Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

EKONOMI REKAYASA

Dosen : Yessy C.S. Pandeiroth S.T, M.T


Disusun Oleh :
Siti Sahara Kiay Mardjo
18209010
Kelas : B

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TEKNIK SIPIL
2020
Latihan Soal.
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu ekonomi rekayasa ? Jelaskan !
2. Apakah yang dimaksud dengan tingkat overhead per unit dan apakah yang dimaksud
dengan biaya overhead per unit ?
3. Apakah yang dimaksud dengan biaya langsung (direct cost) dan apakah yang
dimaksud dengan biaya tidak langsung (indirect cost) ?
4. Apakah yang dimaksud dengan biaya diendapkan. Jelaskan !
5. Apakah yang dimaksud dengan biaya alternatif. Jelaskan !
6. Pada tahun 2004 diperkirakan biaya overhead per unit dan total sebesar Rp.354.000,-
dan Rp.1.421.400,-. Sedangkan tingkat overheadnya sebesar 6 per rupiah per unit
pekerjaan. Berapakah besar biaya buruh langsung dan biaya buruh langsung total dari
pekerjaan pada tahun tersebut ?

Jawaban.
1. Ilmu ekonomi rekayasa adalah sebuah disiplin ilmu keteknikan yang
menggabungkan analisis ekonomi pada sebuah kegiatan konstruksi. Ilmu ini
memberikan teknik pemecahan masalah (problem solving) serta pengambilan
keputusan (making of decision) mengenai berbagai masalah-masalah yang rumit
dalam pelbagai proyek konstruksi. Ilmu ini juga dipakai dalam studi kelayakan dari
sebuah kegiatan konstruksi, serta dapat mengevaluasi pengambilan kebijakan
pembangunan dari kaca mata dunia ekonomi. Prinsip yang dipakai adalah analisis dan
pencarian alternatif-alternatif pada suatu kegiatan konstruksi, dengan meninjau dari
berbagai aspek lain: teknis, sosial, ekologi, dan lain-lain, sehingga dapat diketahui
bernilai atau tidak/layak atau tidaknya proyek tersebut secara ekonomi.

2. - Tingkat overhead per unit adalah overhead total dalam rupiah untuk suatu perioda
dibahagi dengan biaya buruh langsung total untuk suatu perioda.
- Biaya overhead per unit adalah tingkat overhead dikali dengan biaya buruh
langsung per unit.
3. - Biaya Langsung (Direct Cost) merupakan biaya yang dikeluarkan dan
menghasilkan (mempengaruhi) progress (hasilnya terlihat). Contoh dari Direct Cost
seperti :
- Biaya Pembelian Material
- Biaya penyewaan heavy equipment
- Gaji Direct Labour (Fitter, Welder, Helper)
- dan lain-lain
Biaya - biaya tersebut dikeluarkan dan akan mempengaruhi Progress yang dihasilkan
oleh Project Team. Misalkan Rigging Team membutuhkan Crane ukuran 120 Ton
untuk melakukan Erection Steel Structure, namun PMT tidak melakukan pembayaran
penyewaan Crane, maka hal tersebut berdampak tertundanya pelaksanaan Erection
sehingga menghambat progress pekerjaan proyek
- Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) merupakan biaya yang tidak secara
langsung mempengaruhi progress pekerjaan project. Contoh dari Indirect Cost adalah
seperti :
- Temporary Office
- Gaji Staff (Engineer, Project Manager, dan lain-lain)
- Asuransi
- Sewa Kendaraan
- dan lain-lain Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya biaya buruh seperti
untuk pengawasan dan pengurusan bahan-bahan.

4. Biaya diendapkan adalah biaya-biaya telah lampau yang tidak dapat diperoleh
kembali. Sebagai contoh misalnya seorang investor membeli 100 lembar saham dari
sebuah perusahaan melalui seorang pedagang perantara (broker) dengan harga Rp.
25.000,- per saham. Selain itu investor tersebut harus membayar Rp. 85.000,- untuk
komisi dan ongkos-ongkos lainnya.
Dua bulan kemudian dan sebelum menerima pembayaran deviden, pembeli saham
tersebut menjual kembali 100 lembar saham tadi melalui pedagang perantara yang
sama dengan harga Rp. 35.000,- per saham dikurangi Rp. 105.000,- untuk biaya
penjualan. Dengan demikian investor ini menerima keuntungan bersih sebesar
Rp.3.500.000,- – Rp.2.500.000,- – Rp.85.000,- – Rp.105.000,- = Rp.810.000,- pada
transaksi-transaksi tersebut.
Pada waktu penjualan Rp. 2.500.000,- dan Rp. 85.000,- merupakan biaya-biaya telah
lampau akan tetapi karena biaya-biaya ini pulih kembali setelah diadakan transaksi-
transaksi, maka Biaya Diendapkan (sunk cost) tidak jadi dibuat.
Apabila sebaliknya, investor menjual 100 lembar saham tersebut dua bulan setelah
pembelian dan harga pasar waktu itu adalah Rp. 20.000,- per saham, dengan biaya Rp.
70.000,- untuk ongkos penjualan, maka investor akan mengalami kerugian sebesar
Rp. 2.000.000,- – Rp. 2.500.000,- – Rp. 85.000,- – Rp. 70.000,- = Rp. 655.000,- ,
Dalam hal ini sebagian biaya-biaya yang telah di keluarkan akan diperoleh kembali ,
tetapi kerugian sebesar Rp. 655.000,-, akan merupakan biaya yang ditenggelamkan
(sunk costs).

5. Biaya Alternatif yaitu biaya mengenai kesempatan terlebih dahulu untuk


mendapatkan bunga atau suatu pengembalian atas dana-dana investasi. Sebagai
contoh jika seorang mempunyai Rp. 1.000.000,- dan disimpan baik dalam rumah,
maka orang ini telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan bunga atas uangnya
dengan membuka suatu rekening tabungan dalam sebuah bank yang bersedia
membayar bunga berganda tahunan sebesar 5% , misalnya untuk jangka waktu satu
tahun orang tersebut melewatkan kesempatan untuk mendapatkan 0.05 x Rp.
1.000.000,- = Rp. 50.000,-, nilai ini disebut dengan biaya alternatif sehubungan
dengan penyetoran Rp. 1.000.000,-

6. Penyelesaian :
Overhead total dalam rupiah
Tingkat overhead =
Biaya buruh langsungtotal
¿
6 = Rp .1.421 .400 ,− Biaya buruh langsung total ¿
¿
Biaya buruh langsung total = Rp .1.421 .400 ,− 6 ¿

= Rp.236.900,-
Biaya overhead per unit = tingkat overhead x biaya buruh langsung per unit

Rp.354.000,- = 6 x biaya buruh langsung per unit

¿
Biaya buruh langsung per unit = Rp .354 .000 ,− 6 ¿

= Rp.59.000,-

Anda mungkin juga menyukai