Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, STRATEGI, SERTA

ETIKA DAN ISU SOSIAL DALAM SISTEM INFORMASI


Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Prizha Moehgni Shodiq Pradana 180910202008
Hilwanda Shofira Gunardi 180910202027
Ajeng Gusti Wanda 180910202047
Muhammad Fajrul Falah 180910202050
Intan Nadia Jaeni Putri 180910202055
Rahma Aisyafrani Gusen 180910202060
Kelas C1
Dosen Pengampu:
DRS. Sutrino, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dialah yang telah mengizinkan kami untuk membuat dan menyelesaikan tugas
makalah mengenai “Sistem Informasi, Organisasi, Strategi, Etika dan Isu Sosial
dalam Sistem Informasi” ini. Maka kami sangat bersyukur atas izin yang telah Dia
berikan. Serta tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu,
Bapak DRS. Sutrisno, M.Si karena dengan adanya tugas pembuatan makalah ini
kami dapat belajar mengenai Sistem Informasi Manajemen Bisnis yang telah ada,
namun yang sebelumnya belum pernah kami pelajari.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan untuk
menyelesaikan pembelajaran Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Bisnis.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dalam kehidupannya. Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa
dapat terbatu dengan masalah dari pembelajaran Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen Bisnis. Apabila terdapat salah kata ataupun penulisan kami selaku
penulis dan juga penyusun makalah ini memohon maaf sebesar- besarnya.

Jember, 22 Maret 2020

Kelompok 2
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Bisnis
FISIP, Prodi Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Jember

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II : Pembahasan............................................................................................3
2.1. Sistem Informasi...........................................................................................3
2.2. Organisasi......................................................................................................6
2.3. Strategi Dalam Sistem Informasi..................................................................8
2.4. Etika dan Isu Sosial dalam Sistem Informasi..............................................12
BAB III : Penutupan............................................................................................15
3.1. Kesimpulan.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mengambil keputusan yang logis dan rasional maka informasi yang
akurat dan tepat waktu merupakan hal yang sangat esensial dandibutuhkan
oleh para pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan yang logis dan
rasional pada dasarnya membutuhkan pemahaman tentang masalah yang
akan dipecahkan serta pengetahuan mengenai alternatif untuk pemecahan
masalah. Informasi yang berkualitas tinggi akan menghasilkan keputusan
yang lebih baik. Informasi yang berkualitas dapat diperoleh melalui suatu
metode yang sistematis dan logis dalam pengumpulan, pengolahan, dan
penyampaian informasi kepada para pengambil keputusan. Metode inilah
yang lazimnya dalam bidang ilmu manajemen dikenal sebagai sistem
informasi manajemen. Kecenderungan organisasi untuk melakukan
pengembangan dari Sistem Informasi Manajemen secara terus menerus
sehingga makin lama makin efektif dan efisien guna mendukung setiap
operasi bisnis dan manajemen organisasi. Salah satu yang menjadi alasan
perlunya pengembangan sistem informasi manajemen secara
berkesinambungan adalah karena semakin meningkatnya kompleksitas dalam
dunia bisnis. Setiap organisasi yang bergerak pada lini apapun,bentuk,
ukuran, dan jenis usahanya agar mampu bertahan (survive) dan tetap tumbuh
(grow) harus memiliki sistem informasi manajemen yang perlu direncanakan,
dianalisis, didesain, dan dikelola dengan tepat sehingga sistem informasi
manajemen tersebut dapat menyajikan informasi yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan organisasi yang
efektif.
Etika berkaitan dengan Pilihan etis berupa keputusan yang diambil oleh
individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-
tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) berarti bahwa kita menerima
semua keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang
kita buat. Permasalahan etika dalam sistem informasi, memberikan desakan

1
baru dengan semakin maraknya penggunaan internet. Etika dan isu sosial
sangat berkaitan satu sama lain, dimana etika mempengaruhi individu dalam
memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kadang menimbulkan
konflik. Isu sosial berasal dari etika yang sejalan dengan masyarakat untuk
dapat melakukan tindakan yang benar.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Organisasi?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Strategi?
1.2.4. Apa yang dimaksud dengan Etika dan Isu Sosial dalam Sistem
Informasi?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui dan memahmi tentang sistem informasi
1.3.2. Untuk mengetahui dan memahmi tentang Organisasi
1.3.3. Untuk mengetahui dan memahmi tentang Strategi
1.3.4. Untuk mengetahui dan memahmi tentang Etika dan Isu Sosial dalam
Sistem Informasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Informasi
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah suatu susunan teratur dari kegiatan yang saling
terkait dan susunan prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan
dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama suatu organisasi.Sementara itu,
informasi merupakan sekumpulan data yang telah diolah atau diproses
sehingga memiliki arti tersendiri bagi penerima informasi. Informasi yang
diterima oleh penerima informasi dikatakan berkualitas jika informasi
tersebu diterima secara akurat, tersampaikan tepat pada waktunya, dan
relevan bagi sang penerima.
Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi informasi dan
aktivitas para pengguna teknologi untuk mendukung kegiatan operasi serta
manajemen dalam suatu organisasi dengan memanfaatkan model dan media
teknologi informasi.Komponen-komponen yang berada dalam sistem
informasi adalah orang atau pengguna, prosedur, data, software, dan
hardware.
Tujuan utama dari sistem informasi adalah menghasilkan output
berupa informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Struktur dan cara
kerja sistem informasi didesain secara beraneka ragam, sesuai dengan
keperluan atau pemenuhan suatu permintaan penggunaan tertentu dari
penggunanya. Sistem untuk mengolah informasi perlu terus dikembangkan
secara dinamis agar informasi yang dibutuhkan oleh semua kalangan dapat
tersampaikan secara efektif dan efisien.
2.1.2. Sistem Informasi Dalam Bisnis
Sistem informasi dalam bisnis sendiri merupakan kumpulan dari
berbagai informasi yang memiliki kesatuan antara satu dengan lainnya dan
ditujukan untuk kepentingan bisnis.Sistem informasi bisnis yang dimiliki
oleh suatu organisasi yang menjalankan bisnis harus memiliki struktur dan
komponen yang dirancang sesuai kebutuhan agar mampu mencapai tujuan

3
bisnisnya, terutama untuk mendapatkan profit.Salah satu contoh
pemanfaatan sistem informasi dalam bisnis adalah E-Bussiness dan E-
Commerce.
Dalam bisnis, sistem informasi dapat dikategorikan menjadi empat
bagian, yaitu Transaction Processing Systems (TPS), Management
Information System (MIS), Decision Support System (DSS), Office
Automation System (OAS), dan Executive Support System (ESS).
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi
terkomputerisasi dalam bisnis yang dikembangkan untuk memproses data-
data transaksi bisnis rutin dalam jumlah besar daftar gaji dan inventarisasi
bisnis. Management Information System (MIS) adalah sebuah sistem atau
proses yang menyediakan informasi penting untuk mengelola organisasi
secara efektif dalam suatu aplikasi sistem informasi penyedia laporan
informasi terpadu bagi pihak manajemen pada suatu bisnis. Decision
Support System (DSS), merupakan sistem informasi interaktif berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk
membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial suatu bisnis.
Office Automation System (OAS) berfungsi untuk mengumpulkan,
memroses, menyimpan, dan mengirim data serta informasi dalam bentuk
komunikasi kantor melalui media elektonik seperti komputer. Executive
Support System (ESS) atau dikenal juga dengan Executive Information
System (EIS) adalah salah satu jenis manajemen sistem informasi untuk
memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang
dibutuhkan oleh eksekutif senior dalam sebuah bisnis dengan cara
mnyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun
dari luar yang relevan dengan tujuan organisasi.
Terdapat tiga aturan dasar dalam sistem informasi bisnis, yaitu
dukungan terhadap proses dan operasi bisnis, dukungan terhadap
pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer, serta dukungan strategi
untuk keunggulan bersaing. Sementara itu, komponen sistem informasi
bisnis adalah bahwa di dalam suatu sistem informasi yang ditujukan untuk

4
organisasi bisnis harus terdapat teknologi, aplikasi, pengembangan, serta
manajemen.
Praktisi bisnis harus mampu mengenali komponen dasar sistem
informasi bisnis agar sistem tersebut dapat diterapkan secara maksimal
dalam organisasinya. Dalam hal ini, Ia dapat mengidentifikasi beberapa hal,
seperti:
a. Komponen sistem informasi (pengguna, prosedur, data, software, dan
hardware) yang digunakan dalam organisasi agar sistem informasi yang
dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan,
b. Penggunaan kategori sistem informasi bisnis (tps, dss, mis, oas, dan ess)
sesuai dengan keperluan perusahaan, dan
c. Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian
sistem informasi bisnis untuk kinerja sistem yang lebih baik.
2.1.3. Contoh Penerapan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 1 Logo TaniHub


TaniHub merupakan portal online yang dimiliki oleh PT Tani Hub
Indonesia.TaniHub menjalankan kegiatan usaha jual beli produk pangan
secara grosir antara Penjual dan Pembeli terdaftar melalui web portal
www.tanihub.com dan telah memiliki aplikasi smartphone yang tersedia di
Play Store bagi pengguna Android serta App Store bagi pengguna
iOS.TaniHub berperan sebagai perantara jual/beli antara penjual dan
pembeli suatu produk pertanian dimana setiap transaksi pembelian akan
dibayarkan terlebih dahulu oleh TaniHub ke Penjual berdasarkan tagihan
atas penyerahan produk pangan ke Pembeli dan Pembeli akan membayar
tagihan ke TaniHub sesuai syarat dan ketentuan pembayaran yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak. Harga jual yang tercantum di web
portal TaniHub adalah harga jual yang ditetapkan oleh TaniHub
berdasarkan harga beli ke penjual ditambahkan persentase marjin

5
keuntungan tertentu.Produk pangan hasil pertanian yang diperdagangkan
di TaniHub merupakan produk pangan yang tidak dilarang dijual oleh
pemerintah maupun perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Organisasi
2.2.1. Pengertian Organisasi
Terdapat banyak sekali definisi terkait organisasi, tetapi dapat
disederhanakan bahwa organisasi merupakan unit sosial atau entitas sosial
yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama,
beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai
kegiatan yang terkoordinasi, teratur dan terstruktur, didirikan untuk
mencapai tujuan tertentu, serta mempunyai identitas diri yang
membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.
2.2.2. Ciri – Ciri Organisasi

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena


dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan
yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi
pemerintahan. Adapun ciri-ciri organisasi:Mempunyai tujuan & sasaran.
Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati Adanya
kerja sama dari sekelompok orang Mempunyai koordinasi tugas dan
wewenang.

2.2.1. Dimensi Organisasi


Seperti halnya manusia yang mempunyai kepribadian atau
personality, organisasi sebagai artificial being juga mempunyai sifat yang
sama yang biasa disebut sebagai karakter organisasi. Karakter ini
mencerminkan sosok sebuah organisasi, yakni bagaimana ia berperilaku
dan mengapa ia beda dengan organisasi lainnya. Secara umum, karakter
sebuah organisasi dapat dipahami melalui dimensi-dimensi organisasi
yang dibedakan dalam dua tipe, yaitu dimensi struktural dan dimensi
kontekstual. Dimensi struktural adalah karakter organisasi yang
bersumber pada sisi internal organisasi, seperti tingkat formalitas
organisasi, standardisasi pekerjaan, kompleksitas organisasi, hierarki
organisasi, dan sebagainya Elemenelemen ini merupakan determinan

6
karakteristik organisasi dan menjadi dasar untuk menilai sosok (construct)
organisasi serta membandingkan satu organisasi dengan organisasi
lainnya.
Sementara itu, dimensi kontekstual merupakan karakteristik
organisasi secara menyeluruh yang ditentukan oleh ukuran
(besar/kecilnya) organisasi, teknologi yang digunakan, lingkungan
organisasi, tujuan, dan budayanya. Dimensi kedua (dimensi kontekstual)
ini menjadi faktor penentu bagi keberadaan sebuah organisasi secara
menyeluruh dan berpengaruh terhadap dimensi struktural organisasi.
Kedua dimensi ini jika dipahami secara baik dapat bermanfaat untuk
memahami organisasi secara keseluruhan, memahami perilaku organisasi,
dan bisa menjadi dasar untuk menilai keberhasilan organisasi.
Dimensi struktural Dimensi Kontektual
 Formalisasi organisasi  Ukuran organisasi
 Spesialisasi  Teknologi yang digunakan
 Standardisasi  Lingkungan organisasi
 Hierarki otoritas  Tujuan organisasi
 Kompleksitas  Budaya organisasi
 Sentralisasi
 Profesionalisme
 Rasio karyawan (anggota)
organisasi
2.2.2. Sistem Informasi dalam Organisasi
Sistem informasi manajemen sangat penting dalam kehidupan
organisasi karena keseluruhan fungsi manajerial dilaksanakan melalui
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan pada hakikatnya
merupakan inti dari kegiatan manajemen dan menjadi fungsi utama dari
pimpinan organisasi. Informasi yang berkualitas dapat diperoleh melalui
suatu metode yang sistematis dan logis dalam pengumpulan, pengolahan,
dan penyampaian informasi kepada para pengambil keputusan.

7
Setiap organisasi yang bergerak pada lini apapun,bentuk, ukuran, dan
jenis usahanya agar mampu bertahan (survive) dan tetap tumbuh (grow)
harus memiliki sistem informasi manajemen yang perlu direncanakan,
dianalisis, didesain, dan dikelola dengan tepat sehingga sistem informasi
manajemen tersebut dapat menyajikan informasi yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan organisasi
yang efektif.
2.3. Strategi Dalam Sistem Informasi
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi Strategis
Sistem informasi strategis (SIS) mrupakan suatu dukungan
terhadap sistem yang ada dan membantu daalam mencapai keunggulan
kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan. Sistem
informasi strategis juga dapat dikatakan sebaagai sistem informasi
komputer yang digunakan pada tingkat organisasi yang mengubah tujuan
operasional, produk, jasa, dan hubungan lingkungan untuk membantu
organisasi memperoleeh keunggulan yang kompetitif. Sistem informasi
dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perussahaan secara keseluruhan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan
perusahaan lainnya. Suatu sistem informasi dapat dikatakan strategis
apabila tujuannya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah.
b. Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi konsumen
yang lebih besar.
c. Menciptakan aliansi antar perusahaan dan pemaasok serta
pelanggannya sehingga mengurangi biaya untuk pemasok serta
menyediakan dukungan khusus bagi pelanggan.
d. Mempertinggi nilai suatu produk dan jasa dengan menyediakan
tampilan atau dukungan yang inovatif.
e. Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis
atau ekspansi volume.
f. Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar.

8
2.3.2. Ciri-ciri Strategi Infromasi Sistem
Terdapat beberapa ciri-ciri dari strategi informasi sistem,
diantaranya adalah:
a. Untuk mencapai keuntungan.
b. Digunakan dalam waktu tertentu, untuk memfasilitasi strategi
perusahaan strategi yang dilakukan dalam waktu yang terbatas dan
strategi itu dipantau dalam SIS dan untuk pengambilan keputusan
dapat dipublikasi oleh perusahaan lain.
c. Inovasi yang menjawab kebutuhan customer, menghasilkan inovasi
yang unggul dan kebutuhan customer. SIS digunakan untuk bisa
mengetahui kebutuhan customer.
d. Bisa mengakomodasi invasi dalam 3 hal:
1) Otomatisasi.
2) Pengembangan.
3) Reka ulang.
2.3.3. Strategi Dalam Sistem Informasi
Terdapat tiga strategi umum yang digunakan oleh perusahaan
untuk memenangkan persaingan yaitu Cost Leadership, Differentiation,
and Focus and Other Strategys Innovation, Alliance, Growth and Quality.
Dibawah ini adalah pembahasan mengenai strategi dalam sistem
informasi:
a. Cost Leadership Strategy.
Sistem informasi dapat dikatakan menddukung strategi ini
apabila perusahaa mampu menccapai posisi biaya terendah ddalam
suatu industtri, dengan menggunakan cara rekayasa proses bisnis,
menurunkan biaya dari pemasok, dan menurunkan biaya ke pelanggan.
b. Differentiation Strategy.
Sistem informasi dapat dikatakan mendukung strategi ini
apabila dapat menyediakan produk atau jasa yang unik sekaligus
mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan dibandingkan
dengan pesaing lain, yaitu dengan cara: memanfaatkan teknologi

9
informasi untuk menciptakan produk atau jasa yang berbeeda, dan
mengurangi keuntungan difeerensi dari pesaing.
c. Focus Strategy.
Sistem informasi dapat dikatakan mendukung strategi ini
apabila dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau
jasa khusu dalam organisasi
d. Innovation Strategy.
Sistem informasi dapat dikatakan mendukung strategi ini
apabila dapat menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan
menyediakan produk atau jasa dengan inovasi terbaru
e. Alliance Strategy.
Sistem informasi dapat dikataka mendukung strategi ini apabila
dapat menciptakan hubungan kerja sama yang mengutungkn baik
dengan pemasok, perusahaan lain bahkan dengan para pesaing.
f. Growth Strategy.
Sistem informasi dapat dikatakan mendukung strategi ini
apabila mampu mengembangkan dan mendiversifikasi pasar.
g. Quality Strategy.
Sistem informasi dapat dikatan mendukung strategi ini apabila
mampu membantu meningkatkan kualitas dari produk atau jasa,
2.3.4. Peranan Strategi Sistem Informasi
Terdapat beberapa peranan strategisistem informs dalam
perusahaan , diiantaranya adalah:
a. Penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan produk, dan
layanan.
b. Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai eunggulan
kompetitifnya.
c. Membantu perusahaan dalam menghadapi pasar global.
Sistem informasi strategis dimanfaatkan untuk membantu
perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang
dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur

10
persaingan dalam perusahaan. Terdapat beberapa strategi kompetitif yang
dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi
perusahaan dalam pengembangan bisnis perusahaan, diantaranya adalah:
a. Strategi Kepemimpinan Dalam Biaya.
Yaitu menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah
dalam industry.
b. Strategi Diferensiasi.
Yaitu mengembangkan berbaagai cara untuk melakukan
diferensiasi atau membedakan produk dan jasa yang perusahaan dari
paraa pesaingnya dan mengungguli diferensiasi para pesaingnya.
c. Strategi Inovasi.
Yaitu menemukan berbagai cara baru untuk melakukan
pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke
dalam pasar segmen pasar yang unik.
d. Strategi Pertumbuhan.
Yaitu memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi
barang dan jasa secara signifikan, memperluas ke pasar global,
melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrrasi
dengan prodduk dan jasa yang berhubungan.
e. Strategi Persekutuan.
Yaitu membuat hubungan dan perssekutuan bisnis baru dengan
para pelanggan, pemasok, peesaing, konsultan, dan perusahaan-
perusahaan lainnya.
2.3.5. Pengaruh Sistem Informasi Strategis
Sistem informasi strategis juga memiliki pengaruh dalam suatu
perusahaan, diantaranya adalah:
a. Siklus pengembangan produk.
b. Memperkuat kualitas produk.
c. Otomatisasi siklus pesanan.
d. Pengurangan biaya kantor.

11
e. Manajemen saluran produk dan persediaan penguatan tampilan
produk dan ancaman terhadap produk pengganti.

2.4. Etika dan Isu Sosial dalam Sistem Informasi


2.4.1. Memahami Etika dan Isu Sosial terkait dengan sistem
Etika merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang
digunakan seseorang sebagai pelaku moral yang bebas dalam membuat
keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Etika berkaitan dengan
pilihan individu sewaktu berhadapan dengan beragam alternative
tindakan. Permasalahan etika dalam sistem informasi, memberikan
desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet. Etika dan
isu sosial sangat berkaitan satu sama lain, dimana etika mempengaruhi
individu dalam memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kadang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari etika yang sejalan
dengan masyarakat untuk dapat melakukan tindakan yang benar.
Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalah etika
baik untuk individu maupun masyarakat, karena menciptakan peluang
untuk perubahan social yang intens serta hak-hak, dan kewajiban. Seperti
layaknya teknologi lainnya, teknologi informasi dapat digunakan untuk
mencapai perkembangan social, namun juga berpeluang dalam
melakukan tindakan kejahatan yang mengancam nilai-nilai sosial.
Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak
keuntungan sekaligus kerugian.
Etika berkaitan dengan Pilihan etis berupa keputusan yang
diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari
tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) berarti bahwa kita
menerima semua keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari
keputusan yang kita buat. Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri
dari sistem dan institusi social, dimana terdapat mekanisme yang
menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab.
Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana
badan hukum yang mengizinkan individu untuk dipulihkan dari

12
kerusakan atau kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau
organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur untuk
memastikan bahwa hukum diterapkan secara benar.
2.4.2. Isu etika dan sosial yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5
dimensi moral, diantaranya :
a. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan
mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan
sepengetahuan individu yan bersangkutan.
b. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi.
kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang
diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya
teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang
terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau
mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan
hak paten.
c. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang
liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab
perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
d. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi
untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk
melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan
kekacauan dan kerugian dalam bisnis.

13
e. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen
yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat,
meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan,
seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-
anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada
mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah
atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi informasi dan aktivitas
para pengguna teknologi untuk mendukung kegiatan operasi serta manajemen
dalam suatu organisasi dengan memanfaatkan model dan media teknologi
informasi. Sistem informasi manajemen sangat penting dalam kehidupan
organisasi karena keseluruhan fungsi manajerial dilaksanakan melalui
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan inti
dari kegiatan manajemen dan menjadi fungsi utama dari pimpinan organisasi.
Sistem informasi strategis (SIS) mrupakan suatu dukungan terhadap sistem yang
ada dan membantu daalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing
organisasi dalam hal adalah tujuan. Etika dan isu sosial sangat berkaitan satu sama
lain, dimana etika mempengaruhi individu dalam memilih tindakan atau diantara
dua prinsip etika yang kadang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari etika
yang sejalan dengan masyarakat untuk dapat melakukan tindakan yang benar.
Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalah etika baik untuk
individu maupun masyarakat, karena menciptakan peluang untuk perubahan social
yang intens serta hak-hak, dan kewajiban.

15
Daftar Pustaka
Andayani, Eva. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Febriansah, Ronie. 2016. Strategi Sistem Informasi.
https://sisforians2k16.blogspot.com/2016/11/strategi-sistem-informasi.html?
m=1 [Diakses pada 21 Maret 2020].
Laudon and Laudon. 2012. Management Information System (managing the digital firm).
Edisi 12. Inggris: Pearson Education Limited.
Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Prenbalindo.
Sobirin, Achmad. 2019. Perilaku Organisasi. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Strategis.
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/06/sistem-informasi-strategis.html?
m=0 [Diakses pada 21 Maret 2020].

16

Anda mungkin juga menyukai