang. Kategori pertama meliputi pendidikan dan pelatihan
tenaga dalam bidang teknologi pendidikan. Pendidikan keahlian pada jenjang
Sarjana dan Pascasarjana. Kategori kedua meliputi konsep pembelajaran yang
menggantikan pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar berbasis aneka
sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam, prinsip
pendekatan dari bawah (bottom-up approach), serta prosedur proses pembelajaran
dan penilaian. Semua konsep, prinsip, dan prosedur ini telah menjadi bagian
integral dalam sistem pendidikan nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No.
20 Tahun 2003 serta berbagai peraturan turunannya, seperti standar proses
pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar penilaian. Kategori ketiga
meliputi pengembangan berbagai pola pembelajaran alternatif karena adanya
dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka,
belajar di rumah (homeschooling), pembelajaran terprogram (PAMONG),
pembuatan berbagai paket atau sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul
untuk belajar mandiri, media audiovisual dll.), dan pemanfaatan lingkungan untuk
belajar (community and environment-based learning).
Kategori keempat terkait erat dengan pola ketiga, namun lebih didasarkan pada
faktor eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam masyarakat,
terutama teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi
pengembangan sistem belajar berjaringan (e-learning dan online learning), untuk
semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Kategori kelima terutama ditujukan
untuk peningkatan kemampuan mereka yang berkarya dalam masyarakat atau
dalam dunia dan lapangan kerja.
a. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan. Baik dalam pencarian materi-materi pembelajaran
maupun info-info terkait perkembangan dunia pendidikan.
Inti dari teknologi pendidikan adalah proses belajar. Miarso menyebut belajar
sebagai objek formal teknologi pendidikan. Belajar baginya dimaknai secara luas,
belajar secara pribadi, untuk pengayaan diri dan beljar yang diselenggarakan oleh
organisasi.
Belajar tidak hanya merujuk pada aktifitas organ berpikir otak, belajar bertujuan
untuk meningkatkan kualitas seseorang. Belajar adalah peningkatan kompetensi.
Belajar menjadi salah satu upaya seseorang untuk mewujudkan cita-citanya.
belajar berkenaan dengan tatanan dan nilai yang ditularkan dari generasi ke
generasi.
KESIMPULAN