Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

TEORI KEDAULATAN HUKUM

Oleh :
Gita Riswanti - (NPM 191103010966)
Frili Frisila – (NPM 191103010949)
Khasanah – (NPM 191103011015)
Elisa Puspitasari – (191103010943)

Semester 1 (Kelas Karyawan)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Asal Usul Teori Kedaulatan Hukum dan Contoh dalam Hukum Indonesia.

Pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kedaulatan adalah kekuasaan


tertinggi atas pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya. Sedangkan Hukum adalah
Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa
atau pemerintah. Jadi kedaulatan hukum berarti kekuasaan tertinggi terletak pada hukum.
Ada berbagai teori kedaulatan salah satunya teori kedaulatan hukum yang belaku di
negara Indonesia. Berdasarkan teori ini kekuasaan pemerintah berasal dari hukum yang
berlaku. Hukumlah (tertulis maupun tidsak tertulis) yang membimbing kekuasaan
pemerintahan. Etika Normatif negara yang menjadikan Hukum sebagai “Panglima”,
Mewajibkan penegakan hukum dan penyelenggara negara dibatasi oleh hukum. Pelopor teori
kedaulatan hukum anta lain ; Hugo de Groot, H.Krabee, Immanuel Kent, dan Leon Duguit.1
Teori kedaulatan hukum (rechtssouvereniteit) dipelopori oleh filsuf berkebangsaan
Belanda bernama Hugo Krabbe (1857-1936). Teori ini dijabarkan dalam berbagai karyanya,
yaitu:
a. Die Lehre der Rechtssouvereinitet, Betrag zur Staatslehre (1906);
b. De moderne Staatsidee (1916; terjemahannya dalam bahasa Jerman dikeluarkan tahun
1919 dan dalam bahasa Inggris tahun 1922);
c. Het Rechtsgezag (1917);
d. De Innerlijke waardesder Wet (terjemahkan di Lei den 1924).2
Pada awalnya Prof Mr. H. Krabbe dari Universitas Leiden menentang Teori
Kedaulatan Negara. Dalam bukunya yang berjudul “Die Lehre der Rechtssouveranitet (1906),
beliau mengajarkan bahwa sumber hukum adalah “rasa keadilan”. Bertentangan dengan Teori
Kedaulatan Negara dimana hukum adalah kehendak negara dan negara mempunyai kekuatan
(power) yang tidak terbatas.3
Menurut Prof. Mr. H. Krabbe, Hukum hanyalah apa yang memenuhi rasa keadilan
dari orang terbanyak yang ditundukkan padanya. Suatu peraturan perundangan yang tidak
sesuai dengan rasa keadilan dari jumlah terbanyak orang, tidak dapat mengikat. Peraturan-

1
Drs. Teuku Saiful Bahri Johan. Perkembangan Ilmu Negara Dalam Peradaban Globalisasi Dunia.
Ed. 1, Cet 1, Yogyakarta : Depublish, Maret 2018.
2
Muchtar Affandi, 1971, Himpunan Kuliah Ilmu Ilmu Kenegaraan, Alumni, Bandung, h. 166-167
3
Drs. C.S.T. Kansil, S.H. 1986. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 63
perundangan yang demikian bukanlah “hukum” walaupun ia masih ditaati ataupun
dipaksakan.4
Hukum itu ada, karena anggota masyarakat mempunyai perasaan sebagaimana
seharusnya hukum itu. Hanyalah kaidah yang timbul dari perasaan-hukum anggota sesuatu
masyarakat, mempunyai kewibawaan/kekuasaan. Teori yang timbul pada abad ke-20 ini
dinamakan Teori Kedaulatan Hukum.5
Berdasarkan pernyataan dari Krabbe bahwa dalam setiap negara puncak tertinggi
kekuasaan bukanlah hak pemimpin, Negara ataupun rakyat tetapi berasal dari hukum.
Meskipun negara yang menciptakan hukum, tetapi sumber hukum harus memenuhi rasa
keadilan dan disetujui untuk kepentingan bersama. Perundang-undangan harus dibuat seadil-
adilnya tanpa ada paksaaan untuk menaatinya. Prinsip negara dengan teori kedaulatan hukum
biasa disebut dengan Rule of Law.
Bahwa hukum dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang mendidik tentang
hukum, juga Ilmu hukum sendiri menelaah dan mengkaji hukum sebagai fenomena
kehidupan manusia serta gejala pada kehidupan manusia, ilmu hukum pula berfungsi untuk
menjamin kepastian hukum, keadilan hukum dan pengayoman. Dalam kesehariannya, tujuan
utama pemerintahan negara hanyalah semata-mata aktualisasi kedaulatannya, penguatan
kedaulatannya, dan pemeliharaan kedaulatannya.
Berikut ini contoh Teori Kedaulatan Hukum di Negara Indonesia:
1. Mekanisme Pemilihan Umum
Asas Pemilihan Umum di Indonesia yaitu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Calon pemimpin baik itu Presiden, Anggota DPR, Gubernur, Bupati dipilih oleh rakyat
menganut teori kedaulatan hukum dimana harus memenuhi rasa keadilan tanpa ada
paksaan dan bebas memilih sesuai pilihan rakyat Indonesia.
2. Peradilan Bagi Pelanggaran Hukum
Masih banyak di negara kita masyarakat yang melanggar hukum baik itu hukum publik
maupun hukum privat. Kasus pelanggaran hukum di negara Indonesia ditangani oleh
lembaga penegak hukum yang berwenang dan objek hukum diadili sesuai kedaulatan
hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
3. Supremasi Hukum Indonesia

4
Drs. C.S.T. Kansil, S.H. 1986. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 63

5
Ibid
Di Indonesia dijelaskan secara eksplisit, khususnya dalam pembukaan UUD 1945 bahwa
tujuan Negara Republik Indonesia ialah “untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Selain itu dalam
pasal 1 ayat 3 UUD 1945 dijelaskan bahwa Indonesia berdasarkan atas negara hukum.6

Kesimpulan
Kedaulatan Hukum merupakan kekuasaan tertinggi yang terletak pada hukum. Suatu negara
harus tunduk juga terhadap hukum yang telah di tetapkan dan berlaku. Indonesia merupakan
negara yang menganut asas teori kedaulatan hukum yang tertuang pada Pembukaan UUD
1945 Pasal 1 ayat 3. Pada hakikatnya dikatakan kedaulatan hukum jika memenunuhi rasa
keadilan terhadap rakyatnya. Jika Suatu peraturan perundangan tidak sesuai dengan rasa
keadilan dari jumlah terbanyak orang, tidak dapat mengikat. Peraturan-perundangan yang
demikian bukanlah “hukum” walaupun ia masih ditaati ataupun dipaksakan.

6
Adiwilaga Rendy, Alfian Yani, Ujud Rusdia. Sistem Pemerintahan Indonesia. Ed.1, Cet 1,
Yogyakarta : Depublish, Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai