Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian
1. Manajemen
Management adalah suatu kegiatan untuk mencapai tujuan melalui orang lain , seperti
yang dikemukakan oleh (George Terry) bahwa Management adalah pencapaian tujuan
yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain, dan (Mary Parker
Pollet) mengemukakan bahwa management merupakan ” melaksanakan pekerjaan.
sedangkan (H. Siagian) menyebutkan bahwa Management adalah tujuan yang ingin
dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain , dan kegiatan-kegiatan orang lain
harus di bimbing dan diawasi.( JamesA.F. Stoner,1996: 53)
Stoner mengemukakan bahwa manajemen merupakan suatu definisi yang lebih
kompleks dari suatu seni, bahwasanya manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.( Rokhayati, 2014)Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994) Pendapatan
adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk
upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba. Pendapatan atau upah dapat
didefinisikan dengan sejumlah uang yang dibayaroleh orang yang memberi pekerjaan
kepada pekerja atau jasa nyasesuai perjanjian.
Menurut Chapra (1999) Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,
deviden, royalty dansewa.
2. Manajemen Pendapatan
Manajemen pendapatan telah banyak diadopsi oleh berbagai industri dan perusahaan
karena kemampuannya yang berhasil meningkatkan penjualan dan juga profit
perusahaan. Manajemen pendapatan mulai dikenal di akhir Tahun 1960-an dimana
diterapkan pertama kali oleh industri penerbangan yang bernama British Airways.
Kemudian konsep manajemen pendapatan meluas dan mulai diterapkan di industri
lainnya seperti industri sewa mobil, akomodasi, kereta api, dan juga restoran.
Manajemen pendapatan dapat diartikan sebagai sebuah strategi yang dinamis untuk
mengoptimalkan produk dan harga sehingga dapat memaksimalkan pendapatan dan juga
pertumbuhan perusahaan. Secara singkatnya tujuan dari manajemen pendapatan ini
adalah untuk dapat menjual produk yang tepat kepelanggan yang tepat pada waktu yang
tepat untuk harga yang tepat. Tujuan tersebut sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Kimes danWirtz (2003) dalam Ivanov (2014), yang mendefinisikan
manajemen pendapatan sebagai suatu penerapan sistem informasi dan strategi harga
untuk mengalokasikan kapasitas yang tepat kepelanggan yang tepat pada harga dan
waktu yang tepat.
Manajemen pendapatan juga berkaitan dengan cara bagaimana manajer untuk
mengelola perilaku konsumen (AnersondanXie (2010) dalamIvanov 2014). Talluridan
Van Ryzin (2004) dalam Jerenz (2008) juga memberikan definisi mengenai manajemen
pendapatan, mereka mendefinisikan manajemen pendapatan sebagai sebuah teknik baru
untuk menentukan harga yang optimal dari sebuah produk dan layanan tertentu dengan
tujuan untuk memaksimalkan profit dari produk dan layanan yang dijual melalui suatu
forecasting. Manajemen pendapatan juga dikenal dengan manajemen hasil yang
merupakan suatu alat yang penting untuk mencocokan antara pasokan dengan
permintaan dengan cara membagi pelanggan kebeberapa segmen yang berbeda

1
berdasarkan perilaku konsumen serta mengalokasikan kapasitas untuk segmen yang
berbeda dengan cara memaksimalkan suatu pendapatan tertentu (El Haddad Roper dan
Jones, 2008 dalamIvanov, 2014).
Berdasarkan berbagai pengertian dari definisi para ahli dapat disimpulkan
bahwasannya manajemen pendapatan merupakan teknik baru yang sangat berguna untuk
meningkatkan pendapatan. Kemampuannya dalam hal meningkatkan pendapatan telah
dibuktikan oleh berbagai industri. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba
mengadopsi teknik-teknik yang ada dalam manajemen pendapatan untuk diterapkan
dalam industri pariwisata terkususnya dalam pengelolaan destinasi wisata.

B. Tujuan Manajemen Pendapatan


Tujuan utama manajemen pendapatan adalah menjual produk yang tepat
kepada pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat dengan harga yang tepat dan dengan
paket yang tepat. Inti dari disiplin ini adalah dalam memahami persepsi pelanggan tentang
nilai produk dan secara akurat menyelaraskan harga, penempatan, dan ketersediaan produk
dengan setiap segmen pelanggan. Dan ada beberapa tujuan lainnya.
1. Menghasilkan kemungkinan kontribusi atau keuntungan terbesar.
2. Meraih tingkat target yang spesifik, tetapi tidak ingin memaksimalkan keuntungan.
3. Memaksimalkan pendapatan dari kapasitas yang tetap dengan memvariasikan harga dan
segmen yang dituju sepanjang waktu, hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan
sistem manajemen pendapatan Menutup biaya.
4. Menutupi keseluruhan biaya yang dialokasikan, meliputi biaya over head perusahaan.
5. Menutupi biaya-biaya penyediaan salah satu jasa tertentu, tidak mencakup biaya
overhead.
6. Menutup tambahan-tambahan biaya dan menujal tambahan satu unit atau kepada
tambahan satu pelanggan.

C. Perencanaan Manajemen Pendapatan


D. Pelaksanaan Manajemen Pendapatan
Pelaksanaan manajemen pendapatan daerah adalah identifikasi sumber, administrasi,
koleksi, pencatatan/ akuntansi dan alokasi pendapatan.
1.    Identifikasi Sumber Pendapatan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa pendataan sumber-sumber pendapatan
termasuk menghitung potensi pendapatan. Identifikasi pendapatan pemerintah meliputi :
a. Pendataan objek pajak, subjek pajak, dan wajib pajak;
b. Pendataan objek retribusi, subjek retribusi, dan wajib retribusi;
c. Pendataan sumber penerimaan bukan pajak;
d. Pendataan lain-lain pendapatan yang sah;
e. Pendataan potensi pendapatan untuk masing-masing jenis pendapatan.

2.    Administrasi Pendapatan


    Administrasi pendapatan sangat penting dalam siklus mamnajemen pendapatan karena
pada ahap ini akan menjadi dasar untuk tahapan koleksi pendapatan. Kegiatan yang akan
dilakukan meliputi :
a. Penetapan wajib pajak dan retribusi;
b. Penentuan jumlah pajak dan retribusi;

2
c. Penetapan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah dan Nomor Pokok Wajib Retribusi;
d. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah dan Surat Ketetapan Retribusi.

3.    Koleksi Pendapatan
   Koleksi pendapatan meliputi penarikan, pemungutan, penagihan dan pengumpulan
pendapatan baik yang berasal dari wajib pajak daerah dan retribusi daerah, dana
perimbangan dari pemerintah pusat ataupun sumber lainnya.
    Khusus untuk pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dapat digunakan beberapa
sistem, diantaranya :
a. Self assessment system : ialah sistem pemungutan pajak daerah yang dihitung,
dilaporkan dan dibayarkan sendiri oleh wajib pajak daerah. Dengan sistem ini wajib
pajak mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan membayarkan pajak
terutangnya ke Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD)/ unit kerja yang ditetapkan
pemerintah daerah.
b. Official assessment system  : ialah sistem pemungutan pajak yang nilai pajaknya
ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini ditetapkan oleh gubernur/bupati/walikota
melalui penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah dan Surat Ketetapan retribusi yang
menunjukan jumlah pajak/ retribusi daerah terutang.
c. Joint collection : ialah sistem pemunguan pajak daerah yang dipungut oleh pemungut
pajak yang ditunjuk pemerintah daerah.

4.     Pencatatan (Akuntansi) Pendapatan


a. Setiap penerimaan pendapatan harus segera disetor ke rekening kas umum daerah pada
hari itu juga/ paling lambat sehari setelah diterimanya pendapatan tersebut.  Untuk
menampung seluruh sumber pendapatan perlu dibuat satu rekening tunggal (treasury
single account), dalam hal ini rekening kas umum daerah.
b. Tujuan pembuatan satu pintu untuk pemasukan pendapatan adalah untuk memudahkan
pengendalian dan pengawasan pendapatan. Penerimaan pendapatan tersebut dibukukan
dalam buku akuntansi, berupa jurnal kas, buku pembantu, buku besar penerimaan per
rincian objek pendapatan. Kemudian buku catatan akuntansi tersebut akan diringkas
dan dilaporkan dalam laporan keuangan pemerintah daerah, yaitu Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

5.    Alokasi Pendapatan


Alokasi Pendapatan merupakan tahapan terakhir dari siklus manajemen pendapatan
ini, yaitu pengambilan keputusan untuk menggunakan dana yang ada untuk membiayai
pengeluaran daerah yang dilakukan. Pengeluaran daerah meliputi pengeluaran belanja,
yaitu, belanja operasi dan belanja modal, maupun untuk pembiayaan pengeluaran yang
meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan modal daerah, pembayaran utang dan
pemberian pinjaman daerah.

Anda mungkin juga menyukai