Anda di halaman 1dari 14

BAB III

PERANCANGAN JEMBATAN

3.1. Pemilihan Material dan Spesifikasi


Dalam perancangan model jembatan Praka S5 ini digunakan material kayu
balsa dengan dimensi kayu balsa adalah 10 mm x 10 mm x 1000 mm dan 10 mm
x 5 mm x 1000 mm sebagai rangka batang jembatan model. Kayu balsa adalah
kayu dari pohon balsa, tumbuhan asli dari Amerika Serikat, Ochroma
Pyramidale. Saat ini produsen terbesar kayu balsa berasal dari Equador, Papua
Nugini, dan Indonesia (Wikipedia.com). berikut adalah spesifikasi material yang
digunakan untuk perancangan jembatan model.
Tabel 3.1 Spesifikasi Material

Ochroma pyramidale
Specific Gravity (G) 280 kg/cm3
Modulus of Elasticity € 6062.87 MPa
Reference compression design value parallel to grain (Fc) 2.86 MPa
Reference tension design value parallel to grain (Ft) 2.86 MPa
Plywood Plate (Bridge Floor and Joint Plate)
Specific Gravity (G) 380 kg/mm3
Thickness (t) 3 mm
Bolt
Specific Gravity (G) 7850 kg/m3
Diameter (D) 2 mm
Length (l) 30 mm

(a) (b) (c)

Gambar 3.1 Kayu Balsa (a), Triplek (b), Baut (c)


3.2. Konsep Pemilihan Jembatan
Pemilihan desain jembatan dilakukan dengan konsep seperti yang ditampilkan
pada bagan alir gambar 3.2

START

Variabel Tetap :
Memilih konfigurasi jembatan yang
1. Spesifikasi
potensial sesuai dengan ketentuan Term Of
kayu balsa
Reference Lomba Jembatan IBDC 2019
2. Penampang
batang 10 mm
x 10 mm
3. Beban 1/4 kg Tahap 1 :
4. Tumpuan sendi Perbandingan 5 tipe jembatan
- rol

Tahap 2 :
Modifikasi dan inovasi
jembatan terpilih

Tahap 3 :
Variabel Bebas :
Perbandingan Segmen
Jumlah Segmen
Jembatan Inovasi

Parameter :
1. Kekokohan
Menentukan jembatan
2. Berat
rencana yang mempunyai
struktur
nilai efisiensi tinggi
3. Lendutan

Jembatan Praka S5

Gambar 3.2 Bagan Alir Pemilihan Konfigurasi Jembatan


Konsep pemilihan desain jembatan yang dilakukan terdiri dari 3 tahap, tahap
pertama adalah membandingkan 5 konfigurasi dasar jembatan dengan variable
tetap yang sama, sehingga didapatkan konfigurasi jembatan yang paling efektif
dan efisien. Lima konfigurasi tersebut antara lain tipe Howe, tipe Pratt, tipe K-
truss, tipe warren, tipe camelback. Tahap kedua adalah melakukan inovasi pada
konfigurasi jembatan terpilih, dengan memberikan variasi pada bentuk dan
jumlah segmen jembatan. Tahap ketiga adalah membandingkan jumlah segmen
dari jembatan inovasi agar terpilih desain jembatan yang efektif dan efisien.
1. Tahap pertama
Analisa 5 konfigurasi dasar jembatan dilakukan dengan menggunakan
bantuan program sap2000 dengan variable tetap yang sama. Variable tetap
yang digunakan disajikan pada tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2. Variabel Tetap Konfigurasi Jembatan
No Variabel Tetap Nilai
1. berat jenis balsa 250
2. modulus elastisitas 6062,87
3. dimensi penampang balsa 10 mm x 10 mm
4. bentang, lebar, tinggi 1000, 150, 250 (mm)
5. jumlah segmen 6
6. tumpuan jembatan sendi - roll
7. Beban 1/4

Pemilihan konfigurasi jembatan didasari atas perbandingan berat struktur


jembatan, defleksi jembatan, jumlah batang, dan jumlah sambungan.
Pehitungan nilai perbandingan dihitung menggunakan rumus :
nilai terkecil
skor= ×100
nilai i

a. Perbandingan berat struktur jembatan (a)


Gambar 3.2 konfigurasi tipe Howe

Gambar 3.3 konfigurasi tipe Pratt

Gambar 3.4 konfigurasi tipe K-Truss

Gambar 3.5 konfigurasi tipe Camel Back

Gambar 3.6 konfigurasi tipe Warren


Nilai perbandingan berat struktur jembatan lima konfigurasi dasar di atas
disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Nilai Perbandingan berat struktur jembatan
Konfigurasi Berat Nilai
HOWE 0,13074 100
PRATT 0,13074 100
K-TRUSS 0,14208 92,02
CAMELBA
0,13996 93,41
CK
WARREN 0,15326 85,31

b. Perbandingan defleksi jembatan


Defleksi setiap jembatan dilihat dari hasil analisis program sap2000
yang disajikan pada Gambar 3.7 sampai dengan Gambar 3.11.

Gambar 3.7 konfigurasi tipe Howe Gambar 3.8 konfigurasi tipe Pratt

Gambar 3.9 konfigurasi tipe K-Truss Gambar 3.10 konfigurasi tipe


Camel Back

Gambar 3.11 konfigurasi tipe Warren


Nilai perbandingan defleksi jembatan lima konfigurasi dasar di atas
disajikan pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Nilai Perbandingan Defleks Jembatan


Lenduta
Konfigurasi Nilai
n
HOWE 0,02458 77,38
PRATT 0,02233 85,18
K-TRUSS 0,02556 74,41
CAMELBA 100,0
0,01902
CK 0
WARREN 0,02281 83,38

Tabel 3.5 Rekapitulasi Nilai Perbandingan Jembatan


Nilai
No Konfigurasi Nilai (a) Total
(b)
1 HOWE 100 77,38 177,38
2 PRATT 100 85,18 185,18
3 K-TRUSS 92,02 74,41 166,43
CAMELBAC
4 93,41 100,00 193,41
K
5 WARREN 85,31 83,38 168,69

2. Tahap 2
Pada tahap pertama, telah terpilih konfigurasi jembatan yang paling
efektif dan efisien berdasarkan variable tetap yang ada yaitu tipe Pratt.
Kemudian kami melakukan modifikasi pada konfigurasi sebagai bentuk
inovasi jembatan yang kami desain. Berikut adalah gambar 3.12 inovasi
Jembatan Praka S5.

+ =

Gambar 3.12 Inovasi Modifikasi Konfigurasi Jembatan Tipe Pratt dan K-


Truss
3. Tahap 3
Pada tahap terakhir, kami melakukan perbandingan pada jembatan inovasi
seperti yang telah dilakukan pada tahap pertama, dengan jumlah segmen yang
berbeda. Perbandingan dilakukan berdasarkan defleksi jembatan dan berat
struktur jembatan.
a. Perbandingan struktur berat jembatan (a)

Gambar 3.13 berat jembatan inovasi dengan 5 segmen

Gambar 3.14 berat jembatan inovasi dengan 7 segmen

Gambar 3.15 berat jembatan inovasi dengan 9 segmen

Tabel 3.8 Perbandingan Berat Struktur Jembatan Inovasi


segmen Berat Nilai
5 0,11996 100
7 0,1333 89,99
9 0,15232 78,76

b. Perbandingan defleksi jembatan


Perbandingan defleksi setiap jembatan dilihat dari hasil analisis
program sap2000 yang disajikan pada Gambar 3.16 sampai dengan
Gambar 3.18

.
Gambar 3.16 defleksi jembatan inovasi dengan 5 segmen

ambar 3.17 defleksi jembatan inovasi dengan 7 segmen

ambar 3.18 defleksi jembatan inovasi dengan 9 segmen

Tabel 3.9 Perbandingan Defleksi Jembatan Inovasi


segmen Lendutan Nilai
5 0,01993 100,00
7 0,02022 98,57
9 0,02062 96,65
Dari analisis perbandingan defleksi dan berat struktur jembatan di atas,
maka diperoleh rekapitulasi nilai perbandingan ketiga jembatan inovasi
pada table 3.10 berikut ini.
Tabel 3.10 Rekapitulasi Nilai Perbandingan Jembatan Inovasi
No segmen Nilai (a) Nilai (b) Total
1 5 100 100,00 200,00
2 7 89,99 98,57 188,56
3 9 78,76 96,65 175,41

Dari ketiga tahap pemilihan desain konfigurasi jembatan inovasi,


maka dipilih konfigurasi jembatan modifikasi dengan jumlah segmen 5
seperti pada Gambar 3.19. pada batang bawah dan atas jembatan
digunakan batang ganda sebagai upaya menahan gaya aksial yang relatif
lebih besar dari batang diagonal maupun vertikal.

Gambar 3.19 Desain Konfigurasi Jembatan Terpilih


3.3. Analisa Struktur Jembatan
Struktur Jembatan Panca S5 dianalisis menggunakan SAP2000. Dari hasil
analisis SAP2000 didapatkan pembebanan jembatan maksimum 55 kg
sebelum runtuh dengan defleksi jembatan sebesar 0,55 mm.

Gambar 3.20 Momen Release Of Panca S5 Bridge


Gambar 3.21 The Deformation after loading 55 kg

Gambar 3.22 The Internal Force Of Praka S5 bridge after loading 50 kg


Menurut analisis, pembebanan desain jembatan sebesar 55 kg, karena ketika
dicapai beban 60 kg jembatan mengalami keruntuhan tertutama dibagian
komponen Tarik batang diagonal dalam. Nilai defleksi jembatan ketika
mencapai beban 50 kg sebesar 0.53 mm.

Gambar 3.23 The Frame Labels Of Panca S5 Bridge

Tabel 3.11 Compression and Tension Analysis Of Loading 55 Kg

Gaya Normal Desain Checking


No
Tekan Tarik P' T' P' T'
1 - 270,35 - 495,45 - OK
2 - 270,35 - 495,45 - OK
3 - 438,75 - 495,45 - OK
4 - 270,35 - 495,45 - OK
5 - 270,35 - 495,45 - OK
6 382,39 - 619,32 - OK  
7 445,37 - 619,32 - OK -
8 425,37 - 619,32 - OK -
9 445,37 - 619,32 - OK -
10 382,39 - 619,32 - OK -
11 - 0,44 - 123,86 - OK
12 - 228,72 - 247,73 - OK
13 18,65 - 123,86 - OK -
14 10,72 - 123,86 - OK -
15 10,72 - 123,86 - OK -
16 18,65 - 123,86 - OK -
17 - 228,72 - 247,73 - OK
18 - 0,44 - 123,86 - OK

Desain struktur kayu


a) Data:
Tension Force = 438,75 N
Spesific Gravity = 0,280 gr/cm3
E = 6000 MPa
Ft = 2,8 MPa
b) Applicability of Adjustment Factors
λ (Time effect factor) = 0,8 (AWC-NDS2015 App N.3.3)
Φt (Resistance factor) = 0,9 (AWC-NDS2015 Table 2.3.6)
Kf (Format conversion factor) = 2,4(AWC-NDS2015 Table 2.3.5)
CM (Wet service factor) = 1 (AWC-NDS2015 Table 4A)
Ct (Temperature factor) = 1 (AWC-NDS2015 Table 2.3.3)
CF (Size factor) = 1 (AWC-NDS2015 Table 4A)
Ci (Incising factor) = 0.8(AWC-NDS2015 Table 4.3.8)

c) Section Dimension
b (Width of section) = 10 mm
h (Height of section) = 20 mm
Ag (Area of cross section) = 200 mm2
d) Steps of Calculation
An = Ag x 0,8
= 200 x 0,8 = 160 mm2
Ft ’ = Ft x CM x Ct x CF x Ci x Kf x ɸt x 𝜆
= 2,8 x 1 x 1 x 1 x 0,8 x 2,4 x 0,9 x0,8

= 3,10 MPa
T’ = Ft’ x An
= 3,10 MPa x 160 mm2
= 495,45 N

Tu ≤ T’
392,69 N ≤ 553,51 N (OK)

Compression Design Calculation


a) Data:
Fc = 2,8 MPa

l (Member length) = 282,84 mm


b) Steps of Calculation
1
r

Fc*
=
√ I
A
=
√ 12
x 10 x 203
10 x 20
= 5,77 mm

= Fc x CM x Ct x CF x Ci x Kf x ɸt x 𝜆
= 2,8 x 1 x 1 x 1 x 0,8 x 2,4 x 0,9 x 0,8
= 3,36 MPa

Le = Ke x l
= 1 x 282,84
= 282,84 mm
E’05 = 1.03 x E x (1 - 1,645 x (KVE))
= 1.03 x 6114.627 x (1 – 1,645 x (0.25))
= 3676,06 MPa

0.822 x Emin'
FcE = 2
(¿)
d
3.14 x 3707.98 x 100
= 212.5 2
( )
5
= 1232,04 MPa
F cE 16.264
αc = = =1.839
F c ¿ 4.022
2
= 1+ α c − ( 1+α c ) − α c
Cp
2C √ 2C C
2
= 1+ 4.043 − ( 1+4.043 ) − 4.043
2 x 0.8 √
2 x 0.8 0.8

= 0.29101
Fc’ = Fc x CM x Ct x CF x Ci Cp x Kf x ɸt x 𝜆
= 2.91 x 1 x 1 x 1 x 0.8 x 0.943 x 2.4 x
0.9 x 0.8

= 3.36
P’ = Fc’ x Ag
= 3.792 MPa x 100 mm2

= 470,486 N
Pu ≤ P’
392,79 N ≤ 470,486 N (OK)

Anda mungkin juga menyukai