Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

OPERASI TEKNIK KIMIA 1


“Alat Transportasi Padatan”

Disusun oleh :

Muh. Kurniawan Saputra ( 09220150075 )

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

2.1 Alat Transportasi Padatan..........................................................................................5

2.2 Jenis-jenis Alat Transportasi Bahan Padat............................................................6

2.3 Prinsip Kerja Alat Bahan Padat.............................................................................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................................19

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................19

3.2 Saran................................................................................................................................19

Daftar Pustaka...........................................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan mentah dan
energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau pengangkutan produk-
produk dan limbah ke luar pabrik. Berdasarkan keadaan agrerat dari bahan, transportasi
dibedakan: transportasi bahan padat dan transportasi fluida (cair dan gas). Dalam suatu
industri, pemindahan bahan baik bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi
(intermediate product), maupun bahan jadi (product) merupakan persoalan yang cukup
penting untuk efisiensi dan efektifitas secara keseluruhan proses. Bermacam-macam
peralatan transportasi diperlukan guna pemindahan bahan ini namun didalam bab ini hanya
dibahas peralatan transportasi bahan padat, khususnya menggunakan belt conveyor, screw
conveyor, dan bucket conveyor.
Secara Universal di dalam industri, bahan-bahan material terdapat berbagai jenis yang
terkadang sangat berat sehingga berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan
tenaga manusia. Bahan yang diangkut dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan dan tujuan
pengangkutan. Alat pengangkut bertujuan untuk memudahkan kita dalam pemindahan suatu
zat. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan dalam industri adalah conveyer
yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan padat. Pemilihan alat pengangkut
(conveying equipment) material padatan bergantung pada: kapasitas material yang ditangani
jarak perpindahan material, kondisi pengangkutan : horizontal; atau vertical, ukuran (size),
bentuk (shape) dan sifat material (properties), harga peralatan tersebut.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat transportasi bahan padat ?
2. Apa saja jenis-jenis alat transportasi bahan padat ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat transportasi bahan padat ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui Definisi dari alat transportasi bahan padat
2. Untuk mengetahui jenis-jenis alat transportasi bahan padat
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat transportasi bahan padat

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat Transportasi Padatan


Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan tidak jarang merupakan bahan yang
berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi khusus untuk
mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu
berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yangs sering digunakan adalah conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat
transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran, bentuk dan sifat material
 Harga peralatan tersebut
Pengangkutan bahan-bahan padat dalam industri kimia menggunakan berbagai macam
alat-alat yang sesuai dengan kriteria bahan padat yang akan diangkut. Alat
transportasi/conveyer/elevator dalam industri kimia digolongkan atas :
1. Portable Power Driver Conveyor
Alat pemindah yang bekerja secara tidak kontinyu dan dapat
dikendalikan. Contohnya yaitu truk, traktor, lift, silo, dsb.
2. Mechanical Conveyor (Continue Conveyor)
a. Pengangkutan dengan gaya berat
b. Pengangkutan getar (vibrating conveyor)
c. Pengangkutan spiral (screw conveyor)
d. Pengangkutan rantai (chain conveyor)
e. Pengangkutan keranjang (bucket conveyor)
f. Pengangkutan sabuk (belt conveyor)
g. Pengangkutan pelat (plate conveyor)
h. Pengangkutan rol (gravity roller conveyor)
3. Pengangkutan Pneumatik (Peneumatik conveyor)

5
2.2 Jenis-jenis Alat Transportasi Bahan Padat
1. Pengangkutan dengan Gaya Berat
Conveyor ini lebih banyak digunakan untuk mengangkut bahan berbentuk serbuk kasar
maupun halus. Pada prinsipnya menggunakan gaya berat dari bahan padat akibat adanya
gravitasi. Pengumpanan bahan dapat dilakukan secara manual atau langsung dipasangkan
dengan alat-alat lainnya. Baling-baling yang ada di dalam alat ini akan berputar ke bawah dan
membawa bahan-bahan serbuk tersebut. Jumlah bahan yang diangkut dapat diatur sesuai
dengan kecepatan baling-baling. Rangkaian yang sederhana sehingga pemasangan dan biaya
operasionalnya lebih mudah murah. Jarak angkut yang pendek sehingga biasanya digabung
dengan beberapa alat lain, seperti pemotong, pembentuk, ataupun dengan vibrating conveyer,
dsb. Contohnya : mesin pemarut kelapa dan mesin penggiling.

2. Pengangkutan Getar (Vibrating Conveyer)


Vibrating conveyer merupakan suatu alat yang mengangkut material dengan cara
getaran. Material yang diangkut sangat terjamin kebersihan dan keamanannya. Material yang
biasa diangkut oleh vibrating conveyor berupa bahan-bahan serbuk kasar ataupun halus dan
kering.
Kapasitas vibrating conveyor ditentukan oleh besarnya material yang dibawa. Feed atau
umpan yang dapat diangkut oleh vibrating conveyor ini bisa berskala besar tetapi hanya feeder
yang mempunyai ukuran intermediate (1-3 in) sampai dengan yang berbentuk powder, kerikil,
semen, pasir dan lainnya. Kapasitas dari vibrating conveyor sangat besar dari 100 ton/jam
hingga gram atau ons. Jika serbuk yang akan diangkut berbentuk sangat halus (dapat
menghasilkan debu), maka vibrating conveyor dilengkapi dengan penutup pada body vibrating
conveyer.
Jenis-jenis vibrating conveyer yaitu :
1. Unbalanced vibrator
Type ini yang paling sering digunakan, karena menghasilkan sebuah putaran yang berkekuatan
tinggi.
2. Self Balancing Vibrator dan pendulum Vibrator.
3. Eccentrical Vibrator
Vibrator yang menggunakan sebuah pegas yang dihubungkan dengan tongkat.
4. Electromagnetic Vibrator
Vibrator digerakkan dengan suatu dynamo electrik magnet. Sehingga menghasilkan getaran
yang berasal dari arus listrik.
6
Awal feed masuk ke dalam alat vibrating conveyor yang terdiri dari pan yang dilengkapi
dengan per horizontal yang digetarkan oleh lengan eksentrik yang berhubungan. Getaran
tersebut menyebabkan feed bergerak kedepan dan meloncat kecil ke atas sepanjang conveyor
Untuk menuju ke tempat yang lebih rendah /menuju alat lain. Keuntungan dari vibrating
conveyer :
Dapat mengangkut dengan kapasitas yang tinggi
Mempunyai standar kebersihan yang tinggi
Alat mudah dan cepat untuk dibersihkan
Mudah untuk di operasikan.

3. Pengangkutan Spiral (Screw Conveyer)


Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Jenis konveyor ini berguna untuk
mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur yang kering. Alat ini terbuat dari pisau
yang berpilin mengelilingi suatusumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.

Macam- macam flight yaitu ;


Sectional flight : Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang
disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap
ujung sebuah pisau dengan paku keling
sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan
dengan cara dilas tepat
pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight,Flight pengaduk ini dibuat dari flight
biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya
7
ke berbagai arah.

Screw Conveyor : a. Sectional ; b.


Helicoid; c. Cast Iron; d. Riboon ;
e. Cut Flight

8
Gambar 2.7 Screw Conveyor Coupling

Gambar 2.8. Screw conveyor secara keseluruhan


Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor
tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan
dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat
pada poros konveyor yang satunya lagi.
Wadah konveyer ini biasanya terbuat dari baja. Tipre wadah yang paling sederhana adalah
wadah yang dasarnya berbentuk setengah lingkaran yang terbuat dari baja. Sedangkan
bagian sisi-sisi lurusnya terbuat dari kayu. Panjang satu wadah yaitu 8, 10, dan 12 ft. Jika
inigin membuat wadah yang panjang, maka wadah-wadah akan disusun atau disambung
satu sama lain sehingga sesuai dengan panjang conveyer.
Perlu diketahui bahwa poros konveyor harus digantung pada persambungan yang tetap sejajar.
Dua buah persambungan dibuat pada ujung wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada
hanger atau penahan,
Biasanya ada sebuah hanger untuk tiap bagian.

9
2.3 Prinsip Kerja Alat Transportasi Padat
Cara kerja : Feed yang berupa serbuk halus dimasukkan ke dalam lubang. Flight yang
digerakkan oleh motor pada pangkal akan bergerak dan mendorong feed bergeser ke arah
tujuan.

Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan hanger, seringkali
minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan mencemari bahan tersebut, dan wadah
kayu akan basah oleh minyak. 0leh karena itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor
sehingga tempat bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas. Ujung dari wadah
konveyor disebut box ends . Umumnya box ends awal berbeda konstruksinya dengan box nds
akhir. Box ends awal
memiliki roda gigi (gears) bevel untuk memutar poros konveyor.
Jarak yang biasa dapat dicapai dari pengangkutan screw conveyer adalah sekitar 10-15 meter
dengan arah horizontal ataupun sedikit kemiringan yang dapat bolak balik. Alat ini juga
berfungsi sebagai alat penakar, pengeluaran dari penyimpanan dan pengumpanan.

1. Alat Pengangkut Keranjang (Bucket elevator/Bucket Conveyer)


Secara umum bucket conveyer merupakan alat pengangkut yang berbentuk keranjang yang
dibawa oleh rantai ataupun sabuk. Alat ini dapat dioperasikan pada kemiringan tertentu
bahkan dengan posisi yang vertical. Bahan yang dapat diangkut dengan alat ini juga dapat
berpotongan kecil maupun potongan yang besar serta mampu mengangkut secara kontinyu

3
dengan kapassitas hingga 12000 m per jam. Bucket conveyer dapat digunakan untuk jarak
yang jauh dan segala arah. Biasanya conveyor ini digunakan dalam pertambangan. Bahkan
mesin terbesar jenis ini seberat 1000 ton dan berdiri setinggi 100 m dengan panjang kira-kira
200 m.

10
Bentuk-bentuk dari timba (bucket) yaitu :

a. Minneapolis Type : Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia.


Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials :
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung
lengket. Salah satu contoh bucket for wet or sticky materials yang biasa digunakan
dalam industry makanan.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan –bongkahan besar dan material yang berat.

Penggunaan Bucket Conveyer yaitu mengisi bahan , mentransfer bahan dengan jarak dan
bobot yang jauh, sebagai alat penakar.

Elevator vertical tergantung sepenuhnya pada gaya sentrifugal untuk mendapatkan bahan di
saluran pelepasan dan harus dengan kecepatan tinggi. Antar bucket diatur jarak sedemikian
rupa, sehingga saat pelepasan bahan ke saluran tidak menimbulkan tubrukan antar- bucket.

Cara Kerja bucket elevator yaitu bucket akan menyendok atau menyarup bahan dari feed
spout (corong feed) digerakkan oleh pulley. Bahan diangkut ke head pulley dan didorong ke
corong pemisah diman terdapat saringan-saringan sesuai dengan ukuran feed. Kemudian feed
akan begerak telungkup untuk mengambil feed selanjutnya.

11
Dalam indutri pertambangan, bucket conveyer biasanya digabungkan dengan belt conveyer
untuk pengankutan selanjutnya.

1. Alat Pengangkut Rantai (Chain Conveyer)


Pada dasarnya, chain conveyer merupakan alat pengangkut yang digerakkan oleh
rantai.

Di atas, telah diketahui bahwa bucket elevator dan bucket conveyer digerakkan oleh rantai,
tapi dilengkapi dengan keranjang. Sedangkan chain conveyer yang lainnya yaitu ;
a. Scraper Conveyer
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -
jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar.
Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak
mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:

Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.


Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.

12
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:

Mempunyai jarak yang pendek.


• Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

b. Apron Conveyer

Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang
dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang
kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan
conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) pada alat tambahan
A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat. Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun
yang besar.
Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor :

Kecepatan yang relatif rendah.


Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan

13
2. Alat Pengangkut Sabuk (Belt Conveyer)
Belt Conveyer merupakan salah satu alat pengangkut yang mudah dan sederhana
dalam mengangkut material-material padat. Material yang digunakan dapat berbentuk serbuk,
butiran, potongan halus/kasar, maupun benda. Butiran ataupun potongan halus harus diangkut
pada belt dengan tumpukan sudut kurang dari sudut tumpukan standar. Komponen utama
dalam belt conveyer yakni belt, penyokong (idler), dan drive (motor). Penyokong digunakan
di atas belt agar tidak terjadi kenduran akibat gaya gesekan dengan material bahan. Idler
diletakkan pada jarak tertentu di bawah belt, pada saat belt bergerak idler juga ikut bergerak
berputar tapi tetap pada tempatnya.

Jarak yang dapat ditempuh dari belt conveyer adalah jarak jauh
dengan arah horizontal ataupun dengan sedikit kemiringan. Belt conveyer yang terpanjang ada
di Gurun Sahara dengan kepanjangan 100 km dari tambang fosfa Bu Chara. Belt tunggal
terpanjang terdapat di Meghlaya, India yang mengangkut serpihan batu gamping dan serpihan
batu.
Aplikasi Kerja Belt di pertambangan Fosfat di BuCraa.
Belt conveyor dapat dioperasikan dengan perjalanan yang berjarak bermil – mil pada
kecepatan (speed) belt mencapai 1000 ft/menit dengan suatu berat beban material yang
14
diangkut mencapai 5000 tons/jam. Belt conveyor dapat juga dioperasikan pada jarak yang
cukup pendek dengan kapasitas beban yang diangkut hanya beberapa pon/jam dan
pengoperasian dilakukan pada saat – saat tertentu. Ukuran – ukuran belt dapat meliputi :

1. Pendek < 50 ft
2. Medium 50 – 100 ft
3. Panjang ± 1000 ft

Pada umumnya belt terbuat dari karet, tapi ada juga yang terbuat dari polimer ataupun kanvas.
Perbedaan bahan dasar suatu belt sangat menentukan berat beban yang akan dipakai serta
jenis bahan material yang akan diangkut, sehingga sangat mempengaruhi kinerja dalam suatu
industri.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kondisi belt yakni :

1. Lingkungan
Kemiringan suatu belt dapat ditentukan melalui lingkungan tempat belt akan ditempatkan.
2. Material
Beberapa material yang berbentuk serbuk ataupun potongan dapat mempengaruhi jenis
belt.
3. Temperature
Suhu dapat mempengaruhi kekenduran dari belt dan juga kinerja dari idler bahkan motor.
4. Kelembaban.
Udara dengan kelembaban yang tinggi dapat mempercepat kerusakan pada mesin motor.
5. Pengontrolan kerja dan penservisan
Semua alat-alat pengangkut wajib dikontrol setiap beberapa periode dan diservis untuk
mengurangi kerusakan pada alat.

Cara Kerja :

Feed dimasukkan ke dalam corong tuang yang memiliki kemirngan tertentu agar material
tidak jatuh atau tumpah. Melaui corong tuang, feed dijatukan ke atas belt dapat pula dengan
pengabungan alat. Belt akan bergerak sesuai dengan arah tertentu, idler akan membantu
15
menentukan kemiringan dan juga belokan-belokan pada belt.
Bentuk Belt :

1. Flat Belt (Sabuk datar)

2. Troughed Belt (Sabuk Lengkung)


Belt yang digunakan pada ketinggian dan kemiringan tertentu dan mempunyai banyak
lengkungan dengan arah tertentu pula.
Pengeluaran material –material dari belt dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a. Gaya berat
Suatu metode yang dipakai pada proses pengeluaran alat melalui ujung belt tanpa
menggunaka alat (memanfaatkan gaya gravitasi).
b. Penggaruk (Scraper)
Suatu metode pengeluaran material yang terletak pada sisi ujung kiri maupun kanan belt.
Scrapper terbuat dari lempengan logam yang diletakkan diagonal dengan belt dan pada sisi
atas. Bila bahan yang diangkut menyentuh logam, maka benda akan bergerak ke sisi tepi dan
jatuh.
c. Idler Miring
Idler yang diletakkan pada bawah belt dengan posisi miring, sehingga material yang ada di
atas belt.
3. Plate Conveyer
Pada prinsipnya, plate conveyer memiliki cara kaerja yang sama dengan belt conveyer. Tetapi
pada plate conveyer tidak dilapisi dengan sabuk, jadi material langsung bersentuhan dengan
idler dengan jarak antar idler yang lumayan besar. Sehingga alat ini lebih cocok untuk
material padatan yang cukup besar.

Jarak yang mampu untuk ditempuh oleh plate conveyer ckup panjang dengan arah sedikit
miring atau horizontal dan dapt dipindah- pindahkan sesuai dengan kebutuhan industri.
16
4. Roller Conveyer
Roller conveyer merupakan alat pengangkut dengan logam yang berbentuk silindir di susun
secara berdekatan. Material bergerak atau berpindah karena rol-rol yang berputar. Karena
memiliki jarak antar rol, conveyer ini tidak cocok untuk digunakan untuk serbuk atau butiran-
butiran. Roller conveyer ini dapat digunakan untuk jarak jauh dengan arah horizontal atau pun
sedikit miring.

Roller conveyer terdiri atas dua macam, yakni :

a. Gravity Roller Conveyer,


Roller conveyer ini menggunakan gaya grafitasi untuk mnggerakkan rol-rolnya dan digunakan
untuk benda-benda yang berat.
b. Live (Powered) Roller conveyer
Conveyer ini digerakkan oleh belt atau pun rantai pada ujung-ujung rol. Biasa digunakan
pada saat memisah-misahkan barang. Jarak untuk conveyer ini relative terbatas.

5. Pneumatic Conveyer
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan
kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).Pada jenis konveyor ini bahan
dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

17
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
• Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
• Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
• Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

6. Jenis Conveyer Lainnya


a. Chute Conveyer
Conveyer ini didasarkan pada gaya gravitasi bumi, dimana sebuah track antar lantai
dengan lintasan yang datar tanpa mengguanak mesin. Material yang ingin dipindahkan
diseluncurkan melalui lintasan ini. Sehingga material yang cocok untuk conveyer ini adalah
material padatan yang besar dan untuk lintasan antar lantai. Karena hanya mengandalkan gaya
gravitasi, ,material yang telah diangkut harus disusun secara manual.
b. Wheel Conveyer
Pada conveyer ini terdapat roda-roda dari kayu ataupun logam yang dapat bergerak
(berputar) tanpa digerakkan oleh mesin. Sehingga conveyer ini masih memerlukan tekanan
manual dalam mengangkut material. Alat ini cukup sederhana, berjarak dekat dengan arah
horizontal. Namun, alat ini sangat murah dibandingkan dengan roller conveyer. Material yang
diangkut adalah potongan besar tapi tidak terlalu berat.

c. Trolley Conveyer
Alat pengangkut ini pada prinsipnya menggunakan rantai sebagai alat yang menggerakkan
trolley atau pengait yang dipasang di atas permukaan lantai (menggantung). Alat ini tidak
dapat digunakan untuk material serbuk. Penggunaan alat ini adalah untuk packaging,
membantu dalam proses pemindahan, operasi penyimpanan, dan sebagainya. Dapat
menempuh jarah jauh, arah horizontal ataupun sedikit miring dan dapat bolak-balik.
18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Alat pengangkut di industry terdiri atas alat pengangkut gaya berat, screw conveyer,
vibrating conveyer, bucket conveyer, chain conveyer, belt conveyer, roller conveyer,
pneumatic conveyer, trolley conveyer.
2. Alat pengangkut di industry disesuaikan dengan lingkungan dan jenis material yang akan
diangkut, serta kemampuan alat yang akan digunakan.
3. Adapun prinsip kerja dari alat itu sendiri memiliki prinsip kerja masing-masing sesuai
dengan kebutuhan dan kegunaan alat itu sendiri.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca, khususnya para mahasiswa/i untuk lebih aktif mengumpulkan
referensi alat transportasi padatan dan mempelajarinya agar lebih mengetahui alat
transportasi dalam suatu industri kimia.

19
DAFTAR PUSTAKA

www.coursehere.com-alat-transportasi-padatan.com
http:/namikazewand.blogspot-alat industri-kimia.com
scouletaverne.ch-jenis-jenis transportasi padat

20

Anda mungkin juga menyukai