Anda di halaman 1dari 20

ZAT GIZI DAN NUTRISI PADA MAKANAN DIIT HIPERTENSI LANSIA

Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Diet dan Gizi

Dosen Pembimbing Nurulistyawan,S.kep.,Ns.M.N.S

Disusun Oleh:

1. Bayu Perwira Aji (18012308)


2. Fitri Ariyani (18012319)
3. Nikkla Takhani (18012332)
4. Selfita Mailani (18012344)

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

TA 2019/2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah yang berjudul “Zat Gizi dan Nutrisi Pada Diit Hipertensi Lansia” dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan
berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberi dukukungan dalam
penyusunan makalah ini, terutama Bapak Nurulistyawan,S.kep.,Ns.M.N.S selaku
guru pengampu mata pelajaran kuliah Diet dan Gizi yang telah memberi bimbingan,
saran, dan idenya kepada kami sebagai penyusun.

Kami harapkan makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran sehingga


menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami sebagai penyusun. Oleh karena itu kami mengharapkan saran yang membangun
untuk penyempunaan makalah ini.

Purwodadi, 23 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................iii
C. Tujuan..........................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lansia.........................................................................................1
B. Angka Kecukuapn Gizi Lansia....................................................................1
C. Hipertensi.....................................................................................................2
D. Prinsip Diet Hipertensi.................................................................................4
E. Diet Rendah Garam......................................................................................4
F. Diet DASH...................................................................................................6
G. Hubungan Mineral dan Hipertensi...............................................................9
H. Menu Sehat Bagi Penderita Hipertensi........................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupan. Sedangkan hipetensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah
sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Penyebab
hipertensi pada orang dengan lanjut usia diantaanya yaitu elastisitas dinding aorta
menurun, katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa
darah menurun.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko hipertensi yaitu obesitas, merokok,
alcohol, selain itu makanan yang dikonsumsi merupakan salah satu faktor yang
penting sehingga penderita hipertensi perlu membatasi asupan natrium dengan
menerapkan Diet Rendah Garam yang membantu menghilangkan retensi garam atau
air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diet
rendah garam dibagi menjadi Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na), Diet Garam
Rendah II (600-800 mg Na), dan Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na). Selain
itu terdapat DASH, Dietary Approach to Stop Hypertension, yang merupakan diet
sayuran serta buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) dan
mineral tertentu (kalium, magnesium serta kalium) sementara asupan garamnya
dibatasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lansia?
2. Berapa angka kecukuapn gizi lansia?
3. Bagaimanan hipertensi?
4. Bagaimana prinsip diet hipertensi?
5. Macam diet rendah garam?
6. Bagaimana diet DASH?
7. Bagaimana hubungan mineral dan hipertensi?
8. Contoh menu sehat bagi benderita hipertensi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian lansia
2. Mngetahui angka kecukuapn gizi lansia
3. Mengetahu hipertensi
4. Mengetahui prinsip diet hipertensi

iii
5. Mengetahu macam diet rendah garam
6. Mengetahui diet DASH
7. Menegetahui hubungan mineral dan hipertensi
8. Mengetahu menu sehat bagi penderita hipertensi

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lansia
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami suatu
proses yang disebut Aging process atau penuaan. Penggolongan lansia menurut
Depkes dikutip dai Aziz (1994) (dalam Linda, 2011) menjadi tiga kelompok yakni:
1. Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok baru memasuki
lansia.
2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas)
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
B. Angka Kecukuapn Gizi Lansia
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan adalah banyaknya tiap-tiap zat gizi
esensial yang harus dipenuhi dari makanan sehari-hari untuk mencegah defisiensi zat
gizi (Sudiarti & Utari 2007).
Anjuran kecukupan gizi bagi lansia, yaitu:
1. Sebaiknya lansia mengonsumsi lemak nabati daripada lemak hewani, untuk
mencegah penumpukan lemak tubuh .
2. Tingkat asupan makanan sumber vitamin A, D, dan E untuk mencegah penyakit
degenerative, serta vitamin B12, asam folat, vitamin B1, dan vitamin C untuk
mencegah penyakit jantung.
3. Tingkat asupan makanan sumber besi (Fe), zinc (Zn), selenium (Se), dan kalsium
(Ca) untuk mencegah anemia dan osteoporosis, serta meningkatkan daya tahan
tubuh.
4. Tingkatkan asupan gizi mikro: fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), dan
magnesium (Mg) untuk metabolism dalam tubuh.
5. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari untuk melancarkan proses
metabolism tubuh, dan mengeluarkan sisa pembakaran energy dalam tubuh, serta
tingkatkan konsumsi serat agai buang air besar lancar, mencegah penyerapan
kolesterol, dan menghindari penumpukan kolesterol total dalam tubuh
(Fatmah,2010)

Zat gizi Pria (BB = 62 kg) Wanita (BB = 54 kg)


Energi (kkal) 2050 1600
Protein (g) 60 45
Vitamin A (RE) 600 500
Vitamin D (g) 15 15

1
Vitamin E (mg) 15 15
Vitamin K (mg) 65 55
Tiamin (mg) 1,0 0,8
Riboflavin (mg) 1,3 1,1
Niasin (mg) 1,6 14
Vitamin B12 (mg) 2,4 2,4
Asam folat (g) 400 400
Piridoksi (mg) 1,7 1,5
Vitamin C (mg) 90 75
Kalsium (mg) 800 800
Fosfor (mg) 600 600
Besi (mg) 13 12
Zinc (mg) 13 9,8
Iodium (g) 150 150
Selenium (g) 30 30
Persentase kebutuhanzat gizi makro untuk lansia adalah adalah 20-25% protein, 20%
lemak, 55-60% karbohidrat. Asam lemak yang dikonsumsi sebaiknya memiliki
kandungan asam lemak jenuh ganda yang tinggi, yaitu asam lemak omega-3 dan
omega-9, seperti yang terdapat pada ikan yang hidup di dalam laut (Fatmah, 2010).
C. Hipertensi
Definisi
Hipetensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit seperti penyakit
saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya. (Sylvia A.price)
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu: genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis
renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca interseluler. Faktor-faktor yang
meningkatkan resiko: obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, syndrome cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan
/atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.

2
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun yang menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan yaitu:

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik


Optimal <120 <80
Normsl 120-129 80-84
High Normal 130-139 85-89
Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (berat) 180-209 100-119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan arteri oleh dokter yang memeriksa, hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien hipertensi mengeluh, yaitu:
1. Sakit kepala dan pusing
2. Lemas dan lelah
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah

3
7. Epistaksis
8. Kesadaran menurun
D. Prinsip Diet Hipertensi
1. Upaya mempertahankan berat badan yang ideal/ normal menurut tinggi badan
dengan IMT yang tidak melebihi 22 dan lingkar perut yang tidak lebih dari 90
cm pada laki-laki serta 80 cm pada wanita.
2. Penerapan diet DASH yang kaya serat pangan dan mineral tertentu di samping
diet rendah garam, rendah kolesteral terbatas seta diet kalori seimbang menurut
penyakit penyertanya (hipertensi, dislepidemia serta diabetes mellitus)
3. Membatasi asupan garam dapur hingga 3 gram/hari dengan memperhatikan
pemberian mineral seperti kalsium, kalium dan magnesium menurut angka
kecukupan gizi (AKG).
4. Membatasi bahan adaptif pangan yang kaya akan natrium (MSG, sodium
bikarbonat, sodium nitrit, sodiumbenzoat) termasuk makanan 7 S (snack,
saus[saos tomat, kecap asin, taoco], sup yang dikalengkan, salted meat/fish [ham,
bologna, ikan asin],smoked meat/fish [ikan atau daging asap], seasonings
[berbagai bumbu yang kaya akan MSG] dan sauerkraut [acar dan sayur asin])
5. Olahraga aerobic secara teatur
E. Diet Rendah Garam
1. Gambaran Umum
Yang dimaksud dengan garam dalam Diet Garam Rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO 3),
baking powder, natrim benzoate, dan vetsin (mono sodium glutamat). Natrium
adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi
menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalam
transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya
mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam
keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama
dengan jumlah konsumsi, sehingga terdapat keseimbangan.
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan,
sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO (1990)
menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen
dengan 2400 mg natrium).
Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida,
dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga

4
menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu
seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekompensasio kordis, toksemia pada
kehamilan dan hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites
dan/ atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu
dibatasi.
2. Tujuan Diet
Tujuan Diet Rendah Garam adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
3. Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah:
a. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
b. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan/ atau hipertensi.
4. Macam Diet dan Indikasi Pemberian
a. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
Diet Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites
dan/atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan
garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
b. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diet Garam endah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites,
dan/atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama
dengan Diet Garam Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan ½ sdt garam dapur (2 g). Dihindari bahan makanan yang
tinggi kadar natriumnya.
c. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diet Garam rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan/
atau hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4 g)
garam dapur.
5. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan


Sumber Beras, kentang, singkong, terigu, Roti, biskuit dan kue-kue yang
karbohidrat tapioca, hunkwe, gula, makanan yang dimasak dengan garam dapur
diolah dari bahan makanan tersebut dan/atau baking powder dan

5
di atas tanpa garam dapur dan soda soda
seperti: macaroni, mi bihun, roti,
biscuit, kue kering
Sumber protein Daging dan ikan maksimal 100 g Otak, ginjal, lidah, sardin:
hewani sehari; telur maksimal 1 btr sehari
daging, ikan, susu, dan telur
yang diawetkan dengan garam
dapur seperti daging asap, ham,
bacon, dendeng, abon, keju, ikan
asin, ikan kaleng, korner, ebi,
udang kering, telur asin, dan
telur pindang.
Sumber protein Semua kacang-kacangan dan Keju, kacang tanah, dan semua
nabati hasilnya yang diolah dan dimasak kacang-kacangan yang hasilnya
tanpa garam dapur dimasak dengan garam dapur
dan lain ikatan natrium.
Sayuran Semua sayuran segar; sayuran yang Sayuran yang dimasak dan
diawetkan tanpa garam dapur dan diawetkan dengan garam dapur
natrium benzoat dan lain ikatan natrium seperti
sayuran dalam kaleng, sawi asin,
asinan, dan acar.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar; buah Buah-buahan yang diawetkan
yang diawetkan tanpa garam dapur dengan garam dapur dan lain
dan natrium benzoat ikatan natrium seperti buah
dalam kaleng
Lemak Minyak goreng, margain, dan Margarin dan mentega biasa
mentega tanpa garam
Bumbu Semua bumbu-bumbu kering yang Garam dapur untuk Diet Rendah
tidak mengandung garam dapur dan I, baking powder , soda kue,
lain ikatan natrium. Garam dapur vetsin, dan bumbu-bumbu yang
sesuai ketentuan untuk Diet Garam mengandung garam dapur
Rendah II dan III. seperti: kecap, terasi, maggi,
tomato ketchup, petis, dan tauco.

F. Diet DASH

DASH, Dietary Approach to Stop Hypertension, yang merupakan diet sayuran


serta buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) dan mineral tertentu
(kalium, magnesium serta kalium) sementara asupan garamnya dibatasi.

Tips menjalankankan diet DASH

1. Batasi natrium. Jumlah yang disarankan 2400 mg per hari atau setara satu sendok
teh.
2. Periksalah terlebih dulu kandungan yang tertera pada label, pilih yang
mengandung sodium rendah atau tanpa garam.

3. Kurangi makanan kalengan kemasan juga fast food.

4. Idealnya, bila ingin memulai diet Dash, konsultasi ke dokter gizi. Namun, bila
ingin mulai sendiri, kurangi kadar natrium secara bertahap atau kurangi makanan

6
asin. (Berikut tips dari Arien Himawan MKes Sp GK, dokter Spesialis Gizi
Klinik SMC RS Telogorejo Semarang)

5. Tambahkan satu porsi sayuran saat makan siang dan makan malam.

6. Tambahkan satu porsi buah sebagai camilan. Buah-buahan kaleng dan buah-
buahan kering mudah digunakan, tetapi pastikan bahwa buah-buahan tersebut
tidak mengandung tambahan gula.

7. Gunakan hanya setengah porsi mentega, margarin, atau bumbu salad, dan
gunakan bumbu  rendah lemak atau bebas lemak.

8. Minum produk susu rendah lemak atau skim.

9. Batasi memakan daging menjadi 6 ons sehari. Masak beberapa makanan


vegetarian.

10. Tambahkan lebih banyak sayuran dan kacang-kacangan kering pada menu makan
Anda.

11. Daripada mengemil keripik atau permen, makanlah biskuit tawar, kacang, kismis,
yogurt rendah lemak dan bebas lemak, frozen yogurt, popcorn polos tanpa
mentega, dan sayuran mentah. Baca label makanan untuk memilih produk yang
rendah garam atau rendah sodium.

Porsi diet DASH yang dapat diterapkan ke dalam menu harian:

1. Sayuran: minimal 4 – 5 porsi per hari

Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan
vitamin, serat, dan mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan sayuran
sebagai menu utama, bukan sebagai makanan pendamping.

2. Beras dan gandum: maksimal 6 – 8 porsi perhari

Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum.
Pilih gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena mengandung
lebih banyak serat dan nutrisi. Gandum memiliki kandungan rendah lemak,
selama tidak dikonsumsi dengan mentega, keju atau krim.

7
3. Buah-buahan: minimal 4 – 5 porsi per hari

Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah. Olah
menjadi jus tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi
penderita hipertensi adalah pisang, karena kaya akan kalium.

Kalium bekerja dengan cara mengurangi efek natrium. Semakin banyak


kalium yang dimakan, semakin banyak natrium yang hilang melalui urine.
Kalium juga mampu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah yang
akan menurunkan tekanan darah.

4. Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari

Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng , dan vitamin.
Daging aman dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak melebihi 6 ons per
hari. Masak daging tanpa kulit dengan cara direbus atau dipanggang, bukan
digoreng. Hal ini agar daging tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Ikan
salmon dan tongkol merupakan pilihan yang lebih sehat, karena kaya akan
omega-3 yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.

5. Kacang-kacangan dan bji-bijian: 3 – 5 posi per hari

Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat dalam


menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Tapi di
samping itu, kacang-kacangan juga mengandung kalori, sehingga disarankan
makan secukupnya saja.

Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai,


seperti tempe dan tahu. Tempe dan tahu mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan tubuh, sehingga bisa dijadikan alternatif pengganti selain daging.

6. Lemak dan minyak: maksimal 2 – 3 porsi per hari

Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tah jenuh (lemak
baik). Lemak tak jenuh mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan
menekan risiko penyakit jantung, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.
Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan kacang-

8
kacangan. Sedangkan lemat tak jenuh ganda banyak ditemukan pada ikan
salmon, tongkol, dan olahan kedelai.

7. Produk susu rendah lemak: maksimal 2 – 3 porsi per hari

Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber
vitamin D, kalsium, dan protein. Pilih produk yang rendah lemak untuk
menghindari konsumsi lemak berlebih.

8. Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu

Dalam menjalankan diet DASH, tidak perlu menghilangkan kebiasaan


makan camilan manis. Namun disarankan untuk memilih makanan manis seperti
jeli, agar-agar, atau biscuit rendah lemak.

G. Hubungan Mineral dan Hipertensi


1. Riset klinik mendukung peranan asupan kalsium yang memadai untuk
meningkatkan pengendalian tekanan darah. Keefektifan pemberian suplemen
kalsium masih menjadi masalah yang kontroversial dan tampaknya hanya
sejumlah kecil pasien yang “responsive tehadap pemberian kalsium”. Upaya
mempertahankan asupan kalsium pada takaran yang sama dengan AKG (800
mg/hari) merupakan tindakan bijaksana.
2. Asupan kalium yang memadai sangat penting untuk mempertahankan tekanan
darah yang rendah. Masalah ini menjadi penting khususnya jika pasien
mendapatkan terapi diuretik yang meningkatkan ekskresi kalium. Pasien harus
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan kalium yang
memadai sehingga kadar serum kalium yang normal dapat dipertahankan.
3. Pembatasan natrium akan memberikan efek yang menguntungkan dalam
meningkatkan efektivitas terapi antihipertensi. Namun, efek tersebut mungkin
hanya sedikit, kecuali pada 20-50 % pasien yang sensitive garam (secara genetik,
penyakit hipertensi pasien-pasien ini diantarai oleh garam). Sebagian pasien akan
memperlihatkan sensitivitas terhadap garam, sementaa sebagian lainnya tidak.
Para klinikus sepakat bahwa asupan garam yang moderat (3 gram/hari) dapat
dianjurkan.
Makanan sumber natrium

9
Jenis makanan mg/100 g
Sumber hidratarang
Biskuit 500
Kraker 710
Roti cokelat 500
Roti kismis 300
Roti putih 530
Roti susu 500
Riti bakar (toast) 700
Sumber protein hewani
Daging korned 1250
Ham 1250
Keju 1250
Liverworst 900
Sosis 1000
Sumber protein nabati
Kecap 4000
Keju kacang tanah 607
Susu
Susu bubuk asam 600
Susu bubuk penuh (whole milk) 380
Susu bubuk skim 470
Lain-lain
Bouillon blok 5000
Cokelat bubuk 500
Garam dapur 38758
Margarin 987
Mentega 987
Saus tomat 2100
Sumber: Buku Penuntun Diet, Bagian Gizi RSCM dan Persagi, Penerbit Gamedia.
Makanan sumber kalium
Jenis makanan mg/100 gram
Suber hidratarang
Singkong 394
Ubi kuning 304
Kentang 396
Havermount 400
Terigu 400
Tapioka 400
Sumber protein hewani
Daging ayam 350
Daging bebek 300
Daging sapi 489
Daging domba 350
Daging kelinci 350
Ginjal 300
Ikan mas 335
Ikan sadin 501
Ikan tongkol 470
Udang 333
Hati babi 350
Ham 350
Sumber protein nabati
Kacang hijau 1132
Kedelai 1504
Kacang tanah 421
Kacang merah 1151
Kecap 500
Keju kacang tanah 670
Buah-buahan
Advokad 278
Apel 203

10
Duku 232
Pepaya 221
Pisang 435
Sayuran
Bayam 416
Bawang putih 373
Bit 330
Daun papaya muda 652
Kapri 370
Kembang kol 349
Peterselin 900
Prei 316
Seledri batang 350
Seledri daun 326
Susu
Susu cokelat 500
Susu bubuk asam 1800
Susu bubuk penuh (whole milk) 1200
Susu bubuk skim 1500
Lain-lain
Saus tomat 2100
Cokelat bubuk 1000
Teh 1800
Catatan: Untuk mengurangi kadar kalium dalam sayuran dapat digunakan dua cara: 1.
Sebelum dimasak sayuran direndam dahulu dalam air selama 24 jam, atau 2. Sayuran
direbus dan kuahnya dibuang atau diganti dengan kuah ayam yang jernih (sebaiknya ayam
kampong yang sudah dibuang lemak/kulit).
Sumber: Buku Penuntun Diet. Bagian Gizi RSCM dan Persagi, Penerbit Gramedia, Jakarta
1984.

Makanan sumber kalsium


Baik > 200 mg Sedang 100-200 mg
Jenis makanan Jenis makanan
Brokoli/sayuran hijau Almond
Ebi/udang kering Bayam
Es krim susu Berbagai macam keju
Keju Jagung
Salmon dengan tulang dalam kaleng Cottage cheese
Sadencis dengan tulsng dalam kaleng Sardencis
Petis Tortilla
Susu bubuk (skim, wholemilk)
Susu segar
Terasi
Teri
Udang dengan kulit
Wader
Yogurt
Catatan: Bersama kalsium dan magnesium, kalium sering digunakan sebagai suplemen
untuk menurunkan tekanan darah. Namun, kelebihan kalium dapat berbahaya bagi jantung.
H. Menu Sehat Bagi Penderita Hipertensi

 Telur dadar  Tahu bacam  Cah sayuran


 Telur kukus bumbu  Tahu bumbu merah  Roti gandum
semur  Tumis tahu kentang  Nasi merah
 Tumis kacang panjang seledri  Nasi jagung
 Ikan acar kuning  Sayur lodeh  Nasi goreng sayur
 Tumis ikan tongkol  Keripik tempe  Sayur bayam

11
 Tempe bacem  Pudding tahu saus jahe  Singkong manis
 Tempe kukus cabai  Jus belimbing  Jus jambu
hijau  Jus stroberi  Jus alpukat
 Pepes ikan tongkol  Rujak segar  Yoghurt
 Urab  Tumis kapri manis  Es kacang merah
 Ikan tuna bakar  Kangkung bumbu kare  Cake pisang
 Soup ikan bawal  Bakwan tahu

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Penyakit ini dapat terjadi pada usia lanjut atau lansia dikarenakan pola
hidup yang tidak sehat sedari muda. Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dai
Aziz (1994) (dalam Linda, 2011) menjadi tiga kelompok yakni kelompok lansia dini,
kelompok lansia dan kelompok lansia resiko tinggi.
Penderita hipertensi perlu membatasi asupan natrium dengan menerapkan Diet
Rendah Garam yang membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diet rendah garam
dibagi menjadi Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na), Diet Garam Rendah II (600-
800 mg Na), dan Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na). Selain itu terdapat
DASH, Dietary Approach to Stop Hypertension, yang merupakan diet sayuran serta
buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) dan mineral tertentu
(kalium, magnesium serta kalium) sementara asupan garamnya dibatasi.
B. Saran
Sebagai perawat diharapkan dapat memberi pendidikan kesehatan, dalam hal ini
yaitu diet untuk penderita hipertensi. Asupan makanan yang tepat bagi penderita
hipertensi sangat penting untuk mengontrol tekanan darah tetap stabil dan tidak
menimbulkan komplikasilebih lanjut seperti stroke.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia.

Hartono, Andry.2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Ed. Jakarta: EGC.

Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2.
Jogjakarta: Mediaction.

http://www.yankes.kemkes.go.id/read-diet-penderita-hipertensi-4161.html

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/manfaat-diet-
dash-untuk-hipertensi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi

https://jateng.tribunnews.com/2016/05/01/apa-itu-diet-dash-begini-cara-melakukan-
manfaat-dan-pantangannya.

https://eprints.umm.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai